Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Frans de Sales Palembang – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON KOMUNI – Tobit 11:14
Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang agung! Hendaklah nama Tuhan yang agung berada di atas kita, dan terpujilah segala malaikat untuk selamanya.
PENGHANTAR:
Tobit dan istrinya tetap mengandalkan Tuhan sekalipun tidak masuk akal. Orang biasanya mengandalkan kekuatan sendiri, baru pada akhirnya ingat akan Tuhan. Tetapi Mesias mempu nyai kelebihan. Ia Putra Daud dan lebih dahulu mengandalkan Allah Bapa-Nya.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa maharahim, sehatkanlah kiranya kebutaan kami dan ajarilah kami mengimani Yesus Kristus dan semoga kami Kaujadikan putra dan putri-Mu yang pantas. Demi Yesus Kristus Putra- Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Tobit 11:5-17
“Aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi kini aku dikasihi-Nya, dan aku melihat kembali anakku, Tobia.”
Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan yang bakal ditempuh Tobia, anaknya. Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia, “Sungguh, anakmu telah datang, dan juga orang yang menyertainya.” Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya, “Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka. Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya. Obat itu akan meresap dahulu, lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya.” Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya lalu berkatalah ia, “Setelah engkau kulihat, Anakku, sekarang aku dapat mati!” Dan ia pun menangis. Tobit pun berdiri, dan meskipun kakinya tersandung-sandung, ia keluar dari pintu pelataran rumah. Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu. Lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya, “Tabahkan hatimu, Ayah!” Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit dan dibiarkannya sebentar. Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya. Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya, “Aku melihat engkau, Anakku, cahaya mataku!” Ia menyambung pula, “Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar! Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus! Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi aku melihat kembali anakku Tobia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 146:2abc,7,8-9a,9bc-10
Ref. Pujilah Tuhan, hai jiwaku.
-
Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
-
Tuhan tetap setia untuk selama-lamanya, Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
-
Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk. Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.
-
Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun!
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yoh 14:23) Ayat. Barangsiapa mengasihi Aku, akan mentaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 12:35-37
“Bagaimana mungkin Mesias itu anak Daud?”
Pada suatu hari Yesus mengajar di Bait Allah, kata-Nya, “Bagaimana ahli-ahli Taurat dapat mengatakan, bahwa Mesias adalah anak Daud? Daud sendiri berkata dengan ilham Roh Kudus, “Tuhan telah bersabda kepada Tuanku: Duduklah di sisi kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. Jadi Daud sendiri menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia sekaligus anaknya?” Orang yang besar jumlahnya mendengarkan Yesus dengan penuh minat.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Edi Prasetyo SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Pendengar Resi Dehonian terkasih, Jumpa kembali dengan saya, Romo Antonius Edi Prasetyo SCJ dari Komunitas Paroki Santo Fransiskus De Sales Palembang dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian edisi Jumat, 9 Juni 2023, Mari kita dengarkan dan renungkan bersama bacaan Injil Suci dari menurut Markus 12: 35-37
Saudara/I, Para Sahabat Hati Kudus Yesus yang terkasih, dalam bacaan hari ini, kita melihat Yesus menghadapi orang-orang Farisi yang mencoba mencobai-Nya dengan pertanyaan-pertanyaan yang rumit. Mereka mencoba memperoleh jawaban dari-Nya yang akan membuka peluang bagi mereka untuk menuduh-Nya melakukan pelanggaran terhadap hukum Taurat. Namun, dengan kebijaksanaan dan kesadaran-Nya yang sempurna, Yesus mengubah situasi ini menjadi sebuah kesempatan untuk mengajarkan sebuah pelajaran yang lebih dalam. Yesus mengutip Mazmur 110:1 untuk membungkam orang-orang yang mencobaiNya. Dalam pertanyaannya, Yesus menunjukkan bahwa Mesias yang dijanjikan oleh Allah bukanlah hanya seorang keturunan Daud yang mengikuti jejaknya secara fisik, tetapi lebih dari itu. Mesias adalah Anak Daud yang secara ilahi diangkat oleh Allah dan memiliki kedudukan yang jauh lebih tinggi daripada Daud. Yesus, sebagai Mesias yang sejati, adalah Anak Allah yang diutus untuk menyelamatkan umat manusia.
Kita juga harus menyadari bahwa Yesus bukan hanya seorang nabi atau guru yang bijaksana, tetapi Dia adalah Anak Allah yang layak menerima ibadah dan penyembahan kita. Yesus adalah raja sejati yang memerintah atas segala sesuatu, dan Dia mengundang kita untuk mengakui kedaulatan-Nya dalam hidup kita.
Ketika kita merenungkan bacaan ini, penting bagi kita untuk bertanya pada diri sendiri, “Apakah Yesus menduduki tempat yang pantas dalam hidup kita? Apakah kita mengakui dan menyembah-Nya sebagai Raja kita?” Kita sering kali terjebak dalam rutinitas sehari-hari dan terbuai oleh dunia ini, sehingga kita lupa untuk memberikan tempat yang sesungguhnya kepada Kristus dalam hidup kita.
Mengakui Yesus sebagai Raja kita bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi melibatkan tindakan konkret. Ini berarti menjadikan-Nya pusat dari segala sesuatu yang kita lakukan, menjalani hidup kita sesuai dengan ajaran-Nya, dan memprioritaskan hubungan kita dengan-Nya melalui doa dan sakramen.
Saat kita mengakui Yesus sebagai Raja kita, hidup kita akan berubah. Kita akan mengalami kebebasan sejati dalam relasi dengan-Nya dan dengan sesama. Ketika Yesus memerintah dalam hidup kita, Dia membawa damai sejahtera, sukacita, dan harapan yang tak tergoyahkan.
Namun, pengakuan kita terhadap Yesus sebagai Raja juga menghadirkan tantangan dan perubahan dalam hidup kita. Terkadang, kita akan diuji dan dihadapkan pada pilihan antara mengikuti kehendak-Nya atau menuruti godaan dan kemauan kita sendiri. Tapi di dalam perjuangan ini, kita tidak sendirian. Yesus sendiri memberikan contoh dan kekuatan untuk menghadapi semua hal ini.
Ketika kita meneladani Yesus sebagai Raja yang penuh kasih, kita juga dipanggil untuk menjadi hamba-Nya. Kita dipanggil untuk mengasihi dan melayani sesama manusia, mengorbankan diri kita demi kebaikan orang lain, dan memberikan perhatian kepada mereka yang menderita dan terpinggirkan. Melalui pengabdian kita, kita menjadi saluran rahmat Allah bagi dunia ini.
Saudara-saudara yang terkasih, mari kita merenungkan kembali betapa pentingnya pengakuan kita terhadap Yesus sebagai Raja dalam hidup kita. Kita dipanggil untuk memprioritaskan-Nya di atas segala sesuatu, dan dengan rendah hati mengikuti jejak-Nya. Dalam pengakuan ini, kita akan menemukan makna sejati dalam hidup, keselamatan yang Dia tawarkan, dan sukacita yang melebihi segala sesuatu yang dapat kita temukan di dunia ini.
Sekarang, dalam doa yang tulus, mari kita meminta pertolongan Roh Kudus agar kita dapat selalu mengakui dan mengikuti Yesus sebagai Raja kita. Semoga Dia memimpin kita dalam segala hal dan membimbing kita menuju hidup yang berkelimpahan dan abadi bersama-Nya.
Saya memberkati saudara dengan berkat Allah yang melimpah, dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus. Amin. Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita semua. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa sumber keselamatan, kami mohon dilimpahi semangat Putra- berkat roti anggur ini, Mu sebab la telah menderita demi keselamatan kami dan kini hidup….
ANTIFON KOMUNI – Mazmur 146:2
Pujilah Tuhan, hai hatiku! Aku hendak memuliakan Tuhan seumur hidup, dan bermazmur memuji-Nya selama hayat dikandung badan.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahasetia, ajarilah kami mendengarkan Utusan-Mu yang telah mengunjungi kami, ialah Yesus, utusan perjanjian. Semoga kami Kaujadikan umat, yang setia mematuhi sabda-Mu dan selalu mengusahakan perdamaian. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
HATI KUDUS YESUS
Kasihanilah kami.
Selamatkanlah kami.
Selamatkanlah dunia.
Amin
Makasih Romo