AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Inilah perawan yang budiman yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita yang bernyala.
PENGANTAR:
Lama sebelum ada biara-biara suster didirikan, sudah ada wanita-wanita yang mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan. Secara perorangan mereka mengucapkan kaul kemurnian dan mengabdikan diri pada iman. Di dalam jemaat mereka melakukan tugas diakonia, terutama dalam bidang perawatan orang miskin dan sakit. Agata yang berasal dari Katana, Sisilia, telah memilih cara hidup demikian beberapa waktu sebelum ditahan. Walaupun diancam dan dianiaya ia bertahan dalam kaulnya dan akhirnya dibunuh sebagai martir pada zaman Kaisar Decius.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang maharahim, kami mohon, kasihanilah kami demi permohonan Santa Agata, perawan dan martir. Ia senantiasa berkenan di hati-Mu karena tetap setia sampai mati dan selalu hidup murni. Demi Yesus Kristus,….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja 8:1-7.9-13
“Imam-imam membawa tabut perjanjian ke tempat mahakudus dan datanglah awan memenuhi rumah Tuhan.”
Setelah Rumah Allah selesai dibangun, Raja Salomo memerintahkan para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin keluarga Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan dari kota Daud, yaitu Sion. Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan Raja Salomo semua orang Israel. Setelah semua tua-tua Israel datang, imam-imam mengangkat tabut itu. Mereka mengangkut tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan serta segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; Semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. Sedang Raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya. Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya, yakni di ruang belakang rumah itu, di tempat mahakudus, tepat di bawah sayab kerub-kerub. Sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungan dari atas. Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan Tuhan dengan orang-orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, turunlah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga oleh karena awan itu, imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu. Pada waktu itu berkatalah Salomo, “Tuhan telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 132:6-7.8-10
Ref. Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu.
-
Dengarlah! Kami dengar tabut itu ada di Efrata, kami telah mendapatinya di padang Yaar. “Mari kita pergi ke tempat kediaman-Nya, dan sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya.”
-
Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau serta tabut kekuasaan-Mu! Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran, dan biarlah bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi! Demi Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mat 4:23) Yesus mewartakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit. Alleluya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 6:53-56
“Semua orang yang menjamah Yesus, menjadi sembuh.”
Pada suatu hari Yesus dan murud-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Yesus pergi, – ke desa-desa, ke kota-kota atau ke kampung-kampung, – orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamahnya menjadi sembuh.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
“MENJADI PENGUAT BUAT ORANG LAIN DAN DIRI SENDIRI”
Sahabat resi yang mengasi Tuhan. Jumpa lagi dengan saya romo Agutinus Kelik Pribadi SCJ dari komunitas Cilandak Jakarta Selatan dalam resi, renungan singkat dehonian edisi Senin 5 Februari 2024. Mari kita dengarkan firman Tuhan yang diambil Injil Markus 6:53-56.
Sahabat resi yang mengasihi Tuhan. Prinsip solidaritas dan subsidiaritas adalah dua prinsip mulia yang berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan besar kita yaitu sejahtera atau bahagia bersama dalam level material, psikolgis maupun spiritual. Secara sederha solidaritas bisa diartikan menjadi penguat buat mereka yang lemah, penguat itu untuk pihak di luar kita sendiri. Sementara subsidiaritas adalah prinsip bagaimana kita menjadi penguat untuk diri kita sendiri supaya semakin mandiri dan tidak selalu mengantungkan saja dari penguatan atau bantuan dari pihak luar.
Dalam bacaan yang kita dengar kita melihat bagaimana Yesus solider dengan mereka yang sakit, lemah, menderita dan haus akan kebenaran. Untuk itulah dia menjadi penguat dengan menyembukan yang sakit, membebaskan yang terbelengku roh jahat dan mengajar ada mereka yang buta akan kebenaran. Di sisi lain orang orang yang menemani si sakit, yang memikul tilamnya menjadi penguat buat saudaranya yang menderita dengan membawa kepada Yesus. Mereka mencoba menjadi kaki penguat buat saudaranya yang sakit. Sementara mereka yang sakit tetapi masih bisa berjalan sendiri meskipun ada banyak kerumunan orang banyak tetapi berusaha menjangkau Tuhan Yesus dengan menjamah jubahnya. Ahirnya banyak orang yang datang pada Yesus mengalami kesembuhan berkatan pengutan Yesus, penguatan orang lain dan penguatan diri mereka sendiri. Bahkan yang sakit di atas diatas tilam dan sudah sembuh dalam teks lainn diceritakan mereka diminta untuk memikul sendiri tilam itu kerumahnya. Hal ini mengingatkan kalau kita sudah kuat kita perlu berjuang mennguatkan diri kita sendiri sebelum ahirnya menjadi penguat orang lain.
Sahabat resi yang mengasihi Tuhan. Mengapa kesejahteraan bersama itu kadang tidak mudah hadir atau menjadi bagian dalam hidup kita. Hal ini terjadi karena prinsip solidaritas dan subsidiaritas tidak berjalan bersama. Ada pihak yang memandang bahwa diri hanya cukup menjadi penguat untuk dirinya sendiri tapi tidak peduli bagaimana menjadi penguat orang lain atau membiarkan dikuatkan oranng lain. Ada pihak yang merasa bahwa dirinnya perlu untuk terus menerus dikuatkan dari pihak lain tetapi tidak peduli bagaimana menguatkan dirinya sendiri. Kalau kita tidak pernah mau jadi penguat untuk diri sendiri atau menjadi penguat buat orang lain maka damai sejahtera hanya akan menjadi slogan saja. Sama halnya dalam pemilu sebentar lagi kalau kita tidak memakai hak pilih kita secara bebas berdasarkan suara hati yang benar kita tidak akan pernah menguatkan bangsa kita dan ahirnya kita sendiri tidak menguatkan diri kita sendiri karena bangsa kita tidak dipimpin oleh yang terbaik atau kita membiarkan yang terburuk jadi alat negara.
Berkat Tuhan menyertai kita
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa yang mahaagung, Kemuliaan dan keluhuran-Mu Nyata dalam kehidupan dan kematian Santa Agata. Engkau berkenan melihat karya dan penderitaannya menerima pengabdian kami ini. Demi Kristus,…
ANTIFON KOMUNI – Mat 25:6
*Pengantin sudah datang! Marilah menyongsong Kristus, Tuhan Kita!
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah Berdoa: Allah Bapa yang Mahakuasa, tenaga baru telah kami terima berkat santapan suci Anugerah-Mu. Kami mohon, semoga seturut teladan Santa Agata kami mengabdi sepenuhnya kepada-Mu dan tidak takut menderita bersama Yesus, Putera-Mu, yang….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Senin 05 Februari 2024 oleh Rm. Agustinus Kelik Pribadi SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Stefanus Cilandak Jakarta IndonesiaUnduh
Santa Agatha
Agatha of Sicily, Agatha of Catania, Agatha of Palermo
Seorang gadis Kristen nan cantik bernama Agatha hidup di Sisilia pada abad ketiga. Gubernur Romawi kafir mendengar kabar tentang kecantikan Agatha dan menyuruh orang untuk membawa gadis itu ke istana untuk dijadikan sebagai isterinya. Tapi Agatha menolak perintah sang gubernur karena ia ingin mempersembahkan hidupnya bagi Yesus.
“Yesus Kristus, Tuhanku,” ia berdoa, “Engkau melihat hatiku dan Engkau mengetahui kerinduanku. Hanya Engkau saja yang boleh memilikiku, oleh sebab aku sepenuhnya adalah milik-Mu. Selamatkanlah aku dari orang jahat ini. Bantulah aku agar layak untuk menang atas kejahatan.”
Penolakan Agatha membuat sang Gubernur marah. Ia menangkap Agatha lalu dikirimkannya perawan suci ini kerumah seorang mucikari untuk dijadikan sebagai wanita penghibur. Tetapi sekali lagi sang gubernur menjadi kecewa. Agatha berserah diri sepenuhnya kedalam lindungan Tuhan dan ia berdoa sepanjang waktu. Walau disekap dalam rumah pelacuran namun ia dapat menjaga kesucian dirinya. Ia dapat menghidar dari semua tipu daya dan bujukan-bujukan jahat mucikari tersebut.
Setelah sebulan berlalu, Agatha dibawa kembali kepada gubernur. Sekali lagi gubernur berusaha membujuknya. “Engkau seorang wanita terhormat,” katanya dengan lembut. “Mengapa engkau merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi seorang Kristen?”
“Meskipun aku seorang terhormat,” jawab Agatha, “aku ini seorang hamba di hadapan Yesus Kristus.”
“Jika demikian, apa sesungguhnya arti dari menjadi terhormat?” tanya gubernur. Agatha menjawab, “Artinya, melayani Tuhan.”
Ketika gubernur tahu bahwa Agatha tidak akan mau berbuat dosa, ia menjadi sangat murka. Ia menyuruh orang mencambuk serta menyiksa Agatha. Siksaan yang dialami Agatha sangat mengerikan. Setelah tak henti-hentinya dicambuk, sang gubernur kemudian memerintahkan para pengawalnya untuk memotong kedua payudara St.Agatha dan meletakkannya di atas sebuah piring (legenda pada jemaat Kristen perdana mengatakan bahwa pada malam hari setelah payudara St.Agatha dipotong; St.Petrus dan seorang malaikat Tuhan datang mengunjunginya dalam penjara. Menghiburnya dan memulihkan kembali kedua payudaranya).
Dalam penyiksaan ini Agatha berdoa dengan lirih; “Tuhan Allah, Penciptaku, Engkau telah melindungi aku sejak masa kecilku. Engkau telah menjauhkan aku dari cinta duniawi dan memberiku ketabahan untuk menderita. Sekarang, terimalah jiwaku.” Agatha wafat sebagai martir di Catania, Sisilia, pada tahun 250.
St.Agatha dihormati sebagai pelindung para wanita penderita penyakit kanker payudara. Banyak doa mohon penyembuhan yang terkabul dengan perantaraan martir suci ini.
Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja
ARTI NAMA
Berasal dari kata Yunani αγαθος (agathos) yang berarti : “Baik” atau “indah”
Agathe (Ancient Greek), Agata, Jaga (Croatian), Agáta (Czech), Agathe (Danish), Agathe (French), Agathe (German), Agathe (Greek), Ágota, Ági (Hungarian), Agata (Italian), Agathe, Ågot (Norwegian), Agata (Polish), Águeda (Portuguese), Agafya, Agata (Russian), Agata, Jaga (Serbian), Agata (Slovene), Agata, Águeda (Spanish), Agata, Agda (Swedish)
Bentuk Pendek :Aggie (English)
Bentuk Maskulin :Agathon, Agathos ( Greek), Agathus (Latin)
Amin.
selamat pagi, dan makasih untuk renungannya Romo.
Makasih Romo