Sabtu, 19 Februari 2022 – Hari Biasa Pekan VI

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 12:7

Janji Tuhan adalah janji murni bagaikan perak yang teruji, yang dimurnikan tujuh kali dalam api.

PENGNTAR: 

Gereja harus selalu memperbarui diri. Kristuslah hendaknya yang berbicara dengan sabda penebusan-Nya. Bukan menuruti omongan orang, tetapi setia akan perutusannya. Gereja harus menjaga diri terhadap formalitas yang berlebihan. Kristus tam pak di tengah Musa dan Elia. Menggemakan sabda Kristus di tengah-tengah para guru adalah tugas Gereja.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kebenaran, semoga lisan kami Kaupenuhi dengan kata-kata baik; hidup kami Kaupenuhi dengan cinta kasih seturut teladan Yesus Putra-Mu, yang menjadi kebenaran hidup kami. Sebab Dialah Putra-Mu, Tuhan dan pengantara kami ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Yakobus 3:1-10

“Tak seorang pun berkuasa menjinakkan lidah.”

Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita, dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya. Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi. Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar. Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka. Semua jenis binatang liar, burung-burung, serta binatang-binatang menjalar dan binatang-binatang laut dapat dijinakkan dan telah dijinakkan oleh sifat manusia, tetapi tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan. Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: 12:2-3.4-5.7-8

Ref. Engkau, ya Tuhan, akan menjaga kami.

  1. Tolonglah, ya Tuhan, sebab sudah habislah orang saleh, telah lenyaplah orang-orang setia dari antara anak-anak manusia. Orang berkata dusta satu kepada yang lain, dengan bibir manis dan hati bercabang mereka berbicara.

  2. Biarlah Tuhan mengerat segala bibir yang manis dan memotong lidah yang berbicara sombong, milik orang yang berkata, “Dengan lidah kami, kami menang! Bibir kamilah topangan kami! Siapakah dapat menguasai kami?

  3. Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, yang tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan. Engkau, ya Tuhan, akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Mrk 9:6) Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa. “Inilah Anak-Ku terkasih; dengarkanlah Dia” Alleluya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 9:2-13

“Yesus berubah rupa di depan para rasul.”

Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat. Tak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa yang sedang berbicara dengan Yesus. Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di sini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia.” Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari awan itu terdengar suara, “Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!” Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling mereka tidak lagi melihat seorang pun di situ kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan “bangkit dari antara orang mati.” Lalu mereka bertanya kepada Yesus, “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?” Yesus menjawab, “Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Tetapi bagaimanakah halnya dengan Anak Manusia? Bagaimana tertulis bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu, memang Elia sudah datang, dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka sesuai dengan yang tertulis tentang dia.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Jumpa Kembali Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Sabtu, 19 Februari 2022, Hari Biasa Pekan ke enam. Semoga belas kasih dan kerahiman, serta berkat melimpah dari Hati Kudus Yesus turun atas kita semua. Amin

Tema Resi kita kali ini adalah: Mengalami Kemuliaan Tuhan”. Mari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Para Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Bacaan injil Karangan Markus yang kita dengar hari ini mengisahkan bahwa Yesus mengajak 3 muridnya ke atas gunung untuk berdoa. Hanya tiga orang murid yang diajak Yesus, yaitu Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Apakah mereka 3 murid yang terbaik, mungkin tidak tetapi merekalah murid yang setia sampai akhr hidupnya. Di hadapan mereka, Yesus berubah rupa menjadi putih kemilauan dan menampakkan kemuliaanNya. Kemudian datanglah Elia dan Musa berbicara dengan Yesus. Para murid mengalami kemuliaan Tuhan sehingga mereka mengalami gejolak perasaan bahkan Petrus sampai tidak tahu harus berkata apa dan kemudian munculah keinginan Petrus untuk mendirikan kemah bagi mereka). Kemudian terdengarlah suara Allah dari dalam awan yang menyatakan Yesus sebagai Anak-Nya. Sekejap semuanya hilang dan yang kemudian tertinggal  hanyalah Yesus beserta ketiga murid-Nya. Nah saudri-saudaraku yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, apa yang bisa kita ambil maknanya dari perikop yang kita dengar hari ini. Saya menawarkan 3 hal saja.

  1. Kemuliaan Tuhan membuat Petrus, Yakobus dan Yohanes mengalami kebahagiaan yang luar biasa.Kemuliaan Tuhan yang para murid alami mengubah suasana hati mereka. Sebelum naik ke atas gunung Yesus menceritakan bagaimana Dia harus menderita.. Memang tidak diceritakan bagaimana perasaan mereka, akan tetapi bisa dibayangkan bagaimana hati para murid mendengar kahabr mengejutkan dari Guru mereka, tentu mereka akan susah, cemas, bahkan ketakutan juga, tetapi bersyukur ketika mereka melihat kemuliaan Tuhan di atas gunung, hati mereka diteguhkan dan mengalami sukacita. Markus 9:5 Petrus berkata: “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”

  2. Kemuliaan Tuhan membuat para murid takut.Perasaan takut bisa disebabkan karena banyak factor, misalnya karena ada ancaman bahaya, atau karena melakukan kesalahan. Namun rasa takut yang dialami para murid lebih disebabkan karena mereka merasa tidak layak melihat serta mengalami kemuliaan Tuhan yang luar biasa. Maka dikatakan karena takut mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan selain ungkapan betapa sukacitanya mereka. Dengan melihat kemuliaan Tuhan itulah membuat mereka semakin takut akan Tuhan (Mrk. 9:6 bandingkan Mat. 17:7).

  3. Kemuliaan Tuhan membuat para murid merendahkan hatidi hadapan Tuhan dan semakin berani dan siap sedia melaksanakan tugas perutusan Tuhan. Kalu kita membaca dari injil yang lain khususnya Lukas dikatakan bahwa “Mendengar itu tersungkurlah murid-murid-Nya dan mereka sangat ketakutan (Matius 17:6). Pancaran sinar kemuliaan Tuhan membuat para murid tertunduk dan merendahkan hati di hadapan Tuhan. Betapa agungnya kemuliaan Tuhan memenuhi hati mereka, kemulaain Tuhan juga membuar para murid semakin berani menjadi saksi kristus. Misalnya, Petrus dan Yakobus harus mati secara tragis demi imannya, sedangkan Yohanes hidup lebih lama dari yang lain untuk mencatat dan menyampaikan wahyu Tuhan kepada semua orang..

Nah para sahabatku, apakah Anda semua sudah mengalami kemuliaan Tuhan dalam hidup kita? Mungkin tidak sedsayat sperti yang dialami 3 murid pilihan, namun pengalaman dikasihi Tuhan, pengalaman tersentuh oleh kasih Tuhan, misalnya saat retret, saat menerima komuni, saat menerima sakramen pengampunan dosa, saat mengalami sukacita rohani.

Mari kita senantiasa mohon agar Tuhan berkenan membuka hati kita merajai hati kita agar kita mampu melihat, merasakan, dan mengalami KemuliaanNya dalam hidup kita sengga kita mengalami kebagiaan sejati, rasa takut akan Allah, dan kerendahan hati serta keberanian melaksanakan tugas perutusan kita. Tuhan memberkati. Berkah dalem. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangunlah kiranya seluruh bumi ini dengan Roh Putra-Mu, dan perkenankanlah kami menjadi rezeki bagi sesama, agar siapa pun menemukan kebahagiaan. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Markus 9:7-8

Dari dalam awan terdengarlah suara yang berkata, “Inilah Putra-Ku terkasih. Dengarkanlah Dia!”

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa Raja mahamulia, kami bersyukur atas nabi kerajaan-Mu, yaitu Yesus, Musa Baru, Semoga sabda-Nya menjadi hukum dan kebenaran kami. Sebab Dialah Tuhan dan pengantara kami. Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment