AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 110:4
Tuhan telah bersumpah dan tidak menyesal, “Engkaulah imam seperti Melkisedek untuk selamanya
PENGANTAR:
Orang yang kita kagumi menarik kita ke arah yang benar. Yesuslah orang semacam itu. Ia mendampingi kita sampai pada saat-saat yang paling sulit. Sekalipun kehadiran-Nya tidak tampak namun la tetap mendorong dan menjiwai kita. Apa yang telah dicapai-Nya kini menjadi cita-cita kita
DOA KOLEKTAN :
Marilah berdoa: Allah Bapa mahaagung, Engkau telah mengutus seorang Imam Agung yang sudi hidup seperti kami. Kami mohon, bimbinglah kami beribadat kepada nama-Mu yang benar Demi Yesus Kristus Putra-Mu..
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 5:1-10
“Yesus belajar menjadi taat, sekalipun ia Anak Allah.”
Saudara-saudara, setiap imam agung, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Seorang imam agung harus dapat memahami orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan. Karena itu ia harus mempersembahkan korban pelunas dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Tidak ada seorang pun yang mengambil kehormatan itu bagi dirinya sendiri! Sebab setiap imam agung dipanggil untuk itu oleh Allah, seperti yang telah terjadi dengan Harun. Demikian pula Kristus! Ia tidak mengangkat diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Agung, tetapi diangkat oleh Dia yang bersabda kepada-Nya, “Anak-Kulah Engkau. Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan.” Atau di bagian lain dalam Kitab Suci Ia bersabda, “Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut tata imamat Melkisedek.” Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Kristus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi sekalipun Anak, Kristus telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, dan Ia dipanggil menjadi Imam Agung oleh Allah, menurut tata imamat Melkisedek.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 110:1.2.3.4
Ref. Engkaulah imam untuk selama-lamanya menurut Melkisedek.
-
Beginilah firman Tuhan kepada tuanku, “Duduklah di sebelah kanan-Ku,sampai musuh-musuhmu Kubuat menjadi tumpuan kakimu!”
-
Tongkat kuasamu akan diulurkan Tuhan dari Sion; berkuasalah Engkau di antara musuhmu!
-
Engkau meraja di atas gunung yang suci sejak hari kelahiranmu, sejak fajar masa mudamu.
-
Tuhan telah bersumpah dan tidak akan menyesal: “Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek”.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : Sabda Allah itu hidup dan kuat. Sabda itu menguji segala pikiran dan maksud hati.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 2:18-22
“Pengantin itu sedang bersama mereka.”
Waktu itu, murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa. Pada suatu hari datanglah orang-orang kepada Yesus dan berkata, “Murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, mengapa murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat pengantin pria berpuasa selagi pengantin itu bersama mereka? Selama pengantin itu ada bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang pengantin itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang sudah tua, karena jika demikian, kain penambal itu akan mencabiknya; yang baru mencabik yang tua, sehingga makin besarlah koyaknya. Demikian juga tak seorang pun mengisikan anggur baru ke dalam kantong kulit yang sudah tua, karena jika demikian anggur tersebut akan mengoyakkan kantong itu, sehingga baik anggur maupun kantongnya akan terbuang. Jadi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. FX. Joko Susilo SCJ
Vivat Cor Jesus, Ver Cor Mariae; Hidup Hati Jesus melalui Hati Bunda Maria.
Sahabat pendengar Resi yang terkasih, ajaran Yesus dalam Markus 2:18-22 dengan jelas memberi pesan bahwa iman tidaklah statis, melainkan dinamis dan hidup. Ia menantang kita untuk bersikap fleksibel dan terbuka terhadap perubahan, serta selalu menjaga hakikat iman kita. Dalam kehidupan sehari-hari, hal ini berarti menjadi lebih berbelas kasih, pengertian, dan terbuka terhadap kebutuhan dan realitas orang lain.
Yesus memanggil kita untuk menjadi komunitas yang merayakan kehadiran Kristus di antara kita, yang senantiasa berkehendak untuk diperbarui dan terbuka terhadap perubahan. Semoga renungan ini memberi inspirasi kepada kita untuk menghayati iman kita dengan lebih penuh sukacita, serta menjadi terang dan teladan bagi lingkungan sekitar kita.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa sumber pembaruan semangat, perbaruilah hidup kami berkat roti dan anggur ini, berkat Roh Putra-Mu terkasih, yang membimbing kami memasuki kedamaian. Demi Kristus,…
ANTIFON KOMUNI – Ibrani 5:10
Kristus menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa:Allah Bapa maha pengasih, kami bersyukur atas anggur baru yang kami terima; atas semangat baru, yaitu Roh-Mu, yang Kaucurahkan ke dalam hati kami, agar dapat menaruh cinta kasih sebagaimana Engkau sendiri. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Minggu Doa untuk Persatuan Kristen 2025
Materi untuk Setiap Hari dalam Minggu Doa
Teks-teks yang disediakan untuk doa pribadi atau komunal selama delapan hari mencakup dua bacaan kitab suci dan sebuah mazmur. Bacaan Alkitab untuk setiap hari menyoroti secara bergantian pernyataan-pernyataan kunci dalam Syahadat Nicea.
-
Hari 1: Kebapaan dan keibuan Allah yang memerintah alam semesta.
-
Hari 2: Penciptaan sebagai karya Allah.
-
Hari 3: Inkarnasi Putra Allah.
-
Hari 4: Misteri Paskah: Sengsara, Kematian, dan Kebangkitan Yesus.
-
Hari 5: Roh Kudus, nafas Allah.
-
Hari 6: Gereja: Komunitas para percaya.
-
Hari 7: Baptisan dalam kematian dan kebangkitan Tuhan.
-
Hari 8: Menantikan Kerajaan Allah.
Hari 3: Inkarnasi Putra Allah
Bacaan Kitab Suci
-
Yeremia 33:14-16
-
Mazmur 72:12-14
-
Yohanes 1:1-14
Komentar:
“Pada mulanya,” Allah yang hidup dalam relasi dengan Putra dan Roh, menampilkan hati-Nya bagi manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya. Begitu besar komitmen-Nya sehingga bahkan dosa manusia tidak dapat memisahkan-Nya dari kasih-Nya yang tak tergoyahkan bagi mereka yang diciptakan-Nya. Tanpa Dia, kita mendapati diri kita terputus dari yang memungkinkan kita menjalani hidup sepenuhnya sebagai diri kita yang terbaik. Kita kehilangan identitas sejati kita. Pemberian Putra ilahi-Nya untuk bergabung dengan kemanusiaan kita menjadi tolok ukur tujuan hidup kita.
“Dia menjadi manusia, agar kita yang mati sebagai manusia dapat hidup kembali, dan kematian tidak lagi berkuasa atas kita.” – Atanasius dari Aleksandria.
Tindakan ini yang mengejutkan dan sangat subversif, jika kita terima, harus menginformasikan setiap aspek kehidupan kita ketika kita berusaha untuk menghidupi pola pikir-Nya, sebagaimana dinyatakan dalam Injil. Dia yang menjadikan diri-Nya hamba karena kasih, memanggil kita, umat-Nya, untuk mengasihi Dia dan sesama dengan dinamis dalam berbagai cara kreatif.
“Firman itu telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Kita telah melihat kemuliaan-Nya, kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” – Yohanes 1:14
Refleksi:
Apakah aku seperti gong?
Apakah aku berbunyi seperti simbal?
Apakah aku berdebat,
merusak hubungan?
Menuduh?
Menghakimi?
Apakah aku bijaksana, berbicara terus terang, dan mengetahui segalanya?
Apakah aku memberi segalanya?
Apakah aku berpuasa hingga hampir mati?
Apakah aku melakukan segalanya
namun gagal
untuk mengasihi?
Ketahuilah, engkau yang terkasih,
di mana pun engkau menempatkan dirimu,
di atas atau di bawah,
engkau ditemukan, dikasihi, dirayakan
dan dilindungi melampaui imajinasi.
Dalam kelemahan, engkau menjadi kuat.
Izinkan kesetiaan untuk menunjukkan dirimu yang terbaik.
Kita hidup di dunia yang dipenuhi dengan “Aku, aku, aku.”
Melalui kasih supernatural Penyelamat kita
yang menjelma menjadi manusia,
jadilah agen perubahan,
dengan menikmati kasih.
Kasih seperti ini mempersiapkanmu untuk menjadi subversif.
“Kasih adalah tindakan aktivisme yang paling subversif,
satu-satunya hal yang pernah
mengubah siapa pun.” – Ann Voskamp
Doa
Firman Allah
ajarilah kami bagaimana mengasihi.
Semoga kami mengizinkan-Mu untuk berbagi hidup kami dalam segala hal.
Tuhan Allah, Bapa kami,
tariklah pandangan kami kepada-Mu
agar bersama-sama sebagai umat-Mu,
kami dapat berjalan dari kegelapan menuju terang wajah-Mu
yang dinyatakan kepada kami dalam Yesus,
Putra-Mu yang terkasih, saudara dan Penyelamat kami,
yang hidup bersama-Mu, di sisi kanan-Mu
kini dan selamanya. Amin.
Pertanyaan
-
Ketika kita belajar tentang Yesus dengan membaca Injil, langkah apa yang kita ambil untuk menjadi diri kita yang “terbaik”?
-
Bagaimana kita mengalami kasih dan kehidupan Yesus dalam komunitas kita?
-
Bagaimana kita berdoa bersama Yesus untuk kebutuhan dunia saat ini?
Pergi dan Lakukan
-
Pribadi: Renungkan tentang kealamian hidup manusiawi Yesus—perjalanan-Nya, makan-Nya, percakapan-Nya, istirahat-Nya. Di mana dalam rutinitas harian Anda yang biasa Anda bertemu Yesus?
-
Lokal: Yesus memanggil kita untuk bertemu Dia melalui kasih dan perhatian kita terhadap sesama (Matius 25:40). Siapa dalam komunitas Anda yang membutuhkan perhatian dan bagaimana Anda dapat membantu mereka?
-
Global: Pilih tiga tempat di dunia untuk Anda doakan secara rutin. Pelajari tentang tempat-tempat itu untuk menginformasikan doa dan tindakan Anda.
Makasih Romo