Selasa, 23 Mei 2023 – Hari Biasa Pekan VII Paskah (Novena Roh Kudus 5)

Rm. Anselmus Inharjanto SCJ dari Komunitas SCJ Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

 

ANTIFON PEMBUKA  – Wahyu 1:17-18

Akulah awal dan akhir. Aku mati, namun kini hidup. Sungguh, Aku hidup selama-lamanya. Aleluya.

PENGANTAR

Dalam kata perpisahan-Nya, Yesus mengajak kita untuk me nekuni tugas perutusan kita dengan setia. Kita hendaknya menampakkan kemuliaan Allah dan Yesus di dunia. Bagaimana Rasul Paulus melaksanakan tugas itu dengan cemerlang, akan kita dengar dalam bacaan pertama. Marilah kita mohon kepada Roh Kudus agar memperoleh daya kekuatan untuk memberi kesaksian tentang Injil sampai akhir hidup.

DOA PEMBUKA

Marilah berdoa: Allah Bapa mahakuasa dan maharahim, semoga Roh Kudus turun atas kami dan tinggal dalam diri kami, sehingga kami menjadi kenisah kemuliaan-Nya. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

ATAU:

Marilah berdoa: Allah Bapa sumber kedamaian, semoga kami semakin mengenal Putra-Mu dan merenungkan sabda-Nya, agar dapat memahami apa yang dapat menenteramkan hati kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 20:17-27

“Aku dapat mencapai garis akhir, dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus.”

Dalam perjalanannya ke Yerusalem paulus menyuruh seorang dari Miletus ke Efesus dengan pesan supaya para penatua jemaat datang ke Miletus. Sesudah mereka datang, berkatalah Paulus kepada mereka: “Kamu tahu, bagaimana aku hidup di antara kamu sejak hari pertama aku tiba di Asia ini: dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku. Sungguh pun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumahmu. Aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani, supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita, Yesus Kristus. Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem, dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain apa yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku. Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. Sekarang aku tahu, bahwa kamu tidak akan melihat mukaku lagi, kamu sekalian yang telah kukunjungi untuk memberitakan Kerajaan Allah. Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih; aku tidak bersalah terhadap siapa pun yang akan binasa. Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 68:10-11.20-21

Ref. Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah!

  1. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.

  2. Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung beban kita; Allah adalah keselamatan kita. Allah kita adalah Allah yang menyelamatkan, Allah, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya.
S : (Yoh 14:16) Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 17:1-11a

“Bapa, permuliakanlah Anak-Mu.”

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Anak-Mu akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya. Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk Kulakukan. Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada. Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku, dan mereka telah menuruti firman-Mu. Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu, dan segala milik-Mu adalah milik-Ku, dan milik-Ku adalah milik-Mu, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka. Aku tidak lagi ada dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Anselmus Inharjanto SCJ

Vivat Cor Jesus, Per Cor Mariae; Hidup Hati Jesus melalui Hati Bunda Maria.

Sobat resi terkasih, kita telah merayakan Kenaikan Tuhan, Sang Kristus yang mulia, dan kini kita sedang menantikan datangnya Roh Kudus dalam Pentakosta. Nuansa bacaan hari ini pun berkisar soal kemuliaan, kemuliaan Allah sendiri. Berkali-kali diungkapkan demikian dalam perikopa Injil hari ini. Inilah yang harus menjadi arah pandang, horizon perjalanan hidup kita, yakni kemuliaan Allah. Konteks bacaan diletakkan dalam suasana perjamuan malam terakhir, pernyataan pemberian diri Yesus sendiri kepada dunia, di hadapan para rasul-Nya. Yesus berdoa, sarana Dia untuk berkomunikasi dengan BapaNya. Di sinilah, terwahyukan untuk kita manusia bahwa kemuliaan Allah adalah yang harus kita pegang.

Mengapa kemuliaan Allah atau memuliakan Allah menjadi penting? Apa gunanya untuk kita manusia? Bukankan Allah tidak membutuhkan pujian dan hormat kita karena Dia telah maha segalanya. Satu jawaban yang tegas adalah bahwa pujian dan hormat kita sangatlah berguna untuk keselamatan kita, sebagaimana terungkap jelas dalam prefasi doa syukur agung dalam liturgi kita.

Para Jesuits mempunyai ungkapan masyhur “Ad Maiorem Dei Gloriam”, Demi Semakin Besarnya Kemuliaan Allah. Atau para suster biarawati FSGM dalam setiap doa terungkap “Semua untuk kemuliaan Tuhan, dan keselamatan jiwa kita.” Dengan motto atau doa semacam ini, mereka dibantu untuk sadar diri terus menerus bahwa memang kemuliaan Allah adalah yang semestinya menjadi tujuan atau arah hidup kita. Itu yang kita perjuangankan dalam pelayanan dan pergumulan selama hidup. Karena kita butuh selamat dan nantinya mulia bersama Allah di surga. Semoga Hati Kudus Yesus memampukan kita.

DOA MOHON TUJUH KURNIA ROH KUDUS (Didoakan setelah homili)

1. Datanglah, ya Roh Hikmat,

P+U.   turunlah atas diri kami. Ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Dan semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

2. Datanglah, ya Roh Pengertian,

P+U.   turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

3. Datanglah, ya Roh Nasihat,

P+U.  dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami selalu melakukan yang baik dan benar, serta menjauhi yang jahat.

4. Datanglah, ya Roh Keperkasaan,

P+U.   kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

5. Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah,

P+U.  ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

6. Datanglah, ya Roh Kesalehan,

P+U.   bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu. Semoga kami berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

7. Datanglah, ya Roh Takut akan Allah,

P+U.   ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu, dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa mahamulia, terimalah doa dan persembahan kami. Semoga berkat misteri suci yang kami rayakan ini kami akhirnya beralih kepada kemuliaan di surga. Demi Kristus, …..

ATAU: 

Allah Bapa mahamulia, berkatilah roti ini dan kuduskanlah piala ini, agar iman kami memperoleh santapan yang menyelamatkan kami. Demi Kristus, ….

ANTIFON KOMUNI – Yohanes 14:26

Roh Kudus yang akan diutus Bapa demi nama-Ku, akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan mengingatkan segala yang telah Kunyatakan kepadamu. Aleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI

Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, Putra-Mu meminta kami merayakan ibadat ini untuk mengenangkan Dia. Kami telah ikut serta dalam kurban-Nya dan mohon dengan rendah hati, semoga Engkau mengobarkan cinta kasih kami kepada-Mu.Demi Kristus, ….

ATAU: 

Marilah berdoa: Allah Bapa mahamulia, ajarilah kami semakin mengenal Yesus, kedamaian kami, dan ajarilah pula melaksanakan sabda yang diucapkan-Nya. Semoga Roh-Nya memberikan dan kekuatan kepada kami. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

  • Firmus dega Mei 23, 2023 at 9:09 am

    Makasih romo

    Reply

Leave a Comment