Minggu, 02 Juli 2023 – Hari Minggu Biasa XIII

Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ Dari Komunitas SCJ Paroki St. Pius X Gisting Lampung – Indonesia

 
 
 
 
 

AUDIO MP3:

ANTIFON PEMBUKA – (bdk. Mzm. 47:2)

Segala bangsa, bertepuk tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai.

PENGANTAR

Menjadi berkat adalah panggilan setiap murid-murid Tuhan. Panggilan ini harus terus-menerus disadari dan dihayati, bukan hanya dalam kerangka berliturgi, melainkan juga dalam konteks hidup sehari-hari. Dengan menjadi berkat bagi sesama, kita akan semakin menampakkan wajah Allah yang penuh belas kasih kepada umat manusia. Belaskasih Allah yang pertama dan terutama tampak dalam perutusan Kristus demi keselamatan umat manusia.

SERUAN TOBAT: 

I : Tuhan Yesus Kristus, Engkau memanggil kami untuk menjadi murid-murid-Mu dan menaruh cinta kasih penuh kepada-Mu melebihi segala sesuatu. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

I : Engkau menghendaki agar kami mengikuti Engkau sambil memanggul salib kami sehari-hari dengan penuh cinta kasih. Kristus, kasihanilah kami.

U : Kristus, kasihanilah kami.

I : Engkau menghendaki agar kami berani mempertaruhkan hidup kami supaya dapat menemukan hidup Ilahi. Tuhan, kasihanilah kami.

U : Tuhan, kasihanilah kami.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa (hening sejenak): Ya Allah, Bapa Yang Mahakasih, lewat pembaptisan, Engkau mengangkat kami menjadi anak-anak terang. Hindarkanlah kami dari kelam kabut kesesatan dan peliharalah kami selalu dalam kebenaran-Mu yang terang benderang. Dengan pengantaraan Yesus, Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja 4:8-11, 14-16a

“Orang itu adalah abdi Allah yang kudus; biarlah ia masuk ke sana.”

Pada suatu hari, Nabi Elisa pergi ke Sunem. Di sana tinggallah seorang perempuan kaya yang mengundang dia makan. Dan setiap kali dalam perjalanan, singgahlah Elisa ke sana untuk makan. Berkatalah perempuan itu kepada suaminya, “Sesungguhnya aku sudah tahu bahwa orang yang selalu datang kepada kita itu adalah abdi Allah yang kudus. Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil; maka apabila ia datang kepada kita, biarlah ia masuk ke sana.” Pada suatu hari datanglah Elisa ke sana, lalu masuklah ia ke kamar atas itu dan tidur di sana. Kemudian berkatalah Elisa kepada Gehazi, hamba-Nya, “Apakah yang dapat kuperbuat baginya?” Jawab Gehazi, “Ah, ia tidak mempunyai anak, dan suaminya sudah tua.” Lalu berkatalah Elisa, “Panggillah dia!” Sesudah dipanggil, berdirilah perempuan itu di pintu. Maka berkatalah Elisa kepadanya, “Tahun depan, pada waktu seperti ini juga, engkau akan menggendong seorang anak laki-laki.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 89:2-3.16-17.18-19

Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.

  1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-menurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

  2. Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-menurun.”

  3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapa-kulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

BACAAN KEDUA : Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 6:3-4, 8-11

“Kita telah dikuburkan bersama Kristus oleh pembaptisan supaya kita hidup dalam hidup yang baru.”

Saudara-saudara, camkanlah: kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya! Dengan demikian, kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian supaya seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Jadi, jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: Kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Yesus Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (1Ptr 2:9) Kamulah orang pilihan, kaum imam dan raja, bangsa yang kudus. Kamu harus memaklumkan kebajikan Allah. Ia telah memanggil kamu keluar dari kegelapan untuk masuk ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 10:37-42

“Barangsiapa tidak memikul salibnya, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku.”

Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, “Barangsiapa mengasihi bapa dan ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi putranya atau putrinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperolehnya kembali. Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepada-Mu: Sungguh, ia tidak akan kehilangan upahnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. YAM. Fridho Mulya SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Jumpa dengan saya Rm. Y.A.M Fridho Mulya SCJ dari Komunitas Santo Pius X Gisting Tanggamus Lampung, dalam RESI (Renungan Singkat) Minggu, 2 Juli 2023. Hati Yesus menjiwai Anda sekalian.

Para Pendengar RESI, Injil Mat 10:37-42, keras bunyinya. Mereka yang mengasihi anggota keluarga lebih daripada Yesus dikatakan tak layak baginya. Yang tak sanggup memikul salib disebut tak layak baginya. Yang mau mempertahankan nyawa bahkan akan kehilangan, sedangkan yang kehilangan nyawa karena dia akan memperolehnya. Dalam ay. 40-42 ditegaskan, barangsiapa menerima utusan Yesus, menerima Dia sendiri.

Sama halnya dengan orang yang menerima nabi akan mendapat imbalan seperti yang didapat sang nabi sendiri, begitu juga menerima orang benar membuat yang bersangkutan ikut menjadi orang benar. Kebaikan sekecil apa pun kepada para murid Yesus, ibarat memberi air sejuk secangkir saja, akan mendatangkan imbalan.

Yesus menyampaikan ajaran yang penuh pengertian akan sisi-sisi manusiawi. Tetapi dalam bacaan kali ini Yesus menyuarakan pelbagai tuntutan yang lebih menantang. Dalam masyarakat Yahudi waktu itu ada harapan akan datangnya seorang Mesias yang membawakan damai, kemakmuran, kejayaan, kebesaran. Bila dipandang dalam konteks ini, kata-kata Yesus tadi menjadi lebih mudah dimengerti. Ia menyatakan diri bukan Mesias seperti yang mereka pikirkan.

Dulu kala di zaman para nabi menjelang keruntuhan Yerusalem. ada sekelompok orang yang menyebut diri nabi dan menenteramkan orang banyak dengan mengatakan akan datang damai yang bakal membuat keadaan politik kalang kabut masa itu berubah. Para nabi penjaja “damai-damai-an” ini meninabobokan hati nurani orang dengan gagasan-gagasan mereka sendiri.

Mereka itu nabi palsu. Yeremia menelanjangi mereka (Yer 23:9-40; lihat ay. 17). Memang akibatnya Yeremia dimusuhi, karena berusaha membuat pikiran orang melihat kenyataan bobrok dalam masyarakat mereka. Yesus juga berlaku seperti Yeremia. Iajuga dimusuhi, bahkan juga oleh orang-orang yang dekat.

Para Murid Yesus diajak melihat kenyataan yang tidak mengenakkan ini. Tapi keberanian melihat yang busuk dan berusaha melepaskan termasuk sikap iman yang diminta dari para pengikut Yesus. Kehadirannya juga bisa memisahkan orang dengan sanak keluarga terdekat (Mat 10:35-37).

Itulah konteks petikan hari ini. Yesus menyampaikan ajaran, pertama ditujukan kepada para Murid-Nya, Tetapi semangat serta isinya diperuntukkan bagi siapa saja yang hendak menjadi murid. Para Murid harus mengerti bahwa Yesus akan ditentang para pemimpin Yahudi dan tokoh masyarakat, sampai dibunuh, tetapi Ia akan dibangkitkan pada hari ketiga, lihat Mat 16:21; Mrk 8:31. Hidup Yesus itu hidup yang dibaktikan kepada kehendak yang mengutusnya ke dunia. Yesus dapat menghadirkan keilahian karena meluangkan diri  dengan menjalankan “kenosis”- pengosongan diri.

Begitulah disebut dalam sebuah madah awal yang disampaikan dalam surat kepada orang Filipi 2:6-9: “Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, ia justru telah mengosongkan dirinya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia ia telah merendahkan dirinya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan dia…” pengosongan diri Yesus bermakna agar dipenuhi keilahian. Yesus Kristus dapat menunjukkan gambar dari Allah yang tak terlihat. “Pengosongan diri” seperti itu hanya dapat dilakukan oleh Yesus karena hanya Dia sajalah yang dipilih untuk itu.

Hanya dialah satu-satunya yang ditunjuk oleh Yang Mahakuasa seperti terungkap pada saat ia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Ada suara dari langit yang menegaskan bahwa dia itu anakNya yang terkasih, kepadanyalah Tuhan berkenan (Mrk 1:11; Mat 3:17; Luk 3:22). Tidak mudah menerapkan peluangan diri dalam ujud kenosis begitu saja kepada orang lain. Yang diminta dari orang banyak ialah kesadaran mengenai apa yang terjadi pada Yesus dan apa yang dilakukannya.

Cara yang paling menjamin agar berada pada jalan yang benar ialah mengikuti Yesus sendiri. Bila kita berpikir demikian, tak usah salib dicari-cari. Salib sudah ditemukan Yesus dan orang tinggal ikut memanggulnya. Ikut meringankan salib Yesus. Itulah bagian para murid.

Salib yang benar ini membuat orang menjadi rekan seperjalanan Yesus.  Yesus berkata: “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut aku, ia tak layak mengikut aku.” (Mat 10:38 lihat juga Mrk 8:34; 10:21; Mat 16:24; Luk 9:23; 14:27). “Memikul salib” berarti  “mengikut aku”. Bila dipisahkan, beban yang dipikul orang bisa-bisa bukan lagi salib yang membawa ke “keselamatan”, tapi berhenti pada penderitaan yang tanpa ujung pangkal.

Imbalan

Ditandaskan mereka yang berusaha menyelamatkan diri (= “nyawanya”) malah tidak akan menemukan diri (= “kehilangan nyawanya”), tetapi sebaliknya mereka yang menemukan diri dalam Yesus (=“kehilangan nyawanya karena aku”) akan menemukan keselamatan (= “menyelamatkan nyawanya”). Inilah pokok spiritualitas kristiani. Hidup sebagai orang kristen baru ada artinya bila membuat diri menjadi kenampakan Yesus yang dengan salibnya telah menampakkan keilahiannya.

Menjadi murid ialah upaya memerdekakan batin. Itulah imbalan yang dapat diharapkan. Kemerdekaan batin membuat para murid dapat memperkenalkan siapa yang mengutus mereka dengan cara yang amat transparan tanpa menghapus kepribadian sendiri. Diajarkan agar orang mendekati kehadiran ilahi dan membiarkan diri menjadi tempat bagi-Nya. Ingin menjadi murid Yesus.

Doa

Ya Allah, Bapa Yang Mahapengasih, lewat pembaptisan, Engkau mengangkat kami menjadi anak-anak terang. Hindarkanlah kami dari kelam-kabut kesesatan dan peliharalah kami selalu dalam kebenaran-Mu yang terang benderang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Sekian RESI hari ini. Tuhan Yesus mencintai kita selalu. Dan Berkat Tuhan. Bapa Putra dan Roh Kudus. Amin.

DOA UMAT:

I : Barangsiapa mengikuti Kristus harus meninggalkan banyak hal untuk dapat menemukan segalanya. Ia harus mengangkat salibnya setiap hari. Tetapi ia juga tahu bahwa Allah akan mendengarkannya bila ia berdoa kepadanya.

L : Bagi semua kaum beriman: Semoga semua umat beriman yang setiap hari atau setiap minggu ikut serta dalam kurban perjamuan Ekaristi memperoleh buah kedamaian dan cinta kasih. Marilah kita mohon, …

U : Ya Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami.

L : Bagi  para pemimpin masyarakat: Semoga para pemimpin masyarakat selalu berpegang teguh pada Sabda Allah sehingga mereka dapat berlaku adir dan bijaksana serta tidak bertindak diskriminatif terhadap warga yang lemah, miskin, dan yang memiliki berbagai macam perbedaan. Marilah kita mohon, …

U : Ya Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami.

L : Bagi para penderita sakit di sekitar kita: Semoga para penderita sakit selalu dalam berkat dan lindungan Allah agar dengar rela mereka mengorbankan penderitaan bersama Kristus demi keselamatan sesama. Marilah kita mohon, …

U : Ya Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami.

L : Bagi kita semua di sini. Semoga Roh cinta kasih Allah meneguhkan hati kita dalam menghadapi segala cobaan dan kesulitan sehingga kita semakin memahami kehendak Allah untuk taat setia memanggul salib kita setiap hari demi menemukan hidup sejati bersama-Nya. Marilah kita mohon, …

U : Ya Tuhan, Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami.

I : Allah Bapa di surga, segala yang baik datang daripada-Mu. Berkenanlah memandang kami, dan bimbinglah kami dengan rahmat-Mu dalam perjalanan menuju kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Ya Allah, dalam perayaan misteri ini, Engkau berkenan melaksanakan karya penebusan kami. Jadikanlah pelayanan kami pantas, sepadan dengan kurban-Mu yang kudus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 103:1

Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai seluruh diriku!

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Ya Allah, segarkanlah kami dengan kurban Ilahi yang kami persembahkan dan kami sambut. Semoga kami tinggal dalam kasih-Mu yang abadi agar kami menghasilkan buah yang melimpah. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment