Sabtu, 10 Agustus 2024 – Pesta St. Laurensius, Diakon dan Martir

Rm. Benediktus Mulyono SCJ dari Komunitas Resistencia, Provinsi Chaco – Argentina – Argentina

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Santo Laurensius menyerahkan diri demi Gereja. Karena itu pantas menderita sebagai saksi iman dan menghadap Tuhan Yesus Kristus dengan suka cita.

PENGANTAR:

Menjadi diakon pada masa Gereja Purba berarti berkarya penuh merawat orang sakit, mengajar dan membimbing para katekumen. Semua itu dikerjakan oleh Laurensius dengan penuh pengabdian. Ia giat dan cakap. Untuk melindungi harta milik Gereja terhadap nafsu merampas para penganiaya, dibagikannya semua kepada orang miskin. Bersama Santo Petrus dan Paulus ia menjadi pelindung kota Roma.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, cahaya abadi yang cemerlang, karena cinta kasih yang berapi-api Santo Laurensius menjadi pelayan-Mu yang setia dan martir-Mu yang mulia. Semoga kami mengasihi yang dikasihinya dan melaksanakan yang diajarkannya. Demi Kristus, …

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 9:6-10

“Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”

Saudara-saudara, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma, kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Dia jugalah yang akan menyediakan benih bagi kamu; Dialah yang akan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 112:1-2.5-6.7-8.9

Ref. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.

  1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.

  2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.

  3. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.

  4. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 8:12bc) Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 12:24-26

“Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”

Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Benediktus Mulyono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara-Saudari salam jumpa, bersama saya Rm Benediktus Mulyono SCJ dari Resistencia, Argentina dalam RESI (Renungan Singkat) Dehonian: Sabtu, 10 Agustus 2024. Pesta Santo Laurensius, Diakon dan Martir.

Saudara-Saudari Terkasih, pemberitaan Yesus seputar kematian-Nya ini hendak menjelaskan bahwa kematian yang harus dilalui-Nya adalah kematian yang menghasilkan buah yang berkelimpahan, yaitu keselamatan umat manusia. Dengan sangat menarik Yesus mengumpamakan Diri-Nya itu dengan biji gandum yang harus mati, jatuh ke tanah dan kemudian tumbuh berkembang hingga menghasilkan banyak buah.

Inilah pesan penting yang harus disadari dan diimani oleh para murid waktu itu dan kita semua bahwa kematian Yesus di Salib adalah Kasih Karunia yang tak terhingga dari Allah bagi kita orang-orang berdosa. Pengorbanan Yesus dan kerelaan-Nya untuk mati bagi kita menunjukan betapa besar cinta Allah bagi kita sehingga mendatangkan buah, yaitu penebusan kita.

Saudara-Saudari Terkasih, tindakan Yesus ini sekaligus merupakan wasiat berharga yang berisikan undangan agar kita juga mampu meneladani-Nya. Itulah sebabnya Yesus berkata: “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.” Kata-kata Yesus ini menjadi seruan bagi kita agar kita pun juga memiliki semangat untuk “rela berkorban atau mati” agar menghasilkan buah. Artinya, menjadi murid Yesus adalah pilihan untuk menjadikan hidupnya berarti bagi orang lain; kesadaran bahwa hidup adalah anugerah Allah yang harus memberikan manfaat atau buah-buah kasih kebaikan bagi sesama.

Dan kita menyadari bahwa untuk menjadikan diri kita sebagai biji yang baik untuk kemudian bisa tumbuh berkembang hingga menghasilkan buah yang baik itu tidaklah mudah. Sejak awal Yesus sudah mengingatkan hal itu, dengan berkata: “Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya.” Yesus sudah sangat mengetahui bahwa dalam diri kita ada banyak biji-biji yang “tidak ber-nas”, biji yang kosong. Biji yang tidak akan bisa tumbuh berkembang kecuali dibuang. Hal itu dapat berupa kesombongan, egoisme, iri hati, dan segala macam bentuk kejahatan dan dosa dalam diri kita.

Maka Saudara-saudari terkasih, marilah kita meneladani sikap Santo Laurensius yang dengan gigih berani untuk selalu setia mengikuti Yesus di manapun berada; menjadi biji yang siap jatuh mati agar menghasilkan banyak buah. Dan dengan meneladani Yesus yang rela mati bagi keselamatan dunia, Laurensius pun berani membalas cinta kasih Yesus itu dengan mempersembahkan dirinya sebagai martir. Dan kita adalah saksi-saksi Yesus bahwa darah kemartirannya telah menumbuhsuburkan orang-orang yang beriman kepada Yesus. Kalaupun kita tidak menjadi martir seperti Laurensius; setidaknya marilah kita berusaha untuk mengembangkan biji-biji yang baik dalam diri kita; dan meninggalkan biji-biji yang tidak mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan sesama.  Santo Laurensius, Doakanlah kami!

Berkat Allah Yang Maha Kuasa untuk kita: (+) Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. AmiDOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa penyelamat umat manusia, sudilah menerima persembahan, yang kami unjukkan dengan riang gembira pada pesta Satno Laurensius. Semoga karenanya kami memperoleh bantuan untuk mencapai keselamatan. Demi Kristus,…

ANTIFON KOMUNI  – Yohanes 12:26

Barangsiapa mengabdi Aku, harus mengikuti Aku. Dan di mana saja Aku ada, di sana pun abdiku harus ada.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahamurah, pada pesta Santo Laurensius ini kami menyatakan bukti pengabdian sejati dan telah Kaupuaskan dengan anugerah-Mu. Kami mohon dengan rendah hati semoga kami semakin menikmati penyelamatan-Mu. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI

Santo Laurensius, Martir

Laurensius termasuk salah satu dari ketujuh diakon agung yang bekerja membantu Sri Paus di Roma. Oleh Paus Sixtus II (257-258), Laurensius ditugaskan mengurus harta kekayaan Gereja dan membagi-bagikan derma kepada para fakir miskin di seluruh kota Roma. Ia juga melayani Sri Paus dalam setiap upacara keagamaan. Ketika Sri Paus Sixtus II ditangkap oleh serdadu-serdadu Romawi, Laurensius bertekad menemani dia sampai kematiannya. Kepada Paus, ia berkata: “Aku akan menyertaimu kemana saja engkau pergi. Tidaklah pantas seorang imam agung Kristus pergi tanpa didampingi diakonnya.” Sixtus terharu mendengar kata-kata Laurensius itu. Lalu ia berkata: “Janganlah sedih dan menangis, anakku! Aku tidak sendirian. Kristus menyertai aku. Dan engkau, tiga hari lagi, engkau akan mengikuti aku ke dalam kemuliaan surgawi”.

Ramalan Sixtus itu ternyata benar-benar terjadi. Prefek kota Roma, yang tahu bahwa Gereja mempunyai sejumlah besar kekayaan, mendapat laporan bahwa Laurensius-lah yang mengurus semua kekayaan itu. Karena itu, Laurensius dihadapkan kepada penguasa Roma itu. Laurensius dibujuk agar secepatnya menyerahkan semua kekayaan Gereja itu kepada penguasa Roma. Dengan tenang Laurensius menjawab: “Baiklah, tuan! Dalam waktu tiga hari akan kuserahkan semua kekayaan ini kepadamu”. Laurensius dibiarkan kembali ke kediamannya.

Ia segera mengumpulkan orang-orang miskin dan membagi-bagikan kekayaan Gereja kepada mereka. Di bawah pimpinannya, orang-orang miskin itu berarak menuju kediaman Prefek Roma. Kepada penguasa Roma itu, Laurensius berkata: “Tuanku, inilah harta kekayaan Gereja yang saya jaga. Terimalah dan periharalah mereka dengan sebaik-baiknya.”

Tindakan dan kata-kata Laurensius ini dianggap sebagai suatu olokan dan penghinaan terhadap penguasa Roma. Karena itu, ia ditangkap dan dipanggang hidup-hidup di atas terali besi yang panas membara. Laurensius tidak gentar sedikitpun menghadapi hukuman ini. Setelah separuh badannya bagian bawah hangus terbakar, ia meminta supaya badannya dibalik sehingga seluruhnya bisa hangus terbakar. “Sebelah bawah sudah hangus, baliklah badanku agar seluruhnya hangus!” katanya dengan sinis kepada para algojo yang menyiksanya. Laurensius akhirnya menghembuskan nafasnya di atas pemanggangan itu sebagai sekorang ksatria Kristus.
Kisah kemartirannya kita ketahui dari tulisan-tulisan Santo Agustinus. Di sana dikatakan bahwa orang-orang yang berdoa dengan perantaraan Laurensius terkabul doanya. “Karunia-karunia kecil diberikan kepada orang-orang yang berdoa dengan perantaraan Laurensius supaya mereka terdorong untuk memohon karunia yang lebih besar, yaitu cinta kasih kepada sesama dan kesetiaan kepada Kristus” demikian kata Santo Agustinus dalam salah satu tulisannya

Arti Nama

Berasal dari bahasa latin: “Laurentius” yang berarti “Orang Laurentum”.  Laurentum adalah nama sebuah kota di Italia pada jaman Romawi kuno

Variasi Nama

Lawrence, Laurence, Lauren (English), Laurentinus, Laurentius (Ancient Roman), Llorenç (Catalan), Lovre, Lovrenco, Lovro (Croatian), Vavřinec (Czech), Lars, Lorens, Laurits, Lauritz (Danish), Lars, Laurens, Lourens, Lau, Rens (Dutch), Lars (Finnish), Laurent, Laurentin, Enzo (French), Lourens (Frisian), Lars, Laurenz, Lorenz, Lenz (German), Lavrentios (Greek), Lőrinc (Hungarian), Lárus (Icelandic), Labhrás (Irish), Lorenzo, Enzo, Loris, Renzo (Italian), Larkin, Law (Medieval English), Lars (Medieval Scandinavian), Lorencio (Medieval Spanish), Lars, Lorens, Laurits, Lauritz (Norwegian), Wawrzyniec (Polish), Lourenço (Portuguese), Laurențiu (Romanian), Lavrenti, Lavrentiy, Lavrenty (Russian), Labhrainn (Scottish), Vavrinec (Slovak), Lovrenc, Lovro (Slovene), Lorenzo (Spanish), Lars, Lorens (Swedish)

No Comments

Leave a Comment