Jumat, 19 Januari 2024 – Hari Biasa Pekan II (Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristen Hari II)

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ  SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 57:2

Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; di bawah sayap-Mu aku akan bernaung sampai berlalulah malapetaka ini.

PENGANTAR:

Saul mau membunuh Daud, tetapi ketika ia jatuh ke tangan Daud, Daud tak mau menjamah yang telah diurapi Tuhan. Yesus pun tidak menaruh dendam terhadap mereka yang berbuat jahat kepada-Nya. Hal itu diikuti para murid, dan itu pulalah yang diharapkan dari setiap pengikut Kristus.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa sumber kabar gembira, Engkau memanggil mereka yang Kaukehendaki mewartakan sabda Putra-Mu ke seluruh dunia. Semoga kami pun mewartakan berita kebaikan-Mu, karena Putra-Mu itu Penebus kami,Tuhan dan pengantara kami, yang ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Samuel 24:3-21

“Aku tidak akan menjamah Saul sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.”

Pada suatu hari Saul mengambil 3000 orang pilihan dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan. Maka sampailah Saul ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua, dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian dalam gua itu. Lalu berkatalah orang-orang itu kepada Daud, “Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu. Maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik!” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena telah memotong punca jubah Saul. Lalu ia berkata kepada orang-orangnya, “Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi Tuhan; dijauhkanlah aku dari menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.” Dengan perkataan itu Daud mencegah orang-orangnya; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul bangun meninggalkan gua, hendak melanjutkan perjalanannya. Maka bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya, “Tuanku Raja!” Saul menoleh ke belakang. Maka Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah. Lalu berkatalah ia kepada Saul, “Mengapa engkau percaya akan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu? Ketahuilah, pada hari ini Tuanku sendiri melihat, bahwa hari ini Allah menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu. Ada orang yang menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan. Lihatlah ini, Bapaku! Lihatlah punca jubahmu ada dalam tanganku. Dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku. Tuhan kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau! Tuhan kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau; seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasiklah timbul kefasikan. Sungguh, tanganku tidak akan memukul engkau! Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang? Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja! Sebab itu Tuhan kiranya menjadi hakim yang memutuskan perkara kita! Kiranya Dia memperhatikan dan memperjuangkan perkaraku! Kiranya Ia memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu.” Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu, berkatalah saul, “Suaramukah itu, ya anakku Daud?” Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul. Katanya kepada Daud, “Engkau lebih besar daripada aku, sebab engkau telah melaukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu. Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku: Walaupun Tuhan telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, engkau tidak membunuh aku. Apabila seseorang menangkap musuh, masakan dilepaskannya dia pergi dengan selamat? Tuhan kiranya membalaskan dengan kebaikan apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini. Dari ini semua, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 57:2.3-4.6.11

Ref. Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku.

  1. Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; di bawah sayap-Mu aku akan bernaung sampai berlalulah malapetaka ini.

  2. Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang mengerjakan segalanya bagiku: Kiranya Ia mengirim utusan dari surga dan menyelamatkan daku, mencegah orang-orang yang menganiaya aku; semoga Allah mengirimkan kasih setia dan kebenaran-Nya.

  3. Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi! Sebab, kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (2Kor 5:19) Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 3:13-19

“Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia.”

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia, untuk diutus-Nya memberitakan Injil, dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, yang keduanya Ia beri nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh; selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Jumpa Kembali Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas Rumah SCJ Cipinang Cempedak Jakarta Timur Indonesia dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Jumat, 19 Januari 2024, hari biasa pekan ke II dan bertepatan hari kedua pekan doa pekan doa se dunia untuk persatuan umat Kristen. Semoga umat Kristen sedunia semakin mengasihi Allah dan mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri sendiri. Amin

Tema Resi kita kali ini adalah: Anugerah Panggilan”. Mari kita persiapakan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin

Para Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Bacaan injil yang kita dengar hari ini mengisahkan, Tuhan Yesus menetapkan 12 rasul-Nya. Tuhan Yesus berkarya di dunia ini hanya 3 tahun saja, waktu yang sangat singkat, dan kemudian Dia akan Kembali kepada Bapa-Nya. Apakah dengan demikian tugas perutusan Yesus kedunia selesai? Memang benar karya penebusan Kristus bagi manusia dengan sengsara, dan wafat di salib sudah selesai, namun masih ada tugas perutusan yang masih harus diteruskan karena itulah Dia memilih 12 orang dari sekian banyak yang menjadi muridNya. Lalu apa yang bisa kita pelajari dari Periko Injil yang kita dengarkan hari ini? Saya menawarkan 4 hal saja:

  1. Kita semua dipanggil menjadi murid-Nya, tugas kita adalah menanggapi panggilanNya? Sebagaimana yang dikatakan pada ayat 13, “Ia memanggil orang-orang yang dikehendakiNya dan merekapun datang kepada-Nya.” Kalau Anda mendengar panggilan-Nya untuk menjadi murid-Nya menjadi pengikut-Nya, tugas Anda untuk datang kepada-Nya.

  2. Tugas sebagai murid-murid Yesus adalah menyertai-Nya. Sebagaimana dikatakan pada ayat 14, “Ia menetapkan 12 orang untuk menyertai-Nya..” Menyertai-Nya artinya tinggal bersama Yesus, kita libatkan Yesus dalam hidup kita, kita membangun relasi personal yang akrab, intim bersama Yesus.

  3. Para murid diutus untuk memberitakan Injil dan diberi kuasa untuk mengusir setan. Setelah merasakan keakrapan, keintiman bersama Yesus, mendengarkan sabdanya dan melaksanakan dalam hidup sehari-haro bersama Yesus. Kita diundang untuk memberitakan kabar sukacita kepada banyak orang sebagaimana yang Tuhan sendiri ajarkan. Mewartakan damai, kasih dan pengampunan. Tidak hanya dengan kata-kata tetapi terutama dengan tindakan nyata. Karena iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati. Mari kita tunjukkan iman kita sebagai murid Kristus dengan perbuatan kita, menjadi garam dan terang dunia ditengah masyarakat. Sebagai murid kita diberi kuasa untuk mengusir setan, karena banyak setan ditengah-tengah kehidupan kita, kuasa kejahatan yang menyebabkan perpecahan, mongabarkan kebencian, menyerbarkan kebohongan / hoax, ketidakadilan, dan lain sebagaimnya. Kita dipanggil untuk menjadi nabi-nabi cinta kasih dan pelayan kedamaian.

  4. Kita semua dipanggil sebagai murid bukan karena kehebatan kita tetapi karena anugerah semata dari Allah. Dengan demikian panggilan sebagai murid Kristus karena anugerah dari Tuhan. Sebagaimana para rasul dipanggil bukan karena kehebatan mereka tetapi karena anugerah semata dari Tuhan.

Para Sahabatku yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Pada zaman ini, Tuhan yesus sangat membutuhkan kesediaan kita untuk menjadi murid-muridNya. Ini adalah anugerah yang sangat besar bagi kita. Menjadi murid-muridnya untuk meneruskan karya pelayanan Kristus bagi dunia. Kita sering menyaksikan di media social, atau di hadapan kita secara langsung, betapa banyak orang membutuhkan pertolongan, banyak orang yang menderita. Banyak orang terpaksa berbuat dosa, ikut-ikutan melakukan perbuatan yang tidak benar. Banyak orang yang tidak peduli dengan sesamanya, menyebarkan kebencian dan berita bohong untuk mengacaukan masyarakat. Semuanya ini nyata dalam hidup kita bahkan ditengah Gereja kita. Tuhan Yesus membutuhkan rasul-rasul masa kini.

Siapkah Anda semua dengan tanggungjawab itu? Percayalah pada Tuhan dan handalkanlah Dia. Dia yang sudah memanggil dan mengutus, Dia juga akan menyertai kita dan memberi kita kekuatan. Semoga Hati Kudus Yesus semakin merajai hati kita sehingga memampukan kita menjadi murid-muridNya dan utusanNya di zaman ini. Amin. Tuhan memberkati. Berkah dalem,

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa, sumber kehidupan, semoga wafat Putra-Mu menunjukkan jalan yang harus kami tempuh menuju hidup sejati. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Markus 3:14

Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya, menetapkan mereka untuk menyertai Dia, dan untuk diutus sebagai pewarta Injil.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa maha penyayang, begitu besar kasih-Mu kepada manusia, sehingga Kauserahi sabda-Mu. Berkenanlah mengajar kami menaruh hormat kepada segala yang tertulis tentang Engkau dan semoga kami pantas menerima janji-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

PEKAN DOA UNTUK PERSATUAN UMAT KRISTIANI

18-25 Januari 2024 (Renungan Alkitab dan Doa)

“Kasihilah Tuhan, Allahmu… dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Luk 10:27).

HARI KE 2

Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Lukas 10:27)

“Bantu aku, Tuhan, untuk mencintai Engkau, sesama, dan diriku sendiri dengan segala yang aku miliki.”

Ulangan 10:12-13 Mazmur 133

Refleksi: 

Jawaban dari ahli hukum taurat mungkin terlihat sederhana dan seakan hanya mengutip dari perintah-perintah Tuhan yang sudah dikenal. Namun, untuk mencintai Tuhan dan sesama seperti diri sendiri seringkali bisa sulit. Perintah Tuhan untuk mencintai-Nya membutuhkan komitmen yang mendalam. Ini berarti meninggalkan diri kita sepenuhnya untuk selanjutnya menawarkan hati dan pikiran kita guna melayani kehendak Tuhan. Kita dapat memohon anugerah untuk mengikuti teladan Kristus, yang menyerahkan diri- Nya sepenuhnya dan berkata, ‘Bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu’ (Lukas 22:42). Ia juga menunjukkan kasih-Nya yang besar kepada semua, termasuk musuh-musuh-Nya.

Kita tidak dapat memilih siapa tetangga kita. Mencintai mereka berarti memperhatikan kebutuhan mereka, menerima kekurangan mereka, dan mendorong harapan serta aspirasi mereka. Sikap yang sama diperlukan dalam perjalanan menuju persatuan umat Kristiani. Persatuan

umat Kristiani terwujud juga menghormati dan memahami tradisi-tradisi yang berbeda satu sama lain.

Panggilan untuk mencintai sesamamu ‘seperti dirimu sendiri’, mengingatkan kita akan kebutuhan untuk menerima diri kita sendiri sebagaimana adanya. Kita perlu meyakini bahwa kesadaran penuh kasih Tuhan terhadap kita, selalu mendorong kita agar siap untuk memberi pengampunan. Mari kita menimbang diri kita bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang sangat dikasihi. Kesadaran ini hendaknya membantu kita untuk menghargai dan menghormati diri kita sendiri sebagai sosok yang berharga. Berusahalah untuk berdamai dengan diri kita sendiri. Dengan demikian, kita dapat memohon anugerah untuk mencintai dan menerima gereja atau komunitas kita sendiri, dengan segala kekurangannya, menyerahkan segala sesuatu kepada Bapa, yang memulihkan kita melalui Roh Kudus.

Doa : 

Tuhan, berikanlah kami anugerah untuk mengenal-Mu lebih dalam, agar kami dapat mencintai-Mu dengan segenap hati kami. Berilah kami hati yang tulus, untuk mencintai sesama seperti diri kami sendiri. Semoga karunia Roh Kudus-Mu memungkinkan kami melihat kehadiran-Mu dalam saudara- saudara kami, agar kami dapat saling mencintai dengan kasih yang tanpa syarat seperti kasih-Mu kepada kami. Melalui Kristus, Tuhan kami. Amin.

4 Comments

  • Herlin Januari 19, 2024 at 5:28 am

    Amin

    Reply
  • Maria Laurentia Liana Januari 19, 2024 at 5:54 am

    Utuslah aku ya Tuhan dan jadikan aku sbg muridmu yang setia sekarang dan selama lamanya.. Amin

    Reply
  • Firmus dega Januari 19, 2024 at 11:26 am

    Makasih Br

    Reply
  • Yufita Barito Januari 19, 2024 at 11:46 am

    Amin.
    Makasih Bruder untuk renungannya

    Reply

Leave a Comment