Sabtu, 18 Februari 2023 – Hari Biasa Pekan VI

Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Petrus Kenten Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 145:2

Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selamanya.

PENGANTAR:

Rencana semula Tuhan mengenai manusia, indah dan sederhana. Segalanya diserahkan kepada manusia agar bahagia. Akan tetapi, dosa mengganggu rencana Allah. Tokoh-tokoh besar selalu melukis kembali garis-garis rencana itu. Dalam kemuliaan Kristus kita lihat lagi pancaran kemuliaan Allah.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa Raja mahamulia, kami mohon berilah kiranya kami iman para leluhur, yang berani mengandalkan Dikau dan tidak dipermalukan. Semoga hati kami selalu tabah dan menyala karena cinta kasih berkat Roh-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani 11:1-7

“Berkat iman kita mengerti bahwa alam semesta diciptakan Allah.”

Saudara-saudara, iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah kurban yang lebih baik daripada kurban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian tentang dirinya bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu; dan karena iman pula, ia masih berbicara sesudah ia mati. Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah itu ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Karena iman, maka Nuh mengikuti petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Demikianlah sabda Tuhan,
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 145:2-3.4-5.10-11

Ref. Ya Tuhan, aku hendak memuji nama-Mu selama-lamanya.

  1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji; dan kebesaran-Nya tidak terselami.

  2. Angkatan demi angkatan akan memegahkan karya-karya-Mu, dan akan memberitakan keperkasaan-Mu. Semarak kemuliaan-Mu yang agung akan kukidungkan, dan karya-karya-Mu yang ajaib akan kunyanyikan.

  3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Mrk 9:6) Langit terbuka dan terdengarlah suara Bapa. “Inilah Anak-Ku terkasih; dengarkanlah Dia”

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 9:2-13

“Yesus berubah rupa di depan para rasul.”

Pada suatu hari Yesus berbicara tentang bagaimana Ia akan menderita sengsara. Sesudah itu Ia membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes, dan bersama mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, dan pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat. Tak ada seorang pun di dunia ini yang sanggup mengelantang pakaian seperti itu. Maka nampaklah kepada mereka Elia dan Musa yang sedang berbicara dengan Yesus. Lalu Petrus berkata kepada Yesus, “Rabi, betapa bahagianya kami berada di sini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa, dan satu untuk Elia.” Petrus berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari awan itu terdengar suara, “Inilah Anak-Ku yang terkasih, dengarkanlah Dia!” Dan sekonyong-konyong, waktu memandang sekeliling mereka tidak lagi melihat seorang pun di situ kecuali Yesus seorang diri. Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan supaya mereka jangan menceritakan kepada siapa pun apa yang telah mereka lihat itu sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan “bangkit dari antara orang mati.” Lalu mereka bertanya kepada Yesus, “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?” Yesus menjawab, “Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Tetapi bagaimanakah halnya dengan Anak Manusia? Bagaimana tertulis bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? Tetapi Aku berkata kepadamu, memang Elia sudah datang, dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka sesuai dengan yang tertulis tentang dia.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yohanes Sigit Winarno SCJ 

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Bapak, ibu, saudara-saudari, teman-teman muda dan para sahabat resi yang saya kasihi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Kita semua pasti sering mendengar kata atau istilah ‘rebahan’ akhir-akhir ini. Mungkin kita sering menggunakannya dalam percakapan di chat media social atau perbincangan bersama teman-teman. Rebahan adalah kata yang digunakan seseorang untuk menunjukkan kalau dia sedang tidak melakukan aktivitas apapun. Biasanya, secara harfiah, orang memang sedang istirahat atau bermalas-malasan di tempat tidur. Kata ini juga samakan dengan ‘mager’ (malas gerak) yang artinya kalau orang itu malas banget buat keluar rumah atau bahkan bangkit dari tempat tidur. Rasa nyaman akibat mager atau rebahan membuat orang menjadi sulit beranjak dan pergi ke tempat lain.

Dalam Injil hari ini dikisahkan tentang Yesus yang naik ke atas gunung Tabor untuk berdoa bersama Petrus, Yakobus dan Yohanes. Ketika sedang berdoa, wajah Yesus berubah, pakaian-Nya juga menjadi putih berkilau-kilauan. Peristiwa ini disebut transfigurasi. Melihat peristiwa tersebut, Petrus menawarkan untuk mendirikan tiga kemah karena mereka sungguh bahagia. “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” (Markus 9:5). Petrus ingin tinggal di atas gunung, dalam kemuliaan dan kebahagiaan transfigurasi. Namun ia tidak menyadari konsekuensi dari keinginannya, yakni misi Yesus yang tidak akan terwujud. Petrus merasa “nyaman” di atas gunung Tabor. Petrus dan teman-temannya terlena dalam zona nyaman dan tidak mau beranjak dari situasi itu. Tetapi Yesus justru mengajak mereka turun dari gunung untuk ikut ambil bagian dalam peristiwa keselamatan.

Bapak, ibu, saudara-saudari, teman-teman muda dan para sahabat resi yang saya kasihi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Di dunia ini, ada banyak tawaran duniawi yang benar-benar menjanjikan kenikmatan dan kenyamanan untuk hidup kita. Seorang bapak bisa saja mencari tabor pada hobby dan membiarkan keluarga terabaikan. Seorang istri bisa saja lebih asyik dengan tabornya di mall dan pusat pembelajaan hingga lupa memperhitungan penghasilan keluarga. Seorang anak merasa bahwa tabornya ada pada video game ketimbang pada buku pelajarannya. Masih ada banyak tabor-tabor lain yang ada dalam hidup kita. Yesus mengajak kita untuk turun dan berjalan bersama Dia menuju golgota. Kita cenderung tinggal di zona nyaman seperti yang dialami tiga murid. Yesus mengajak kita untuk turun bersama-Nya dan terlibat dalam misi menghadirkan keselamatan pada dunia. Jangan terlalu lama mager. Mari bangkit dan turun karena Tuhan membutuhkan kita. Tuhan memberkati. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa mahasetia, berkenanlah memberkati roti anggur ini menjadi tanda perjanjian-Mu dan berkenanlah pula diam di tengah-tengah kami. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Markus 9:7-8

Dari dalam awan terdengarlah suara yang berkata, “Inilah Putra-Ku terkasih. Dengarkanlah Dia!”

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, berkenanlah menerima ucapan syukur kami, berkat Dia yang menjadi kepenuhan hukum dan para nabi, yaitu Yesus Mesias Putra-Mu, yang telah menyampaikan sabda cinta kasih dan minta kami semua mengikuti Dia. Sebab Dialah …..

DOWNLOAD AUDIO RESI:

1 Comment

  • Matheus Catur Februari 18, 2023 at 4:29 pm

    Berkah dalem Romo sigit…

    Reply

Leave a Comment