AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Sir 45:30
Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat, dan memberinya martabat imam agung
PENGANTAR:
St. Pius X (Yosef Sarto) lahir di Riese dekat Treviso tahun 1835 dari kelu arga miskin. la belajar di Padua dan tahun 1858 ditahbiskan imam. Bila kita perhatikan riwayat hidupnya, maka tampaklah contoh klasik orang membuat karier’. Dari tingkat yang paling bawah ia naik ke tangga tertinggi: pastor, uskup, batrik, paus. Tetapi tetap seorang pastor yang sederhana yang mengabdikan diri sepenuhnya demi kepentingan Tuhan. Di situlah letak keagungannya. Liturgi dan sakramen dibukanya bagi u mat. Komuni pertama anak-arak, komuni harian, dianggapnya sebagai sumber kehidupan kristiani sejati la wafat ketika pecah perang dunia ! tahun 1914, dan dinyatakan sebagai Santo pada tahun 1954.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kebenaran dan cinta kasih, Engkau sudah memenuhi Santo Pius Kesepuluh dengan kebijaksanaan Surgawi dan keteguhan para rasul. Ia menjaga iman yang benar dan mempersatukan dan memperbaharui segalanya dalam Kristus. Semoga kami menuruti ajaran dan teladannya dan memperoleh ganjaran abadi. Demi Yesus ristus, Putera-Mu….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yehezkiel 34:1-11
“Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka sehingga seterusnya tidak lagi menjadi mangsanya.”
Tuhan bersabda kepadaku, “Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman. Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak dan tersesat di semua gunung dan di semua bukit yang tinggi; ya, di seluruh tanah itu domba-domba-Ku berserak, tanpa seorangpun yang memperhatikan atau yang mencarinya. Oleh sebab itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya– oleh karena itu, hai gembala-gembala, dengarlah firman TUHAN: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan menjadi lawan gembala-gembala itu dan Aku akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari mereka dan akan memberhentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku. Gembala-gembala itu tidak akan terus lagi menggembalakan dirinya sendiri; Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak terus lagi menjadi makanannya. Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH: Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 23:1-a.3b-4.5-6
Ref. Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.
-
Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: ‘ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. ‘Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus.
-
Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
-
Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah.
-
Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Ibr 4:12) Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 20:1-16a
“Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?”
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya. Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku. Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar. Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Agustinus Riyanto SCJ
Vivat Cor IESU per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Pekan Biasa Ke XX, PW St. Pius X: Yeh 34:1-11, Mat 20:1-16. Agustinus Riyanto, SCJ. “KEADILAN TUHAN”
Saudara-saudariku Pencinta Resi, mendengar kisah Injil hari ini, tidak sedikit orang dan mungkin termasuk kita yang mempertanyakan keadilan sang raja. Kalau sikap tersebut merupakan sikap Tuhan, maka Tuhan dinilai tidak adil. Namun, siapakah kita sehingga berhak mengadili Tuhan?
Sobat Resi, dimensi karya keselamatan Allah bagi manusia begitu kaya dan beragam. Tak mungkin kita manusia yang adalah ciptaan Allah, mampu mengukur segala rencana, kuasa dan kehendak Allah. Tak sebanding juga, kalau kita mengukur keadilan dan kebijkan Allah dengan ukuran manusiawi kita. Karya keselamatan dari Tuhan bisa dinyatakan melalui anugerah talenta, kompetensi, kecerdasan, keahlian, dan rezeki. Dengan kedaulatan-Nya Allah berkenan memberi anugerah-Nya kepada orang-orang yang Ia kehendaki. Allah dapat memberi kecerdasan istimewa kepada orang-orang atheis. Ia juga dapat memberi anugerah kompetensi kepada orang-orang yang agnostik. Bahkan Allah dapat memberikan berkat dan keselamatan juga bagi orang tak beragama. Persoalannya adalah apakah kita yang justru iri-hati dengan kemurahan hati Allah yang diberikan kepada orang lain? Kita sering membandingkan dan menghitung bahwa kita lah yang layak memperoleh lebih banyak daripada yang diterima oleh orang lain. Sikap iri hati, menjadi penghalang bagi kita untuk melihat keadilan Tuhan; “Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat” (Yak. 3:16).
Kelemahan dari sikap iri-hati adalah, kita tidak mampu melihat kekayaan, anugerah, kemampuan, dan berkat yang telah kita terima. Sikap iri-hati menyebabkan kebutaan rohani, sehingga seluruh berkat yang telah diberikan Tuhan menjadi nihil. Kita lebih disilaukan dengan apa yang diterima dan dimiliki oleh orang lain. Karena itu kita secara tersembunyi menyimpan pikiran negatif dan memilah-milah orang lain, siapa yang layak dan tidak layak menerima berkat Tuhan. Benarkah Demikian?
Saudara-saudari terkasih. Kita mengakui bahwa Tuhan itu Maha segalanya. Dia pun Maha adil. Dia tahu persis berkat yang Dia berikan dan kepada siapa berkat itu diterima. Bukan hak dan wewenang kita untuk mengatur berkat Tuhan, baik untuk diri kita sendiri atau pun bagi orang lain. Satu hal yang justru menjadi tugas kita adalah bagimana hidup baik seturut kehendak Tuhan, agar hidup kita terberkati, bahkan menjadi penyalur berkatNya bagi banyak orang. Sikap syukur yang tulus akan memampukan kita untuk menjadi pribadi yang semakin murah hati untuk menjadi perpanjangan berkat Tuhan bagi sesama siapapun dia; “Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar” (Mat. 5:45). Tuhan memberkati kita dengan berkat terbaik seturut dengan keadilanNya. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa, sumber kebijksanaan dan cinta kasih, terimalah dengan rela roti anggur persembahan kami. Semoga seturut nasehat Santo Pius Kesepuluh, perjamuan ekaristi ini kami rayakan dengan kidmat dan kami sambut dengan takwa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
ANTIFON KOMUNI – Yoh. 16:11
Gembala yang baik menyerahkan nyawanya bagi domba-dombanya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kebijaksanaan dan cintakasih, pada peringatan Santo Pius Kesepuluh kami berdoa kepada-Mu, semoga karena daya santapan surgawi ini kami berteguh dalam iman dan tetap rukun dalam cinta kasih.Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Rabu 21 Agustus 2024 oleh Rm. Agustinus Riyanto SCJ dari Komunirtas SCJ Palembang IndonesiaUnduh
Santo Paus Pius X
Paus ke-257
Paus Pius X adalah paus kita yang ke-257. Ia dilahirkan pada tahun 1835 di Riese, Italia dan diberi nama Giuseppe Sarto. Guiseppe (Yosef) adalah anak kedua dari delapan bersaudara. Dalam keluarga, ia biasa dipanggil dengan nama kesayangan “Beppi”. Ayahnya seorang pegawai pos. Papa dan mama Sarto mengajarkan cinta kasih kepada Yesus dan Gereja-Nya kepada kedelapan anak mereka melalui teladan cinta kasih dalam rumah mereka.
Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin.” ~Paus Pius X
Melebihi segalanya, Giuseppe ingin menyerahkan hidupnya untuk membawa banyak orang ke surga. Ia rindu menjadi seorang imam. Dan untuk itu, ia dan keluarganya harus banyak berkorban agar ia dapat bersekolah di seminari. Itu bukan masalah baginya. Ia bahkan biasa berjalan bermil-mil jauhnya dengan kaki telanjang ke sekolah agar sepatunya yang satu-satunya itu jangan sampai rusak. Ketika usianya 23 tahun, Giuseppe ditabhiskan menjadi seorang imam. Don Sarto (sapaan orang Italia kepada para imam) berkarya di paroki-paroki miskin selama tujuhbelas tahun. Semua orang mengasihinya. Don Sarto biasa memberikan segala yang ia miliki demi membantu mereka yang membutuhkan. Seringkali saudarinya harus menyembunyikan sebagian pakaiannya agar jangan sampai Don Sarto tidak mempunyai pakaian untuk dikenakan. Bahkan setelah ia diangkat menjadi Uskup kota Mantua dan kemudian diangkat lagi menjadi Kardinal, ia masih suka membagi-bagikan apa yang ia miliki kepada mereka yang berkekurangan. Ia bahkan tidak menyimpan apa-apa bagi dirinya sendiri.
Ketika Paus Leo XIII wafat pada tahun 1903, Kardinal Sarto diangkat menjadi paus. Ia memilih nama Pius X. Ketika Mama Sarto datang mengunjunginya di Vatican, Paus menunjukkan kepada ibunya cincin kepausannya. Mama Sarto berkata, “Kamu tidak akan mengenakan cincin itu hari ini, jika aku tidak terlebih dahulu mengenakan cincin ini..” sambil menunjukkan cincin perkawinannya.
Secara istimewa Paus Pius X dikenang karena kasihnya yang berkobar-kobar kepada Ekaristi Kudus. Bapa Suci mendorong semua orang untuk menyambut Yesus sesering mungkin, bahkan tiap hari! Ia juga menetapkan ketentuan yang mengijinkan anak-anak menyambut Komuni Kudus juga. Sebelumnya, anak-anak harus menunggu hingga usia 12-14 tahun untuk dapat menyambut Tuhan. Paus yakin bahwa Komuni Kudus memberi kekuatan yang diperlukan untuk melakukan segala sesuatu demi kasih kepada Yesus!
Paus Pius X percaya teguh dan amat mencintai iman Katolik. Ia menghendaki setiap orang Katolik mengenal dan mencintai keindahan kebenaran ajaran iman Katolik. Ia amat peduli pada tiap-tiap orang, mengenai kebutuhan rohani maupun kebutuhan jasmaninya. Ia mendorong para imam dan para katekis membantu orang banyak mengenal iman mereka. Paus mengerahkan banyak upaya untuk memperbaharui liturgi, Sepanjang hidupnya ia tertarik pada musik-musik sakral dan mendorong digunakannya Lagu-lagu Gregorian di setiap paroki. Namun demikian, ia menjelaskan bahwa ia beranggapan usaha untuk menggantikan segala bentuk musik Gereja lainnya dengan Lagu Gregorian tidaklah dikehendaki. Ia mendorong digunakannya juga komposisi modern dalam liturgi, selama komposisi modern ini memenuhi standard musik liturgi Gereja. Paus Pius X juga merevisi Ibadat Harian Gereja.
Ketika pecah Perang Dunia I, Paus merasa amat menderita. Ia tahu bahwa akan ada banyak orang terbunuh. Ia mengatakan, “Aku akan dengan senang hati menyerahkan nyawaku demi menyelamatkan anak-anakku yang malang dari penderitaan yang mengerikan ini.”
St.Paus Pius X
Doankalah kami .
Makasih Romo