Kamis, 11 April 2024 – Peringatan Wajib Santo Stanislaus (Uskup dan Martir, 1030-1079)

Rm. Robertus Susilo Haryono SCJ dari Komunitas Seminari Menengah St. Paulus Palembang – Indonesia

 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA: 

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak gentar terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kini menjadi miliknya.

KATA PENGANTAR: 

Stanislaus, seorang bangsawan, tidak membanggakan kekayaannya. Ia giat memajukan perkembangan rakyat. Harta miliknyya dibagi-bagikannya kepada kaum fakir miskin. Dibelanya kaum tertindas dan diprotesnya keadaan masyarakat yang tidak wajar. Kelak ia menjadi imam dan uskup di Krakaw. Garis kebijaksanaannya yang radikal tetap dipegangnya. Maka timbullah perselisihan dengan fihak yang berkuasa. Dalam suatu perayaan ekaristi ia dibunuh di dekat altar..

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa yang maha pengasih, demi kemuliaan-Mu Santo Stanislaus telah wafat, rebah di bawah pedang para penganiaya. Semoga kami pun teguh dalam iman dan bertekun hingga akhirnya. Demi Yesus Kristus, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 5:27-33

“Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus.”

Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus. Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Dan kami adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia.” Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:2.9.17-18.19-20

Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya

  1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

  2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.

  3. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 20:29) Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 3:31-36

“Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.”

Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya, “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya. Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar. Sebab siapa yang diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Robertus Susilo Haryono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, berjumpa kembali dengan saya romo Susilo Haryono dari komunitas SCJ  Seminari Menengah St. Paulus Palembang dalam renungan singkat Dehonian edisi, Kamis 11 April 2024. Kita akan mendengarkan dan merenungkan Injil Yohanes 3: 31-36.

Para pendengar resi yang terkasih, Yohanes Pembabtis memberi kesaksian tentang Yesus dihadapan murid-muridnya. Sama halnya dengan Yesus memiliki murid, Yohanes pun memiliki murid-murid. Meraka berdua adalah tokoh besar bagi murid masing-masing. Ada pertentangan atau persaingan di antara para murid. Namun justru disinilah Yohanes memiliki kesempatan untuk memberi kesaksian atau mengajar murid-muridnya tentang Yesus Mesias yang hidup.  Yohanes paham bahwa Yesus yang ia baptis adalah  Mesias. Yohanes percaya bahwa Yesus adalah Mesias Putera Allah. Meski ia memiliki banyak murid Yohanes sadar bahwa tujuan para murid bukanlah diri nya melainkan Yesus Mesias. Para murid harus sampai pada sampai pada Yesus Mesias Anak domba Allah. Yohanes harus mengarahkan para muridnya kepada Yesus Mesias. Yesus harus menjadi semakin besar sementara dirinya harus semakin kecil.

Para pendengar resi yang terkasih bagi kita kesaksian Yohanes semakin mempertebal iman kepercayaan kita kepada Yesus Mesias Putera Allah yang hidup. Selain itu kesaksian Yohanes merupakan teladan bagi kita. Yohanes berani membesarkan nama orang lain bukan membesarkan dirinya sendiri. Ia berani dan sanggup menceritakan kebaikan orang lain. Ia membesarkan orang lain supaya semakin dikenal, diterima dan dipercaya. Dalam pengalaman harian pada umum orang lain dianggap sebagai saingan. Dan biasanya orang berusaha melenyapkan menutupi agar ia tidak semakin populer melebihi kita. Apa yang dilakukan Yohanes merupakan   suatu teladan  kerendahan hati yang patut kita contoh dan kita wujudkan dalam hidup kita.

Para pendengar resi yang terkasih marilah mohon rahmat Tuhan agar kita dimampukan untuk memberi kesaksian tentang iman kita kepada orang lain dan agar kita dimampukan untuk menjadi pribadi yang rendah hati. Saudara-saudari terkasih, Tuhan memberkati. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa yang maha penyayang, terimalah kiranya persembahan umat-Mu pada peringatan Santo Stanislaus, uskup dan martir. Semoga berkat kemurahan hati-Mu kami menerima bantuan rahmat-Mu, yang kami perlukan dalam perjalanan hidup kami. Demi Kristus, … Demi Kristus,…

ANTIFON KOMUNI – Mat 16:24

Barangsiapa ingin menjadi murid-Ku, hendaklah ia menyangkal diri, memanggul salibnya dan mengikuti Aku.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah berdoa: Allah Bapa yang maha mulia, Setelah disegarkan dengan santapan kudus, kami mohon, semoga kami berusaha meniru teladan Santo Stanislaus yang mengagumkan dalam membela kaum tertindas sehingga pantas menerima ganjaran kekal. Demi Kristus, ….

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Stanislaus

Stanislaus of Kraków, Stanislaus Szczepanowsky

Menurut tradisi, Santo Stanisłaus lahir di Szczepanów, sebuah desa kecil dekat kota Krakow Polandia. Ia adalah anak tunggal pasangan bangsawan Polandia yang saleh Wielisław dan Bogna. Kedua orangtuanya telah berdoa tiga puluh tahun lamanya agar dikarunia seorang anak. Ketika Stanislaus lahir, mereka mempersembahkannya kepada Tuhan dengan penuh rasa syukur. Ia dididik di sekolah katedral di Gniezno lalu melanjutkan ke Paris Perancis.

Setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, Stanislaus kembali ke Polandia dan memutuskan untuk menjadi seorang imam.  Ia mendermakan semua harta warisannya kepada fakir miskin, lalu masuk biara. Beberapa waktu kemudian ia ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Kraków Lambertus II Sula. Tugas pertamanya sebagai seorang imam adalah menjadi pastor paroki di Paroki Czembocz.

Pada tahun 1072 uskup Lambertus tutup usia. Stanislaus kemudian terpilih sebagai Uskup Kraków yang baru dan ditahbiskan pada tahun itu juga.  Uskup Stanislaus sangat dicintai umatnya. Mereka terutama sekali menghargai caranya memberikan perhatian kepada kaum miskin, para janda dan anak-anak yatim piatu. Seringkali ia sendiri turun tangan melayani mereka. 

Pada waktu itu Bolesław II menjadi raja Polandia. Ia seorang yang kejam dan tidak bermoral. Rakyat takut kepadanya dan juga muak dengan gaya hidupnya. Mula-mula Uskup Stanislaus menasehatinya secara pribadi. Bapa Uskup seorang yang lemah lembut dan disegani. Tetapi, ia juga seorang yang jujur pula, dinyatakannya kepada raja segala perilakunya yang keliru. Tampaknya raja menyesal, namun sebentar saja ia sudah kembali pada cara hidupnya semula. Ia bahkan melakukan lebih banyak dosa yang mengerikan.

Bapa Uskup kemudian dengan berani meng-ekskomunikasi raja Bolesław II dari Gereja. Pengucilan ini membuat Bolesław II murka. Ia memerintahkan dua orang pembunuh untuk menghabisi nyawa uskup Stanislaus. Namun para pembunuh itu gagal membunuh Stanislaus karena mereka tidak mampu mengangkat senjata terhadap uskup yang lemah-lembut dan murah hati tersebut. Pagi hari tanggal 11 April 1079, raja Bolesław II dalam angkara murkanya bergegas menuju kapela Skalka, tempat dimana Uskup Stanislaus berada. Ia menghunus pedangnya dan membunuh sang uskup saat beliau tengah mempersembahkan kurban misa. Jenasah uskup malang tersebut kemudian dicincang lalu dijadikan makanan binatang buas.

Peristiwa ini menuai kecaman dari semua kerajaan Kristen di seluruh penjuru Eropa.  Dari Roma, Paus Gregorius VII mengutuk keras pembunuhan keji tersebut. Umat Polandia yang marah kemudian bangkit melawan Boleslaw II. Mereka memburu raja lalim tersebut hingga ia melarikan diri ke Hungaria. Umat dan para Bangsawan Polandia kemudian mengangkat pangeran Władysław I Herman yang terkenal saleh sebagai Raja Polandia yang baru.

Tuhan melakukan banyak mukjizat melalui Santo Stanislaus. Karena itu umat Polandia menyebutnya sebagai martir. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Inosensius IV pada tahun 1253.

Satu abad kemudian, tepatnya pada tahun 1170, peristiwa serupa terjadi di tanah Inggris. Uskup Thomas Becket meng-ekskomunikasi Raja Henry II karena berupaya merampok Gereja. Thomas kemudian dibunuh oleh Henry II didalam Katedral Canterbury ketika sedang mempersembahkan kurban misa.

Arti Nama

Stanislaus berarti : “Meraih kemuliaan”, “Meraih Kejayaan”.  

Berasal dari bahasa Slavia :  “Stan”  yang berarti : berdiri, menjadi” dikombinasikan dengan kata Slav”  yang berarti kemuliaan”.

Variasi Nama

Stanislav, Stanko (Bulgarian), Stanislav, Stanko (Croatian), Stanislav (Czech), Stanisław (Polish), Stanislav, Slava, Stas (Russian), Stanislav (Serbian), Stanislav (Slovak), Stanislav, Stanko (Slovene).

Bentuk Pendek : 

Slava, Stas (Russian), Stanko (Slovene), Stanko (Croatian), Stanko (Bulgarian)

Bentuk Feminim :

Stanislava (Czech), Stanislava (Slovak), Stanislava (Russian), Stanislava (Slovene), Stanislava (Croatian), Stanislava (Bulgarian)

No Comments

Leave a Comment