Selasa, 26 September 2023 – Hari Biasa Pekan XXV

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung Bandar Lampung Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 122:1-2

Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, Mari kita pergi ke rumah Tuhan.’Sekarang kakiku berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.

PENGANTAR :

Pemberkatan gedung gereja merupakan mahkota daya upaya banyak orang yang bersama-sama membangun rumah bagi Allah. Hari raya Paskah merupakan mahkota kerja sama penuh rasa syukur atas segala karya Allah bagi umat-Nya. Tetapi bekerja sama sesudah selesai pembangunan dan mendengarkan sabda Tuhan, adalah tugas Gereja.

DOA PEMBUKA

Marilah bedoa: Allah Bapa, sumber iman kepercayaan, Engkau menghendaki kami mengimani sabda-Mu seutuhnya. Kami mohon, terangkanlah maksud segala sesuatu yang tertulis mengenai kehendak-Mu dan ajarilah kami menyesuaikan tingkah laku dan hidup kami dengan kehendak-Mu, bagi kedamaian. Demi Yesus Kristus ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ezra 6:7-8.12b.14-20

“Mereka mentahbiskan rumah Allah dan merayakan Paskah.”

Pada waktu itu Darius, raja Persia, memerintahkan kepada para bupati di derah seberang Sungai Efrat, sebagai berikut, “Jangan menghalangi pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula. Lalu aku telah mengeluarkan perintah tentang apa yang harus kalian perbuat terhadap para tua-tua Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu. Dengan saksama dan tanpa bertangguh mereka harus diberi biaya dari penghasilan kerajaan yaitu dari upeti daerah seberang Sungai Efrat. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini; hendaklah dilakukan dengan saksama.” Maka para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan rumah Tuhan dengan lancar, digerakkan oleh nubuat Nabi Hagai dan Nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia. Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam pemerintahan Raja Darius. Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah dengan sukaria. Untuk pentahbisan rumah Allah itu mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, anak domba empat ratus ekor, dan domba jantan dua ratus ekor; juga kambing jantan sebagai kurban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel, dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya, dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya, untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang tertulis dalam Kitab Musa. Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan itu merayakan Paskah. Para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGANGAPAN: Mazmur 122.1-2.4-5.6-7;8-9

Ref. ‘Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.

  1. Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.

  2. Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.

  3. Berdoalah agar Yerusalem sejahtera “Damai bagi orang yang mencintai Engkau. “Semoga damai turun atas wilayahmu dan kesentosaan atas purimu.”

  4. Atas nama saudara dan sahabatku kuucapkan selamat kepadamu. Demi bait Tuhan Allah kita kumohonkan bahagia bagimu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Luk 11:28) Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan melakukannya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 8:19-21

“Ibu dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.”

Pada suatu hari datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus hendak bertemu dengan Dia. Tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Maka diberitahukan kepada Yesus, “Ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Dikau.” Tetapi Yesus menjawab, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka yang mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian terkasih, jumpa kembali dengan saya, Romo Thomas Suratno, SCJ dari komunitas SCJ  Teluk Betung – Bandar Lampung Indonesia dalam Renungan Singkat-dehonian edisi hari ini: Selasa, 26 September 2023, Hari Biasa dalam Pekan Biasa XXV.  Marilah kita mendengarkan sabda Tuhan, yakni firman Tuhan yang tersurat dalam  Injil Luk 8:19-21.  

Sahabat Resi yang terkasih, sabda Tuhan itu ibarat pelita yang menyala. Pelita harus diletakkan di atas tempat yang tinggi supaya nyalanya dapat memenuhi seluruh rumah. Setiap orang yang keluar dan masuk ke dalam rumah dapat saling melihat karena cahaya pelita. Kemarin kita telah merenungkannya. Pemahaman kita tentang Sabda Tuhan ditambah hari ini yakni setiap orang yang melihat cahaya pelita memiliki tugas untuk meneruskan cahaya itu kepada orang-orang lain. Orang yang mendengar Sabda Tuhan harus melakukannya melalui perbuatan-perbuatan baik sehingga nama Tuhan dapat dimuliakan.

Sahabat Resi yang terkasih, Penginjil Lukas hari ini mengisahkan bahwa Yesus dikunjungi oleh ibu dan saudara-saudaraNya. Kalau kita membaca Injil Markus, dikatakan bahwa ibu dan saudara-saudara Yesus datang untuk mengambilNya karena mereka berpikir bahwa Yesus sudah tidak waras lagi (Mrk 3:21). Lukas tidak memasukkan bagian ini di dalam Injilnya karena Ia mau menekankan aspek ketaatan Bunda Maria kepada Allah (Fiat) dalam  Luk 1:38. Bagi Lukas, Maria adalah pribadi yang sudah mendengar dan melaksanakan Sabda. Lukas juga memasukkan kisah keluarga Yesus dalam perikop kita ini untuk mengatakan bahwa keluargaNya adalah model bagi orang-orang yang mendengar dan melakukan Sabda.

Sahabat Resi yang terkasih, Fokus pewartaan penginjil Lukas yang kita dengar tadi adalah bahwa ikatan kekerabatan tidak harus membuat kita menjadi saudara dengan Yesus (hubungan darah). Hal terpenting supaya orang dapat menjadi saudara, saudari dan ibu Yesus adalah ketika pribadi-pribadi itu mendengar Sabda Allah dan melakukannya di dalam hidup. Hubungan kekeluargaan secara manusiawi akan habis saat maut menjemput, karena di surga semua orang akan menjadi seperti malaikat yang melayani Tuhan siang dan malam. Hubungan yang tetap bertahan adalah hubungan dengan Yesus karena mendengarNya. Sifatnya kekal karena kasih Tuhan itu kekal abadi dan setia.

Sahabat Resi yang terkasih, menjadi pertanyaan bagi kita semua adalah, apakah kita sudah siap melaksanakan Sabda Tuhan? Ya, menjadi saudara dan saudari Yesus berarti menjadi pelaku-pelaku Sabda Tuhan. Sabda Tuhan adalah pelita yang menuntun kepada keselamatan. Semakin kita mengenal Tuhan di dalam Sabda, semakin kita juga mengasihiNya sebagai satu-satunya Tuhan dan Allah kita. Hati kita akan mengarahkan pribadi kita untuk menjunjung tinggi cinta kasih dan keadilan yang berasal dari Allah dalam firman-Nya. Cinta kasih itu diarahkan kepada orang-orang kecil dan yang kurang diperhatikan: “Siapa yang menutup telinga bagi jeritan orang lemah tidak akan menerima jawaban kalau ia sendiri berseru-seru”. Hati yang sombong dan congkak akan menjadi sumber dusta. Hal ini tentu berlawanan dengan Tuhan yang mahabaik.

Sahabat Resi yang terkasih, sabda Tuhan hari ini mengarahkan kita pada Yesus sebagai Sabda Hidup. Dia mempersatukan semua orang karena sabdaNya didengar dan dilakukan dalam hidup. SabdaNya memiliki daya pemersatu yang luar biasa. Apakah kita merasakan kuasa Sabda di dalam hidup dan membuat kita bertumbuh karena Sabda? Apakah Sabda Tuhan juga mendorong kita untuk memperhatikan orang-orang kecil dan tak berdaya? Apakah Sabda membuat kita merasa semakin hari semakin menjadi saudara dan saudari Yesus?

DOA: Ya Tuhan, syukur kepadaMu karena SabdaMu sungguh-sungguh menggerakkan dan menghidupkan imanku sehingga hatiku selalu tertuju pada kasih akan sesamaku dan kasih kepada-Mu sendiri setiap saat. Amin.

Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa mahakudus, jadikanlah kiranya roti anggur ini tanda kesediaan Yesus Putra-Mu terkasih untuk mengurbankan segala sesuatu demi keselamatan kami. Sebab Dialah ….

ANTIFON KOMUNI – Lukas 11:28

Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamurah hati, jadikanlah kiranya kami seperti roti yang dibagi-bagi dan dibagikan. Kami mohon diberi Roh-Mu agar dapat dengan tulus ikhlas mempersembahkan diri demi kebahagiaan sesama dan kedamaian dunia. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

1 Comment

  • Firmus dega September 26, 2023 at 10:11 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment