Minggu, 17 Juli 2022 – Hari Minggu Biasa XVI

Rm. Agustinus Guntoro SCJ dari Komunitas SCJ Martino Capelli – Hong Kong

 
 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mzm 54:6,8

Allah adalah Penolongku; Tuhanlah yang menopang aku. Dengan rela aku akan mempersembahkan kurban dan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena baiklah nama-Mu.

PENGANTAR:

Kita sering mengalami aneka ketegangan kecenderungan dalam hidup kita, antara membagi perhatian untuk Allah demi sesama atau melayani sesama demi Allah. Yesus memberi pengarahan dalam mengatasi ketegangan ini. Kedua kecenderungan ini harus berjalan beriringan, seimbang menurut kepentingan dan proporsinya. Keduanya tidak untuk dipertentangkan, tetapi saling melengkapi satu dengan yang lain. Kitalah yang harus bisa memilih dan menempatkan kedua hal itu secara bijak. Melalui Ekaristi ini kita diingatkan agar mengambil pilihan seturut teladan Yesus sendiri dan mengandalkan DIA dalam mengarahkan pilihan-pilihan yang kita ambil.

SERUAN TOBAT:

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Sabda Bapa yang menjadi manusia, membangkitkan iman, harapan, serta cinta kasih. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Engkaulah Sabda Bapa yang mengajari kami menemukan cara pengabdian yang sesuai dengan kehendak Bapa. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkaulah Sabda Bapa yang mengingatkan kami akan pentingnya mencari Kerajaan Surga terlebih dahulu. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa yang penuh kasih, dalam diri Yesus Kristus Putra-Mu, Engkau berkenan untuk hadir di tengah-tengah kami. Kami mohon bukalah hati kami agar siap sedia menerima kehadiran-Mu yang senantiasa membawa berkah bagi kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Engkau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN OERTAMABacaan dari Kitab Kejadian 18:1-10a

“Tuanku, singgahlah ke kemah hambamu ini.”

Sekali peristiwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham di dekat pohon tarbantin di Mamre. Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya di kala hari panas terik. Ketika ia mengangkat mata, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Melihat mereka, Abraham bergegas dari pintu kemahnya menyongsong mereka. Ia bersujud sampai ke tanah dan berkata, “Tuanku, jika aku mendapat kasih Tuan, singgahlah di kemah hambamu ini. Biarlah diambil sedikit air, basuhlah kaki Tuan dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah hamba mengambil sepotong roti, agar tuan-tuan segar kembali. Kemudian bolehlah tuan-tuan melanjutkan perjalanan. Sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka, “Perbuatlah seperti yang engkau katakan itu!” Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata, “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu Abraham berlari ke lembu sapinya, mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya, dan memberikannya kepada seorang bujangnya yang segera mengolahnya. Kemudian Abraham mengambil dadih, susu, dan anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya kepada ketiga orang itu. Abraham sendiri berdiri dekat mereka di bawah pohon itu, sementara mereka makan. Sesudah makan, bertanyalah mereka kepada Abraham, “Di manakah Sara isterimu?” Jawab Abraham, “Di sana, di dalam kemah.” Maka berkatalah Ia, “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau. Pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 15:2-3ab.3cd-4ab.5

Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?

  1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.

  2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.

  3. Yang tidak meminjamkan uangdengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose 1:24-28

“Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad sekarang dinyatakan kepada orang kudus-Nya.”

Saudara-saudara, sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita demi kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus untuk tubuhnya, yaitu jemaat. Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan kepenuhan firman-Nya kepada kamu, yaitu: Rahasia yang tersembunyi berabad-abad dan turun-temurun, kini dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Allah berkenan memberitahu mereka betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di antara kamu. Dialah harapan akan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan dengan memperingatkan orang dan mengajar mereka dalam segala hikmat untuk memimpin setiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya. 
S : (Luk 8:15) Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 10:38-42

“Marta menerima Yesus di rumahnya. Maria telah memilih bagian yang terbaik.”

Dalam perjalanan ke Yerusalem, Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara bernama Maria. Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Tetapi Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli bahwa saudariku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Guntoro SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Halo para sahabat dimana pun Anda berada, saya, Agustinus Guntoro, scj dari komunitas Martino Capelli di Hong Kong, menyapa dan mengundang Anda untuk sejenak bersama  RESI (Renungan Singkat) Dehonian, hari ini, Minggu, tanggal 17 Juli 2022.

Para sahabatku yang terkasih, kisah Marta dan Maria yang kita dengarkan dalam Injil hari ini, mungkin sudah familiar di telinga kita. Meskipun kesannya, Yesus seperti menyalahkan Marta yang terlalu kuatir dan sibuk dengan banyak hal, namun arus kuat dari pesan Injil hari ini adalah betapa indahnya kombinasi karakter Marta dan Maria jika dipersatukan. Tidak perlu dipermasalahkan, siapa yang memilih bagian yang terbaik, karena keduanya bisa saling melengkapi. Hal itu menjadi indah, ketika diterapkan dalam konteks hidup komunitas, hidup berkeluarga, atau aneka macam paguyuban dalam Gereja maupun dalam hidup kemasyarakatan.

Namun melalui Injil ini pula, terfokus pada apa yang dilakukan Marta, aku mengajak para sahabat, untuk merenungkan makna pelayanan. Melayani itu apa sih? Melayani dalam pengertian saya adalah melakukan sesuatu untuk membantu, mendukung, dan meringankan beban orang lain. Untuk bisa melakukan hal itu, saya harus tahu terlebih dahulu, apa sebetulnya yang dibutuhkan atau diinginkan oleh orang lain tersebut. Jangan sampai, aku melakukan sesuatu atau memberikan sesuatu, tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan. Dalam kasus Marta, ia ingin melayani Yesus. Sangat jelas itu! Tetapi ia tidak melihat apa yang sungguh dibutuhkan Yesus saat itu. Yang ada dalam konsepnya, setiap tamu yang datang, apalagi tamu istimewa, harus dijamu dengan makanan-makanan yang enak. Jika kemudian kedapatan bahwa Marta sibuk melayani, sesungguhnya tanpa sadar, ia telah melayani dirinya sendiri, konsepnya sendiri tentang apa itu pelayanan, dan bukannya melayani Yesus.

Hal itu, entah disadari atau tidak, banyak terjadi dalam masyarakat atau umat kita, karena terjebak oleh budaya, kebiasaan atau kebijaksanaan lokal, dan semangat hospitalitas yang luar biasa. Pengalaman subyektif sering aku alami. Aku harus kelihatan lahap ketika dijamu, karena tuan rumah akan kelihatan sedih dan tidak enak hati, ketika kita kelihatan tidak menikmati sekali makanan yang disediakan. Dan demi menyenangkan tuan rumah, akhirnya aku harus makan banyak, sampai perut ini tidak kuat lagi. Lihatlah, akhirnya menjadi terbalik bukan! Siapa yang melayani, siapa yang dilayani?

Para sahabat yang terkasih, semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita, agar kita dimampukan untuk memahami intisari makna pelayanan, yaitu kepekaan untuk melihat kebutuhan orang lain. Terima kasih. Tuhan memberkati kita semuanya.

DOA UMAT:

I : Marilah kita berdoa kepada Bapa di surga, yang selalu siap sedia mendengarkan doa kita.

L : Bagi para pemimpin Gereja: Semoga para pemimpin Gereja tidak pernah berusaha mempengaruhi orang dengan mempertunjukkan kekuasan dan semarak tata lahirnya, melainkan bersikap terbuka bagi semua orang dalam pelayanan yang sederhana. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi para pemimpin masyarakat: Semoga mereka yang diserahi tugas kepemimpinan dan tanggungjawab, selalu mudah dihubungi; semoga mereka mencari apa yang terbaik bagi orang yang dipercayakan kepada mereka. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan: Semoga orang-orang yang baru mengalami kesulitan, bertemu dengan saudara-saudari yang menyambut mereka dan mau mendengarkan serta menghormati merka sebagai manusia, sehingga harapan serta semangat mereka pulih kembali. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

L : Bagi kita yang berkumpul di tempat ini: Semoga kita semua yang berkumpul di tempat ini selalu lebih menghargai manusia daripada waktu dan barang-barang jasmani; semoga kita menyambut sesama manusia seperti Allah menyambut kita. Marilah kita mohon,…

U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.

I : Tuhan, Allah dan Bapa kami, segala sesuatu yang baik kami terima dari tangan-Mu. Semoga Engkau berkenan mengabulkan permohonan-permohonan kami dalam nama Yesus, Putera-Mu dan Tuhan kami. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa Yang Mahakudus, kami datang kepada-Mu membawa persembahan ini. Semoga Engkau berkenan menerimanya dan berkenan pula memperkaya kami dengan anugerah-anugerah-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 111:4-5

Perbuatan Tuhan yang agung pantas dikenang, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Orang yang takut akan Dia diberi-Nya makanan.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahabaik, kami bersyukur karena Putra-Mu telah berkenan menjadi santapan bagi kami. Semoga kehadiran-Nya kami terima dengan gembira dan Sabda-Nya selalu kami perhatikan serta kami laksanakan dalam hidup kami sehari-hari. Sebab, Sabda Putra-Mu itu merupakan jalan, kebenaran, dan kehidupan kekal bagi kami, kini dan sepanjang segala masa. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment