
Rm. Gregorius Virdiawan Mubin SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Petrus Kota Batak Riau- Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Bdk why 5:12;1:6
Pantaslah Anak Domba yang disembelih itu menerima kuasa dan kekayaan, hikmat, kekuatan, dan hormat. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
PENGANTAR:
Yesus Kristus adalah orang benar yang harus menderita demi keselamatan orang lain, juga untuk mereka yang telah membenci-Nya. Namun, mereka yang mau mengakui kesesatannya dan bertobat akan mendapatkan pengampunan. Demikianlah Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam ini menunjukkan kepada hari depan, yang telah dimulai sekarang, tetapi masih menuju kepada kesempurnaanya, ialah kerajaan Allah, di mana Kristus menjadi segala-galanya untuk semua orang.
SERUAN TOBAT:
I : Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Raja Semesta Alam, Engkaulah Putra Allah, Pencipta langit dan bumi.. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
I : Engkaulah Putra Manusia, yang telah berjasa membebaskan umat manusia dengan sengsara, wafat dan kebangkitan-Mu. Kristus, kasihanilah kami.
U : Kristus, kasihanilah kami.
I : Engkaulah Putra Sulung, yang pertama-tama bangkit dari alam maut dan kini dimuliakan di sisi Bapa sebgai Pengantara kami. Tuhan, kasihanilah kami.
U : Tuhan, kasihanilah kami.
DOA KOLEKTA:
Marilah bedoa: Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu karena diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau berkenan memperbarui alam semesta yang telah rusak akibat dosa-dosa kami. Semoga kami senantiasa mengikuti bimbingan Putra-Mu itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa; Allah sepanjang segala masa. Amin.
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kedua Samuel 5:1-3
“Mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.”
Sekali peristiwa datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron. Mereka itu berkata, “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama, yakni ketika Saul masih memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel. Lagipula Tuhan telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel.” Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Daud di Hebron, lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di sana, di hadapan Tuhan. Kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 122.1-2.4-5
Ref. ‘Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita.
-
Ku bersukacita waktu orang berkata kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di gerbangmu, hai Yerusalem.
-
Kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur pada nama Tuhan sesuai dengan peraturan.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose 1:12-20
“Allah telah memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih.”
Saudara-saudara, semoga kamu mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang membuat kamu layak mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam Kerajaan Terang. Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang terkasih; di dalam Kristus itulah kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa. Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, Dia adalah yang sulung, yang lebih utama dari segala yang diciptakan, karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada mendahului segala sesuatu, dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Dialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia lebih utama dalam segala sesuatu. Seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Allah memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi maupun yang ada di surga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mrk 11:9.10) Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapa kita Daud!
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 23:35-43
“Tuhan, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
Ketika Yesus bergantung di salib, pemimpin-pemimpin bangsa Yahudi mengejek-Nya, “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia benar-benar Mesias, orang yang dipilih Allah!” Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya dan berkata, “Jika Engkau raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!” Ada juga tulisan di atas kepala-Nya, “Inilah Raja Orang Yahudi”. Salah seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Yesus, katanya, “Bukankah Engkau Kristus?” Selamatkanlah diri-Mu sendiri dan kami!” Tetapi penjahat yang seorang lagi menegur dia, katanya, “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah? Padahal engkau menerima hukuman yang sama! Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita. Tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.” Lalu ia berkata kepada Yesus, “Yesus, ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja!” Kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama Aku di dalam Firdaus.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Virdiawan Mubin SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudara sekalian yang direngkuh oleh Hati Yesus, kembali bersama saya Pastor Gregorius Virdi Mubin SCJ, dari komunitas SCJ Paroki Kota Batak – Riau. Mari sejenak kita merenungkan bacaan Injil hari ini Raya Tuhan Kita Kristus Raja Semesta Alam sekaligus Hari Orang Muda Sedunia ke-40. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus Raja,. Hari ini Gereja menutup tahun liturgi dengan perayaan yang paradoksal kosmik: Kristus adalah Raja Semesta Alam. Namun, liturgi tidak membawa kita ke istana megah atau mahkota emas, melainkan ke Golgota, di mana mahkota Raja kita adalah duri dan takhta-Nya adalah salib. Di sanalah kedaulatan Kristus terungkap, bukan sebagai kuasa yang menaklukkan dengan kekerasan, melainkan sebagai kuasa kasih yang menebus dunia.
Injil Lukas menampilkan ironi yang nyata. Di atas kepala Yesus tergantung tulisan titulus crucis: “Inilah Raja Orang Yahudi.” Bagi Romawi, itu adalah ejekan politik, tetapi bagi iman kita, itu adalah pernyataan kebenaran yang tak disengaja diakui liyan. Kristus berkuasa bukan dengan menyelamatkan diri-Nya, melainkan dengan menanggung dosa dunia. Di sekeliling salib, para pemimpin menuntut tanda kekuasaan duniawi, tetapi Yesus menunjukkan kedaulatan yang lebih tinggi: kuasa untuk mendamaikan surga dan bumi melalui kurban kasih dan silih.
Dialog dengan dua penjahat di salib menjadi titik fokus yang mendalam. Yang satu menolak dan menuntut mujizat, sementara yang lain, Dismas, mengakui kelemahan dan memohon: “Yesus, ingatlah akan aku apabila Engkau datang sebagai Raja.” Permintaan sederhana itu adalah pengakuan iman yang luar biasa, sebuah pandangan eskatologis yang melampaui kehinaan saat itu. Jawaban Yesus, “Hari ini juga engkau akan bersama-Ku di Firdaus,” menegaskan bahwa Kerajaan-Nya bukan hanya janji masa depan, melainkan hadir sekarang, sēmeron, hari ini juga.
Saudara-saudari terkasih, di sinilah pesan Paus Leo XIV pada Hari Orang Muda Sedunia 2025 menemukan gema yang kuat. Paus mengingatkan: “Juga kalian, bersaksilah, karena kalian ada bersama-Ku.” Pesan ini bukan sekadar slogan, melainkan panggilan nyata. Sukacita yang orang muda dan kita semua pancarkan dalam perayaan iman bukanlah momen sesaat, melainkan langkah maju dalam perjalanan kristiani. Kristus Raja yang tersalib hadir bersama kita, dan karena itu semua orang muda dipanggil untuk menjadi saksi-Nya di sekolah, keluarga, komunitas, bahkan dunia digital.
Hari Raya Kristus Raja dan Hari Orang Muda Sedunia bertemu dalam satu pesan yang sama: Kerajaan Kristus bukanlah kerajaan kekuasaan duniawi, melainkan kerajaan kasih yang harus diwujudkan sekarang. Sama seperti Dismas, kita diajak untuk berani mengakui kelemahan dan mempercayakan diri kepada Kristus. Sama seperti pesan Paus, kita diajak untuk menjadikan hidup kita kesaksian yang penuh sukacita, bukan hanya pada saat perayaan, tetapi dalam komitmen sehari-hari.
Maka marilah kita berlutut di hadapan Raja yang mahkota-Nya adalah duri dan takhta-Nya adalah kayu salib, dan bangkit sebagai saksi yang membawa Firdaus kecil ke dunia. Kerajaan Kristus hadir di tengah kita, hari ini juga, ketika kita berani hidup dalam kasih, bersaksi dengan sukacita, dan menjadikan hidup kita tanda nyata bahwa Kristus sungguh ada bersama kita. Amin.
DOA UMAT:
I : Saudara-saudara, Kristuslah Sang Raja. Kita dan semesta alam tunduk kepada-Nya. Marilah kita memuji-Nya dan memohon kepada-Nya
L : Bagi Sri Paus, para Uskua, para Imam dan semua kaum beriman: Ya Bapa, bimbinglah para pemimpin Gereja kami untuk selalu tekun dan setia mempertahankan warisa iman yang mereka terima dari para rasul di tengah arus-arus besar zaman ini. Marilah kita mohon,…
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L : Bagi para pemimpin negara kami: Ya Bapa, bimbinglah para pemimpin negara kami agar mampu dan berkehendak mempergunakan wewenangnya dengan bijaksana untuk kesejahteraan umum. Marilah kita mohon,…
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan..
L : Bagi mereka yang mengalami penindasan dan kesewenang-wenangan: Ya Bapa, bimbinglah dan dampingilah mereka yang mengalami penindasan dan kesewenang-wenangan agar mereka tetap memiliki harapan dan kekuatan untuk memperjuangkan hidup mereka. Marilah kita mohon,…
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
L : Bagi kami sendiri yang berkumpul di sekitar altar ini: Bapa, bimbinglah dan beranikanlah kami untuk mengakui Yesus Kristus, Putera-Mu sebagai Raja Semesta Alam dalam setiap tindakan dan tingkah laku kami dengan tetap mampu memelihara persaudaraan sejati dan perdamaian dunia. Marilah kita mohon,…
U : Kabulkanlah doa kami ya Tuhan.
I : Ya Bapa, dengarkanlah dan kabulkanlah doa kami menurut kasih dan cinta-Mu, demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, Raja Semesta Alam yang menjadi kekuatan dan harapan kami. Amin
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa Yang Mahakudus, bantulah kami untuk mengalami pendamaian dengan Diaku dan sesama berkat persembahan roti dan anggur ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
ANTIFON KOMUNI – Mazmur 29:10-11
Tuhan akan bertahta sebagai Raja untuk selamanya. Tuhan akan memberkati umat-Nya dengan damai.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahakuasa, kami bersykur atas kehadiran Putra-Mu di tengah-tengah kami untuk membimbing dan merajai kami. Semoga Roh-Nya memperdamaikan dan mempersatuakan semua bangsa sehingga semakin banyak orang Kauperkenankan menerima anugerah kehidupan baru. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.Amin
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Minggu 23 November 2025 oleh Rm. Gregorius Virdiawan Mubin SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St. Fransiskus de Sales Palembang – IndonesiaUnduh
Pesan Paus Leo XIV untuk Hari Orang Muda Sedunia ke-40

Dalam pesannya untuk Hari Orang Muda Sedunia (HOMS) ke-40 yang akan dirayakan pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, 23 November 2025 mendatang, Paus Leo XIV mengundang seluruh kaum muda Katolik di dunia untuk menjadi saksi Kristus yang berani melalui persahabatan yang mendalam dengan Yesus dan komitmen untuk membangun perdamaian di tengah dunia yang penuh tantangan.
Tema yang diangkat tahun ini, “Juga kalian, bersaksilah, karena kalian ada bersama-Ku” (Yoh 15:27), menjadi ajakan bagi kaum muda untuk memperbarui semangat iman yang tumbuh dari perjumpaan pribadi dengan Kristus.
Dalam pesannya, Paus Leo XIV menegaskan bahwa kesaksian Kristiani bukanlah propaganda atau aktivisme semata, melainkan buah dari persahabatan sejati dengan Yesus yang tersalib dan bangkit.
“Ketika Yesus berkata kepada kita: ‘Bersaksilah,’ Ia memastikan bahwa Ia menganggap kita sahabat-sahabat-Nya,” tulis Paus.
Dari persahabatan ini lahir sukacita dan semangat untuk hidup baru. Yesus mengenal hati orang muda dengan segala kegelisahan, pencarian makna, serta kerinduan akan kebenaran dan keindahan. Paus menegaskan bahwa Yesus tidak memanggil kita sebagai pelayan atau aktivis, melainkan sebagai sahabat yang hidupnya diperbaharui oleh kasih Allah.
Dipanggil untuk Menjadi Saksi dan Misionaris
Paus Leo XIV mengingatkan bahwa kesaksian iman selalu mengandung keberanian, sebab para murid pun kerap mengalami penolakan dan penderitaan. Namun, seperti sabda Santo Paulus,
“Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.” (Rm 12:21)
Di tengah dunia yang dilanda kekerasan, ketidakadilan, dan kehilangan arah, Paus mendorong kaum muda untuk berdiri di sisi mereka yang menderita, menemani mereka dengan kasih, dan menghadirkan wajah Allah yang penuh belas kasih. Dengan demikian, kaum muda dipanggil bukan hanya sebagai saksi, tetapi juga sebagai misionaris pengharapan di tengah dunia yang haus akan kebenaran dan damai.
Persaudaraan Adalah Buah dari Persahabatan dengan Kristus
Dari persahabatan dengan Kristus lahirlah semangat persaudaraan sejati yang mengalahkan sikap acuh tak acuh dan egoisme.
“Seorang muda yang telah berjumpa dengan Kristus membawa kehangatan dan cita rasa persaudaraan kemanapun ia pergi,” ujar Paus.
Paus Leo XIV juga mengingatkan agar orang muda tidak terjebak pada penggunaan iman untuk memecah-belah. Sebaliknya, mereka harus menjadi pembawa damai dan pendamai komunitas yang terpolarisasi, bekerja bersama untuk menciptakan kehidupan yang adil dan penuh kasih.
Berjalan Bersama Maria
Menutup pesannya, Paus Leo XIV mengarahkan pandangan kaum muda kepada Maria, Bunda Yesus, yang di bawah kaki salib menerima Yohanes sebagai anaknya.
“Karunia kasih yang tak terhingga ini diperuntukkan bagi setiap murid, bagi kita semua,” tulis Paus.
Paus mengajak kaum muda untuk menumbuhkan relasi yang penuh kasih dengan Bunda Maria, terutama melalui doa Rosario, agar mereka senantiasa menyadari bahwa mereka tidak pernah berjalan sendirian, tetapi selalu dikasihi dan dikuatkan oleh Allah.
Menjadi Saksi Sukacita
Pesan Paus Leo XIV ini menjadi undangan terbuka bagi seluruh kaum muda Katolik untuk meneguhkan panggilan mereka:
menjadi sahabat Kristus, saksi iman yang berani, pembawa damai, dan pewarta sukacita di tengah dunia.
Dengan menutup pesannya, Paus menegaskan: “Jadilah saksi sukacita akan kasih Allah yang hidup di tengah dunia!”
sumber: https://keuskupanbogor.org/2025/11/10/pesan-paus-leo-xiv-untuk-hari-orang-muda-sedunia-ke-40/
No Comments