Rabu, 11 Oktober 2023 – Hari Biasa Pekan XXVII

Rm. Benediktus Mulyono SCJ dari Komunitas Resistencia, Provinsi Chaco – Argentina – Argentina

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA: – Mazmur 86:9-10

Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan. Dan perhatikanlah suara permohonanku.

PENGANTAR:

Atas anjuran Nabi Yunus orang-orang Ninive bertobat. Yunus malahan kecewa. Tetapi Tuhan sabar dan maha pengasih. Ia tidak membalas seperti kita manusia, sebab Ia Bapa kita. Ia mengampuni, asal kita juga mengampuni sesama. Kita pun diperkenankan ikut serta mendatangkan kerajaan-Nya.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa kami, maha pengasih dan penyayang, Engkau selalu memperhatikan setiap orang, meski ia berdosa dan mengingkari Engkau. Kami bersyukur karena demikian besar cinta dan belas kasih-Mu;  dan kami mohon semoga kami bersedia berbuat baik. Demi Yesus Kristus, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Yunus 4:1-11

Engkau sayang akan pohon jarak itu. Mana mungkin Aku tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu?”

Yunus sangat kesal hatinya dan marah-marah, karena Tuhan mengasihani kota Niniwe. Maka berdoalah ia kepada Tuhan, “Ya Tuhan, bukankah telah kukatakan, ketika aku masih di negeriku. Aku tahu bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia-Nya, yang menyesali malapetaka yang hendak didatangkan-Nya. Itulah sebabnya aku melarikan diri ke Tarsis. Maka sekarang, ya Tuhan, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati daripada hidup.” Tetapi Tuhan bersabda, “Layakkah engkau marah?” Yunus telah keluar dari kota Niniwe dan tinggal di sebelah timurnya. Di situ ia mendirikan sebuah pondok dan duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu. Lalu atas penentuan Tuhan Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak yang menaungi kepala Yunus, agar ia terhibur dari kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu. Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah pula datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu. Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah, bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus; lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati. Ia berkata, “Lebih baiklah aku mati daripada hidup.” Tetapi Tuhan bersabda kepada Yunus, “Layakkah engkau marah kepada pohon jarak itu?” Jawab Yunus, “Selayaknyalah aku marah sampai mati.” Tuhan lalu bersabda, “Engkau sayang akan pohon jarak itu. Padahal tidak sedikit pun engkau berjerih payah dan tidak pula engkau menumbuhkannya! Pohon itu tumbuh dalam satu malam dan binasa pula dalam satu malam. Nah, mana mungkin Aku tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, dengan ternaknya yang begitu banyak? Padahal mereka itu tak tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 86:3-4.5-6.9-10

Ref. Engkaulah Allah, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia.

  1. Engkaulah adalah Allahku, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.

  2. Ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua yang berseru kepada-Mu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku.

  3. Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan; mereka akan memuliakan nama-Mu. Tuhan, sungguh besarlah Engkau! Engkau melakukan keajaiban-keajaiban, hanya Engkaulah Allah!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alelluya
S : (Rm 8:15) Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, ‘Abba, ya Bapa’.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 11:1-4

“Tuhan, ajarlah kami berdoa.”

Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, “Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-murid-Nya.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Bila kalian berdoa, katakanlah: ‘Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Benediktus Mulyono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara-Saudari salam jumpa, bersama saya Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Resistencia, Argentina dalam RESI (Renungan Singkat) Dehonian: Rabu, 11 Oktober 2023.

Saudara-Saudari Terkasih, doa seperti apa yang diajarkan Yohanes Pembaptis sehingga para murid Yesus meminta hal itu kepada Yesus? Dalam Kitab Suci tidak secara jelas dapat kita temukan yang seperti apa. Namun bila kita merenungkan siapa sebenarnya Yohanes Pembaptis kita dapat menemukan pemahaman akan pentingnya pertobatan dan mengarahkan diri kepada Yesus Kristus, yang secara jelas oleh Yohanes disebut “lebih besar dari pada dia”. Artinya pengajaran Yohanes tentang doa pun pasti lebih pada bantuan bagi para muridnya untuk akhirnya dapat menemukan dan mengimani Yesus.

Saudara-saudari terkasih, lebih penting dari itu permenungan kita akan menjadi lebih mendalam bila kita memusatkan refleksi kita pada apa yang diajarkan Yesus sendiri tentang bagaimana kita berdoa. Pertama, Kita harus selalu merasa bangga bahwa Yesus mengajarkan kepada kita untuk menyebut Allah sebagai “Bapa”. Semestinya kita bisa merasakan betapa dekat Allah Sang Pencipta dengan kita ciptaan-Nya. Dalam relasi yang sangat dekat itu Yesus menggambarkan Bapa sebagai pribadi yang juga menghendaki kita anak-anak-Nya selalu ada dalam relasi itu. “Relasi Bapa dan kita sebagai Anak” harus menjadi daya tarik bagi kita untuk selalu berada dalam persatuan dengan Allah sebagai Bapa yang selalu menghendaki apa yang terbaik bagi kita. Seorang Bapa yang baik akan selalu mengetahui dan memahami dengan sepenuh hati bagaimana memperlakukan anak-anak-Nya dengan kelimpahan kasih sayang.

Kedua, dalam relasi “Bapa dan Anak” ini sudah semestinya pula dalam diri kita terdapat iman yang besar dan mendalam akan Bapa adalah Allah Mahabaik, Maha Pengasih dan Penyayang. Kita harus memiliki disposisi batin yang benar bahwa kita pun ingin selalu memuliakan dan mencintai-Nya. Allah adalah Bapa Yang Mahakuasa yang mampu memberikan segala kebutuhan kita; Allah yang berkuasa mengampuni kita dan melindungi kita dari segala situasi yang mengancam diri kita.

Saudara-saudari terkasih, kerinduan para murid Yesus untuk mengerti tentang doa yang baik dan benar juga harus menjadi kerinduan kita. Dalam doa seperti yang diajarkan Yesus kita akan merasakan bagaimana kebaikan dan cinta Allah yang tak terbatas itu sungguh ada. Allah itu Mahabaik bukan karena rekayasa manusia atau hasil pengalaman pribadi kita. Allah sebagai Bapa dapat kita rasakan dalam doa yang lahir dari sikap seorang anak yang merindukan dan juga mencintai Bapanya. Dalam diri anak selalu ada kepercayaan yang besar bahwa Bapa mampu melindungi, menjaganya dan menyediakan segala apa yang dibutuhkannya. Dalam kepercayaan yang besar dan benar penuh cinta dari seorang anak inilah akhirnya kita akan menemukan dan mengalami kedamaian dan kebahagiaan yang sejati. Apa yang diajarkan Yesus tentang doa  pada dasarnya adalah membangun relasi intim secara personal dengan Allah. Relasi yang membantu kita  untuk percaya akan penyelenggaraan ilahinya; untuk selalu berdamai dengan Allah, diri sendiri dan sesama.

Berkat Allah Yang Maha Kuasa untuk kita semua: Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.  Amiin.

DOA PENGANTAR PERSEMBAHAN:

Allah Bapa kami di surga, kami mohon rezeki sehari-hari, yang akan mengingatkan kami kepada Putra-Mu, sebab Dia telah mengurbankan segalanya guna menebus kami, dan kini hidup ….

ANTIFON KOMUNI – Lukas 11:4

Bapa, ampunilah dosa kami, sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa kami di surga, semoga datanglah kerajaan-Mu, dan semoga kedamaian Kaulimpahkan kepada siapa pun, yang berusaha melayani Engkau dengan mengusahakan kebahagiaan sesama secara setia dan tulus ikhlas. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI:

1 Comment

Leave a Comment