Rm. FX Joko Susilo SCJ dari Komunitas SCJ Bogotá – Kolombia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – I Tesalonika 2:13
Terimalah sabda Allah, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi menurut apa adanya, yaitu sebagai sabda Allah.
PENGANTAR:
Suatu teguran demi cinta selalu mengharapkan yang baik bagi yang ditegur, dan selanjutnya perlu dibesarkan hatinya. Kata-kata Paulus tampak jujur, karena didukung kenyataan hidupnya. Kaum Farisi bertindak lain. Mereka menegur bila ada hukum atau peraturan yang dilanggar, bahkan sampai soal yang kecil-kecil. Teguran semacam itu hampa, tanpa dijiwai dan tanpa cinta kasih.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahabaik, bukalah kiranya hati kami, agar dapat memahami benar sabda-Mu. Bukalah kiranya lisan kami, agar dapat mewartakan misteri-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu,
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika 2:9-13
“Sambil bekerja siang malam kami memberitakan Injil Allah kepada kalian.”
Saudara-saudara, kalian tentu masih ingat akan usaha dan jerih payah kami. Sebab kami bekerja siang malam, agar jangan menjadi beban bagi siapa pun di antaramu. Di samping itu kami pun memberitakan Injil Allah kepada kalian. Kalianlah saksinya, demikian pula Allah, betapa saleh, adil dan tak bercacatnya kami berlaku di antara kalian yang telah menjadi percaya. Kalian tahu, betapa kami telah mengasihi kalian dan menguatkan hatimu masing-masing, seperti seorang bapa terhadap anak-anaknya; dan betapa kami telah meminta dengan sangat agar kalian hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kalian ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya. Karena itulah kami tak putus-putusnya mengucap syukur kepada Allah, sebab kalian telah menerima sabda Allah yang kami beritakan itu. Pemberitaan kami itu telah kalian terima bukan sebagai kata-kata manusia, melainkan sebagai sabda Allah, sebab memang demikian. Dan sabda Allah itu bekerja giat di dalam diri kalian yang percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 139:7-8, 9-10, 11-12ab
Ref. Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku.
-
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, Engkau pun ada di situ.
-
Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, di sana pun tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
-
Jika aku berkata, “Biarlah kegelapan melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,” maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (1Yoh 2:5) Sempurnalah cinta Allah dalam hati orang yang mendengarkan sabda Kristus.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 23:27-32
“Kalian ini keturunan pembunuh nabi-nabi.”
Pada waktu itu Yesus berkata, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh dan berkata: Jika kami hidup di zaman nenek moyang kita, tentulah kami tidak ikut dengan mereka dalam pembunuhan nabi-nabi itu. Tetapi dengan demikian kamu bersaksi terhadap diri kamu sendiri, bahwa kamu adalah keturunan pembunuh nabi-nabi itu. Jadi, penuhilah juga takaran nenek moyangmu!
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. FX Joko Susilo SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Jesus melalui Hati Maria.
Sahabat pendengar ReSi Dehonian yang terkasih. Ada sebuah kisah dari Tibet yang berkisah tentang seorang seorang ayah yang sudah sangat tua dan memiliki dua orang anak. Salah satu dari anak laki-laki ini sangat baik hati, sedangkan yang lainnya hanya menunjukkan ketertarikan pada ayahnya ketika dia membutuhkan sesuatu darinya. Anak laki-laki yang baik hati itu sangat memperhatikan ayahnya ketika dia sakit, sementara anak laki-laki yang lain mengabaikannya sama sekali.
Ketika dia akan meninggal, dia membuat surat wasiat di selembar kertas, yang menyatakan bahwa delapan puluh persen warisan akan diberikan kepada saudara yang baik hati dan hanya dua puluh persen kepada saudara yang lain. Namun lihatlah, karena takdir yang tak terduga, sebotol mentega murni jatuh ke selembar kertas setelah kematian lelaki tua itu dan nama anak-anak itu tidak terlihat.
Anak yang egois, sambil merengek, menghadap hakim dan mengatakan bahwa dia telah mendapat delapan puluh persen warisan, karena dia selalu menjadi anak teladan. Namun hakim tidak tahu keputusan apa yang harus diambil. Jadi dia memutuskan untuk tidak mengambil resolusi apa pun sampai dia melihat masalahnya dengan lebih jelas.
Hari pemakaman pun tiba. Karena lelaki tua itu sangat dicintai, seluruh penduduk kota menghadiri pemakamannya. Saudara yang baik hati itu berjalan dalam diam, tanpa keributan, sangat menderita kesakitannya; Namun saudara munafik itu melontarkan jeritan yang memilukan, memukul dadanya dan terjatuh ke tanah dari waktu ke waktu agar penonton percaya bahwa dia sangat menderita.
Ketika jenazah dibaringkan di atas tumpukan kayu pemakaman, kedua bersaudara itu mulai menangis. Lalu terjadilah peristiwa yang luar biasa: air mata saudara yang baik hati itu berubah menjadi kelopak bunga, dan air mata saudara yang egois itu menjadi batu. Sudah jelas bahwa sejak saat itu hakim menemukan unsur-unsur yang dapat diandalkan untuk menilai.
Sahabat pendengar ReSi Dehonian yang terkasih. Yesus dalam ajaran-Nya yang tegas hari ini dan ilustrasi kisah dua anak tadi mengingatkan kita semua tentang pentingnya hidup yang berkoherensi, hidup yang berpadu antara aksi dan hati, kata dan karya dan membenci sikap munafik. Hidup seperti itu tidaklah datang tiba-tiba dan sangat nampak nyata kebenarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga sabda Tuhan hari ini melimpahkan berkat bagi kita agar mampu hidup berkoherensi seperti yang Yesus kehendaki. Berkah Allah melimpah untuk kita: + Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa, sumber iman kepercayaan, berkenanlah menerima iman kami dalam roti anggur ini. Semoga Kauterima pula niat kami mau mengabdi Engkau dalam kebenaran. Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI – Mazmur 139:7-8
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahaagung, semoga hati kami selalu terbuka terhadap kabar gembira-Mu, agar dapat mewujudkannya dalam hidup kami dengan segala kejujuran. Demi Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin
Makasih Romo
amin Terimakasih Romo, Berkah Dalem