Sabtu, 04 November 2023 – Peringatan Wajib St. Karolus Boromeus, Uskup

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Yeh 14:11.23-24

Tuhan bersabda, “Aku akan memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka.”

KATA PENGANTAR:

Nasib hari depan berada di tangan kaum muda. Usia muda dapat menghembuskan nafas baru ke dalam kehidupan. Pada usia 22 tahun Karolus telah menjadi cardinal dan sekretaris Sri Paus. Ia telah meremajakan Gereja dengan dinamikanya. Ia ikut menangani persiapan Konsili Trente. Memang ia tepat pada tempatnya. Sebagai uskup agung Milan ia mengenal keuskupannya. Ketika wabah pes berjang kita ia selalu siap di rumah sakit. Maka ia menjadi pelindung para uskup.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber segala pembaharuan, kuatkanlah kiranya dalam umat-Mu semangat yang menjiwai uskup-Mu Santo Karolus Borromeus. Semoga Gereja-Mu selalu diperbaharui dan semakin menyerupai Kristus, sehingga sanggup menampakkan wajah Kristus kepada dunia. Sebab Kristuslah ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 11:1-2a.11-12.25-29

“Jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka berarti lain daripada hidup dari antara orang mati?”

Saudara-saudara, mungkinkah Allah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Sebab aku sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. Allah tidak menolak umat-Nya yang telah Dia pilih. Maka aku bertanya: Apakah bangsa Israel tersandung dan harus jatuh? Sekali-kali tidak! Tetapi karena pelanggaran mereka keselamatan telah sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya membuat mereka menjadi cemburu. Jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, apalagi kesempurnaan mereka. Saudara-saudara, hendaknya kalian mengetahui rahasia ini, agar jangan menganggap dirimu pandai. Sebagian dari bangsa Israel telah menjadi tegar hati sampai segenap bangsa lain masuk. Dengan demikian akhirnya seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis, “Dari Sion akan datang Penebus. Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari Yakub. Inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila aku menghapuskan dosa mereka.” Mengenai Injil, orang-orang Israel adalah musuh Allah oleh karena kalian, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Sebab Allah tak pernah menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 94:12-13a.14-15.17-18

Ref. Tuhan tidak akan membuang umat-Nya.

  1. Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya Tuhan, yang Kauajari Taurat-Mu; hatinya akan tenang di hari-hari malapetaka.

  2. Sebab Tuhan tidak akan membuang umat-Nya, dan milik pusaka-Nya tidak akan Ia tinggalkan; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan semua orang yang tulus hati akan mematuhi.

  3. Jika bukan Tuhan yang menolong aku, sudah lama aku merunduk di tempat sunyi. Ketika aku berpikir, “Kakiku goyah”. Kasih setia-Mu, ya Tuhan, menopang aku.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya 

S : (Mat 11:29ab) Terimalah beban-Ku dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.     

BACAAN INJIL: Inilah Injil Suci menurut Lukas 14:1.7-11

“Barangsiapa meninggikan diri, akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk rumah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat terhormat, Yesus lalu mengatakan perumpamaan berikut, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang telah mengundang engkau dan tamu itu berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pindah ke tempat yang paling rendah! Tetapi apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri, akan ditinggikan.”

Demikianlah Sabda Tuhan 

U : Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Coor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria. 

Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Rumah SCJ Cipinang Cempedak Jakarta Timur dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Sabtu, 04 November 2023, Peringatan Wajib St. Carolus Boromeus, Uskup.

Tema Resi kita kali ini adalah: “Kerendahan Hati”. Marilah kita mempersiapkan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin 

Para Sahabatku, saudari-saudara yang diksihi dan mengasihi hati Yesus. Kesombongan merupakan salah satu dari 7 dosa pokok bahkan kesombongan menjadi sumber dari segala dosa. Seharusnya manusia sadar bahwa manusia diciptakan dari debu dan akan kembali menjadi debu. Manusia hidup karena Allah memberi nafas kehidupan, jadi tidak ada yang perlu disombongkan.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan, bagaimana Tuhan Yesus memberikan kritikan sekaligus pengajaran bagi orang-orang yang gila hormat atau selalu mencari kehormatan dan kepopuleran bagi diri sendiri dengan menyampaikan sebuah perumpamaan tentang menghadiri pesta. Tuhan Yesus memberikan pengajaran, “kalau diundang ke pesta janganlah duduk di tempat kehormatan melainkan duduklah ditempat yang rendah. Lalu apa yang bis akita pelajari dari ajaran Tuhan Yesus kali ini? Saya menawarkan 2 hal saja.

  1. Rendah hati atau merendahkan diri adalah kunci kehidupan. Kerendahan hati boleh dikatakan kemampuan kita dalam mengenali diri dan posisi diri secara tepat dimata Tuhan dan sesama. Dengan kata lain menempatkan diri tidak lebih penting dari pada yang lain. Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita agar jangan pernah merasa layak mendapatkan suatu tempat kehormatan, atau memburu penghargaan demi gengsi, harga diri dan atau untuk menaikkan status sosial. Tuhan Yesus memberikan perumpamaan seorang tamu, Tuhan Yesus mengingatkan agar kita merendahkan diri kita sendiri, terlebih bila kita berhadapan dengan orang yang memang benar-benar pantas mendapatkannya. Jika memang layak untuk memperoleh penghargaan, kita pasti akan mendapatkannya, namun jangan pernah mencari penghargaan demi gengsi dan harga diri.

  2. Kerendahan hati mampukan kita juga untuk menghargai orang lain dengan tulus danpa memandang latar belakang orang tersebut. Kalau tadi Tuhan mengumpamakan kita sebagai tamu, kini kita juga bisa diumpamakan sebagai tuan rumah perjamuan. Tuhan Yesus mengajarkan agar kita tidak hanya mengundang orang kaya dan terkenal atau kerabat kita sendiri saja, yaitu orang-orang yang menyengkan dan menguntungkan kita saja. Tetapi hendaklah kita juga mengundang orang-orang yang tidak bisa membalas pemberian kita, mereka yang layak menerima belas kasih kita. Tuhan Yesus dalam injil karangan mateus 6:3 juga bersabda:”Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu” Hendaklah kita tulus dalam memberikan perhatian, dengan kata lain hendaklah kita rendah hati dalam memberikan perhatian kepada sesame kita.

Nah para sahabat, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, marilah kita semakin membuka hati dan budi kita sehingga kita mampu belajar dari Hati-Nya Yang Maha Kudus dan Penuh Belas kasih sehingga kita dimampukan merendahkan diri dihadapan Tuhan dan sesame seperti yang diteladankan oleh Tuhan sendiri. Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita. Amin.

Tuhan memberkati.. Berkah Dalem. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang mahakuasa, berkatilah kiranya persembahan ini yang telah kami unjukkan di atas altar-Mu pada peringatan Santo Karolus Borromeus. Ia telah melaksanakan tugasnya sebagai gembala umat dengan teliti dan penuh pengabdian dan berjasa karena keutamaannya. Semoga demikian pulausaha kami menghasilkan buah berlimpah yang tahan uji. Demi Kristus, …

ANTIFON KOMUNI – Mat 20:28

Putera Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan manusia.

DOA PENUTUP:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang penuh kasih setia, kurnia cinta kasih-Mu telah kami sambut. Kuatkanlah kiranya semangat kami, agar kami pun setia dalam pengabdian dan berkobar-kobar dalam cinta kasih seperti uskup-Mu Santo Karolus Borromeus. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Karolus Barromeus

Bapa kaum Klerus, Rasul Konsili Trente

Karolus Borromeus (Italia: Carlo Borromeo) adalah seorang Kardinal dan Uskup Agung Milan pada 1564-1584. Dia adalah salah satu dari para reformis besar Gereja pada masa kekacauan di abad keenam belas.  Karolus Borromeus, bersama St.Ignatius Loyola, St Filipus Neri, dan lain-lain, memimpin gerakan untuk membendung pengaruh  Reformasi Protestan. Dia adalah seorang tokoh terkemuka selama Kontra-Reformasi berlangsung dan ia bertanggung jawab untuk Reformasi internal Gereja yang signifikan dalam tubuh Gereja Katolik, termasuk pendirian seminari-seminari untuk meningkatkan mutu pendidikan para imam. 

Karolus lahir pada tanggal 2 Oktober 1538  dalam sebuah Kastil megah di Aron Novara, Italia. Ayahnya adalah Gilberto Borromeo, Count of Arona dan  ibunya bernama Margherita de’ Medici. Sama seperti para pemuda ningrat Italia  lainnya, ia hidup serba berkecukupan. Tetapi, tidak seperti kebanyakan dari mereka, ia tidak ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang mengundang dosa seperti pesta-pora yang sering dilangsungkan di Kastil para bangsawan pada masa itu.

Sejak kecil Carolus sudah bercita-cita untuk menjadi seorang biarawan. Karena itu pada usia yang sangat muda ia sudah masuk seminari. Di sekolah; awalnya Karolus terkesan sebagai murid yang lamban karena ia tidak dapat berbicara dengan lancar, tetapi ketekunannya membuat ia memperoleh kemajuan yang menggembirakan.

Masa itu adalah masa yang amat kelam dalam Sejarah Gereja. Hidup keagamaan umat amat memprihatinkan. Banyak anak tidak mengenal Tuhan, bahkan mulai berdoa dengan membuat tanda salib saja tidak bisa. Gereja-gereja sepi dari kunjungan umat, bahkan ada gereja yang diubah menjadi toko atau bangsal pesta.  Kehidupan iman umat kristiani sudah sangat merosot. Berbagai perpecahan dalam tubuh Gereja semakin kuat. Gereja dihadapkan pada Reformasi Protestan. Gelombang protes terhadap kebijakan-kebijakan Gereja berkecamuk deras.

Carolus muda yang saat itu usianya baru dua puluh dua tahun dipanggil pamannya, Paus Pius IV, ke Roma dan diminta untuk melaksanakan banyak tugas penting. Pada tanggal 31 Januari 1560 Carolus  diangkat menjadi kardinal dan pada 7 Februari tahun yang sama ia ditunjuk menjadi Administrator Keuskupan Milan. Ia baru ditahbiskan menjadi diakon pada 21 Desember 1560, dan ditahbiskan imam 4 September 1563, dan ditahbiskan menjadi uskup pada 7 Desember 1563. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Negara Vatikan dan menjadi anggota  Kuria Romana. Tugas utamanya adalah mengurus permasalahan Gereja yang paling penting.

Paus meminta Santo Carolus untuk mempersiapkan Konsili Trente dan sekaligus menjadi wakil  dari Tahta Suci pada saat konsili itu berlangsung. Carolus berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik.  Setelah Konsili Trente, Carolus menjadi tokoh yang sangat getol dalam usaha mengaplikasikan keputusan-keputusan konsili tersebut ke dalam kehidupan umat. Ia bahkan mengajukan surat pengunduran diri kepada paus agar ia dibebaskan dari tugasnya di Kuria Roma agar ia bisa lebih memiliki waktu untuk memperbaharui kehidupan iman umat di keuskupannya, Milano.

Di Milan;  Kardinal Carolus menjadi suri teladan bagi umatnya. Ia menyumbangkan sejumlah besar uang kepada kaum miskin. Ia sendiri hanya memiliki sehelai jubah lusuh berwarna hitam. Tetapi, di hadapan umum, ia berpakaian seperti layaknya seorang kardinal. Ia ambil bagian dalam upacara-upacara Gereja dengan penuh hormat dan wibawa.

Dalam melaksanakan tugas pengembalaannya yang penuh kesibukan, Kardinal Carolus  senantiasa cemas kalau-kalau ia bisa semakin jauh dari Tuhan karena banyaknya godaan di sekelilingnya. Oleh sebab itulah, setiap memiliki waktu luang ia selalu berlatih menyangkal diri terhadap segala kesenangan dan senantiasa berusaha untuk rendah hati serta sabar. 

Penduduk kota Milan awalnya mempunyai banyak kebiasaan buruk dan percaya pada banyak takhayul. Namun dengan peraturan-peraturan yang bijaksana, dan dengan kelemah lembutan serta kasih sayang, dan dengan teladan hidupnya sendiri yang mengagumkan, St. Karolus menjadikan keuskupannya teladan bagi Reformasi Gereja seluruhnya. Sungguh mengagumkan mengingat Ia adalah seorang yang gagap dan tidak pernah dapat berbicara dengan lancar. Umat hampir-hampir tidak dapat mendengarkannya;  namun demikian setiap kata-kata yang diucapkannya sangat berwibawa dan membawa pengaruh yang sangat besar bagi setiap mereka yang mendengarnya.

Ketika suatu wabah ganas menyerang dan mengakibatkan banyak kematian di Milan, Kardinal Borromeus tidak memikirkan hal lain kecuali merawat umatnya. Ia berdoa dan bermatiraga dengan keras. Ia membentuk kelompok-kelompok umat yang membantunya membagikan makanan bagi mereka yang kelaparan. Ia bahkan mendirikan altar di jalan-jalan agar orang-orang yang sakit dan sekarat itu  dapat ikut ambil bagian dalam Perayaan Ekaristi lewat jendela rumah mereka.

Orang suci ini tidak pernah terlalu sibuk untuk menolong rakyat sederhana. Suatu ketika ia menghabiskan waktunya untuk menemani seorang bocah penggembala hingga bocah tersebut dapat berdoa Bapa Kami dan Salam Maria. Menjelang ajalnya, pada usia empat puluh enam tahun, St. Karolus dengan tenang dan damai berkata, “Lihat, aku datang!”. Dan ia pun  wafat pada tanggal 03 November 1584 dan dinyatakan kudus oleh Paus Paulus V pada tahun 1610.

Arti nama

Lelaki, Perkasa

Variasi Nama

Charles (English), Carles (Catalan), Karlo (Croatian), Karel (Czech), Carl, Karl (Danish), Karel (Dutch), Carl, Carol, Charles, Karl, Charley, Charlie, Chas, Chaz, Chip, Chuck (English), Kaarle, Kaarlo, Karl, Kalle (Finnish), Charles, Charlot (French), Carl, Karl (German), Kale (Hawaiian), Károly, Karcsi (Hungarian), Séarlas (Irish), Carlo (Italian), Sjarel (Limburgish), Karolis (Lithuanian), Carl, Karl (Norwegian), Karol (Polish), Carlos, Carlinhos, Carlito, Carlitos (Portuguese), Carol (Romanian), Karol (Slovak), Karel, Karol (Slovene), Carlos, Carlito, Carlitos (Spanish), Carl, Karl, Kalle (Swedish), Siarl (Welsh)

BENTUK FEMINIM  : Carolin

 

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/november/karolus-barromeus.html

1 Comment

  • Herlin November 4, 2023 at 3:36 am

    St.Carolus Boromeus
    Doakanlah kami.

    Reply

Leave a Comment