Jumat, 18 November 2022 – Hari Biasa Pekan XXXIII

Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Petrus Kenten Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Wahyu 10:9

Ambillah dan makanlah kitab itu. Kitab itu akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu akan terasa manis seperti madu.

PENGANTAR:

Kita mewartakan perutusan Kristus. Dari diri sendiri kita sama sekali tidak memiliki wibawa. Kita harus lebih dulu meresapi sabda kita harus menyisihkan waktu untuk disapa, dan siap mendengarkan, agar dapat memahami apa yang dikehendaki Tuhan dari manusia. Tempat yang paling tepat ialah di gereja, rumah Tuhan.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa kami yang mahakudus, kami mohon, ajarilah kami berdoa menurut teladan Putra-Mu terkasih. Semoga tingkah laku kami melambangkan hormat, bakti, dan syukur kami atas kemurahan hati-Mu yang selalu menghidupi kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Wahyu 10:8-11

“Aku menerima kitab itu dan memakannya.”

Aku, Yohanes, mendengar suara dari langit, yang berkata kepadaku, “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu”.Maka aku menghadap malaikat itu. Aku minta kepadanya, supaya memberikan gulungan kitab itu kepadaku. Ia berkata, “Ambillah dan makanlah, Kitab itu akan terasa pahit dalam perutmu, tetapi manis seperti madu dalam mulutmu.” Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat dan memakannya. Rasanya manis seperti madu dalam mulutku, tetapi setelah kumakan terasa pahit dalam perut. Maka malaikat itu berkata kepadaku, “Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa, kaum, bahasa dan raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 119:14. 24. 72. 103. 111. 131

Ref. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, ya Tuhan.

  1. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.

  2. Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.

  3. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.

  4. Betapa manis janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih manis daripada madu bagi mulutku.

  5. Peringatan-peringatan-Mu adalah milik pusakaku untuk selama-lamanya, sebab semuanya itu kegirangan hatiku.

  6. Mulutku kungangakan dan mengap-mengap, sebab aku mendambakan perintah-perintah-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL: 

U : Alleluya, alleluya.
S : (2Taw 7:16) Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 19:45-48

“Rumah-Ku telah kalian jadikan sarang penyamun.”

Pada waktu itu Yesus tiba di Yerusalem dan masuk ke Bait Allah. Maka mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ. Ia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kalian telah menjadikannya sarang penyamun!” Tiap-tiap hari Yesus mengajar di Bait Allah. Para imam kepala dan ahli Taurat serta orang-orang terkemuka bangsa Israel berusaha membinasakan Yesus. Tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Bapak ibu, saudara-saudari, teman-teman orang muda, dan anak-anak yang saya kasihi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Salah satu kebutuhan pokok kita sebagai manusia selain sandang dan pangan adalah papan atau tempat tinggal. Tempat tinggal atau rumah menjadi kebutuhan mendasar kita sebagai manusia. Apakah arti rumahmu? Tentu bukan hanya  sekadar tempat berteduh. Rumah penting dan bermakna karena merupakan tempat kita berkumpul bersama keluarga, beraktifitas, tempat belajar dan menjadi dewasa sebagai manusia. Pada pagi hari kita berangkat dari rumah dan pulang pada malam hari juga ke rumah. Banyak orang menata rumahnya senyaman mungkin agar betah tinggal. Setiap orang juga mempunyai gambaran ideal tentang rumah; nanti kalau aku membangun rumah mau aku buat kamarnya tiga, di teras ada kolam kecil, dinding tidak diplester, dll.

Kiranya rasa kangen akan rumah juga dirasakan oleh Yesus kala pergi ke Yerusalem. Bagi orang Israel, Yerusalem bukan sembarang kota karena Bait Allah ada di kota tersebut. Ziarah ke Yerusalem menjadi impian setiap umat Allah karena mereka bisa beribadah di Bait Allah. Pada zaman Yesus hidup pergi ke Yerusalem butuh waktu dan biaya yang tidak kecil karena jauh terrutama bagi yang tinggal di pedesaan. Setelah sampai di Yerusalem, Yesus pergi ke Bait Allah. Sang Guru ingin pulang ke rumah-Nya dan bersekutu dengan Bapa di sana. Akan tetapi, suasana di sana tak lagi hening dan kudus. Rumah Allah telah berubah menjadi pasar karena disesaki para pedagang. Ketika menyaksikan semuanya itu, Lukas menulis demikian: “mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ” (ay.45). Yesus marah karena rumah-Nya telah berubah rupa dari rumah doa menjadi sarang penyamun.

Bapak ibu, saudara-saudari, teman-teman orang muda, dan anak-anak yang saya kasihi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Yesus mengingatkan kita bahwa Bait Allah adalah rumah doa. Dalam cara pandang baru, St Paulus mengatakan bahwa tubuh kita ini adalah Bait Allah. Bait Allah adalah ‘rumah Allah’ yang artinya rumah doa, maka tubuh kita ini adalah juga rumah doa. Dengan demikian diri kita masing-masing sebenarnya adalah rumah doa. Jika tubuh kita diisi dengan unsur-unsur penyamun, maka sudah pasti rumah doa itu berubah menjadi rumah penyamun. Maka, bisa dimengerti kalau apa yang keluar dari dalam diri kita bukan unsur yang menguduskan, namun justru unsur dosa. Mau menjadi seperti apa “Bait Allah” kita, sepenuhnya tergantung dari apa yang masuk ke dalam diri. Jika kebiasaan baik yang masuk dalam tubuh, kiranya yang keluar dari tubuh kita adalah kebaikan juga. Namun jika yang masuk dalam tubuh kita adalah hal-hal yang jahat, hasilnya tentu saja adalah kejahatan. Mari kita jaga rumah doa kita agar menjadi tempat yang nyaman untuk berjumpa dengan Tuhan. Tuhan memberkati kita senantiasa. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa kami di surga, dengan roti anggur ini kami mengucap syukur, karena Yesus Putra-Mu telah mewartakan nama-Mu dan membuat nama-Mu disayangi manusia. Sebab Dialah ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 118:14.24

Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu melebihi segala harta. Ya peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku dan kehendak-Mu menjadi penasihat bagiku.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber segala harapan, berkenanlah mengukir nama-Mu di dalam hati agar menjadi sumber pengharapan dan kekuatan demi kebahagiaan dan keselamatan setiap orang. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

DOWNLOAD AUDIO RESI:

No Comments

Leave a Comment