Selasa, 31 Mei 2022 – Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet (Novena Roh Kudus hari ke lima)

Rm. Alexander Pambudi SCJ dari komunitas SCJ Teluk Betung, Lampung – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Mari, dengarkanlah, hai kalian yang takwa. Aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.

PENGANTAR:

Pertemuan Santa Perawan Maria dengar Santa Elisabet bagi umat beri man merupakan tonggak sejarah. Anak-anak dalam kandungan mereka akan inemegang peran utama dalam sejarah keselamatan. Secara insani semata-mata kita menghadapi suatu misteri. Bunda Maria telah me ngandung, meski ia perawan Elisabet pun sudah pada bulan keenam, meski sudah lanjut usia. Jelas di sini Tuhanlah yang selalu mengamb.l inisiatif Mak pertemuan ini adalah pertemuan iman Iman akan Tuhan yang malakasa yang telah mengerjakan hal-hal ajaib pada orang-orang kecil dan rendah hati.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa. Engkau telah mendorong Santa Perawan Maria. yang sedang mengandung Putra tunggal-Mu. untuk mengunjungi Santa Elisabet, saudarinya. Semoga kami pun senantiasa menaati dorongan Roh Kudus Maka bersama Santa Perawan Maria kami akan selalu memuji karya-Mu yang agung. Demi Yesus Kristus Putra-Mu…..

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya 3:14-18a

“Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu.”  

Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Atau

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma 12:9-16b

“Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan.”

Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

KIDUNG TANGGAPAN: Yes 12:2-3.4bcd.5-6

Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.

  1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.

  2. Pada waktu itu kamu akan berkata, “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!”

  3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Luk 1:45)  Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 1:39-56

“Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?”

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.

Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Alexander Pambudi SCJ

Vivat cor Iesu, per cor Mariae. Hiduplah Hati kudus Yesus melalui hati Maria.

Sahabat Dehonian yang terkasih, salam jumpa dengan saya, Rm. Alexander Pambudi SCJ, dari komunitas Superiorat SCJ Telukbetung, Lampung, dalam RESI-Renungan Singkat, edisi Selasa, 31 Mei 2022.

Sahabat Dehonian yang terkasih, hari ini kita menutup Bulan Maria dengan Peringatan S. P. Maria mengunjungi Elisabet. Peringatan ini sangat bermakna, khususnya jika kita kaitkan dengan bulan Maria dan situasi dunia sekarang ini yang menawarkan berbagai kemudahan, khususnya karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Perjumpaan Maria dan Elisabeth menjadi gambaran sukacita perjumpaan yang timbul dari perjumpaan langsung. Karena perjumpaan langsung, mereka bisa benar-benar saling mendengarkan satu sama lain. Mereka bisa menangkap dengan jelas pergumulan masing-masing. Tidak hanya menangkap, tetapi kemudian berempati, dan beraksi untuk meringankan pergumulan masing-masing.

Belakangan ini, khususnya ketika pandemi melanda, perjumpaan di ruang virtual rasanya menjadi sesuatu yang tidak asing pada akhirnya, meski pada awalnya tidak semua dari kita mudah mengikuti. Ketika masa pandemi , mulai dari rapat kecil hingga rapat-rapat besar karena alasan “jaga jarak”, kita hadir secara virtual melalui berbagai platform yang menawarkan fitur video conference. Termasuk kegiatan rohani pun, termasuk Ekaristi, kita jalankan secara virtual.

Di sisi ini kita bersyukur karena teknologi di saat kondisi tidak memungkinkan untuk perjumpaan langsung, dapat menjadi sarana kita berjumpa meski secara virtual. Namun, ketika kini pandemi berangsur-angsur mulai membaik, dan pemerintah juga sudah membuka peluang akan adanya perjumpaan langsung, kita ditantang untuk mulai berani berjumpa langsung. Tentu dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan. Jangan sampai kita terlalu nyaman dengan perjumpaan virtual, lalu enggan untuk melakukan perjumpaan.

Menarik diamati bahwa di saat paroki-paroki sudah membuka perayaaan Ekaristi off line, masih banyak yang mengikuti perayaan  Ekaristi secara streaming. Semoga ini memang karena situasi-kondisi belum memungkinkan untuk perjumpaan langsung. Bukan karena terlanjur nyaman dengan Ekaristi on line.

Saudara-Saudari, hanya ingin mengajak Anda untuk meyakini bahwa perjumpaan virtual tidak akan pernah menggantikan perjumpaan langsung. Jika situasi-kondisi sudah memungkinkan, mari kita jumpai Saudara-Saudari kita secara langsung. Kita pandang mereka face to face. Kita dengarkan dan kita tangkap setiap pergumulan mereka dengan “telinga hati” kita.

Bagaimanapun Maria dan Elisabeth telah membuktikan bahwa  dalam perjumpaan langsung akan ditemukan komunikasi dan dialog sejati. Seperti juga dikatakan Bapa Suci Fransiskus dalam Pesan Hari Komunikasi Sedunia ke-56 yang lalu, khususnya ketika merenungkan tentang keutamaan “mendengarkan dengan telinga hati”, beliau mengatakan demikian: “Hanya dengan memperhatikan siapa yang kita dengarkan, apa yang kita dengarkan, dan bagaimana kita mendengarkan, kita dapat tumbuh dalam seni berkomunikasi, yang intinya bukanlah teori atau teknik, tetapi “keterbukaan hati yang memungkinkan kedekatan”.

Semoga kita tidak tetap nyaman dengan hidup kita yang pernah “serba virtual”, tetapi kita kembali lagi ke “dunia nyata” yang bukan virtual. Dengan demikian, persaudaraan dan komunikasi sejati akan terwujud di tengah-tengah kita.

Selamat memasuki bulan Juni. Semoga berkat Tuhan selalu melimpah atas kita semua. Amin

DOA MOHON TUJUH KURNIA ROH KUDUS (Didoakan setelah homili)

1. Datanglah, ya Roh Hikmat,

P+U.   turunlah atas diri kami. Ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Dan semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

2. Datanglah, ya Roh Pengertian,

P+U.   turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

3. Datanglah, ya Roh Nasihat,

P+U.  dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami selalu melakukan yang baik dan benar, serta menjauhi yang jahat.

4. Datanglah, ya Roh Keperkasaan,

P+U.   kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

5. Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah,

P+U.  ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

6. Datanglah, ya Roh Kesalehan,

P+U.   bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu. Semoga kami berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

7. Datanglah, ya Roh Takut akan Allah,

P+U.   ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu, dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa kami, Raja mahamulia, Engkau telah berkenan menyambut cinta kasih Santa Perawan Maria, Bunda tersuci Putra-Mu terkasih Sudilah kiranya menerima juga roti anggur ini, lambang cinta bakti kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami

ANTIFON KOMUNI – Luk 1:48-49

Mulai sekarang aku disebut yang bahagia oleh sekalian bangsa. schah karya agung dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa kuduslah nama-Nya.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, Raja mahamulia, Santo Yohanes Pembaptis bergirang hati hendak menyambut Putra-Mu dalam kandungan Bunda Maria. Semoga kami pun penuh sukacita menerima Putra-Mu dalam ekaristi serta meluhurkan Dikau, atas karya-Mu yang agung bagi umat beriman. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI

1 Comment

Leave a Comment