Rabu, 09 November 2022 – Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran

Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Frans de Sales Palembang – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Why 21:2

Kulihat kota suci, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah, terhias laksana mempelai, yang siap menyambut suaminya.

KATA PENGANTAR

Tuhan tidak menyukai ghetto (pengkotak-kotakan). Gereja-Nya dipandang sebagai suatu umat yang tak mengenal batas bangsa, yang tidak mencoret nama atau mengucilkan seseorang. Demikianlah pandangan mengenai Gereja sebagai ruang luas di mana siapa saja yang mau mengabdi Tuhan mendapat tempat. Pesta pemberkatan Basilik Santo Yohanes Lateran ini mengajak kita mawas diri. Betulkan Gereja kita ini merupakan rumah doa, di mana orang dapat berdoa dengan mantab?

Bila semangat mengkotak-kotak menutup wajah Gereja kita, pantaslah kita dengan rendah hati mohon ampun dan berniat memperbaiki diri.

KEMULIAAN

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang maha agung, Engkau telah berkenan memilih kami sebagai batu-batu hidup bagi bangunan kediaman-Mu. Curahkanlah selalu anugerah Roh kepada Gereja-Mu agar umat-Mu yang selalu setia akan rahmat-Mu berkembang dalam pembangunan Yerusalem baru. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Yehezkiel 47:1-2.8-9.12

“Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup.”

Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 46:2-3.5-6.8-9

Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.

  1. Allah itu tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.

  2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, di sukakan oleh aliran-aliran sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.

  3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan. Yang mengadakan permusuhan di bumi.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 3:9b-11,6-17

“Kamu adalah tempat kediaman Allah.”

Saudara-saudara, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya

S : (2Taw 7:16, 2/4) Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 2:13-22

“Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri.”

Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku. Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria. 

Pendengar Resi Dehonian terkasih, Jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ Dari Komunitas Paroki Santo Fransiskus De Sales Palembang dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian, edisi Rabu, 9 November 2022, bertepatan dengan Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran. Mari kita dengarkan dan renungkan bersama bacaan dari Injil Yoh 2: 13-22.

Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih, kalau kita memasuki Gereja yang besar, megah dan indah, secara otomatis kita akan berdecak kagum. Apalagi kalau gereja itu, tenang, bersih, nyaman dan terawat. Kita akan betah berlama-lama berdoa di dalam rumah Allah itu.  Kita mempercayai bahwa dalam Gereja itulah kita bisa menjumpai Dia yang kita imani, bercakap-cakap denganNya, dan Dia sungguh bersemayam di dalamNya. 

Hari ini kira merayakan pesta pemberkatan Basilika Lateran adalah katedral Uskup Roma, dan dianggap sebagi ibu dari semua Gereja di dunia. Perayaan ini mengingatkan kita pula bahwa masing-masing dari kita yang percaya adalah bagian dari rencana Allah untuk membangun bait rohani dan kerajaan-Nya di dunia. Bacaan-bacaan hari ini juga berbicara tentang Bait Suci sebagai tempat kediaman Allah sendiri. Yesus berbicara tentang tubuhnya sebagai Bait Suci, Bait yang hidup. Santo Petrus berbicara tentang kita sebagai batu hidup yang dibangun menjadi rumah rohani, di sekitar Yesus, batu penjuru yang hidup. Kita diundang untuk menyadari bangunan-bangunan Gereja yang indah adalah cara untuk mengekspresikan cinta, rasa hormat, dan keindahan kita kepada Tuhan dan Gereja. Bangunan Gereja itu sesungguhnya bukan sekedar bangunan yang disusun dari batu dan bahan-bahan bangunan lain sehingga menjadi sebuah bangunan yang indah. Gereja lebih dari itu. Gereja itu adalah kita dan Gereja adalah simbol dari kesatuan kita sebagai Gereja yang hidup. Sama seperti setiap batu dan bahan lain disusun membentuk Gereja, demikian pula kita, masing-masing dari kita, secara individu adalah bahan bangunan bagi komunitas Kristen kita. 

Sebagaimana bangunan Gereja yang bisa saja kotor kalau tidak dirawat, dipelihara dan dijaga, begitulah bangunan rohani kita dan persekutuan kita. Dosa-dosa dan kesalahan seringkali menjadi sampah yang membuat bangunan rohani kita menjadi kusam. Kebencian, kerakusan, kedengkian, amarah, dan buah-buah kedagingan lain menjadikan bangunan rohani kita menjadi kotor dan tidak nyaman. Maka, kita dan komunitas beriman kita harus siap untuk dibersihkan, dimurnikan, dikuduskan kembali, seperti Yesus yang menyucikan Bait Allah. Hanya dengan membiarkan kuasa dan kerahiman Allah menyucikan kita kembali terutama lewat sakramen rekonsiliasi atau pengampunan dosa, hidup kita dimurnikan, martabat kita sebagai anak-anak kesayangan Allah di pulihkan. 

Mari kita merenung sejenak, apakah aku rutin membiarkan bangunan rohaniku dimurnikan dan disucikan kembali oleh Allah lewat sakramen pengampunan dosa? Atau atau aku menyepelekan dosa-dosa yang kita anggap ringan dan tanpa sadar terus menerus menumpuk menutup keindahan bangunan Rohani yang Tuhan sudah bangun dalam hidup kita? 

Saya memberkati saudara dengan berkat Allah yang melimpah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin. Berkah Dalem.

DOA UMAT:

I : Sering kita kurang menyadari bahwa tuhan mau berada di tengah-tengah kita, dan bahwa kita diperkenankan memanjatkan doa kepada-Nya di rumah doa ini.

L : Bagi semua anggota umat kita: agar kita dipasang sebagai batu-batu hidup dalam bangunan rohani, dan terutama menjadi insan berdoa. Marilah kita mohon,..

L : Bagi para gelandangan, yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap: semoga mereka merasa krasan di dalam Gereja dan bertemu dengan orang-orang yang mau membantu. Marilah kita mohon,…

L : Bagi diri kita: semoga kita menemukan cara-cara yang lebih nyata dalam menghayati cinta ksih kepada sesama, yang sungguh memerlukan bantuan kita. Marilah kita mohon,…

I : Allah Bapa di surga, Engkau hadir di tengah kami, di dalam gedung batu dan di dalam diri kami yang lemah ini. Maka kabulkanlah doa-doa kami dan penuhilah hasrat keinginan kami. Demi Kristus, …

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa yang mahaagung, terimalah kiranya roti dan anggur, persembahan umat-Mu yang bersuka cita. Semoga umat yang berkumpul di rumah doa ini terbuka hatinya terhadap rahmat-Mu. Demi Kristus, …

PREFASI

I : Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersykur kepada-Mu.

Sebab Engkau sudi mendiami rumah doa ini, agar dengan bantuan rahmat-Mu kami menjadi kediaman Roh Kudus, yang indah berseri karena hidup suci. Gedung ini melambangkan pula Bunda Gereja, mempelai Kristus, yang Kaukuduskan berkat karya-Mu yang abadi. Maka Gereja Kaugembirakan laksana bunda berputera tak terhitung banyaknya, dan Kausinari dengan kemuliaan-Mu di surge. Dari sebab itu bersama para orang kudus serta rombongan para malaikat di surga, kami memuji Engkau sambil berseru/bernyanyi:

U : Kudus, kudus,.

ANTIFON KOMUNI – 1Petrus 2;5

Kita laksana batu yang hidup, disusun menjadi rumah rohani, imamat suci dalam Kristus Yesus.

DOA PENUTUP:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahaagung, di duni ini Engkau telah sudi membangun Gereja-Mu sebagai lambang Yerusalem surgawi. Tinggallah selalu beserta kami Karena rahmat santapan suci ini, hantarlah kami memasuki kediaman-Mu yang mulia dan abadi. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI:

1 Comment

Leave a Comment