Sabtu, 12 Maret 2022 – Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas SCJ – Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA — Mazmur 19.8⁣

Sempurnalah hukum Tuhan dan menyegarkan jiwa. Benarlah kesaksian Tuhan, hikmat bagi orang sederhana.⁣

PENGANTAR

Peraturan, undang-undang, dan hukum tidak selalu kita sukai, karena sedikit banyak mengekang nafsu kebabasan kita. Na mun, cinta kasih harus mendarah daging dalam tingkah laku kita sehari-hari. Kesetiaan akan kehendak Tuhan dan cinta ka sih kepada sesama merupakan minimum program bagi kita. Sebab, kita dipanggil untuk menjadi sempurna seperti Bapa di surga.⁣

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar patuh setia berbakti kepada-Mu. Semoga kami selalu mencari Engkau dan mengamalkan karya cinta kasih. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….⁣

ATAU: ⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki matahari bersinar menerangi orang baik dan jahat; segala yang bergerak dan merayap Engkaulah yang memberi sinar kehidupan. Kami mohon, semoga kami semakin mengenal Putra-Mu dan menerima belas kasih-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu…⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ulangan 26:16-19

“Engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu.”

Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya, “Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya. Dan pada hari ini pula Tuhan telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya. Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.”

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 119:1-2.4-5.7-8

Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.

  1. Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.

  2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sunguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada ketetapan-Mu!

  3. Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
S : (2Kor 6:2b) Waktu ini adalah waktu perkenanan. Hari ini adalah hari penyelamatan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:43-48

“Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”

Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang-orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna. 

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari komunitas SCJ Yogyakarta, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian Edisi Hari Sabtu, tanggal 12 Maret 2022, pada hari biasa pekan prapaskah I.  Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan melimpah berkat. 

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, “Kasihilah musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” perintah ini sebenarnya bisa kita afirmasi dengan perintah kasih yang lain yang diucapkan Yesus, “hendaklah kalian saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu”. Di sini kita melihat bahwa kasih yang dimaksud universal sifatnya, artinya ya mengasihi semua orang. Kasih yang tidak membedakan. Kasih yang tidak pilih kasih.

Kalau kita melihat kitab Imamat (Im. 19:18), di sana difirmankan ”janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah Tuhan”. Di sini nampak bahwa kasih sebagai sebuah perintah, bukan berkaitan dengan perasaan tetapi dengan tindakan yang mencerminkan kesetiaan kepada perjanjian. Di dalam Kitab Suci tidak ada perintah untuk membenci musuh. Tetapi sering dipahami orang Israel dituntut untuk bersikap sesuai dengan kesetiaan kepada perjanjian kepada sesama orang Israel. Tetapi tuntutan seperti ini  tidak berlaku jika mereka berhadapan dengan orang di luar komunitas perjanjian. Kata “membenci” atau miseo tidak hanya menunjuk pada sebuah permusuhan yang aktif tetapi juga berarti “tidak mengasihi atau tidak mengindahkan” (bdk. Mat 6:24). Rupanya bagi Yesus hal ini bukanah tafsiran yang memadai atas hukum. Ia menuntut perlakuan yang sama baik kepada mereka yang berada di dalam maupun di luar komunitas perjanjian. Tindakan konkret untuk mengasihi musuh adalah berdoa untuk orang yang menganiaya (ay. 44) serta menyambut dan menerima orang asing (ay. 47). Penganiaya di sini nampaknya menunjuk kepada sesama orang Yahudi yang menentang para misionaris Kristen seperti dalam Mat 10:23; 23:34. Memberi salam, kata kerjanya aspazomai, yang memiliki arti konotasi menyambut dan mengharapkan yang baik, dan bukan sekadar salam biasa.

Alasan yang diberikan untuk mengasihi musuh (ay 45-48) adalah bahwa Allah juga bertindak demikian; yakni memperlakukan orang benar dan orang tidak benar dengan kualitas kebaikan yang sama (ay. 45). Memberikan perlakuan penuh kasih kepada orang sekelompoknya tidaklah mencukupi bagi pemenuhan hukum kasih.  Maka ay 48 sebagai rangkumannya ”karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu di surga sempurna”.

Kita acapkali mengasihi orang yang mengasihi kita saja masih ada cacatnya, masih ada kurangnya, kadang juga kedapatan tidak setia, apalagi mengasihi yang membenci kita atau musuh kita, pasti akan lebih berat lagi. Apalagi saat kita diperlakukan tidak adil dalam mengasihi, karena perasaan kebencian manusiawi kita akan mudah muncul ketika kita mengalami kekecewaan atau frustrasi dalam mengasihi. Ketika kebencian dan ketidaksukaan muncul dalam diri kita maka segala kebencian itu akan menutup semua kebaikan yang pernah dibuat oleh orang yang kita benci itu. Bahkan kalau bisa kita ingin hidup di tempat yang berbeda matahari darinya. Kebencian itu destruktif sifatnya, menghancurkan. Dan inilah yang dimaksud bahwa kasih sebenarnya bukan sekadar soal perasaan tetapi sebagai sebuah perintah yang menjadi cerminan kesetiaan pada perjanjian, dimana Allah itu menerbitkan matahari bagi semua orang. Maka target utamanya adalah kesempurnaan Allah itu. Kesempurnaan dalam mengasihi terjadi ketika kita mampu mengasihi yang membenci.

Dibenci adalah sesuatu yang harus Anda persiapkan, karena kadang kebaikan bisa menimbulkan kebencian, dan begitulah sebaliknya. Namun hidup ini terlalu singkat untuk diisi dengan penyesalan dan kebencian, maka cintailah mereka yang mencintaimu dan kasihilah mereka yang membencimu.

Semoga kita dimampukan untuk melakukannya, Tuhan memberkati Anda, dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN

Allah Bapa sumber kesempurnaan. semoga upacara suci ini memberi kami kekuatan baru dan menjadikan kami layak memperoleh rahmat-Mu. Demi Kristus…..⁣

ATAU: ⁣

Allah Bapa Yang Mahasetia, teguhkanlah perjanjian-Mu dengan kami berkat roti anggur ini, berkat Yesus Putra-Mu terkasih. Ajarilah kami benar-benar memahami cinta kasih-Mu kepada kami. Demi Kristus……⁣

ANTIFON KOMUNI — Matius 5:48⁣

Tuhan bersabda, “Hendaklah kamu sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”⁣

DOA PENUTUP

Marilah berdoa: Allah Bapa maha penyayang. kami telah Kauanugerahi sakramen-Mu dan Kauresapi dengan ajaran-Mu. Semoga kami selalu Kauhibur dengan kehadiran-Mu yang menyelamatkan Demi Kristus,. .

ATAU:

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahasempurna, Engkau menghendaki kami sempurna sebagaimana Engkau sendiri. Semoga kami memahami apa itu artinya dalam diri Yesus Putra kesayangan-Mu. Perkenankanlah kami membuktikan cinta kasih-Mu dalam tingkah laku kami sehari-hari. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI:

No Comments

Leave a Comment