Minggu, 12 November 2023 – Hari Minggu Biasa XXXII

Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas RR La Verna Pajar Isuk-Pringsewu Lampung-Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA  –  Mzm. 88:3

Tuhan, biarlah doaku naik ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada permohonanku.

PENGANTAR

Orang yang siap sedia mencari, selalu berjaga-jaga dan terbuka pada kebijaksanaan, akan mendapatkan kebijaksanaan itu. Dan setiap orang yang meninggal dalam Kristus akan dibangkitkan pada hari kedatangan Kristus pada akhir zaman. Seperti kisah lima gadis bijaksana, kita diundang untuk senantiasa berjaga-jaga agar tidak terlambat masuk dalam Kerajaan Allah pada masa kedatangan Yesus pada akhir zaman. Kapan saat itu, tidak ada yang tahu, maka dalam menjalani hidup ini, sebagai pengikut Kristus kita harus tetap bersemangat dan mempunyai daya tahan untuk masa yang jauh

DOA PEMBUKA

Marilah kita berdoa. (hening sejenak) : Allah Yang Mahakuasa dan Maharahim, singkirkanlah segala sesuatu yang menghalangi kami supaya kami siap lahir batin untuk melaksanakan kehendak-Mu dengan hati yang lapang. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan 6:3-17

“Kebijaksanaan ditemukan oleh mereka yang mencarinya.”

Kebijaksanaan itu bersinar dan tak dapat layu, mudah dipandang oleh yang kasih kepadanya, dan ditemukan oleh mereka yang mencarinya. Ia mendahului memperkenalkan diri kepada orang yang menginginkannya. Barangsiapa pagi-pagi bangun demi kebijaksanaan tak perlu bersusah payah, sebab kebijaksanaan itu ditemukannya duduk di dekat pintu. Merenungkan kebijaksanaan merupakan pengertian sempurna, dan siapa yang berjaga karena kebijaksanaan segera akan bebas dari kesusahan. Sebab kebijaksanaan sendiri berkelililing mencari orang yang patut baginya, dan dengan rela memperlihatkan diri kepada mereka yang mencarinya; kebijaksanaan dijumpai pada tiap-tiap pemikiran mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 63:2.3-4.5-6.8-9

Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan, ingin melihat wajah Allah.

  1. Ya Allah, Engkaulah Allahku, kucari-cari dan kudambakan Dikau jiwaku menghauskan Tuhanku laksana gurun gersang, tandus tanpa air.

  2. Semoga hamba boleh memandang Tuhanku melihat kemuliaan-Mu yang besar. Cinta-Mu lebih berharga daripada hidup hendaknya mulutku memuji-Mu.

  3. Demikianlah sepanjang hidupku aku hendak menghormati Engkau. Jiwaku dikenyangkan dengan lemak dan sumsum, aku bersorak-sorai dan memuji-muju.

  4. Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku. Sungguh Engkau melulu yang menolongku dan di bawah sayap-Mu sentosalah aku.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika 4:13-18

“Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama dengan Yesus.”

Saudara-saudara, kami ingin agar kamu mengetahui tentang orang-orang yang sudah meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama dengan Yesus. Hal ini kami katakan kepadamu seturut sabda Allah ini. Kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun dari surga. Dan mereka yang meninggal dalam Kristus Yesus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah itu, kita yang hidup dan masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Karena itu hendaklah kamu saling menghibur dengan perkataan-perkataan ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Mat 24:42a.44) Berjaga-jagalah dan bersiap-sedialah, sebab kamu tidak tahu bilamana Putera Manusia datang.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 25:1-13

“Mempelai datang! Songsonglah dia!”

Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh itu membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan yang bijaksana, selain pelita juga membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’ Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami sedikit dari minyakmu, sebab pelita kami mau padam.’ Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi membelinya pada penjual minyak.’ Tetapi, sementara mereka pergi membelinya, datanglah mempelai, dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!’ Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kamu.’ Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya.”
Demikianlah SabdaTuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mari. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

“Berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya”

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Rumah Retret Laverna, Padang Bulan, Pajaresuk, Pringsewu, Lampung, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian, edisi hari Mingggu, tanggal 12 November 2023 Pada Hari Minggu Biasa ke XXXII.  Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan melimpah berkat.

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Kisah sepuluh gadis ini adalah tentang pertanggungjawaban dari perintah berjaga-jaga. Kelemahan, keluguan, kedunguan, kurang berpikir ke depan, sikap “nggampangke” atau menganggap sepele, atas apa yang dipercayakan, tidak bersikap antisipatif, itulah yang menjadi tekanan kisah ini.

Sebenarnya bisa saja lima gadis bijaksana itu mengajak kelima gadis bodoh itu untuk ikut serta nebeng, numpang kepada pelita mereka lalu mengikuti mereka. Atau bisa juga tuan rumah membukakan pintu toh alasannya jelas kok bahwa mereka baru saja membeli minyak untuk pelita mereka. Bukankah membeli minyak itu juga suatu usaha baik?

Itulah pikiran kita yang selalu menuntut pemakluman atas kesalahan dan kekeliruan yang kita buat. Kita mudah sekali memberi pemakluman dan mengijinkan kesalahan terjadi dan kita lakukan, lalu minta dimaklumi. Persoalannya, tugas mereka itu tadi adalah menyongsong mempelai laki-laki, maka sudah seharusnya mereka menyiapkan segalanya dan bersikap antisipatif terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi. Seharusnya mereka sudah bisa mengira-ngira bahwa tidak diketahui dengan pasti kapan waktunya mempelai itu tiba, maka sudah seharusnya mereka juga menyiapkan minyak cadangan untuk pelita mereka.

Sikap inilah yang dituntut dari kita para penanti mempelai Kerajaan Surga, harus berpikir anitisipatif, bisa memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi. Karena memang hari Tuhan datang itu tidak terduga kapan saat dan waktunya. Dan kalau hari kedatangannya itu tiba, kita tidak bisa menawar-nawar lagi, harus selalu siap. Intinya, mau tidak mau kita harus siap, setiap saat untuk saat kedatangan itu. Maka kita diminta untuk berjaga-jaga, karena ini soal pertanggungjawaban setelah Tuhan mengatakan saat inilah waktumu. Maka kita harus hidup selalu dalam kesadaran, melakukan semua hal yang baik, mengelola diri dengan baik, paham akan situasi yang perlu diperbaiki, mengerti kelemahan diri, lalu berjalan berjaga sambil melakukan perbaikan diri, karena tahu bahwa hidup adalah saat menanti.

Maka memiliki minyak yang banyak untuk menjaga api supaya tetap menyala itu penting. Minyak yang membuat pelita tetap menyala untuk membawa kita kepada keselamatan surga. Tidak perlu kita mengumpulkan minyak berupa harta benda dunia yang berlebihan jumlahnya, cukuplah diperbanyak kebaikan, pengampunan, kasih yang total, sikap bertanggungjawab, berani menanggung resiko, tidak suka berdalih, bisa mengelola hidup Rohani, dan ini tidak bisa ditunda, sekarang inilah kita melakukannya. Sekali lagi karena kita tidak tahu kapan saat dan waktunya.

Semoga kita bisa menyiapkan kedatangan Tuhan dengan pelita menyala dalam hidup kita. Tuhan memberkati Anda, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

DOA UMAT:

I ; Kristus menghendaki agar kita selalu berjaga-jaga dalam menantikan Kerajaan Allah. Maka, marilah kita dengan penuh iman dan sikap berjaga-jaga, memanjatkan doa kepada Bapa Yang Mahakasih

L : Bagi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam Semoga Allah Bapa Mahabijaksana menerangi dan mendampingi Bapa Suci, para Uskup dan para Imam sehingga mereka menjalankan tugas penggembalaan bagi Umat Allah dengan bijaksana, sabar, rendah hati, dan tegas. Kami mohon.

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi para pemimpin bangsa: Semoga para pemimpin bangsa selalu berada dalam lindungan Allah Bapa Mahabijaksana sehingga mereka selalu bijaksana, adil dan setia dalam melayani warganya demi kesejahteraan bersama. Kami mohon..

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan

L : Bagi mereka yang meninggal secara mendadak: Semoga Allah Bapa Maharahim mengampuni dan menerima di dalam surga, mereka yang meninggal secara mendadak.Kami mohon…

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi kita di sini: Semoga Allah Bapa Mahamurah meneguhkan iman kita akan kebangkitan Kristus sehingga kita semakin mampu berjaga-jaga dan bijaksana dalam hidup sehari-hari demi menantikan Kerajaan Allah dalam diri Kristus. Kami mohon..

U : Kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

I : Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkaulah sumber kebijaksanaan kami. Berilah kami pengertian akan rencana-Mu sehingga kami dengan giat dan penuh keyakinan menghayati hidup karni berdasarkan iman bahwa Engkau selalu mendampingi kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

LITURGI EKARISTI

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN

Ya Allah, kami mohon, terimalah dengan rela persembahan ini agar apa yang kami rayakan dalam misteri sengsara Putra Mu kami ikuti dengan segenap hati. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Maz 23:1-2

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau la membimbing aku ke air yang tenang

DOA PENUTUP:

Marilah kita berdoa: Allah, kami bersyukur kepada-Mu karena kami telah Engkau segarkan dalam kurban kudus ini. Kami mohon kepada-Mu, ya Allah yang Mahamurah, semoga daya karunia Roh Kudus yang Engkau curahkan dalam sakramen ini, tetap tinggal dalam diri kami dan mengubah hidup kami Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin

DOWNLOAD AUDIO RESI:

No Comments

Leave a Comment