Selasa, 13 Desember 2022 – Peringatan Wajib St. Lusia, Perawan dan Martir

Rm.Paskalis Aditya Wardana SCJ dari komunitas Provinsialat SCJ Palembang – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA

Inilah martir sejati yang setia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kini menjadi miliknya.

KATA PENGANTAR:

Di dalam gelap gulita orang mengharapkan cahaya. Di dalam masa yang serba sulit orang-orang tabah bagi kebanyakan orang menjadi cahaya dan harapan. Dalam penganiayaan kejam di Sisilia tingkah laku Lusia seorang gadis yang baru bertobat,mejadi pegangan banyak orang seiman. “Cahaya” namanya. Cahaya iman dipancarkan kendati sakit, menderita sampai meninggalnya. Teladannya amat terkenal di seluruh Gereja Muda. Di Skandinavia sekarang orang setia tahun merayakan dengan pesta cahaya.

DOA PEMBUKA:

Allah Bapa, sumber cahaya abadi, dengarkanlah kiranya kami berkat bantuan Santa Lusia, martir-Mu. Semoga kemuliaannya yang kami peringati di dunia, kelak kami saksikan pula di surga. Demi Yesus Kristus, Putra-Mu,….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Zefanya 3:1-2.9-13

“Keselamatan dijanjikan kepada semua orang yang hina dina.”

Beginilah firman Tuhan, “Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak memedulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya. Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia dan membawa persembahan kepada-Ku. Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku. Sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus. Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya seperti kawanan domba mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tidak ada orang yang mengganggu mereka lagi.”

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:2-3.6-7.17-18.19.23

Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.

  1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.

  2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

  3. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakan mereka Ia lepaskan.

  4. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : Tuhan, datanglah dan jangan berlambat; ringankanlah beban umat-Ku.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 21:28-32

“Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya.”

Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, “Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, ‘Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini’. Jawab anak itu, ‘Baik, Bapa’. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, ‘Tidak mau’. Tetapi kemudian ia menyesal lau pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka, “Yang kedua.” Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm.Paskalis Aditya Wardana SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat pencinta Hati Kudus Yesus yang terkasih dalam Tuhan. Kita berjumpa kembali dalam RESI (renungan singkat) dehonian pada Selasa, 13 Desember 2022 bersama saya Romo Paskalis Aditya Wardana SCJ dari komunitas Paroki Santo Yohanes Penginjil Bengkulu. Gereja semesta hari ini juga merayakan peringatan Santa Lusia, perawan dan martir. Kita akan mengawali permenungan kita dengan mendengarkan sabda Tuhan yang diambil dari Injil Yesus Kristus menurut Santo Matius 21:28-32

“Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka: “Yang terakhir.” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”

Saudara/i terkasih dalam Tuhan, saya percaya bahwa sebagian besar dari kita hampir setiap hari mendoakan doa Bapa Kami. Dalam doa Bapa Kami tersebut, ada rumusan jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Oleh karena itu, jika kita berdoa Bapa Kami, seharusnya hidup kita pun senantiasa diarahkan pada terlaksananya kehendak Allah. Namun kita bisa jujur dalam hati kita masing-masing, apakah hidup kita sungguh senantiasa diarahkan pada pelaksanaan kehendak Allah, atau kita lebih sering mendahulukan kehendak kita pribadi yang justru bertentangan dengan kehendak Allah. Padahal kita tahu dan paham bahwa kehendak Allah adalah sesuatu yang terbaik untuk dan dalam hidup kita.

Hal ini dipertegas oleh kisah dalam Injil hari ini. Kedua anak itu diminta untuk bekerja di kebun anggur hari ini. Permintaan tersebut bukanlah perintah dari bapak kepada anak, melainkan sebuah bentuk tawaran kasih kepada mereka karena dengan bekerja, mereka akan memperoleh rezeki. Poin inilah yang mampu dilihat oleh anak kedua sehingga ia meninjau ulang keputusannya pertama dan akhirnya mengatakan ‘ya’ serta melaksanakan kesempatan berahmat yang diberikan oleh bapaknya.

Saudara/i yang berbahagia, masa Advent yang sedang kita jalani adalah momen berahmat yang ditawarkan kepada kita untuk meninjau ulang semua keputusan, tindak-tanduk, dan tutur-kata kita. Seandainya semua itu justru menjauhkan kita dari kehendak Allah, kita dapat menyesalinya dan kemudian mengambil kesempatan penuh anugerah ini untuk menjadi agen pelaksana kehendak Allah yang mendatangkan berkat dalam aneka bentuk di kehidupan kita. Santa Lusia yang kita peringati hari ini, turut menginspirasi melalui kemartirannya demi terlaksananya kehendak Allah bagi dia maupun bagi anggota-anggota Gereja pada zamannya hingga sekarang ini.

Saudara/i yang baik, semoga Hati Kudus Yesus mengaruniakan rahmat kepada kita untuk tetap setia menjadi pelopor terlaksananya kehendak Allah secara konkret melalui apa saja yang kita miliki supaya Allah semakin meraja dalam hati banyak jiwa. Tuhan memberkati. Amin.                 

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang nahamulia, kami meluhurkan keagunagn-Mu yang nyata dalam hidup Santa Lusia, martir-Mu. Engkau telah berkenan melihat jasanya, maka sudilah kiranya Engkau berkenan juga menerima pengabdian kami. Demi Kristus,…

ANTIFON KOMUNI – Yoh 14:21-23

Barang siapa mencintai Aku, dicintai Bapa-Ku. Kami akan datang dan tinggal padanya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahaagung, semoga kudus yang kami selenggarakan untuk menghormati Santa Lusia martir-Mu, sungguh mendorong dan menerangi kami. Siapkanlah kami pada perjamuan di surga. Demi Kristus,…

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santa Lusia

Lucy of Syracuse

Santa Lusia dilahirkan pada akhir abad ketiga di Syracuse, pulau Sicilia. Orangtuanya berasal dari kalangan bangsawan Kristen yang saleh dan kaya-raya. Ayahnya meninggal ketika Lusia masih kecil. Lusia secara diam-diam berjanji kepada Yesus bahwa ia tidak akan pernah menikah agar ia dapat menjadi milik-Nya saja. 

Namun Ibunya, Eutychia, telah mengatur sebuah pernikahan untuknya. Selama tiga tahun Lucia berhasil menunda rencana pernikahan yang diatur ibunya itu. Untuk mengubah pikiran ibu Lusia mengajak ibunya yang sedang sakit untuk berdoa memohon kesembuhan di makam Santa Agatha, dan secara ajaib penyakit hemoragik panjang ibunya disembuhkan. Sebagai ungkapan rasa terima kasih atas kesembuhannya, ibunya mengijinkan Lusia memenuhi panggilan hidupnya.

Tetapi  Paschasius, pemuda kepada siapa ibunya pernah menjanjikan Lusia; amat marah karena kehilangan Lusia. Dalam puncak kemarahannya, ia melaporkan Lusia sebagai seorang pengikut Kristus kepada Gubernur Sicilia.  Gubernur memerintahkan agar Lusia ditangkap dan dibuang ke tempat pelacuran. Tetapi ketika para penjaga pergi untuk menjemputnya, mereka tidak bisa membawa lucia pergi karena Tuhan menjadikan tubuh wanita suci ini menjadi demikian berat. Bahkan walau mereka sudah mengikat Lusia pada seekor lembu; namun lembu tersebut tetap tidak dapat menyeret Lucia.

Gubernur memerintahkan untuk menyiksa dan membunuhnya. Santa lusia kemudian mengalami penyiksaan yang sangat hebat. Ia dianiaya dan kedua matanya dicongkel keluar. Bundel kayu diletakan dikelilingnya lalu dibakar agar Lusia tersiksa dalam api yang bernyala-nyala. Namun sungguh ajaib; Lusia sama sekali tidak merasa kepanasan dalam perapian itu. Karena itu Seorang algojo kemudian menghunus pedangnya lalu menusukkannya ke arah leher perawan suci ini sampai ia meninggal.

Lusia menjadi martir bagi Yesus pada tahun 304.  Namanya tercantum dalam doa “Nobis quoque peccatoribus” dalam Kanon Misa.

Variasi Nama

Luce (Italian), Luzia (German), Lucy (English), Llúcia (Catalan), Luca, Lucija (Croatian), Lucie (Czech), Luus (Dutch), Lucie, Luce, Lucette, Lucile, Lucille, Lucinde (French), Luca (Hungarian), Luus (Limburgish), Lucinda (Literature), Łucja, Lucja (Polish), Lúcia, Luzia, Lucinda (Portuguese), Liùsaidh (Scottish), Lucija (Slovene), Lucía, Lucila (Spanish), Lleucu (Welsh)

Bentuk Maskulin : Lucio (Italian), Lucius (English), Lucius (Ancient Roman)

 

Sumber:  https://katakombe.org/para-kudus/desember/lusia.html

1 Comment

  • Herlin Desember 13, 2022 at 5:45 am

    St Lusia
    Doakanlah kami

    Reply

Leave a Comment