PENGANTAR
Peraturan, undang-undang, dan hukum tidak selalu kita sukai, karena sedikit banyak mengekang nafsu kebabasan kita. Na mun, cinta kasih harus mendarah daging dalam tingkah laku kita sehari-hari. Kesetiaan akan kehendak Tuhan dan cinta ka sih kepada sesama merupakan minimum program bagi kita. Sebab, kita dipanggil untuk menjadi sempurna seperti Bapa di surga.
DOA PEMBUKA
Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar patuh setia berbakti kepada-Mu. Semoga kami selalu mencari Engkau dan mengamalkan karya cinta kasih. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki matahari bersinar menerangi orang baik dan jahat; segala yang bergerak dan merayap Engkaulah yang memberi sinar kehidupan. Kami mohon, semoga kami semakin mengenal Putra-Mu dan menerima belas kasih-Mu. Demi Yesus Kristus Putra-Mu…
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Ulangan 26:16-19
“Engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu.”
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya, “Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya. Dan pada hari ini pula Tuhan telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya. Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 119:1-2.4-5.7-8
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
-
Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
-
Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sunguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
-
Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
S : (2Kor 6:2b) Waktu ini adalah waktu perkenanan. Hari ini adalah hari penyelamatan.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 5:43-48
“Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”
Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang-orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Dedi Rusdianto SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para pendengar Resi Dehonian terkasih, gembira sekali, saya Rm. G. Dedi Rusdianto, SCY bisa bertemu Kembali dalam renungan singkat Dehonian, pada hari ini Sabtu, 4 Maret 2023. Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”. Para pendengar Renungan Singkat Dehonian terkasih,
Dalam Injil hari ini menjadi jelas, bahwa panggilan kita sebagai orang Kristen, pengikut Yesus adalah sebuah panggilan yang luar biasa. Kisah panggilan menjadi murid Yesus, bukanlah sebuah kisah yang biasa-biasa saja atau kisah yang ordinary, melainkan sebuah kisah yang sekali lagi extra ordinary atau dahsyat, luar biasa.
Saya jadi teringat iklan sebuah produk di baleho-baleho di jalan yang mengatakan: don’t be ordinary, maksudnya tak lain dan tak bukan adalah be extra ordinary, jangan hanya menjadi yang biasa-biasa namun jadilah lain yakni menjadi pribadi yang luar biasa. Mungkin kalua memakai kata-kata anak zaman sekarang: jadilah anti mainstream dong….artinya, jangan hanya menjadi manusia yang mengikuti arus atau membeo atau menjadi pribadi yang membebek, tetapi jadilah pribadi yang berani menentang arus yang tidak baik, berani out of the box dengan menyuarakan atau memunculkan ide dan menawarkan habitus yang baru bagi masyarakat di mana kita berada atau kita tinggal.
Kebiasaan apa saja yang bisa di tawarkan oleh umat Kristiani? Saya pribadi berusaha untuk menghadirkan semangat SCY dalam kehidupan menggereja. SCY sangat menekankan pembentukan pribadi yang holistik/menyeluruh dalam berbagai aspek, yakni aspek rohani/spiritual, intelektual, kepribadian, kerasulan/pastoral, ke SCY an dan hidup berkomunitas.
Saudara saudari terkasih, apa itu kesempurnaan? Salah satu definisi kesempurnaan adalah perkembangan manusia secara holistic/menyeluruh. Maka dalam masa prapaskah ini, kita di ajak untuk mengevaluasi diri dan berniat menjalani kebiasaan baru supaya berkembang dalam keseluruhan aspek kemanusiaannya. Kita lihat Bersama, apakah saya sudah mengembangkan aspek spiritual dengan mengungkapkan iman secara tepat atau benar, yakni apakah saya rutin berdoa, mengikuti perayaan Ekaristi, mendapatkan sakramen-sakramen Gereja, terutama sakramen tobat secara teratur, apakah kita juga hidup sederhana dan bersemangat mati raga serta bersedekah atau beramal? Dari sisi intelektual, apakah kita rajin membaca dan mencari tambahan pengetahuan duniawi dan pengetahuan iman? Dari sisi kepribadian, apakah kita sudah sungguh-sungguh rendah hati dan terus berusaha menjadi pribadi yang lebih dewasa dan bijaksana? Dari sisi kerasulan dan semangat Dehonian, apakah kita mau menyediakan waktu untuk kegiatan bermasyarakat dan menggereja? Dalam hidup berkomunitas ataupun hidup berkeluarga, apakah saya juga mau mengingatkan keluarga untuk menyediakan waktu berdoa Bersama, makan Bersama, rekreasi Bersama, saling terbuka dalam mewujudkan komunikasi dan kerja sama yang sehat dalam keluarga?
Semoga dengan bercermin kepada aspek-aspek perkembangan iman dan kepribadian inilah, kita semakin hari semakin mampu mewujudkan perintah Yesus: “Hendaklah engkau sempurna, seperti Bapa Mu sempurna adanya.” Semoga Allah yang Maha Kuasa memberkati saudara-saudari sekalian dengan berkatNya yang Maha Kudus, Bapa Putera dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN
Allah Bapa sumber kesempurnaan. semoga upacara suci ini memberi kami kekuatan baru dan menjadikan kami layak memperoleh rahmat-Mu. Demi Kristus…..
ATAU:
Allah Bapa Yang Mahasetia, teguhkanlah perjanjian-Mu dengan kami berkat roti anggur ini, berkat Yesus Putra-Mu terkasih. Ajarilah kami benar-benar memahami cinta kasih-Mu kepada kami. Demi Kristus……
ANTIFON KOMUNI — Matius 5:48
Tuhan bersabda, “Hendaklah kamu sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”
DOA PENUTUP
Marilah berdoa: Allah Bapa maha penyayang. kami telah Kauanugerahi sakramen-Mu dan Kauresapi dengan ajaran-Mu. Semoga kami selalu Kauhibur dengan kehadiran-Mu yang menyelamatkan Demi Kristus,. .
ATAU:
Marilah berdoa: Allah Bapa Yang Mahasempurna, Engkau menghendaki kami sempurna sebagaimana Engkau sendiri. Semoga kami memahami apa itu artinya dalam diri Yesus Putra kesayangan-Mu. Perkenankanlah kami membuktikan cinta kasih-Mu dalam tingkah laku kami sehari-hari. Demi Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin