Minggu, 10 Juli 2022 – Hari Minggu Biasa XV

Rm. Andreas Nugroho SCJ dari Komunitas SCJ Rumah Damai Dehon Palembang – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Bdk. Mzm. 17-15

Dalam kebenaran, aku akan memandang wajah-Mu, dan aku akan puas waktu menyaksikan kemuliaan-Mu.

PENGANTAR: 

Apakah kita mencintai Allah? Jika kita berani menjawab YA, pertanyaannya masih berlanjut. Apakah kita sudah mencintai sesama kita? Cinta kepada Allah harus tampak dalam cinta kepada sesama. Cinta kepada sesama adalah cerminan cinta kita kepada Allah. Iman kepada Allah tidak hanya berhenti pada pengakuan semata. Iman harus nyata dan konkret. Iman harus terwujud dalam hidup.

PERNYATAAN TOBAT: 

I : Tuhan Yesus Kristus, karena cinta kasih Engkau rela men derita sengsara, wafat di salib, namun bangkit untuk menye lamatkan umat manusia.. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Karena cinta kasih, Engkau menampilkan orang Samaria dalam perumpamaan agar hati kami tergerak untuk me nolong sesama. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Karena cinta kasih, Engkau mengadakan Ekaristi, agar kami mampu memperbarui niat serta tekad kami melaksanakan perintah cinta kasih-Mu kepada Tuhan dan sesama. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA: 

Marilah kita berdoa. (hening sejenak) Ya Allah, Engkau telah menanamkan Sabda-Mu di dalam hati kami dan melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah memberi kami teladan bagaimana melaksanakan Sabda-Mu itu. Kami mohon doronglah kami menunjukkan belas kasih kepada sesama kami, sebagaimana Putra-Mu telah melakukannya. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. U Amin.

BACAAN PERTAMA : Bacaan dari Kitab Ulangan 30:10-14

“Firman itu sangat dekat padamu, hendaklah engkau melaksanakannya.”

Pada waktu itu Musa memanggil segenap orang Israel berkumpul, lalu berkata kepada mereka, “Hendaklah engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini; dan hendaklah engkau berbalik kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu. Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu, dan tidak pula terlalu jauh; tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melaksanakannya? Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan pergi ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melaksanakannya? Firman itu sangat dekat padamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu; hendaklah engkau melaksanakannya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 69:14.17.30-31.33-34.36ab.37

Ref. Tuhan, sudi dengarkan rintihan umat-Mu.

  1. Aku berdoa kepada-Mu, ya Tuhan, aku bermohon pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku, dengan pertolongan-Mu yang setia! Jawablah aku, ya Tuhan, sebab baiklah kasih setia-Mu, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!

  2. Aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku! Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan lagu syukur.

  3. Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; biarlah hatimu hidup kembali, hai kamu yang mencari-cari Allah! Sebab Tuhan mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orangNya yang ada dalam tahanan.

  4. Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda. Anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose 1:15-20

“Segala sesuatu diciptakan oleh dan untuk Kristus.”

Saudara-saudara, Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Dia adalah yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada mendahului segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Dialah kepata tubuh, yaitu Jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu. Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh DIalah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.

S : (Yoh 6:63c.68c) Tuhan, Sabda-Mu adalah roh dan kehidupan. Sabda-Mu adalah sabda hidup yang kekal.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 10:25-37

“Siapakah sesamaku?”

Sekali peristiwa seorang ahli Taurat berdiri hendak mencobai Yesus, katanya, “Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus kepadanya, “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?” Jawab orang itu, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu; dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata Yesus kepadanya, “Jawabmu itu benar! Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup,” Tetapi untuk membenarkan dirinya, orang itu berkata lagi kepada Yesus, “Dan siapakah sesamaku manusia?” Jawab Yesus, “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan. Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri, lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, ‘Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali’. Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?” Jawab ahli Taurat itu, “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.” Kata Yesus kepadanya, “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Andreas Nugroho SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat  Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya Romo Andreas Nugroho SCJ dari komunitas SCJ-Rumah Dehon Palembang-Indonesia, dalam Resi – Renungan Singkat – Dehonian edisi Minggu, 10 Juli 2022, Hari Minggu Biasa XV. Sabda Tuhan yang akan kita dengar dan renungkan hari ini dari: Injil Suci menurut Lukas 10:25-37

Seorang ahli taurat bertanya kepada Tuhan: “Apa yang harus dilakukan untuk memperoleh hidup kekal?”

Tuhan Yesus kembali bertanya kepadanya, apa yang tertulis dalam kitab taurat:

Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Bagi ahli taurat, sesama itu maksudnya: yang sama dengan sama, sama-sama anggota kelompok ahli taurat, sama levelnya, sama kesukaannya, sama komunitas nya dan seterusnya.

Bagi Yesus, sesama adalah mereka yang menderita dan butuh bantuan kita yang kepadanya kita menunjukkan belaskasih-belarasa kita.

Untuk menunjukkan kepada ahli taurat tentang siapa sebenarnya sesama itu, Tuhan Yesus menyampaikan kisah tentang orang samaria yang baik hati.

Orang samaria yang baik hati menunjukkan kepada kita totalitas-nya sebagai sesama bagi mereka yang sedang menderita.

Totalitasnya itu nampak: “Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, menyiram luka-lukanya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

Samaria yang baik hati adalah Tuhan Yesus sendiri dalam peranNya sebagai Penyelamat Dunia. Ia telah menyembuhkan kita yang terluka akibat dosa dan menaikan derajat kita menjadi anak-anak Allah.

Maka, “Sudahkah aku menjadi sesama yang baik bagi mereka yang ku jumpai dan menunjukkan bela rasa kepadanya, terutama mereka yang menderita?

Berkat Allah yang Mahakuasa menyertai kita semua, + Bapa Putra dan Roh Kudus. Amin Semoga hati Kudus Yesus merajai kita semua. Amin

DOA UMAT:

I : Saudara-saudara, marilah kita berdoa kepada Bapa di surga agar kasih kita tidak berhenti pada untaian kata yang indah melainkan mewujud-nyata dalam tindakan dan perbuatan.

L :  Bagi mereka yang memegang kepemimpinan dan kekuasaan dalam Gereja: Ya Bapa, semoga para pemimpin Gereja selalu menghargai hak-hak sesama manusia, dan mencari kerja sama dengan semua orang dengan memberi kepercayaan dan dorongan, bukan dengan cara-cara otoriter. Kami mohon …

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi orang-orang buronan, pengungsi, dan orang terlantar yang jumlahnya begitu besar di dunia dewasa ini: Ya Bapa, semoga mereka semua mendapat tempat yang aman dan damai, suatu tempat tinggal dan tanah air yang tetap. Kami mohon …

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

P : Bagi mereka yang hidup bahagia dan sehat, serta dikelilingi sahabat-sahabat: Ya Bapa, semoga mereka yang lebih beruntung, dapat ber tindak menurut teladan Yesus, dengan mengangkat saudara saudari yang lelah dan kesepian, yang dipermalukan, dan dilukai oleh kehidupan. Kami mohon…

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi kita semua: Ya Bapa, semoga hati kami terbuka bagi kebutuhan, air mata, dan kekhawatiran orang lain; semoga kami menyadari, bahwa mereka ditempatkan di jalan kami, supaya kami ber temu dengan Tuhan dalam diri mereka. Kami mohon…

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

I : Tuhan Allah, kami berdoa kepada-Mu, semoga cinta kasih kami selalu tulus dan nyata, serta meliputi semua orang tanpa membeda-bedakan. Siapkanlah kami untuk memberi kepada sesama bukan hanya pertolongan jasmani tetapi juga hati kami. Oleh Kristus Tuhan dan Pengantara kami. U Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa Yang Mahakudus, berkat roti dan anggur yang kami bersembahkan ini, semoga kami semakin tergerak untuk membantu sesama kami sebagaimana Putra-Mu telah memberikan teladan. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami. U Amin.

ANTIFON KOMUNI – Yok 6:56

Siapa yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku, tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, Sabda Tuhan.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Allah Bapa Yang Maha Penyayang, kami bersyukur karena boleh mengambil bagian dalam mengenangkan Misteri Paskah Putra-Mu. Semoga kehadiran-Nya dalam diri kami semakin memberanikan kami untuk berkorban demi terwujudnya cinta kasih yang nyata kepada sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

2 Comments

Leave a Comment