Kamis, 20 Januari 2022 – Hari Biasa Pekan II

Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ dari komunitas SCJ Postulat-Novisiat St. Yohanes Gisting Lampung – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIF0N PEMBUKA – Mazmur 56:106.11.12a

Aku yakin, bahwa Allah memihak aku. Kepada Allah yang sabda-Nya kupuji, kepada Tuhan yang sabda-Nya kujunjung tinggi, kepada Dia aku percaya dan tidak takut.

PENGANTAR:

Banyak orang yang tidak dapat menerima kalau orang lain behasil. Raja Saul iri hati terhadap sukses Daud. Juga para pe mimpin Yahudi tak dapat menerima, bahwa Yesus memperoleh begitu banyak pengikut. Namun, Yesus berjalan terus. Ia tidak mencari sukses. Kita diharapkan sebagai murid Kristus yang setia dapat menjauhkan diri dari iri hati dan rasa cemburu.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kehidupan, sungguh mengagumkan utusan-Mu yang mendatangi dan mempesona kami karena pergaulan-Nya dengan kami. Semoga la semakin mempererat hubungan kami dengan sumber kehidupan, ialah Engkau sendiri, Allah dan Bapa kami. Demi Yesus Kristus….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Samuel 18:6-9; 19:1-7

“Saul berikhtiar membunuh Daud.”

Sesudah Daud mengalahkan Goliat, orang Filistin itu, pasukan-pasukan Israel pulang. Maka di segala kota Israel, keluarlah wanita-wanita menyongsong Raja Saul sambil menyanyi dan menari-nari dengan memukul rebana, dengan bersukaria dan dengan membunyikan gerincing; dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya, “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” Maka bangkitlah amarah Saul dengan amat sangat! Perkataan itu menyebalkan hatinya, sebab pikirnya, “Kepada Daud mereka perhitungkan berlaksa-laksa, tetapi kepadaku diperhitungkan beribu-ribu; akhir-akhirnya jabatan raja itu pun akan jatuh kepadanya.” Sejak hari itu Saul selalu menaruh dendam kepada Daud. Maka Saul mengatakan kepada Yonatan, anaknya, dan kepada semua pegawai-pegawainya, bahwa Daud harus dibunuh. Tetapi Yonatan, anak Saul itu, sangat suka kepada Daud, sehingga Yonatan memberitahukan kepada Daud, “Ayahku Saul berikhtiar membunuhmu. Oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana. Aku akan keluar dan mendampingi ayahku di padang tempatmu itu. Aku akan berbicara dengan ayahku perihalmu dan aku akan melihat bagaimana keadaannya, lalu memberitahukannya kepadamu.” Lalu Yonatan mengatakan yang baik tentang Daud kepada Saul, ayahnya, katanya, “Janganlah Raja berbuat dosa terhadap Daud, hambanya, sebab ia tidak berbuat dosa terhadapmu. Bukankah apa yang diperbuatnya sangat baik bagimu! Daud telah mempertaruhkan nyawanya dan telah mengalahkan orang Filistin itu, dan karena dia, Tuhan telah memberikan kemenangan besar kepada seluruh Israel. Tatkala melihatnya, engkau bersukacita karenanya. Mengapa engkau hendak berbuat dosa terhadap orang yang tidak bersalah dengan membunuh Daud tanpa alasan?” Saul mendengarkan perkataan Yonatan, lalu bersumpah, “Demi Tuhan yang hidup, ia tidak akan dibunuh.” Lalu Yonatan memanggil Daud, dan memberitahukan kepadanya segala perkataan itu. Yonatan membawa Daud kepada Saul, dan ia bekerja padanya seperti semula.

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 56:2-3.9-10a.10b-11.12-13

Ref. Kepada Allah, aku percaya tidak takut.

  1. Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang menginjak-injak aku, sepanjang hari mereka memerangi dan menghimpit aku! Seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari, bahkan banyak orang menyerbu aku dari tempat tinggi.

  2. Tuhan, Engkau tahu akan sengsaraku, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaucatat? Musuhku akan mundur pada waktu aku berseru.

  3. Aku yakin, bahwa Allah berpihak kepadaku. Kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Tuhan, yang sabda-Nya kujunjung tinggi.

  4.  Kepada-Nya aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadapku? Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kupenuhi dan kurban syukur akan kupersembahkan kepada-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (2 Tim 1:10b) Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 3:7-12

“Roh-roh jahat berteriak, “Engkau Anak Allah.” Tetapi dengan keras Yesus melarang memberitahukan siapa Dia.”

Sekali peristiwa, Yesus menyingkir ke Danau Galilea bersama murid-murid-Nya, dan banyak orang dari Galilea mengikuti Dia. Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon datanglah banyak orang kepada-Nya. Sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. Karena orang banyak itu, Yesus menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya, jangan sampai Dia terhimpit oleh mereka. Sebab Yesus menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desak ingin dijamah oleh-Nya. Bilamana roh-roh jahat melihat Yesus, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak, “Engkaulah Anak Allah!” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Dwi Wicaksono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Dengan cukup singkat Markus memberi gambaran situasi bagaimana banyak orang datang kepada Yesus untuk disembuhkan dari berbagai macam penyakit, dan bahkan dibebaskan dari berbagai roh jahat. Perikopa ini memberikan ringkasan singkat mengenai karya Yesus. Karya-Nya sederhana: menyembuhkan mereka yang sakit dan menyelamatkan mereka yang dikuasai oleh setan.

Kita bisa membayangkan jika zaman Yesus sudah ada istagram, facebook, youtube, tiktok, dan aplikasi lainnya, pastilah Yesus menjadi trending topik dan cepat menjadi viral. Tidak ada aplikasi saja semua orang datang kepada-Nya, apalagi jika disiarkan lewat medsos. Pastilah Yesus tidak kalah dengan penyembuh-penyembuh yang kita kenal lewat medsos.

Diceritakan banyak orang datang kepada-Nya dari berbagai penjuru daerah. Orang-orang yang datang pada umumnya adalah mereka yang tidak baik-baik saja. Mereka semuanya sedang menderita, sakit, lemah, dan tidak mampu menguasai diri sendiri. Kepada Yesus mereka memohon pertolongan dan kebebasan. Dan persis yang seperti mereka harapkan, Yesus memberikan kehidupan mereka yang sepantasnya. Apa yang Yesus lakukan hanya memberi dan memberi. Dia tidak menuntut apapun, kecuali supaya setan-setan diam.

Pertanyaan bagi kita adalah apakah anda sedang baik-baik saja? Atau jangan-jangan sekarang sedang tidak baik-baik saja?

Dimanapun dan kapanpun, ketika kita merasa tidak baik-baik saja, ada pribadi yang bisa kita datangi kapan saja. Dia tidak kenal lelah untuk menerima dan mendengarkan apa yang kita rasakan. Jangankan untuk memberi kelegaan, melepaskan kita dari kuasa setan pun Ia mampu melakukannya. Apakah kita mau? Atau jangan-jangan justru kita mencari pribadi lain yang hanya memberi kelegaan sesaat, setelah itu menuntut banyak hal dari kita?

Mari kita datang kepada-Nya. Dia tidak menuntut korban, justeru Dia yang mengorbankan diri; Dia tidak meminta darah, justeru Dia yang memberikan darah dan air untuk kita; dia tidak meminta hidup kita, tetapi justeru memberikan hidup-Nya bagi keselamatan kita. Tuhan memberkati.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa sumber kehidupan, nyatakanlah kepada kami misteri kehidupan Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga kami yakin, bahwa Engkau memberikan diri-Mu, agar suburlah kehidupan kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Markus 3:5

Yesus berkata kepada si lumpuh, “Ulurkanlah tanganmu!” Maka si lumpuh mengulurkan tangannya dan sembuhlah ia.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa maha penyayang, kami bersyukur kepada-Mu, bahwasanya Putra-Mu telah mendatangi kami sebagai hamba. Kami mohon penjelasan-Mu, bagaimana la menjadi Putra-Mu dan bagaimana kami menjadi putra dan putri-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Leave a Comment