Kamis, 16 Desember 2021 – Hari Biasa Pekan III Adven

Rm. Benediktus Mulyono SCJ dari Komunitas Resistencia, Provinsi Chaco – Argentina – Argentina

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA –  lih. Mazmur 119:151-152

Engkau sungguh dekat, ya Tuhan, dan segala jalan-Mu benar; sejak dulu aku tahu dari sabda-Mu, bahwa Engkau selalu besertaku.

PENGANTAR:

Bila para nabi membicarakan kasih setia Tuhan, maka sering kali digunakan gambaran keluarga dan anak yang cukup mudah ditangkap, betapa setia Tuhan terhadap umat-Nya. Yohanes Pembaptis adalah putra Perjanjian Lama yang paling agung, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah ternyata lebih besar daripada dia.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa maha pengasih, kami hamba-hamba-Mu yang hina menderita karena salah kami sendiri. Kami mohon, semoga kedatangan Putra-Mu menyelamatkan dan menggembirakan hati kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 54:1-10

“Dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau.”

“Bersorak sorailah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembiralah dengan sorak sorai dan memekiklah hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami,” demikianlah firman Tuhan. “Lapangkanlah tempat kemahmu, dan bentangkanlah tenda tempat kediamanmu, janganlah menghemat. Panjangkanlah tali-tali kemahmu dan pancangkanlah kokoh-kokoh patok-patokmu. Sebab engkau akan mengembang ke kanan dan ke kiri. Keturunanmu akan memperoleh tempat bangsa-bangsa, dan akan mendiami kota-kota yang sunyi. Janganlah takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah berkecil hati sebab engkau takkan dipermalukan. Engkau akan melupakan masa remajamu yang memalukan, dan takkan mengingat lagi aib kejandaanmu. Sebab yang menjadi suamimu ialah Penciptamu, Tuhan Semesta Alam nama-Nya. Dan yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, yang disebut Allah Seluruh Bumi. Sungguh, seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati engkau dipanggil kembali oleh Tuhan. Masakan isteri masa muda akan tetap ditolak?”, demikianlah firman Tuhan. “Sesaat saja Aku meninggalkan dikau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau,“ firman Tuhan Penebusmu. “Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nabi Nuh. Seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah takkan menggenangi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka lagi terhadap engkau, dan bahwa Aku tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab sekalipun gunung-gunung bergeser dan bukit-bukit menjadi goncang, namun kasih setia-Ku tidak akan beralih dari padamu, dan perjanjian damai-Ku tidak akan goncang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 30:2. 4. 5-6. 11-12a. 13b

Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.

  1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.

  2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus. Sebab hanya sesaat Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak sorai.

  3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S :(Luk 3:.4.6) Persiapkanlah jalan untuk Tuhan; luruskanlah jalan bagi-Nya, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 7:24-30

“Yohaneslah utusan yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan.”

Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes, “Untuk apakah kalian pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian kemari? Atau untuk apakah kalian pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kalian pergi? Melihat nabi? Benar! Dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari nabi. Karena tentang dia ada tertulis, ‘Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau. Ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu.’ Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh wanita tidak ada seorang pun yang lebih besar daripada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar daripadanya.” Seluruh orang banyak termasuk para pemungut cukai yang mendengar perkataan-Nya mengakui kebenaran Allah karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes. Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
Demikianlah Injil Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Benediktus Mulyono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Bersama saya Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Resistencia, Argentina dalam Resi (Renungan Singkat) Dehonian: Kamis, 16 Desember 2021.

Saudara-Saudari Terkasih, Dalam ayat-ayat sebelumnya, dikisahkan bahwa suruhan Yohanes Pembaptis datang kepada Yesus untuk menanyakan apakah Yesus ini adalah Mesias yang dijanjikan Allah atau bukan. Dan jawaban Yesus: “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” (Lukas 7: 23).  Jawaban Yesus kepada suruhan Yohanes semakin menegaskan dan meneguhkan pewartaannya tentang datangnya Sang Mesias. Walaupun Yesus memujinya sebagai yang lebih dari seorang nabi dan tidak ada seseorang yang lebih besar dari padanya, Yohanes tetap pada keyakinannya bahwa Yesus harus menjadi semakin besar dan ia harus menjadi semakin kecil. Yohanes Pembaptis semakin menyadari bahwa tugas utamanya adalah mempersiapkan Jalan bagi Tuhan. “Membuka tali kasutnya pun aku tidak layak” serunya dalam kesetiaan akan tugas dan panggilan hidupnya.

Saudara-Saudari Terkasih, bercermin pada dua pribadi ini kita dapat meneladan sikap kerendahan hati Yohanes Pembaptis. Ia tidak menggunakan kesempatan dimana banyak orang datang kepadanya menjadi muridnya dan memberi diri untuk dibaptisnya sebagai kesempatan untuk memegahkan diri; namun ia justru semakin menegaskan bahwa dirinya harus menjadi semakin kecil; dan setiap orang diarahkan untuk sampai pada tujuan penantian akan Mesias yang sejati, yaitu pada Diri Yesus. Teladan Yohanes ini sangat penting bagi kita; dan akan sangat berguna dalam saling membantu untuk tumbuh berkembang dalam hidup kita. Pasti masing-masing kita mempunyai godaan dan kesempatan menyombongkan diri atas prestasi atapun atas apa yang kita miliki. Namun, seperti Yohanes Pembaptis, kita dipanggil untuk  menunjukkan Jalan pada setiap orang agar dapat berjumpa dengan Yesus; yakni Jalan Cinta Kasih & Kerendahan Hati.

Saudara-Saudari Terkasih,  pribadi utama yang harus kita teladani tentu saja YESUS sendiri. IA yang Hati-NYA selalu tergerak oleh belas kasih; yang mencintai siapapun yang percaya dan datang kepada-NYA, bahkan orang berdosa sekalipun; IA yang menyembuhkan orang sakit, membangkitkan anak muda di Nain yang sudah mati, dsb..).  YESUS hendak menunjukkan bahwa apa yang diwartakan oleh Yohanes Pembaptis terpenuhi secara sempurna dalam Diri-NYA. YESUS yang selalu berkeliling mewartakan Kabar Gembira dan setia dalam berbuat baik.

Saudara-Saudari Terkasih,  tidak sedikit orang pada jaman ini seperti orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat yang menolak maksud Allah dengan berbagai alasan. Semoga kita mampu semakin meresapkan kebenaran Sabda YESUS sendiri: “Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.” Semoga iman dan kasih kita diteguhkan oleh Berkat Allah Yang Mahakuasa: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. Rm. Benediktus Mulyono SCJ  (Komunitas SCJ Resistencia, Provinsi Chaco – Argentina).

DOA PESRIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa mahakudus, semoga ibadat yang kami lakukan dalam perjalanan ziarah di dunia ini, kelak dapat menjadi anugerah penebusan kekal. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – lih. Titus 2:12-13

Hendaklah kita hidup jujur dan saleh di dunia ini sambil menantikan dengan penuh harapan kedatangan Tuhan yang membahagiakan.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, semoga ibadat yang kami lakukan ini membawa keselamatan bagi kami. Kiranya Engkau mengajar kami merindukan harta surgawi di tengah suka duka dunia ini. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI

6 Comments

  • Maria Kartika Desember 16, 2021 at 12:08 am

    Amin…🙏🏻
    Selamat Pagi…
    Terima kasih karna diingatkan kembali, agar kita (diriku) selalu memiliki sikap Rendah Hati atau Merendahkan Diri, baik kepada sesama ataupun dihadapan Tuhan Allah. Kepada Tuhan Allah, dengan hati terbuka mau menjalani segala proses dalam kehidupan ini dengan sungguh2 membiarkan dan mempercayakan bahwa Tuhan Allah turut dan sedang bekerja dalam kehidupan kita (ku).
    Terima Kasih Romo.
    Selalu jaga kesehatan.
    Tuhan Memberkati 🙏🏻

    Reply
    • Suhardi Sutedja Desember 16, 2021 at 7:11 am

      Terima Kasih Tuhan untuk semuanya Romo Benediktus Mulyono SCJ salam Dahsyat
      Vivat Cor Jesu-Per Cor Mariae

      Reply
      • Asty Desember 16, 2021 at 7:51 am

        Amiiiin,Trimakasih romo utk renungannya hr ini…
        Terkadang kita menjadi sombong atas prestasi yg kita capai,
        Dg renungan ini aku merasa diingatkan kembali supaya selalu rendah hati kepada siapapun 🙏
        Teladan Yesus akan membawa kebahagiaan yg abadi jika kita benar2 meresapi dan menjalaninya…
        Percaya dan yakin bahwa rencana dan karya Tuhan adalah yg terbaik dan terindah bagi kita,walaupun terkadang terasa berat dan sprt merasa Tuhan tdk adil (itu yg pernah sy alami)
        Terpujilah nama Tuhan
        Berkah Dalem romo
        Salam sehat 🙏🙏

        Reply
  • Sr. M. Bernadet FSGM Desember 16, 2021 at 4:23 am

    Terimakasih Romo untuk renungannya hari ini, semakin menguatkan iman dan kasih, semoga kita setia selalu untuk berbuat baik🙏👍

    Reply
  • Yohana Desember 16, 2021 at 1:03 pm

    Selamat siang Romo , renungan nya bagus sudah lengkap dengan refleksinya , terimakasih ya Romo , smg semakin berlimpah berkat u karya kerya romo

    Reply
  • Elisabeth+Lilywati Desember 18, 2021 at 4:36 pm

    Terima kasih Romo utk ReSi nya sangat jelas dan mudah dimengerti. Renungannya mengingatkan saya utk selalu rendah hati dan memiliki hati yg penuh kasih.

    Salam doa dan sehat slaloe Romo Mul

    Reply

Tinggalkan Balasan ke Maria Kartika Cancel Reply