AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mzm 54:6,8
Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku akan mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah nama-Mu.
PENGANTAR:
Kita sering mengalami aneka ketegangan kecenderungan dalam hidup kita, antara membagi perhatian untuk Allah demi sesama atau melayani sesama demi Allah. Yesus memberi pengarahan dalam mengatasi ketegangan ini. Kedua kecenderungan ini harus berjalan beriringan, seimbang menurut kepentingan dan proporsinya. Keduanya tidak untuk dipertentangkan, tetapi saling melengkapi satu dengan yang lain. Kitalah yang harus bisa memilih dan menempatkan kedua hal itu secara bijak. Melalui Ekaristi ini kita diingatkan agar mengambil pilihan seturut teladan Yesus sendiri dan mengandalkan DIA dalam mengarahkan pilihan-pilihan yang kita ambil.
SERUAN TOBAT:
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Bapa yang menjadi manusia, membangkitkan iman, harapan, serta cinta kasih. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
I : Engkaulah Sabda Bapa yang mengajari kami menemukan cara pengabdian yang sesuai dengan kehendak Bapa. Kristus, kasihanilah kami.
U : Kristus, kasihanilah kami.
I : Engkaulah Sabda Bapa yang mengingatkan kami akan pentingnya mencari Kerajaan Surga terlebih dahulu. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa yang penuh kasih, dalam diri Yesus Kristus Putra-Mu, Engkau berkenan untuk hadir di tengah-tengah kami. Kami mohon bukalah hati kami agar siap sedia menerima kehadiran-Mu yang senantiasa membawa berkah bagi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
BACAAN OERTAMABacaan dari Kitab Kejadian 18:1-10a
“Tuanku, singgahlah ke kemah hambamu ini.”
Sekali peristiwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham di dekat pohon tarbantin di Mamre. Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya di kala hari panas terik. Ketika ia mengangkat mata, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Melihat mereka, Abraham bergegas dari pintu kemahnya menyongsong mereka. Ia bersujud sampai ke tanah dan berkata, “Tuanku, jika aku mendapat kasih Tuan, singgahlah di kemah hambamu ini. Biarlah diambil sedikit air, basuhlah kaki Tuan dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah hamba mengambil sepotong roti, agar tuan-tuan segar kembali. Kemudian bolehlah tuan-tuan melanjutkan perjalanan. Sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka, “Perbuatlah seperti yang engkau katakan itu!” Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata, “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu Abraham berlari ke lembu sapinya, mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya, dan memberikannya kepada seorang bujangnya yang segera mengolahnya. Kemudian Abraham mengambil dadih, susu, dan anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya kepada ketiga orang itu. Abraham sendiri berdiri dekat mereka di bawah pohon itu, sementara mereka makan. Sesudah makan, bertanyalah mereka kepada Abraham, “Di manakah Sara isterimu?” Jawab Abraham, “Di sana, di dalam kemah.” Maka berkatalah Ia, “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau. Pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 15:2-3ab.3cd-4ab.5
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
-
Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
-
Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
-
Yang tidak meminjamkan uangdengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
No Comments