
Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Tegal Sari, Sumatera Selatan – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – bdk.Mazmur 27:7-9
Dengarlah, Tuhan, seruanku kepada-Mu, kasihanilah aku dan jawablah aku! Seturut Sabda-Mu kucari wajah-Mu, wajah-Mu kucari, ya Tuhan. Janganlah menyembunyikan wajah-Mu dari padaku, Alleluya.
PENGANTAR:
Roh Kudus itu bagi kita tetap suatu misteri. Kita percaya tetapi sulit untuk menyadari kehadiran-Nya. Maka tetap sulit bagi kita dalam masa persiapan Pentekosta ini menantikan sesuatu atau seseorang. Ajaran bahwa Gereja Kristus, umat Allah, di mana kita merupakan batu-batu hidup, bahwa Gereja itu masih ada dan hidup, sekalipun banyak kekurangan insaninya, dapat sedikit banyak membantu kita menemukan Roh kudus di belakang layar peristiwa-peristiwa itu. Dalam setiap perayaan Misa Roh kudus hadir dengan daya hidup-Nya untuk membantu kita kepada Bapa melalui Kristus.
SERUAN TOBAT:
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, semoga kami murid-murid-Mu bersatu sebagaimana Engkau dalam Bapa. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
I : Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, agar semua orang yang diserahkan kepada-Mu, tinggal bersama Engkau di tempat Engkau berada, agar dapat memandang kemuliaan-Mu. Kristus, kasihanilah kami.
U : Kristus, kasihanilah kami.
I : Engkaulah yang berdoa kepada Bapa di surga, agar cinta kasih Bapa kepada-mu menetap dalam hati kami, seperti Engkau pun berada dalam diri kami. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
DOA KOLEKTAN:
Marilah bedoa (Hening Sejenak): Allah Bapa kami yang mahakuasa, tak ada orang pernah melihat Engkau, tetapi Putera-Mu telah mengajarkan cinta kasih-Mu kepada kami. Kami mohon, peliharalah kami atas nama-Nya. Semoga kami bersatu dan memuliakan Dikau dalam segala tingkah laku kami. Demi Yesus Kristus, Putera-Mu, Tuhan dan pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 7:55-60
“Aku melihat Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.”
Di hadapan Mahkamah Agama Yahudi Srefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah para anggota mahkamah, dan sambil menutup telinga serentak menyerbu Stefanus. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Dan sambil berlutut Stefanus berseru dengan suara nyaring, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 97:1.2b.6.7c.9
Ref. Segala bangsa bertepuktanganlah, berpekiklah untuk Allah raja semesta.
-
Tuhan adalah Raja! Biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Keadilan dan hukum adalah tumpuan takhta-Nya!
-
Langit memberitakan keadilan-Nya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
-
Sebab Engkaulah, ya Tuhan, Yang Mahatinggi di atas seluruh bumi. Engkau sangat dimuliakan di atas segala dewata.
BACAAN KEDUA: Bacaan diambil dari Kitab Wahyu 22:12-14.16-17.20
“Datanglah Tuhan Yesus!”
Aku, Yohanes, mendengar suara yang berkata kepadaku, “Sesungguhnya Aku datang segera, dan Aku membawa upah untuk membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota yang turun dari surga, dari Allah. Aku mendengar pula suara yang berkata, “Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah Tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang.” Roh dan pengantin perempuan itu berkata, “Marilah!” Barangsiapa haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini berfirman, “Ya, Aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya.
S : (Yoh 14:18) Aku tidak meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan kembali kepadamu, dan hatimu akan bersukacita.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 17:20-26
“Supaya mereka sempurna menjadi satu.”
Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, ada di dalam Aku, dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga ada di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku, supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku, dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku. Ya Bapa, Aku mau supaya di mana pun Aku berada mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, yakni mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka, dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudara–saudari sahabat Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Resi renungan singkat Dehonian edisi Minggu Paskah ke VII 1 Juni 2025. Bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Tegal Sari Sumatera Selatan. Kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Yohanes 17: 20-26. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan, mungkin kita pernah mendengar sebuah falsafah sederhana tentang gunting jarum dan benang. Ketiga alat ini amat penting sebagai sarana mejahit pakaian. Namun lebih dari itu benda-benda ini memiliki makna yang mendalam bila direnungkan.
-
Gunting adalah alat untuk memotong. Ia tajam, cepat memisahkan dua hal yang dulunya satu. Bila dipakai dengan niat yang keliru, gunting bisa menjadi lambang dari pertengkaran, penghakiman, dan pemisahan. Kadang dalam hidup kita, tanpa sadar, kita menjadi seperti gunting: mudah menyakiti, mudah menyudutkan, dan sulit mengampuni.
-
Jarum kecil dan tajam. Ia kadang menusuk dan menyakitkan. Tapi lihatlah tujuannya: ia membuka jalan agar benang bisa masuk. Jarum mengajarkan bahwa kesatuan itu perlu perjuangan dan kerendahan hati. Kita harus rela “menusuk” ego kita, membuka hati untuk pengertian, dan berani menjadi yang pertama untuk berdamai.
-
Benang lembut, tak punya ujung tajam, namun ia menyatukan. Ia bekerja diam-diam, mengikat kembali yang terpisah. Benang adalah kasih, kekuatan lembut yang membuat yang robek kembali utuh.
[…] Sumber : https://resi.dehonian.or.id/2025/05/31/minggu01-juni-2025-hari-minggu-paskah-vii-hari-minggu-komunik… […]