Jumat, 09 Desember 2022 – Hari Biasa Pekan II Adven

Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Frans de Sales Palembang – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Lihatlah, Tuhan akan datang dengan mulia, mengunjungi umat-Nya dalam damai, dan memberi mereka hidup abadi.

PENGANTAR:

Guru yang paling ulung hanya mampu mengajar sekuat kuasa-nya, namun hasilnya tergantung dari kemauan dan kemampuan muridnya. Demikian pula kita sebagai murid-murid Yesus, hendaknya kita membuka hati dan menanggapi pesan-pesan ilahi yang dibawakan oleh Yesus dari Nazaret.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa mahakuasa, perkenankanlah umat-Mu selalu berjaga sambil menantikan kedatangan Putra-Mu. Semoga kami dengarkan nasihat Penyelamat kami, sehingga pada saat Ia datang, kami dapat menyongsong-Nya dengan pelita menyala. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 48:17-19

“Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku.”

Beginilah firman Tuhan, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, “Akulah Tuhan Allahmu, yang mengajarkan hal-hal yang berfaedah bagimu, yang menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti. Maka keturunanmu akan seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya. Nama mereka takkan dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 1:1-2.3.4.6

Ref. Barangsiapa mengikuti Engkau, ya Tuhan, akan mempunyai terang hidup.

  1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.

  2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

  3. Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, orang berdosa tidak akan betah dalam perkumpulan orang benar; sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : Tuhan pasti datang. Sambutlah Dia! Dialah pangkal damai sejahtera.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 11:16-19

“Mereka tidak mendengarkan Yohanes Pembaptis maupun Anak Manusia.”

Yesus berkata kepada orang banyak, “Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya, ‘Kami meniup seruling bagimu, tetapi kalian tidak menari. Kami menyanyikan kidung duka, tetapi kalian tidak berkabung.’ Sebab Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan dan tidak minum, dan mereka berkata, ‘Ia kerasukan setan’. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata, ‘Lihatlah, seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang-orang berdosa’. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Pendengar Resi Dehonian terkasih, Jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Paroki Santo Fransiskus De Sales Palembang, dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian, Edisi, Jumat pekan Adven II, 9 Desember 2022. Mari kita dengarkan dan renungkan bersama bacaan Injil Suci dari menurut Santo Matius 11:16-19

Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih. Pernahkan anda berjumpa dengan orang yang gampang sekali tersinggung dan sulit untuk menerima masukan? Ya.. mungkin sekarang populer dengan istilah orang yang bersumbu pendek.  Dalam kehidupan kita, memang ada orang-orang yang mudah tersinggung dan sulit sekali menerima masukan dari orang lain. Pasti tidak mudah berjumpa dengan manusia jenis ini ya? Hehe. Orang jenis ini akan sedikit-sedikit marah, merasa bahwa seakan-akan keburukan atau kesalahan mereka sedang dibicarakan orang lain. selain itu, masukan dari orang lain dianggapnya sebagai sebuah ungkapan kebencian, sehingga membuat dirinya memiliki mekanisme pertahanan diri dengan cara menyerang balik atau menolak apapun kebenaran yang dikatakan oleh orang yang sudah menyinggungnya. Pokoknya, apapun yang kita lakukan, apapun yang kita katakan semuanya salah dimata orang ini, kalau kita sudah terlanjur menyinggung dirinya, entah kita sengaja atau tidak.

Injil hari ini mengisahkan bagaimana Yesus harus berhadapan dengan kelompok yang gampang tersinggungan oleh pewartaanNya ataupun juga oleh pewartaan Yohanes Pembaptis sebelumnya. Walaupun gaya hidup Yesus sangat berbeda dengan gaya hidup Yohanes, keduanya ditolak tetap saja ditolak. Yohanes Pembaptis dianggap terlalu radikal untuk gaya hidup asketisnya dan Yesus sendiri dianggap terlalu propan atau keduniawian.

Mengapa sih mereka bisa bersikap seperti itu? yang jelas, Yesus dan Yohanes memiliki kesamaan yaitu sudah mengusik kenyamanan mereka. Yesus dan Yohanes meski dengan cara yang berbeda mengkritik cara hidup mereka yang menyimpang dari Tuhan, yang menyimpang dari jati diri mereka sebagai pemimpin yang semestinya tidak sekedar mengajarkan Sabda Allah, tetapi melaksanakan Sabda Allah. Pewartaan Yesus dan Yohanes yang membuat mereka tersinggung dan tidak nyaman membuat mereka bersikap kekanak-kanakan. Mereka tidak bisa mengelak dari kritikan Yesus itu, karena mereka tahu apa yang dikatakan Yesus dan Yohanes itu benar adanya. Bukannya sadar, malah mereka menjadi marah dan menjadi pendendam. Mereka menjadi insecure dan takut akan kehilangan pamor, wibawa, dan penghormatan dari orang banyak. Akibatnya mereka membenci secara membabi buta.

Saudara-saudariku yang terkasih, mari merenung sejenak, bisa jadi kita, anda dan saya, seperti orang-orang yang gampang tersinggungan itu. bisa jadi, kita sulit atau tidak mudah menerima masukan, nasihat atau teguran orang lain yang sebenarnya bertujuan untuk membantu kita berkembang menjadi lebih baik. Kita tahu bahwa teguran itu tepat, tetapi kadang kita merasa harga diri kita terluka akibat masukan-masukan semacam itu. Akibatnya, kita membenci orang lain tanpa sebab karena dia sudah menyinggung hidup kita.  apapun yang dia lakukan selalu salah dimata kita.

Oleh karena itu, mari kita belajar rendah hati untuk menerima setiap masukan dan nasehat yang ditujukan untuk kita. bisa jadi, itu adalah cara Tuhan menegur kita, mengingatkan kita, melalui orang-orang di sekitar kita. mohonkanlah rahmatNya selalu agar kita dari ke hari semakin bijak dan dewasa dalam menghadapi nasehat dan teguran dari orang lain dan menjadikan hidup kita semakin baik di mata Tuhan dan di mata sesama.

Saya memberkati saudara dengan berkat Allah yang melimpah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin  Berkah Dalem.

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN

Allah Bapa mahakudus, terimalah kiranya doa dan persembahan kami, hamba-Mu yang hina ini. Bantulah kami dengan rahmat-Mu, karena dengan daya kekuatan kami, kami takkan sanggup memperoleh keselamatan. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Filipi 3:20-21

Kita menantikan Yesus Kristus, Penebus dan Tuhan kita, yang akan mengubah tubuh kita yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, kami telah Kausegarkan karena telah ikut serta dalam misteri suci ini. Ajarilah kami menghargai hidup di dunia ini dengan bijaksana dan mencita-citakan hidup surgawi. Demi Kristus, ….

DOAWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment