Minggu, 20 Oktober 2024 – Hari Minggu Biasa XXIX –  Hari Minggu Misi Sedunia ke-98

Rm. FX Joko Susilo SCJ dari Komunitas SCJ Bogotá – Kolombia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 17:6-8

Aku berseru kepada-Mu sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.

PENGANTAR:

Saudara-saudari terkasih! Kebijaksanaan Tuhan memang mengherankan: Ia merendahkan yang meninggikan diri dan mengangkat yang merendahkan diri. Pada umumnya orang takkan berbuat demikian. Maka, bila mau melayani Tuhan dan rencana-rencana cinta kasih-Nya, ia harus memurnikan pandangan hidupnya. Menjadi pengikut Kristus harus bersedia melepaskan diri dari kepentingan-kepentingan individualistik, melepaskan diri dari segala nafsu akan kekuasaan, dan menjadi pelayan bagi sesamanya terutama yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan difabel. Inilah yang telah diteladankan oleh Yesus sendiri.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa (hening sejenak) : Allah Bapa Yang Maharahim, kami bersyukur karena Putra Mu telah rela menanggung kesalahan-kesalahan kami dan menderita demi keselamatan semua orang. Semoga la senantiasa menjiwai kami sehingga kami pun bersedia saling membantu untuk memanggul beban hidup kami masing-masing. Sebab, Dialah Tuhan dan Pengantara kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 53:10-11

“Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, dan umurnya akan lanjut.”

Tuhan berkehendak meremukkan hamba-Nya dengan kesakitan. Tetapi apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban penebus silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman: Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 33:4-5.18-19.20-22

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.

  1. Sebab Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan, Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh kasih setia-Nya.

  2. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

  3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah Penolong kita dan perisai kita! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani 4:14-16

“Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian.”

Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai seorang Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U:  Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mrk 10:45) Anak manusia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 10:35-45 /  Singkat: 10:42-45

“Anak manusia datang untuk melayani dan untuk memberanikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.”

Sekali peristiwa Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami!” Jawab Yesus kepada mereka, “Apa yang hendak Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan-Mu dan seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Sanggupkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?” Jawab mereka, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kamu harus meminum cawan yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil murid-murid-Nya lalu berkata, “Kamu tahu bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kamu! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. FX Joko Susilo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Mariae.

Sahabat pendengar ReSi Dehonian yang terkasih. Injil hari ini menyajikan warta ketiga tentang sengsara yang akan dialami Yesus dan, sekali lagi, seperti pada masa-masa sebelumnya, menunjukkan ketidakkonsistenan para murid. Meskipun telah tinggal bersama Yesus selama beberapa tahun, mereka belum sungguh paham dan memperbarui cara pandang mereka. Mereka memandang ke arah Yesus dengan pandangan lama. Mereka menginginkan kompensasi karena mengikuti Yesus. Ada 3 pesan yang bisa kita renungkan,

Pertama, misi kemuridan Yesus, pertama-tama bukanlah mendapat, memperoleh atau membuat sesuatu melainkan MENJADI. Para murid tidak menyadari bahwa dengan mengikuti Yesus, mereka telah memasuki lingkungan dan jaringan hubungan yang belum pernah mereka alami selama ini. Seperti mereka, kita juga harus bertobat. Injil hari ini mengajak kita untuk mengesampingkan keegoisan, keinginan untuk menonjol, dan agar kita belajar rendah hati dengan menjadi hamba.

Kedua, Yakobus dan Yohanes meminta tempat pertama dalam Kerajaan. Saat ini banyak orang berdoa kepada Tuhan meminta uang, hal-hal material, promosi, kesembuhan, kesuksesan. Bila Yesus bertanya kepada kita, “Apa yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?” Marilah kita berefleksi diri, apa yang aku cari dalam hubunganku dengan Tuhan dan apa yang saya minta dari-Nya dalam doaku selama ini?.

Ketiga, dalam hari Minggu Misi Sedunia ini, mari kita berdoa kepada Yesus yang tanpa lelah, sabar, memanggil, mengajari kita, membimbing kita untuk terus menjadi pembawa kabar sukacita dan belaskasiNya bagi semakin banyak orang di sekitar kita hari ini.

DOA UMAT:

I : Kristus datang ke dunia bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang. Marilah kita memanjatkan doa kepada Allah, Bapa-Nya, keselamatan kita. Bagi para warga yang diserahi tugas-tugas pelayanan tertentu dalam Gereja. Ya Bapa Mahabaik, berkatilah mereka yang diserahi tugas tugas pelayanan tertentu di dalam Gereja. Semoga mereka selalu tekun dalam doa, serta penuh semangat dalam pelayanan, seperti Kristus yang datang untuk melayani dan menjadi tebusan bagi banyak orang. Marilah berdoa …  U Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan

L : Bagi para biarawan dan biarawati kontemplatif. Ya Bapa Mahakasih ajarilah kami untuk menghargai kehi dupan para kontemplatif yang penuh laku tobat dan doa, serta berterima kasih kepada mereka karena berkat-Mu mereka turunkan bagi kami. Marilah berdoa… U :  Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi semua orang yang sedang mencari Allah. Ya Bapa Mahabijaksana, semoga semua orang yang sedang mencari Allah tidak ragu-ragu untuk berwawancara dengan Dia, melalui doa yang keluar dari lubuk hati dan melalui perjumpaan penuh kasih di antara kami. Marilah berdoa… U : Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.

L : Bagi kita semua yang berkumpul di sini. Ya Bapa Maha Penyayang, ajarilah kami untuk berani me layani sesama kami seperti Kristus yang telah menyerahkan diri-Nya demi keselamatan kami. Marilah berdoa … U : Dengarkanlah doa kami, ya Tuhan.

I : Allah Bapa Yang Mahabaik, Engkau berkenan pada Putra Mu Yesus yang rela merendahkan diri untuk melayani kami. Anugerahilah kami semangat pelayanan yang rendah hati dan kabulkanlah doa-doa kami. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

DOA PERSEMBAHAN:

Ya Allah, terimalah roti dan anggur ini sebagai ungkapan syukur dan kenangan atas Putra-Mu yang telah rela menderita dan wafat di salib demi keselamatan kami. Sebab Dialah Tuhan dan Pengantara kami. Amin

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 33:18-19

Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang mengharapkan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah kita berdoa: Ya Allah, kami bersyukur karena Engkau telah memper kenankan kami mengambil bagian dalam korban Putra-Mu ini. Semoga kami juga dapat mengambil bagian dalam se mangat pengorbanan-Nya untuk kami terapkan pada tugas dan pelayanan kepada sesama. Dan arahkanlah pandangan kami selalu kepada hidup abadi. Sebab, Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

DOWNLOAD AUDIO RESI:

Pesan Hari Misi Paus: Misi adalah sebuah perjalanan yang tak kenal lelah

Dalam Pesan Hari Misi Sedunia 2024, Paus Fransiskus mengatakan bahwa misi Gereja ditujukan kepada semua orang dan membutuhkan partisipasi dari setiap orang yang dibaptis.

Oleh Joseph Tulloch

Paus Fransiskus telah merilis pesan untuk Hari Misi Sedunia 2024.

Dalam teks tersebut, Paus merenungkan perumpamaan Injil tentang Pesta Pernikahan, di mana raja berkata kepada para pelayannya, “Pergilah ke persimpangan jalan, dan undanglah ke pesta pernikahan sebanyak mungkin orang yang kamu temui.”

‘Pergi dan undanglah’

“Dalam perintah raja kepada para pelayannya,” tulis Paus Fransiskus, “kita menemukan dua kata yang menyatakan inti dari misi: kata kerja ‘pergi keluar’ dan ‘mengundang’.”

Paus merenungkan masing-masing kata tersebut.

“Misi,” katanya, “adalah sebuah perjalanan yang tak kenal lelah menuju semua laki-laki dan perempuan, untuk mengundang mereka agar bertemu dengan Tuhan dan masuk ke dalam persekutuan dengan-Nya,” seperti halnya Yesus, “Gembala Baik dan utusan Bapa, pergi mencari domba yang hilang.”

Beranjak untuk mempertimbangkan ajakan raja untuk “mengundang”, Paus mengatakan bahwa “di sini kita dapat melihat aspek lain, yang tak kalah penting, dari misi yang dipercayakan oleh Tuhan.”

“Seperti yang bisa kita bayangkan,” katanya, “para pelayan menyampaikan undangan raja dengan penuh urgensi tetapi juga dengan hormat dan kelembutan.”

Orang-orang Kristen saat ini, ditekankan oleh Paus, harus melakukan hal yang sama: mereka dipanggil untuk mewartakan Injil dengan “sukacita, kemurahan hati, dan kebaikan yang merupakan buah dari Roh Kudus dalam diri mereka.”

Pesta pernikahan

Referensi tentang pesta pernikahan, sementara itu, menurut Paus, mengingatkan pada dua dimensi lain dari misi: dimensi eskatologis (yakni dimensi yang berkaitan dengan akhir zaman) dan dimensi Ekaristi.

Pesta yang diadakan oleh raja, kata Paus Fransiskus, adalah lambang dari pesta surgawi: “ini adalah gambaran keselamatan terakhir dalam Kerajaan Allah.”

Mengacu pada kenyataan bahwa banyak orang Kristen awal percaya bahwa Kedatangan Kedua Kristus sudah dekat, Paus mengatakan bahwa, bagi mereka, “semangat misionaris memiliki dimensi eskatologis yang kuat. Mereka merasakan urgensi untuk mewartakan Injil.”

“Hingga hari ini,” ditekankannya, “penting untuk menjaga perspektif ini.”

Namun, pada saat yang sama, Paus mencatat, kehidupan mendatang “sudah diantisipasi saat ini dalam perjamuan Ekaristi”.

Dengan demikian, katanya, “undangan ke perjamuan eskatologis yang kita bawa kepada semua orang dalam misi evangelisasi kita secara intrinsik terkait dengan undangan ke meja Ekaristi, di mana Tuhan memberi makan kita dengan sabda-Nya dan dengan Tubuh serta Darah-Nya.”

‘Semua orang’

Bagian terakhir dari pesan Paus berkaitan dengan kenyataan bahwa raja memperluas undangannya kepada ‘semua orang’.

“Inilah inti dari misi,” ditekankan oleh Paus Fransiskus, “bahwa ‘semua orang’, tanpa terkecuali.”

Para murid Kristus, katanya, “selalu memiliki perhatian yang mendalam terhadap semua orang, apapun status sosial atau bahkan status moral mereka.” Ia mencatat bahwa, dalam perumpamaan itu, raja memerintahkan para pelayan untuk mengumpulkan “semua yang mereka temui, baik yang baik maupun yang jahat”, serta “orang miskin, orang cacat, orang buta, dan orang lumpuh.”

Dan, Paus Fransiskus menekankan, “misi untuk semua orang membutuhkan komitmen dari semua orang.” Ini menyiratkan, katanya, bahwa, untuk menjadi lebih misionaris, Gereja juga harus menjadi lebih sinodal: “Sinodalitas pada dasarnya bersifat misioner dan, sebaliknya, misi selalu bersifat sinodal.”

sumber: https://www.vaticannews.va/en/pope/news/2024-02/pope-world-mission-day-message-2024-king-banquet.html

No Comments

Leave a Comment