Jumat, 09 September 2022 – Hari Biasa Pekan XXIII

 
 

Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Frans de Sales Palembang – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 84:3

Jiwaku merana merindukan pelataran rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.

PENGANTAR:

Orang cenderung menemui orang-orang yang searah pandangannya. Mereka itu bukan pemimpin yang baik. Si buta tidak dapat menuntun temannya yang juga buta. Pemimpin sejati menuntut lebih banyak dari dirinya sendiri daripada dari orang lain. Ia keras terhadap dirinya dan longgar terhadap orang lain. Ia berani mengungkapkan kebenaran dan yang salah diusahakannya untuk diperbaiki.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa mahakuasa, orang miskin dibuat kaya orang buta dibuat melihat oleh-Mu melalui Yesus, Putra Manusia. Semoga kami mengimani pribadi-Nya, sabda-Nya dan tanda-tanda-Nya. Sebab Dialah Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 9:16-19.22b-27

“Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, untuk menyelamatkan mereka semua.”

Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab bagiku itu suatu keharusan. Celakalah aku bila aku tidak memberitakan Injil. Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya. Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain,
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 84:3.4-5-6.8.12

Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!

  1. Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.

  2. Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!

  3. Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!

  4. Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.

  5. Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Yoh 17:17b.a)  Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 6:39-42

“Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta?”

Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui? Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, ‘Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu’, padahal balok dalam matamu tidak kaulihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Paroki Santo Fransiskus De Sales Palembang, dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian edisi Kamis, 9 September 2022. Mari kita dengarkan dan renungkan bersama bacaan dari Injil Lukas 6:39-42.

Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih. Seringkali, saya mengamati perilaku para netizen di media sosial. Tidak sedikit jari-jari para netizen di dunia maya begitu cepat bergerak mengetik mendahului kerja otak. Orang begitu mudah untuk menghojat dan menuliskan asumsi-asumsi yang belum tentu jelas kebenarannya di media sosial. Ada netizen yang lebih mudah menulis kesalahan dan kegagalan pemerintah dibandingkan memberi apresiasi atas keberhasilannya atau pencapaiannya. Ada yang gampang menuduh orang lain curang kalau hasil yang didapat, tidak sesuai dengan keinginannya. Kata-katanya begitu kasar dan menyedihkan.

Sabda Tuhan Yesus hari ini mengundang kita untuk belajar tentang kerendahan hati dan ketulusan. kerendahan hati dapat ditemukan ketika menerima dan mengakui kesalahan serta kelemahan kita dan bersiap untuk belajar dari orang lain. Ketulusan dapat dilihat dengan tidak terburu-buru memperhatikan kesalahan orang lain, yang bisa berujung pada sikap menghakimi orang lain. ketika kedua hal ini yaitu kerendahan hati dan ketulusan tidak ada dalam diri seseorang, dapat menyebabkan seseorang menjadi munafik. Sifat munafik ini bisa jadi kelemahan umum kita. kita kadang begitu cepat untuk menghakimi sesama kita sementara itu, kita lambat untuk mengakui kesalahan diri sendiri. 

Sikap ini membutuhkan belas kasihan Tuhan. Mari kita mohon kepadaNya, agar kita hari ini diberi anugerah untuk memandang orang lain sebagaimana Allah memandang setiap orang dengan penuh cinta dan belaskasih. Tuhan melihat kita masing-masing dari kedalaman hidup kita. Dia melihat kita dengan tatapan yang murah hati dan penuh kasih dan tidak memandang rendah atau mengutuk kita karena kekurangan dan kegagalan kita. Mari kita mohon agar kita dianugerahi kerendahan hati dan untuk secara lebih dalam dianugerahi kemampuan untuk merasakan kehadiran dan tindakan Tuhan di sekitar kita. 

Saya memberkati saudara dengan berkat Allah yang melimpah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin  Berkah Dalem.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa kekal dan kuasa, tunjukkanlah kiranya kekuatan sabda-Mu dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih yang telah wafat dan bangkit demi hidup kami. Dialah Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 84:5.6a

Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, Yang memuji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan daripada-Mu, yang bertolak dengan penuh gairah.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa Gembala utama, kami bersyukur, karena Engkau telah mengutus gembala dan penuntun, yaitu Yesus, Saudara se-Bapa kami. Semoga Ia sudi menuntun kami menuju kedamaian yang sangat didambakan dunia. Sebab Dialah ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

Leave a Comment