Senin, 30 Juni 2025 – Hari Biasa Pekan XIII

Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 103:8

Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang kesabaran-Nya dan berlimpah kasih setia-Nya.

DOA KOLEKТА: 

Marilah kita berdoa. (hening sejenak) Allah Bapa Maharahim, belas kasih dan pengampunan-Mu senantiasa Kaulimpahkan kepada kami. Terangilah hati kami agar semakin terarah kepada-Mu sehingga kami mampu mengatasi segala godaan dan rintangan yang menjauhkan kami dari-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang Hidup dan Berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kejadian 18:16-33

“Apakah engkau akan membinasakan orang saleh bersama dengan orang jahat?”

Setelah Abraham diberi janji oleh Tuhan, maka berangkatlah ketiga tamunya. Mereka mengarahkan pandangannya ke Sodom, dan Abraham mengantarkan mereka. Berpikirlah Tuhan, “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang akan Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya ia memerintahkan kepada anak-anak dan keturunannya, agar tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan agar Tuhan memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya.” Maka bersabdalah Tuhan, “Sesungguhnya, banyaklah keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora, dan sesungguhnya sangat beratlah dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.” Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom, tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan Tuhan. Abraham datang mendekat dan berkata, “Apakah Engkau akan membinasakan orang benar bersama dengan orang jahat? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan membinasakan tempat itu? Tidakkah Engkau mengampuninya demi kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya daripada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama dengan orang jahat, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang jahat! Jauhkanlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?” Tuhan bersabda, “Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu demi mereka.” Abraham menyahut, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benaritu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?” Tuhan bersabda, “Aku takkan memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana.” Lagi Abraham melanjutkan perkataannya, “Sekiranya empat puluh didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian demi yang empat puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka kalau aku berkata sekali lagi, Sekiranya tiga puluh yang didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan berbuat demikian jika Kudapati tiga puluh di sana.” Kata Abraham lagi, “Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh yang didapati di sana?” Sabda Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang dua puluh itu.” Kata Abraham, “Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi ini saja. Sekiranya sepuluh yang didapati di sana?” Jawab Tuhan, “Aku takkan memusnahkannya demi yang sepuluh itu.” Lalu pergilah Tuhan, setelah Ia selesai bersabda kepada Abraham. Dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 103:1-2.3-4.8-9.10-11

Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.

  1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!

  2. Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!

  3. Tuhan adalah pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak terus-menerus Ia murka, dan tidak untuk selamanya Ia mendendam.

  4. Tidak pernah Ia memperlakukan kita setimpal dengan dosa kita, atau membalas kita setimpal dengan kesalahan kita. Setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia!

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 8:18-22

“Ikutilah Aku.”

Pada suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang. Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.” Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.” Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Para Sahabatku, Saudari-saudara yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia.dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Senin, 30 Juni 2025, Pekan Biasa ke tigabelas. Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin.  Tema Resi kita kali ini adalah: “Mengikut Yesus Tanpa Syarat”. Namun sebelumnya, mari kita persiapakan hati dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..

Para sahabatku, Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Pada bacaan Injil kali ini, kita diundang untuk merenungkan tentang panggilan untuk mengikuti Tuhan Yesus. Dalam dunia yang sering menawarkan kenyamanan dan jaminan, Tuhan Yesus justru menantang kita untuk keluar dari zona nyaman ini dan mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya. Semangat ini juga menjadi napas hidup kita sebagai orang kristen pengikuti Kristus: siap sedia dan mempersembahkan diri tanpa syarat, demi Kerajaan Allah. Lalu apa yang bisa kita renungkan? Saya menawarkan 2 hal saja:

  1. Mengikut Yesus berarti meninggalkan kenyamanan: Yesus berkata, “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Mengikuti Yesus bukan tentang kenyamanan, melainkan tentang komitmen yang mengorbankan diri. Hidup Kristiani bukanlah hidup yang tenang tanpa gangguan, tapi panggilan untuk berjalan bersama-Nya di jalan salib yang penuh pengharapan. Yang menjadi pertanyaannya adalah: “Apakah aku bersedia tetap setia mengikuti Yesus ketika hidupku tidak nyaman, penuh tantangan, atau tidak sesuai harapan? Atau justru aku hanya setia ketika segalanya berjalan lancar dan aman?”

  2. Mengikut Yesus berarti mendahulukan Dia di atas segalanya: Ketika seorang murid ingin menunda panggilannya demi urusan keluarga, Yesus menanggapi dengan tegas: “Ikutlah Aku dan biarlah orang mati menguburkan orang mati mereka.” Ini bukan tentang tidak peduli terhadap keluarga, tetapi tentang prioritas rohani: menjadikan kehendak Allah sebagai yang utama dalam hidup. Inilah spiritualitas persembahan dan kesiapsediaan dalam gaya hidup seorang kristiani sejati. Pertanyaan refleksinya adalah:” Dalam keseharian, apakah aku sungguh menjadikan kehendak Tuhan sebagai prioritas utama dalam hidupku? Apa saja yang selama ini masih aku jadikan alasan untuk menunda atau menomorduakan panggilan Tuhan dalam hidupku?”

Nah sahabatku, saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus. Mengikut Tuhan Yesus tanpa syarat adalah panggilan untuk hidup dalam cinta yang total dan dalam kesiapsediaan untuk menyerahkan diri seutuhnya. Marilah kita untuk bertanya dalam hati kita masing-masing: apakah aku sungguh telah siap mengikut Yesus bukan hanya ketika mudah dan nyaman, tetapi juga ketika dituntut untuk berkorban dan melepaskan? Semoga Hati Kudus Yesus senantiasa merajai hati kita sehingga hati kita menjadi seperti Hati-Nya yaitu penuh kasih dan selalu siap sedia untuk berkorban bagi sesaka kita. Tuhan memberkati. Berkah Dalem. Dalam nama bapa dan putra dan roh kudus. Amin

DOA ATAS PERSEMBAHAN: 

Allah Bapa Mahakudus, terimalah dengan rela persembahan kami ini bersama kurban Kristus Putra-Mu dan anugerahkanlah keilahian-Mu dalam kemanusiaan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 103:11

Setinggi langit dari bumi, demikian besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takut akan Dia.

DOA SESUDAH KOMUNI: 

Marilah kita berdoa. (hening sejenak): Allah Bapa Pencipta Kehidupan, kami telah Kausegarkan dengan Sakramen-Mu yang menyelamatkan. Semoga setelah menerimanya, kami mampu meneladan Putra-Mu dalam menjalani hari-hari kami menuju hidup abadi. Sebab Dialah yang Hidup dan Berkuasa, sepanjang segala masa.

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

No Comments

Leave a Comment