Sabtu, 28 Juni 2025 – Peringatan Wajib Hati Tersuci SP. Maria

Rm. Fransiskus Edi Setiawan SCJ dari Komunitas SCJ Biara St. Yohanes, Gudang Peluru Gudang Peluru Jakarta – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 12:6

Hatiku bergembira karena Engkau menyelamatkan daku. Aku bernyanyi bagi-Mu karena kebaikan-Mu terhadapku..

PENGANTAR:

Beberapa kali di dalam Injil disebutkan kalimat ini: “Ia menyimpan semuanya itu di dalam hati.” Rupa-rupanya dalam rencana Tuhan dengan manusia tidak diperlukan orang-orang yang berakal budi sehat, terang dan tajam, melainkan terutama yang beriman, yang berhati lapang, orang yang baik hati. Dan Bunda Maria telah menyatakan kesanggupannya mau bekerja sama sepenuh hati dengan menyerahkan hidup pribadinya, hari depannya, agar terlaksanalah sabda Tuhan.

DOA KOLEKTAN:

Marilah bedoa: Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah memenuhi hati Santa Perawan Maria dengan rahmat-Mu, Sehingga ia menjadi kediaman yang pantas bagi Roh Kudus. Semoga berkat jasa dan doa restunya kami pun diterima dalam bait kemuliaan-Mu. Demi Yesus Kristus putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 61:9-11

Beginilah firman Tuhan, “Keturunan umat-Ku akan terkenal di antara para bangsa, dan anak cucu mereka di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati Tuhan.” Aku bersukaria dalam Tuhan, jiwaku bersorak-sorai dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin pria yang mengenakan hiasan kepala dan seperti pengantin wanita memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tetumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan Allah akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

KIDUNG TANGGAPAN: 1 Samuel 2:1.4-5.6-7.8abcd

Ref. Hatiku bersukaria karena Tuhan, Juru Selamatku.

1. Busur para pahlawan telah patah, tetapi orang-orang lemah dipersenjatai kekuatan. Orang yang dulu kenyang kini harus mencari nafkah, tetapi yang dulu lapar kini boleh beristirahat. Orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi ibu yang banyak anaknya menjadi layu.
2. Tuhan berkuasa mematikan dan menghidupkan, Ia berkuasa menurunkan ke dalam maut dan mengangkat dari sana. Tuhan membuat miskin dan membuat kaya. Ia merendahkan dan meninggikan juga.
3. Ia menegakkan orang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang miskin dari lumpur, untuk mendudukkannya di antara para bangsawan, dan memberi dia kursi kehormatan.

BAIT PENGANTAR IINJIL:

U : Alleluya
S : Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 2:41-51

Yesus pada umur dua belas tahun dalam Bait Allah

Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun, pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam bait Allah; sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya, “Nak, mengapa Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku cemas mencari engkau.” Jawab Yesus kepada mereka, “Mengapa Bapak-Ibu mencari Aku? Tidakkah tahu, bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Fransiskus Edi Setiawan SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Saudara-saudari pendengar Resi Dehonian yang terkasih dalam Kristus, jumpa kembali dengan saya Rm. Fransiskus Edi Setiawan, SCJ dari Komunitas Rumah Dehonian St. Yohanes, Gudang Peluru, Jakarta, Indonesia dalam Resi (renungan singkat) Dehonian edisi Hari Sabtu, 28 Juni 2025, Peringatan Wajib Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria.

Saudara-saudari pendengar resi dehonian yang terkasih, hari ini kita memperingati Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria. Peringatan ini dirayakan sehari setelah Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus. Peringatan ini mengajak kita merenungkan keheningan, kesucian, dan ketaatan hati Maria yang sepenuhnya terbuka bagi Allah. Hati Maria adalah simbol dari cinta yang murni, bebas dari noda dosa, dan sepenuhnya selaras dengan kehendak ilahi. Peringatan ini juga menekankan kedekatan antara hati Yesus dan hati Maria, yang keduanya mengalami penderitaan dan pengorbanan demi keselamatan umat manusia. Gereja menunjukkan potret nyata dari seorang ibu yang mengalami kegelisahan manusiawi, namun tetap menyerahkan segalanya kepada Allah dengan penuh iman.

Dalam bacaan Injil, kita melihat Maria dan Yusuf mencari Yesus yang hilang selama tiga hari. Mereka menemukan-Nya di Bait Allah, duduk di tengah para guru. Maria menegur-Nya, seperti layaknya seorang ibu. Tetapi jawaban Yesus sangat menarik: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” Kisah ini membuka kepada kita hal besar, respons Maria yang “menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.” Kata “menyimpan” (Yunani: diēterēsen) menunjuk pada sikap kontemplatif, penuh iman, bukan hanya menyimpan secara emosional, tetapi merenungkannya dalam terang iman. Inilah hati Maria yang menjadi cerminan dari hati yang tak bernoda: hati yang tidak bereaksi secara impulsif, tetapi memelihara misteri Allah dengan keheningan, penghayatan, dan penyerahan total.

Dari pengalaman Maria ini, kita belajar bahwa kesucian hati bukan soal tanpa kesulitan, melainkan soal bagaimana kita menyikapi segala sesuatu dengan iman. Maria mengalami kecemasan, kebingungan, bahkan ketidakmengertian. Namun ia tidak melawan, tidak menuntut penjelasan, melainkan taat dalam diam dan terus mengikuti jalan Tuhan. Dalam hidup harian, kita pun sering tidak mengerti jalan Tuhan: Mengapa ada penderitaan? Mengapa doa tak langsung dijawab? Mengapa hidup kadang penuh ketidakpastian? Seperti Maria, kita diajak untuk menyimpan semuanya dalam hati yang bersih dan menyerah dalam iman.

Kesucian hati juga mengajak kita untuk menjauh dari hal-hal yang mencemari: pikiran yang penuh curiga, hati yang mudah marah, kata-kata yang menyakitkan. Semuanya bisa diubah bila kita meneladani hati Maria: yang lembut, sabar, dan terbuka bagi kehendak Allah. Ketaatan pada kehendak Allah tidak selalu tampak spektakuler. Maria menunjukkan ketaatan yang berarti setia menjalani kehidupan harian sebagai ibu, istri, dan hamba Tuhan, meskipun ia tidak tahu masa depan seperti apa yang akan dialami Putranya. Kita pun diajak untuk setia dalam hal-hal kecil: pekerjaan sehari-hari, pelayanan, doa harian, hingga pengampunan terhadap sesama.

Semoga melalui peringatan Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria ini, kita semakin membangun hati yang murni, hati yang tidak dikuasai ego, amarah, atau kekhawatiran, tetapi dipenuhi damai karena berserah kepada Allah. Dan seperti Maria, semoga kita bisa berkata dengan iman: “Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut kehendak-Mu.”

Semoga Allah memberkati hidup kita, keluarga kita, niat baik dan usaha kita, Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal, Pandanglah kiranya doa dan persembahan yang kami unjukkan di altar-Mu pada peringatan Santa Maria, Bunda Kristus. Semoga Engkau berkenan menerima dan memberkatinya serta melimpahkan rahmat-Mu kepada kami. Demi Kristus, …

ANTIFON KOMUNI – Lukas 2:19

Maria menyimpan segala peristiwa itu dan merenungkannya di dalam hatinya

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa yang maha pengasih, pada peringatan Bunda Putera-Mu kami Kauperkenankan ikut serta dalam penebusan kekal. Penuhilah kami dengan rahmat-Mu, agar penyelamatan-Mu semakin kami rasakan. Demi Kristus, ..….

DOWNLOAD AUDIO RESI:

 

Peringatan Wajib Hati Tersuci Santa Perawan Maria

(The Memorial of the Immaculate Heart of the Blessed Virgin Mary)

Peringatan ini dirayakan setiap hari Sabtu setelah Hari Raya Hati Kudus Yesus. Dalam perayaan ini, Gereja mengajak umat untuk merenungkan Hati Maria yang tak bernoda—hati yang penuh kasih, setia, dan menderita bersama Putranya dalam karya keselamatan dunia.

Makna Hati Tersuci Maria

Hati Tersuci Maria melambangkan:

  1. Kasih yang murni dan tak terbagi kepada Allah.

  2. Kepedulian yang penuh kelembutan kepada sesama, terutama yang menderita.

  3. Penderitaan batin yang mendalam, terutama saat menyertai Yesus dalam sengsara-Nya, hingga berdiri di kaki salib.

Hati Maria adalah cermin dari Hati Putranya—murni, penuh pengorbanan, dan terbuka bagi keselamatan semua orang.

Sejarah Singkat Devosi dan Perayaannya

  • Abad ke-17: Devosi kepada Hati Maria mulai dipopulerkan oleh St. Yohanes Eudes, seorang imam Prancis yang juga mempromosikan devosi kepada Hati Kudus Yesus. Ia merumuskan misa dan ofisi khusus untuk menghormati Hati Maria.

  • Abad ke-19: Devosi ini semakin tersebar luas, terutama setelah penampakan Maria di Fatima (1917), di mana Bunda Maria meminta agar dunia dipersembahkan kepada Hati-Nya yang Tak Bernoda sebagai sarana pertobatan dan perdamaian dunia.

  • 1944: Paus Pius XII secara resmi menetapkan Pesta Hati Tersuci Maria untuk seluruh Gereja, awalnya dirayakan pada tanggal 22 Agustus. Beliau menekankan bahwa Maria, dalam kasih dan penderitaannya, turut ambil bagian secara rohani dalam karya penebusan Kristus.

  • 1970-an (Pasca Konsili Vatikan II): Penanggalan liturgi diperbarui, dan pesta ini dipindahkan ke hari Sabtu setelah Hari Raya Hati Kudus Yesus, untuk menegaskan keterkaitan erat antara Hati Yesus dan Hati Maria.

Mengapa Kita Merayakannya?

Dengan merayakan Hati Tersuci Maria, umat diajak:

  • Meneladani ketaatan dan kelembutan hati Maria dalam mengikuti kehendak Allah.

  • Menumbuhkan kasih yang tulus dan pengampunan, seperti yang dipancarkan dari hati Maria.

  • Bersatu dalam doa dan pertobatan, memohon perlindungan Maria bagi Gereja dan dunia.

No Comments

Leave a Comment