Sabtu, 15 Januari 2022 – Hari Biasa Pekan I

Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Petrus Sako-Kenten Palembang Indonesia

 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 21:6-7

Besarlah kemuliaannya karena kemenangan anugerah-Mu; keagungan dan semarak Kaukaruniakan kepadanya. Engkau membuat dia menjadi berkat abadi, Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

PENGANTAR

Suatu panggilan sedikit banyak tak terduga, namun berjalan bertahap. Biasanya ada persiapan seperti misalnya panggilan Saul, yang ternyata merupakan kerja sama antara Tuhan dengan manusia. Yesus datang untuk menyelamatkan yang hilang. la memanggil orang miskin dan kecil.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, pencipta dan penyelamat, Yesus Putra-Mu telah Kauurapi untuk menyampaikan sabda penuh cinta kasih kepada umat manusia.  Semoga kami dapat memenuhi sabda-Nya, agar dapat menemukan keselamatan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, …..

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Samuel 9:1-4.17-19;10:1a

“Inilah orang yang disebut-sebut Tuhan! Inilah Saul yang akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Nya.”

Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kisy bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah. Ia seorang suku Benyamin, seorang yang berada. Orang ini punya anak laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak seorang pun dari antara orang Israel lebih elok daripadanya: ia lebih tinggi daripada setiap orang sebangsanya dari bahu ke atas. Kisy, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya. Sebab itu berkatalah Kisy kepada Saul, anaknya, “Ambillah salah seorang bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu.” Lalu mereka menjelajah pegunungan Efraim; juga mereka menjelajah tanah Sahalim, tetapi keledai-keledai itu tidak ada; kemudian mereka menjelajah tanah Benyamin, tetapi tidak menemuinya. Ketika Samuel melihat Saul, yang datang minta petunjuk, bersabdalah Tuhan kepada Samuel, “Samuel, inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; Inilah orang yang akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku.” Sementara itu Saul datang mendekati Samuel di tengah pintu gerbang dan berkata, “Maaf, di mana rumah pelihat itu?” Jawab Samuel kepada Saul, katanya, “Akulah pelihat itu. Naiklah mendahului aku ke bukit. Hari ini kamu akan makan bersama-sama dengan daku; besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan kemudian aku akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada dalam hatimu.” Maka keesokan harinya Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata, “Sungguh, Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel. Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat Tuhan, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 21:2-3, 4-5, 6-7

Ref. Ya Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita.

  1. Tuhan, karena kuasa-Mulah raja bersukacita; betapa girang hatinya karena kemenangan yang Kauberikan! Apa yang menjadi keinginan hatinya telah Kaukaruniakan, dan permintaan bibirnya tidak Kautolak.

  2. Sebab Engkau menyambut dia dengan berkat melimpah; Engkau menaruh mahkota dari emas tua di kepalanya. Hidup dimintanya dari pada-Mu dan Engkau memberikannya: Umur panjang untuk selama-lamanya.

  3. Besarlah kemuliaannya karena kemenangan yang Kauberikan; keagungan dan semarak Kaukaruniakan kepadanya. Engkau membuat dia menjadi berkat abadi, Engkau memenuhi dia dengan sukacita di hadapan-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Luk 4:18-19) Tuhan mengutus Aku mewartakan Injil kepada orang yang hina dina dan memberitakan pembebasan kepada orang tawanan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 2:13-17

“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Sekali peristiwa Yesus pergi ke pantai Danau Galilea, dan semua orang datang kepada-Nya. Yesus lalu mengajar mereka. Kemudian ketika meninggalkan tempat itu, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi, lalu mengikuti Yesus. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Lewi, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Yesus makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya, “Mengapa Gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengar pertanyaan itu dan berkata kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm Gregorius Jenli Imawan SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Romo Jenli, SCJ dari Komunitas SCJ – Palembang, Indonesia dalam ReSi (Renungan Singkat) Dehonian, edisi hari Sabtu, 15 Januari 2022.

Yang dapat menjadi titik awal permenungan kita adalah Sabda Tuhan dalam bagian akhir Injil: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa!” Tentang siapa yang menjadi “orang sakit”, sepertinya itu menunjuk pada tujuan dari misteri Allah yang menjadi manusia dalam diri Kristus. Bukankah Allah yang hadir dalam diri Sang Putera, Yesus Kristus, masuk dalam sejarah kehidupan untuk menebus manusia dari dosa? Bukankah Allah ingin menawarkan kasih-Nya melalui pengampunan yang diberikan berkat pengorbanan Kristus? Yang ingin Allah kehendaki adalah keselamatan untuk manusia, terlebih bagi manusia yang berdosa.

Kata “dosa” mungkin bagi kita sudah menjadi hal yang lumrah dan familier; entah kata itu sering terdengar dalam doa-doa, atau dalam nasihat-nasihat agar berbuat baik. Namun, karena sering mendengarnya, tidak menutup kemungkinan jika kita kehilangan arti terdalam darinya. Dosa dapat dipandang sebagai sesuatu atau situasi yang tidak baik. Efeknya terlihat dari retaknya hubungan antara diri kita dengan Allah dan juga sesama. Mudahnya, jika kita merasa malu pada Allah atau sesama oleh karena perbuatan atau kata-kata kita, pada titik itulah – kemungkinan besar – kita berada dalam situasi berdosa. Efek dari dosa dapat kita rasakan. Efeknya menjadikan diri kita terasa jauh dari Allah dan juga dengan sesama. Selain dari efeknya yang dirasa, hati kita juga berbicara. Suara hati menjadi tolak ukur dalam melihat apakah itu baik atau tidak, berkaitan dengan apa yang kita buat atau ucapkan. Suara hati tidak dapat dibohongi, meski indra manusiawi berusaha untuk menutupi.

Kita sebagai Gereja yang tengah berziarah dalam kehidupan – bersamaan dengan materai kekudusan yang diterima dalam Kristus – tidak lepas dengan kelemahan manusiawi. Kita masih mudah untuk berdosa; entah lewat kata-kata maupun tindakan. Meski demikian, kita patut bangga sebab asa masih ada. Kita memiliki Tuhan yang datang kepada umatnya, umat yang “sakit” oleh karena kedosaan mereka. Inilah yang seharusnya menjadi dasar bagi kita untuk membangun dalam diri sikap pertobatan yang mendalam. Itu bukan hanya karena selalu ada pengampunan yang didapatkan, melainkan oleh karena kebaikan Tuhan yang selalu ada. Hidup adalah anugerah sekaligus sebagai kesempatan. Hidup adalah anugerah dari Tuhan yang hendaknya kita gunakan sebagai kesempatan untuk mengisinya dengan pertobatan dan kebaikan.

Semoga Hati Kudus Yesus, selalu memberkati kita. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa, sumber cahaya, jadikanlah kami putra dan putri-Mu setiap kali kami mengenangkan Putra-Mu, Yesus, Saudara kami, yang menjadi cahaya kehidupan bagi siapa pun di dunia. Sebab Dialah….

ANTIFON KOMUNI – Markus 2:17

Yesus bersabda, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakudus, Putra-Mu Kauutus mengunjungi orang berdosa. Kami mohon, nyalakanlah sinar sabda-Mu, yang mendatangkan pengharapan dan berilah kami Roh-Mu, yang akan membimbing kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment