Rabu, 05 September 2023 – Hari Biasa Pekan XXII

Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St.Theresia Jambi – Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON KOMUNI – Kolose 1:3

Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Setiap kali kami berdoa untuk kalian.

PENGANTAR: 

Keluarga dan masyarakat yang menutup diri menjadi sempit pan dangannya dan tidak melihat penderitaan di luar. Injil, yang menu rut Paulus adalah sabda kebenaran, tidak mengenal batas dan terbuka bagi siapa pun. Lihatlah pada Yesus. Siapa pun dibawa kepada-Nya dan di mana pun la dicari-cari, bahkan ada yang ingin memiliki Nya. Namun, la tidak mau terikat, karena merasa diutus mewartakan Injil ke semua kota.

DOA SEBELUM KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah bapa, Raja damai, berilah kiranya kami kedamaian, bila kami mendengarkan sabda-Mu dan berkenanlah menghidupi harapan kami berkat Yesus Putra-Mu terkasih, yang hidup…

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose 1:1-8

“Sabda kebenaran telah sampai kepadamu, demikian juga kepada seluruh dunia.”

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita, kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu. Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya. Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia. Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 52:10.11

Ref. Aku percaya akan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sekarang dan selama-lamanya.

  1. Tetapi aku ini seperti pohon zaitun yang menghijau di dalam rumah Allah; aku percaya akan kasih setia Allah untuk seterusnya dan selamanya.

  2. Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak; karena nama-Mu baik, aku hendak memasyhurkannya di hadapan orang-orang yang Kaukasihi.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya. 
S : (Luk 4:18-19) Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 4:38-44

“Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus.”

Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Iapun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah.” Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki St. Teresia Jambi, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Rabu, Hari Biasa Pekan XXII, Rabu 6 September 2023. Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan; Pembacaan dari Injil Suci, menurut Lukas (Luk 4:38-44)

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, dalam hidup kita, pasti kita pernah berada dalam situasi badan yang tidak enak, mau makan tidak bisa karena mulut terlalu pahit, dan kadangkala kepala terasa pusing tujuh keliling. Dan biasanya, situasi yang seperti ini membuat diri kita enggan untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.

Saat badan sakit, kita tidak segan-segan untuk mencari orang yang dapat menyembuhkan, seperti dokter agar dapat ditangani secara medis, atau seorang sahabat untuk sekedar curhat akan rasa sakit yang kita alami. Dalam situasi kritis, kita tetap datang ke pada dokter, meski kita tidak kenal dengan dokter itu. Mengapa demikian? Karena kita mempercayai bahwa dokter itu dapat menyembuhkan penyakit yang sedang kita alami. Rasa percaya yang kita letakkan pada dokter itu, menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi kita, karena kita berada pada tangan yang tepat.

Dan dalam Injil yang baru kita dengar, Yesus sebagai “dokter” yang dapat menyembuhkan banyak penyakit. Terutama dalam Injil yang kita dengar hari ini, Yesus menyembuhkan Ibu mertua Simon yang sakit demam keras dan banyak orang yang juga mengalami sakit lainnya. Mereka datang kepada Yesus untuk minta disembuhkan. Mereka menaruh percaya dan yakin, bahwa Yesus dapat menyembuhkan mereka. Kepercayaan dan keyakinan yang besar ini, menjadi tanda iman mereka akan Yesus.

Kita pun dalam hidup sehari-hari, kadang merasa ragu-ragu untuk datang kepada Yesus dalam setiap perkara hidup kita. Padahal Yesus sudah secara jelas menunjukkan kepada kita akan kuat kuasa-Nya.

Rasa sakit yang berkepanjangan membuat diri kita putus asa, karena merasa bahwa berbagai usaha yang kita rasakan itu sia-sia belaka. Namun Yesus tetap menunggu kita datang kepada-Nya karena Ia akan melakukan sesuatu yang tepat dan berguna untuk kita.

Maka dari itu, para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, mari kita membuang rasa tak berharga, rasa sia-sia yang datang dalam diri kita. Supaya kita dengan tepat, dan percaya, datang kepada Yesus dalam segala situasi hidup kita. Karena Yesus-lah satu-satunya penyelamat hidup kita. Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Allah Bapa maha pengasih, semoga tanda roti anggur ini dapat diterima oleh setiap orang, agar siapa pun mengakui, bahwa Engkau benar-benar menaruh cinta kasih kepada kami. Demi Kristus, .

ANTIFON KOMUNI – Lukas 4:43

Di kota-kota lain pun Aku harus mewartakan Injil kerajaan Allah, sebab untuk itulah Aku diutus.

DOA SEBELUM KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, semoga sabda Putra-Mu Kautanam dalam-dalam di hati kami, dan kami Kaujadikan juru warta belas kasih-Mu. Demi Kristus….

DOWNLOAD AUDIO RESI

1 Comment

Leave a Comment