Jumat, 06 Mei 2022 – Hari Biasa Pekan III Paskah

Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas Rumah Retret La Verna Padang Bulan Pringsewu Lampung – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Wahyu 5:12

Anak Domba yang telah dikurbankan pantas menerima kekuatan dan keallahan, kebijaksanaan, keperkasaan, dan kehormatan. Alleluya.

PENGANTAR:

Pertobatan Paulus di jalan menuju Damaskus menunjukkan betapa dahsyat kuasa Allah yang menghendaki seseorang menjadi alat di tangan Tuhan. Ia akan menderita banyak demi nama Yesus, namun ia akan dipenuhi Roh Kudus dan menjadi rasul para bangsa, mewartakan kabar gembira ke seluruh dunia. Ia menyerahkan diri sepenuhnya dan menempuh jalan mengikuti jejak Yesus.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa maha penyayang, sungguh mengagumkan pergaulan-Mu dengan manusia. Orang berdosa bertobat dan para pembangkang mereda. Kami bersyukur atas semuanya itu dan mohon, semoga kami tetap setia bergaul dengan Dikau. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 9:1-20

“Orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku, untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain.”

Ketika pecah penganiayaan terhadap jemaat, hati Saulus berkobar-kobar untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar, dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem. Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah, dan kedengaran olehnya suatu suara yang berkata kepadanya, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu! Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota. Di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Maka termangu-mangulah temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jua pun. Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa. Teman-temannya harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Tiga hari lamanya Saulus tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum. Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan, “Ananias!” Jawabnya, “Ini aku, Tuhan!” Firman Tuhan, “Pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus, yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa, dan dalam suatu penglihatan ia melihat bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi.” Jawab Ananias, “Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu betapa banyak kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu.” Tetapi firman Tuhan kepadanya, “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain, kepada raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.” Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya, “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” Dan seketika itu juga seolah-olah ada selaput gugur dari matanya, sehingga Saulus dapat melihat lagi. Saulus bangun lalu dibaptis. Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 117:1bc.2

Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!

  1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!

  2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
S : (Yoh 6:56) Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, sabda Tuhan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 6:52-59

“Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman.”

Di rumah ibadat di Kapernaum orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan Daging Anak Manusia dan minum Darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu, barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan Darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan Daging-Ku dan minum Darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.” Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Terpujilah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas La Verna Padang bulan Pringsewu, Lampung, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Jumat, Pekan III Paskah, Jumat 6 Mei 2022. Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan; Pembacaan dari Injil Suci, menurut Yohanes (Yoh 6:52-59)

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, kemungkinan ketika orang yang non kristiani mendengar atau bahkan membaca Injil pada hari ini, mereka akan menafsirkan, bahwa orang-orang Kristiani itu “karnibal” karena memakan daging saudaranya sendiri. “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman……”

Salah satu kebutuhan pokok kita adalah makan. Tanpa makan, kita tidak bisa menjalankan aktivitas kita. Badan akan terasa lemas, ringkih, kelaparan, mudah sakit, bahkan bisa berujung pada kematian. Bisa terjadi juga, orang yang kelaparan akan lupa pada Tuhan, sehingga mendorong orang itu untuk mengambil hak orang lain, misalnya mencuri.

Lalu, mengapa Yesus memberikan diri-Nya sebagai makanan? Karena Yesus ingin memberikan kekuatan kepada kita semua. Yesus tidak menginginkan kita menjadi lemah, menjadi ringkih, bahkan tidak menginginkan kita jatuh kedalam dosa. Maka, Yesus tidak membiarkan diri kita sendirian dalam menghadapi persoalan hidup kita. Ia selalu mendampingi kita, meski kita dalam keadaan berdosa sekalipun.

Kalau mengingat perkataan Yesus akan Injil pada hari ini, kita juga ditatapkan pada perayaan Ekaresti, yang mana Yesus memberikan tubuh-Nya untuk kita sambut setiap minggu bahkan setiap hari. Ekaresti merupakan warisan dari Yesus untuk para murid-Nya, untuk kita semua, untuk Gereja. Ekaresti juga merupakan perayaan perjumpaan kita dengan Tuhah Yesus. Dan salah satu bentuk penyertaan-Nya untuk kita yaitu melalui Ekaresti itu sendiri. Dalam perayana Ekaresti itu, Tuhan sungguh hadir dan dapat kita rasakan lewat Tubuh dan Darah Kristus sendiri. Dan Ekaresti juga merupakan sumber dan puncak seluruh liturgi Gereja. Artinya seluruh hidup kita, kita arahkan kepada Ekaresti. Segala pergulatan, permasalahan, syukur kita, kita bawa dalam perayaan Ekaresti. Karena dalam Perayaan Ekaresti itu, mengalirlah rahmat-rahmat yang kita butuhkan.

Pertanyaan untuk kita semua, apakah perayaan Ekaresti itu yang mempertemukan kita dengan Tuhan Yesus sudah mengubah hidup kita? Maka jangan sia-siakan perjumpaan kita dengan Tuhan Yesus ketika setiap kali kita hadir dalam perayaan Ekaresti. Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa mahakudus, berkenanlah memberkati roti anggur ini dan semoga kami selalu penuh rasa syukur atas segala karya Yesus, Putra-Mu terhadap kami. Sebab Dialah ….

ANTIFON KOMUNI:

Kristus yang disalibkan telah bangkit dan menebus kita. Alleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, kami bersyukur atas roti anggur, atas Yesus santapan hidup kami. Tetapi, kami masih mohon, semoga kami tetap rukun bersahabat dengan sesama dan dengan Dikau berkat Yesus, Putra-Mu, …

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Leave a Comment