
Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 34:12
Marilah anak-anak, dengarkanlah daku, takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu.
PENGANTAR :
Kita cenderung menolak orang yang tidak sekeyakinan dengan kita. Demikian pula sikap Abraham terhadap Ismael. Orang gila, abnormal dan lain-lainnya sama pula nasibnya. Tetapi Tuhan memberi makan dan minum kepada Ismael. Dan Yesus mem bela siapa pun. Itulah contoh bagi para pengikut-Nya.
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa: Allah Bapa maha pengasih, kami telah Kauhimpun menjadi umat-Mu dalam diri Yesus, Putra Perjanjian. Perkenankanlah kiranya kami memandang Dia sebagai lambang kasih setia-Mu kepada kami manusia. Sebab Dialah Putra-Mu, …..
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 21:5.8-20
“Ismael tak mungkin menjadi ahli waris bersama dengan anakku Ishak.”
Abraham berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya lahir baginya. Ketika Ishak bertambah besar, pada hari ia disapih, Abraham mengadakan perjamuan besar. Pada waktu itu Sara melihat, bahwa Ismael, anak yang dilahirkan Hagar, wanita Mesir itu, bagi Abraham sedang main dengan Ishak, anak kandungnya. Berkatalah Sara kepada Abraham, “Usirlah hamba wanita itu beserta anaknya, sebab anaknya itu tidak akan menjadi ahli waris bersama-sama dengan anakku Ishak.” Hal ini sangat menyebalkan hati Abraham oleh karena anaknya itu. Tetapi Allah bersabda kepada Abraham, “Janganlah sebal hatimu karena anak dan budakmu itu. Segala yang dikatakan Sara itu haruslah engkau dengarkan, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak. Tetapi keturunan dari hambamu itu pun akan Kujadikan suatu bangsa, karena ia pun anakmu.” Keesokan harinya pagi-pagi Abraham mengambil roti serta sekirbat air dan memberikannya kepada Hagar. Ia meletakkan semua itu beserta anaknya di atas bahu Hagar, dan menyuruhnya pergi. Maka pergilah Hagar dan mengembara di padang gurun Bersyeba. Ketika air di kirbat itu habis, dibuangnyalah anaknya ke bawah semak-semak, dan ia duduk agak jauh, kira-kira sepemanah jauhnya, katanya, “Aku tidak tahan melihat anakku mati.” Sedang ia duduk di situ, menangislah anaknya dengan suara nyaring. Allah mendengar suara anak itu, lalu malaikat Allah berseru dari langit kepada Hagar, katanya, “Apakah yang engkau susahkan, Hagar? Janganlah takut, sebab Allah telah mendengar suara anakmu dari tempat ia terbaring. Bangunlah, angkatlah anakmu itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan menjadikan dia bangsa yang besar.” Lalu Allah membuka mata Hagar, sehingga ia melihat sebuah sumur. Ia pergi mengisi kirbatnya dengan air, dan anaknya ia beri minum. Allah menyertai Ismael, sehingga ia bertambah besar. Ia menetap di padang gurun dan menjadi seorang pemanah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 34:7-8.10-11.12-13
Ref. Orang tertindas itu berseru, dan Tuhan mendengarkannya.
-
Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka.
-
Takutlah akan Tuhan, hai orang-orangnya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia tak berkekurangan. Singa-singa muda merasa kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan suatu pun.
-
Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan kuajarkan kepadamu! Siapakah yang menyukai hidup? Siapakah yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (Yak 1:18) Atas kehendak-Nya sendiri Allah telah menciptakan kita dengan kebenaran, agar kita menjadi yang pertama dari ciptaan-Nya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 8:28-34
“Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?”
Pada suatu hari Yesus menyeberang danau Genesaret dan tiba di daerah orang Gadara. Maka datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan, menemui Dia. Mereka itu sangat berbahaya, sehingga tak seorang pun berani melalui jalan itu. Dan mereka itu pun berteriak, katanya, “Apakah urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau datang kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Tidak jauh dari mereka itu ada sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu minta kepada Yesus, katanya, “Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu.” Maka Yesus berkata kepada mereka, “Pergilah!” Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau, dan mati di dalam air. Para penjaga babi lari, dan setibanya di kota mereka menceritakan segala sesuatu, juga tentang dua orang yang kerasukan itu. Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah berjumpa dengan Dia, mereka mendesak supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para Sahabatku, Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia.dalam Resi (Renungan singkat) Edisi rabu, 02 Juli 2025, Pekan Biasa ke tigabelas. Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: “Ketika Hadir-Nya Mengusik Zona Nyaman” Namun sebelumnya, mari kita persiapakan hati dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..
Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi hati yesus. Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus masuk ke daerah orang Gadara dan mengusir roh jahat dari dua orang yang kerasukan roh jahat. Roh-roh itu memohon agar diizinkan masuk ke dalam kawanan babi, lalu babi-babi itu terjun ke danau dan mati. Yang mengejutkan, penduduk kota bukan berterima kasih, tapi malah meminta Yesus pergi dari wilayah mereka. Mereka lebih mementingkan harta daripada keselamatan dua jiwa yang telah disembuhkan. Lalu apa yang bisa kita refleksikan? Saya menawarkan 3 hal saja:
-
Yesus hadir untuk menyelamatkan dan memulihkan: Dua orang yang sebelumnya dirasuki dan dijauhi oleh masyarakat kini dipulihkan oleh kuasa kasih Yesus. Namun, sering kali dalam hidup, kita lebih fokus pada “kerugiannya” daripada pada karya pemulihan Tuhan. Pertanyaan refleksi: Apakah aku lebih sering menghitung apa yang “hilang” ketika Tuhan menyapaku, daripada mensyukuri keselamatan dan pemulihan yang Dia kerjakan dalam hidupku?
-
Yesus mengusik zona nyaman demi kebaikan yang lebih besar: Penduduk Gadara terusir dari zona nyaman mereka: kehilangan kawanan babi berarti kehilangan penghasilan. Tapi Tuhan Yesus justru mengajak mereka melihat bahwa ada jiwa yang lebih berharga dari keuntungan materi. Pertanyaan refleksi: Apakah aku rela ketika Yesus mengusik zona nyamanku demi pertumbuhan rohani dan keselamatan sesama?
-
Ketakutan akan perubahan bisa membuat kita menolak Yesus: Reaksi orang-orang Gadara mencerminkan bagaimana ketakutan terhadap perubahan bisa membuat kita menolak karya Tuhan. Kadang kita lebih memilih keadaan lama yang kita kenal, walau itu menyakitkan, daripada membiarkan Tuhan berkarya secara baru. Pertanyaan refleksi: Pernahkah aku secara halus menolak Yesus karena takut dengan perubahan yang Ia bawa dalam hidupku?
No Comments