Senin, 21 Maret 2022 – Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Provinsialat SCJ Palembang Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  — Mazmur 84:3⁣

Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak-sorai bagi Allah yang hidup.⁣⁣

PENGANTAR⁣

Sembuhnya Naaman karena mandi di Sungai Yordan mengacu pada pembaptisan yang membawa kehidupan. Yesus mengingatkan peristiwa itu untuk membuka mata hati para pendengar. Yang baru dari pesan-Nya ialah ajakan itu ditujukan kepada semua orang.⁣⁣

DOA PEMBUKA⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kerahiman-Mu membersihkan dan menguatkan umat-Mu. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu, karena tanpa Engkau kami takkan mungkin selamat. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….⁣⁣

ATAU⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahakudus, dengan sabda pembebasan-Mu sembuhkanlah kiranya kami dari segala kesalahan dan dosa. Perkenankanlah kami memandang Dia yang telah dinanti-nantikan para nabi, yakni Yesus Kristus Putra-Mu, ..⁣

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja 5:1-15a

“Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu.”

Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, “Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya.” Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, “Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu.” Maka jawab raja Aram, “Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel.” Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, “Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya.” Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, “Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku.” Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, “Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel.” Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, “Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir.” Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, “Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, “Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir.” Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, “Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hamba ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 42:2-3; 43:3-4

Ref. Jiwaku haus pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.

  1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.

  2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

  3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!

  4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, sukacita dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
S : (Mzm 130:5.7) Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 4:24-30

“Yesus seperti Elia dan Elisa, diutus bukan kepada orang-orang Yahudi.”

Ketika Yesus datang ke Nazaret, Ia berkata kepada umat di rumah ibadat, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. Tetapi Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan, dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang janda di Sarfat di tanah Sidon. Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman, orang Siria itu.” Mendengar itu, sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus. 

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria

Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Jumpa Kembali Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Palembang dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Senin, 21 Maret 2022, Hari Biasa Masa Prapaskan ke tiga. Semoga belas kasih dan kerahiman, serta berkat melimpah dari Hati Kudus Yesus turun atas kita semua. Amin.

Tema Resi kita kali ini adalah: Bagaimana jika Anda ditolak?Mari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Para Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Pernahkan Anda merasa ditolak dan tidak dihargai orang karena latar belakang kehidupan kita? Pernahkan Anda merasa diragukan dan dipandang rendah, dulu Anda bukan siapa-siapa dan sekarang sudah berhasil atau sukses namun masih juga diragukan dan disepelekan. Hari Ini Tuhan Yesus mengalami penolakan, diragukan, bahkan nyaris dibunuh dengan dilemparkan ke dalam jurang. Penolakan justru dilakukan oleh orang-orang sekampungnya, karena mereka mengenal latar belakang Tuhan Yesus dan meragukan. Mereka bisa jadi iri dengan “kesuksesaan Tuhan Yesus” menjadi orang terkenal. Lalu Apa yang bisa kita pelajari dari peristiwa Penolakan terhadap Tuhan Yesus ini? Saya menawarkan 3 hal saja.

  1. Kita dipanggil untuk memberikan kasih dan pengampunan. Pengalaman ditolak memang pengalaman yang menyakitkan. Orang paling sering mengingat kesalahan dan kekurangan dari pada mengingat-ingat kelebihan dan kebaikan yang pernah diberikan. Sehingga dengan mudahnya menolak, menghukum, menghakim.. Kita diundang untuk tetap memberikan kasih pengampunan bagi orang-orang yang menolak kita, tetap sabar dan tulus dalam mengasihi, serta kita dindang untuk selalu melihat kelebihan dan kebaikan yang orang lain tunjukkan dari pada focus pada kelemahan dan kesalahan orang yang diperbuat kepada kita.

  2. Kita diundang mencontoh Yesus untuk tidak putus asa dan kehilangan semangat untuk tetap menunjukkan kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang menolak kita. Kita tidak boleh gentar pada tantangan dan hambatan yang menghalangi misi cinta kasih yang kita tunjukkan sebagai murid-murid Tuhan Yesus.

  3. Kita diundang untuk selalu menghargai kebaikan dan ketulusan orang lain serta membuang jauh rasa iri hati dan dengki pada orang lain, sebagaimana telah Tuhan Yesus ajarkan dan tunjukkan kepada kita.

Para sahabatku, meski hati kita terluka karena penolakan, marilah kita satukan dengan Hati Yesus agar CintaNya meneguhkan kita dalam setiap tugas perutusan kita untuk mewartakan cinta kasihNya bagi sesama. Dan semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita sehingga kita dimampukan untuk bersikap cintakasih dan pengampunan serta teguh dalam melaksanakan tugas perutusan kita mewartakan cinta kasih kepada Sesama. Tuhan memberkati. Berkah dalem. Amin..

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN⁣

Allah Bapa mahakuasa, semoga persembahan ini menjadi kurban pepulih bagi-Mu dan menyucikan kami dari segala dosa dan kesalahan. Demi Kristus, ….⁣⁣

ATAU: ⁣

Allah Bapa Yang Maharahim, sucikanlah persembahan roti anggur ini sebagai tanda pengampunan-Mu yang agung. Demi Kristus, ….⁣⁣

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 14:1-2⁣

Tuhan, siapakah boleh tinggal di kemah-Mu? Siapakah boleh tinggal di gunung-Mu yang suci? Orang yang sempurna dan jujur.⁣⁣

DOA PENUTUP⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, semoga perayaan suci ini memberi kami kekuatan untuk hidup dan menghapus dosa-dosa kami. Demi Kristus,…⁣

ATAU: ⁣

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber belas kasih, bila kami mau saling memaafkan, maka Engkau pun berbelas kasih kepada kami. Kami mohon, agar hati kami selalu terbuka terhadap sesama, agar dapat saling melayani dengan setia dan tulus ikhlas. Demi Kristus, ….⁣

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment