
Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ dari Komunitas RR La Verna Pajar Isuk-Pringsewu Lampung-Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 105:1
Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara para bangsa!
PENGANTAR:
Sebagaimana Abram menyesuaikan diri dengan Perjanjian, demikian pula hendaknya setiap pengikut Kristus menyesuai kan tindakannya dengan Injil. Kebalikannya, para nabi palsu mencoreng-moreng pewartaan yang menjadi beban tugas me reka.
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahasetia, ajarilah kami memahami kehendak-Mu melalui Yesus, Saudara kami. Semoga kami Kauteguhkan dalam iman, bahwa Engkau tetap setia memenuhi janji-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 15:1-12.17-18
“Abram percaya kepada Tuhan dan hal ini diperhitungkan sebagai kebenaran, dan Tuhan mengikat perjanjian dengan dia.”
Pada suatu ketika datanglah sabda Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan, “Janganlah takut Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” Abram menjawab, “Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku? Aku akan meninggal tanpa mempunyai anak, dan yang akan mewarisi isi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.” Lagi kata Abram, “Engkau tidak memberi aku keturunan, sehingga seorang hambakulah yang nanti menjadi ahli warisku.” Tetapi datanglah sabda Tuhan kepadanya demikian, “Orang itu tidak akan menjadi ahli warismu!” Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta bersabda, “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang jika engkau dapat!” Maka sabda-Nya kepada Abram, “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Lalu Abram percaya kepada Tuhan; maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Tuhan bersabda lagi kepada Abram, “Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim guna memberimu negeri ini menjadi milikmu.” Tetapi Abram menjawab, “Ya Tuhan Allah, dari manakah aku tahu bahwa aku akan memilikinya?” Sabda Tuhan kepadanya, “Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.” Abram mengambil semuanya itu, membelahnya menjadi dua lalu diletakkannya belahan-belahan itu berdampingan, tetapi burung-burung itu tidak ia belah. Ketika burung-burung buas hinggap di atas daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu gelap gulita yang mengerikan turun meliputinya. Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta bersabda, “Kepada keturunanmulah Kuberikan tanah ini, dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat yang besar itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 105:1-2.3-4.6-7.8-9
Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
-
Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
-
Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
-
Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya; Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi. 4.Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Yoh 15:4) Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 7:15-20
“Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka.”
Dalam kotbah di bukit Yesus berkata, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri, atau buah ara dari rumput duri? Camkanlah setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Y. Eko Yuniarto SCJ
Vivat Cor Jesu, Per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus, melalui hati Bunda Maria.
“Menjadi Pohon Baik Yang Menghasilkan Buah Kebaikan dengan Motivasi yang Murni”
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan, kembali berjumpa dengan saya Rm. Yustinus Eko Yuniarto SCJ dari Rumah Retret Laverna, Padang Bulan, Pajaresuk, Pringsewu, Lampung, Indonesia, dalam Resi, Renungan Singkat Dehonian, edisi hari Rabu dalam pekan biasa XII, tanggal 25 Juni 2025. Saya berharap Anda semua ada dalam keadaan sehat dan melimpah berkat.
Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. “…dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka”. Kalimat Yesus ini diungkapan sebagai penegasan mengenai kewaspadaan terhadap nabi-nabi palsu yang menyamar seolah mereka adalah domba padahal sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Maka Yesus menekankan lebih baik melihat buahnya daripada aksinya. Karena bagi Yesus sudah jelas bahwa setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik.
Bagaimanapun orang akan mengenal pohon dari buahnya. Pohon durian dari buah duriannya kita mengenal, pohon mangga dari buah mangganya kita mengenal pohon mangga, dan seterusnya dan sebagainya. Dan semestinya setiap pohon buah ya berbuah, dan jika tidak berbuah akan disingkirkan. Pesan ini sangat jelas.
Yesus nampaknya mengajari kita perlunya kewaspadaan terhadap budaya kepura-puraan, kemunafikan, manusia bermodus. Waspada terhadap orang yang berpura-pura baik. Kita sering terkecoh oleh tampilan yang menarik, yang mempesona, yang mengagumkan, dan kita menggumamkan decak kekaguman. Kepandaian berbicara, kemampuan bersosialiasi sempurna, keramahan yang luar biasa, laku rohani yang mempesona, janji yang menggiurkan, atau sikap pelayanan yang melebihi rata-rata, jangan-jangan tidak lahir dari kemurnian motivasi, tetapi didasari oleh niat motivasi yang tidak murni. Ada orang yang mulutnya licin seperti penuh cairan oli yang menggelincirkan orang pada kekaguman, keterpanaan, dan membuat jatuh suka. Namun ternyata itu menjebak kita, menjerat kita, hanya karena bungkus kemasannya yang luar biasa, eee ternyata motivasinya berbeda. Seringkali kita juga harus bertanya dan mempertanyakan ketika tanda-tanda itu muncul, benarkah orang-orang ini murni dalam melayani? Maka lihatlah dari buahnya, bukan dari aksi dan kiprahnya saja. Karena seringkali muncul dalam pengamatan pelayanan yang ternyata terbukti bahwa bukan melayani Tuhan tetapi melayani “cuan”. Mencari keuntungan dari pelayanan demi kemuliaan dirinya sendiri dan bukan untuk kemuliaan Tuhan. Bungkusnya seolah-olah Tuhan yang dilayani, padahal “cuan” yang diabdi. Cuan dalam arti keuntungan, baik keuntungan material maupun popularitas nama dan kebaikan diri. Ternyata bukan Tuhan tetapi “cuan”. Miris jika ini terjadi. Maka kita harus berhati-hati. Merekalah nabi-nabi palsu. Siapapun kita bisa jatuh pada jurang yang sama. Ingat kalimat Yesus tadi, “… dari buahlah kalian akan mengenal mereka”.
Namun di samping keprihatinan tadi, banyak juga orang yang memiliki ketulusan dan kerelaan hati berbagi hidup dan melayani demi kepentingan sesama dan kemuliaan Tuhan. Rela bekerja dan melayani tanpa imbalan, bahkan rela kehilangan dan habis-habisan. Pribadi-pribadi ini seperti pohon baik yang terus-menerus menghasilkan buah baik, dan bahkan dia sendiri tidak menikmati buahnya, semua melulu demi sesama yang dilayaninya, dan ini membuat Allah tersenyum. Mereka adalah orang-orang yang tidak haus apresiasi, tidak butuh pujian, tidak butuh dimuliakan, tidak menuntut dihormati, tidak menyombongkan diri, tidak butuh disebut namanya, bahkan rela namanya tenggelan dan tersembunyi, dia tidak menuntut kembalian serta pemulihan, tidak pula meminta fasilitas kemudahan atas nama pelayanan, asal nama Tuhan saja yang dimuliakan. Itulah bentuk kesaksian yang sulit dilakukan, dan perlu diperjuangkan. Nyatanya ada begitu banyak orang yang bisa melakukan ini.
Maka mari kita berusaha berjuang menghasilkan buah kebaikan dengan memiliki kewaspadaan dalam melayani, dan berusaha memiliki kemurnian motivasi demi kemuliaan yang Ilahi dan bukan demi kemegahan diri. Tuhan memberkati Anda, dalam nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
Allah Bapa mahabaik, semoga kami Kauberi antah gandum yang telah wafat demi kami. Berilah kami makanan dan minuman, serta lindungilah hidup kami. Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI – Matius 7:16
Dari buahnya kalian akan mengenal mereka. Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa mahabaik, semoga hidup kami dapat menghasilkan buah baik. Semoga berkat kesetiaan dan kebaikan-Mu dunia ini lebih layak dihuni karena Putra-Mu terkasih yang telah wafat dan bangkit demi kami. Dialah Tuhan dan pengantara kami.
DOWNLOAD AUDIO RESI:
No Comments