
Rm. Agustinus Riyanto SCJ dari Komunirtas SCJ Palembang Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, akan mendaki gunung Allah dan menghadap kemuliaan-nya.
PENGANTAR:
Sudah sejak kecil putera seorang bangsawan ini mengarah pada hidup religius. Pada umur sembilan tahun ia sudah berniat hidup wadat. Umur 17 tahun diserahkannya hak-hak warisannya dan masuk Ordo Yesuit. Mungkin terasa juga kekanak-kanakannya dan romantismenya. Tetapi sebenarnya diperlukan ketabahan hati. Hal itu dibuktikan oleh Loisius ketika berjangkit wabah pes. Begiut sungguh-sungguh ia merawat para penderita, sehingga ia sendiri kejangkitan dan meninggal pada usia amat muda.
DOA KOLEKTAN:
Marilah bedoa: Allah Bapa, pemberi rahmat surgawi, dalam diri Santo Aloisius Engkau menyatukan hidup suci dengan semangat tapa. Kami takkan mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meneladan semangat tapanya. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus 12:1-10
“Aku suka bermegah atas kelemahanku.”
Saudara-saudara, aku harus bermegah, sekalipun hal ini memang tidak ada faedahnya. Namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. Aku tahu tentang seorang Kristen, empat belas tahun yang lalu, entah di dalam tubuh, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allahlah yang tahu orang itu tiba-tiba diangkat ke surga, ke tingkat yang ketiga. Aku juga tahu tentang orang itu (entah di dalam tubuh, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah lah yang tahu) ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia. Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku. Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menilai aku lebih daripada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku. Saudara-saudara, agar aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, aku diberi suatu duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, agar aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:8-9.10-11.12-13
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan, kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
-
Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
-
Takutlah akan Tuhan, hai orang-orangnya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan suatu pun.
-
Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan Kuajarkan kepadamu! Siapakah yang menyukai hidup? Siapakah yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya.
U : (2 Kor 8:9) Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 6:24-34
“Jangan khawatir akan hari esok.”
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?’ Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Riyanto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.
Saudara-saudariku pencinta Resi. Pernahkah anda merasa cemas, gelisah dan kuatir? Pasti setiap orang memiliki pengalaman dan alasan tersendiri untuk menjadi cemas, gelisah atau kuatir. Banyak orang yang berpendapat bahwa semua perasaan tersebut wajar dimiliki oleh manusia selagi masih hidup di dunia. Dengan pemikiran tersebut, akhirnya banyak orang yang membiarkan rasa kuatir, cemas dan gelisah tetap ada dalm kehidupannya, walau semua rasa itu menghimpit dan menyesakan. Oleh karena itu, ajaran Yesus hari ini kiranya dapat menjadi permenungan bagi kita untuk tidak lagi mempertahankan rasa gelisah, cemas dan kuatir.
dengan berbagai kegelisahan. Dalam kondisi ini kita mencari pegangan dan kepastian. Ada yang merasa pasti dan berpegang pada kekayaan, kekuasaan, atau kesenangan. Namun ternyata segeralah semuanya itu malah memperbudak kita. Manusia menjadi gila kerja, merasa tidak punya waktu dan kehilangan kegembiraan.
Maka yang perlu kita bangun sekarang adalah Kerajaan Allah, bukan kerajaan dunia. Kerajaan di mana Allah merajai hidup kita, orang-orang prihatin diperhatikan, kaum miskin dipuaskan, atau orang tertindas diangkat. Marilah kita cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya agar segala sesuatu ditambahkan kepada kita.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa, Raja mahamulia, curahkanlah kekayaan rahmat-Mu kepada kami yang ikut serta dalam kurban perjamuan ini. Semoga seturut teladan Santo Aloisius kami selalu mengenakan pakaian pesat dan siap sedia, sehingga Kauperkenankan ikut serta pula dalam perjamuan raya di surga. Demi Kristus, …
ANTIFON KOMUNI:
Roti surgawi diberikan kepada manusia. Roti malaikat menjadi santapan mereka.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakudus, kami sudah disegarkan dengan santapan para malaikat. Semoga berkat teladan dan doa restu Santo Aloisius yang kami peringati hari ini, kami mengabdi-Mu dengan hidup suci dan selalu ingat bersyukur kepada-Mu. Demi Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
St. Aloysius Gonzaga, Biarawan

Aloysius, santo pelindung pemuda pemudi Katolik, dilahirkan pada tanggal 9 Maret 1568. Karena ia begitu penuh semangat hidup, ayahnya berangan-angan agar kelak ia menjadi seorang perwira yang hebat. Ketika Aloysius baru berumur lima tahun, ayahnya mengajaknya ke kemah tentara. Di sana, Aloysius kecil ikut berarak dalam barisan. Suatu hari, ia bahkan berhasil mengisi dan menembakkan senapan ketika pasukan tentara sedang beristirahat. Ia juga belajar umpatan dan kata-kata kasar dari para prajurit. Ketika mengetahui apa arti kata-kata tersebut, Aloysius merasa menyesal bahwa ia telah mengucapkannya.
Pemuda Aloysius dikirim ke istana-istana para raja dan pangeran. Kelicikan, kedengkian dan kecemaran merupakan hal biasa di sana. Tetapi, semuanya itu mempengaruhi St. Aloysius hanya dalam satu hal, yaitu lebih berhati-hati agar tetap hidup sesuai tanggung jawab Kristianinya. Aloysius jatuh sakit. Hal itu memberinya kesempatan untuk mempergunakan lebih banyak waktu untuk berdoa dan membaca buku-buku yang baik. Ketika Aloysius berumur enam belas tahun, ia memutuskan untuk menjadi seorang imam Yesuit. Ayahnya menentang keinginannya itu.
Tetapi, setelah tiga tahun, akhirnya ia mengijinkannya juga. Begitu bergabung dengan Yesuit, Aloysius wajib melakukan pekerjaan-pekerjaan berat dan kasar. Ia melayani di dapur dan mencuci piring-piring kotor. Ia biasa mengatakan, “Aku ini sepotong besi yang bengkok. Aku datang kepada agama agar dijadikan lurus oleh palu penyangkalan diri dan laku tobat.”
Ketika suatu wabah menyerang kota Roma, Aloysius mohon agar diijinkan merawat mereka yang sakit. Dia, yang biasa dilayani oleh pelayan-pelayan, dengan senang hati menyeka mereka yang sakit serta merapikan tempat tidur mereka. Ia melayani orang-orang sakit hingga akhirnya penyakit itu menyerangnya juga.
St. Aloysius baru berusia dua puluh tiga tahun ketika ia wafat pada malam tanggal 20 Juni 1591. Ia hanya mengatakan, “Aku akan pergi ke surga.” Jenazah St. Aloysius Gonzaga disemayamkan di Gereja St. Ignatius di Roma. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Benediktus XIII pada tahun 1726.
Bagaimana aku bersikap ketika aku merasa orang-orang lain memaksaku untuk mengatakan atau melakukan hal-hal yang tidak pantas? Aku harus berdoa mohon keberanian untuk melakukan apa yang benar.
Arti Nama
Aloysius adalah bentuk lain dari nama Louis/ Ludovicus yang berarti : Kesatria Terkenal
Variasi Nama
Lewis (English), Chlodovech, Clodovicus, Ludovicus, Clovis, Hludowig (Ancient Germanic), Koldobika, Koldo (Basque), Loïc (Breton), Lluís (Catalan), Alojz, Alojzije (Croatian), Alois, Ludvík, Luděk (Czech), Ludvig (Danish), Ludoviko, Luĉjo (Esperanto), Loïc, Louis, Ludovic, Lou (French), Lois (Galician), Alajos, Lajos (Hungarian), Lúðvík (Icelandic), Alaois (Irish), Alvise, Lodovico, Ludovico, Luigi, Gino, Luigino, Vico (Italian), Ludis, Ludvigs (Latvian), Liudvikas (Lithuanian), Aloys (Medieval Occitan), Ludvig (Norwegian), Loís (Occitan), Alojzy, Ludwik (Polish), Aloisio, Luís, Luisinho (Portuguese), Luiz (Portuguese (Brazilian)), Alojz (Slovak), Alojz, Alojzij, Ludvik, Lojze (Slovene), Luis, Lucho (Spanish), Ludvig, Ludde (Swedish)
Makasih Romo