Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ dari Komunitas SCJ Postulat-Novisiat St Yohanes Gisting Lampung Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mazmur 82:3-4
Belalah orang lemah dan yatim piatu, berilah keadilan kepada orang hina dan papa. Lupakanlah orang lemah dan miskin, luputkanlah mereka dari tangan orang berdosa.
PENGANTAR:
Kebijakan penguasa harus diarahkan kepada keamanan warga. Sebab mereka ini oleh Allah diserahkan kepada penguasa. Orang-orang yang mengganggu masyarakat dapat diasingkan. Namun, harus secara manusiawi. Dan setelah diperbaiki, segera diterima kembali.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa kami di surga sumber segala rahmat, segala yang ada pada kami ini kami terima berkat kemurahan hati-Mu. Semoga kami selalu penuh rasa syukur atas segala anugerah-Mu dan penuh harapan, bahwa akan Kauselesaikan segala yang sudah dimulai pada diri kami. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan 6:2-11
“Dengarkanlah, hai para raja, dan pelajarilah kebijaksanaan.”
Hai para raja yang memerintah orang banyak dan bermegah karena banyaknya rakyatmu, condongkanlah telingamu. Sebab dari Tuhanlah kamu diberi kekuasaan dan pemerintahan datang dari Yang Mahatinggi, yang akan memeriksa segala pekerjaanmu serta menyelami rencanamu, oleh karena kamu yang hanya menjadi abdi dari kerajaan-Nya tidak memerintah dengan tepat, tidak pula menepati hukum, atau berlaku menurut kehendak Allah. Dengan dahsyat dan cepat Ia akan mendatangi kamu, sebab pengadilan yang tak terelakkan menimpa para pembesar. Memang yang bawahan saja dapat dimaafkan karena belas kasihan, tetapi yang berkuasa akan disiksa dengan berat. Sang Kuasa atas segala-galanya tidak akan mundur terhadap siapapun, dan kebesaran orang tidak dihiraukan-Nya. Sebab yang kecil dan yang besar dijadikan oleh-Nya, dan semua dipelihara oleh-Nya dengan cara yang sama. Tetapi terhadap yang berkuasa akan diadakan pemeriksaan keras. Jadi perkataanku ini tertuju kepada kamu, hai pembesar, agar kamu belajar kebijaksanaan dan jangan sampai terjatuh. Sebab mereka yang secara suci memelihara yang suci akan disucikan pula, dan yang dalam hal itu terpelajar akan mendapat pembelaan. Jadi, hendaklah menginginkan serta merindukan perkataanku, maka kamu akan dididik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mzm 82:3-4.6-7
Ref. Bangunlah, ya Allah, hakimilah bumi.
-
“Berilah keadilan kepada orang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang sengsara dan orang yang kekurangan! Luputkanlah orang lemah dan miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang fasik.”
-
Allah sendiri telah berfirman, “Kamu adalah allah, kamu sekalian adalah anak-anak Yang Mahatinggi. Namun kamu akan mati seperti manusia, dan seperti salah seorang pembesar kamu akan tewas.”
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
L : (1Tes 5:18) Hendaklah kalian mengucap syukur dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kalian di dalam Kristus Yesus.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 17:11-19
“Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?”
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perkotaan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak, “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Yesus lalu memandang mereka dan berkata, “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam.” Dan sementara dalam perjalanan mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka ketika melihat bahwa dirinya telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang tadi? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?” Lalu Ia berkata kepada orang itu, “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan dikau.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Gregorius Jenli Imawan SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Romo Jenli, SCJ dari Komunitas Postulat – Novisiat SCJ St. Yohanes, Gisting (Lampung), dalam ReSi (Renungan Singkat) Dehonian, edisi hari Rabu, 15 November 2023.
Sahabat Dehonian yang diberkati Tuhan, menjalani hidup keseharian, kadang membawa kita pada perasaan serba otomatis atau merasa bahwa semuanya harus berjalan demikian adanya. Mungkin pada malam hari menjelang istirahat, kita tidak perlu memikirkan bahwa besok matahari akan muncul lagi atau tidak; kita tidak perlu memikirkan matahari akan terbit dari sebelah mana. Kita merasa yakin bahwa matahari memang seharusnya besok akan kembali terbit, dan terbitnya di sebelah timur. “Itu semua harus terjadi, karena memang demikianlah seharusnya”, gumam kita bila ditanya. Bila kita menjelang tidur, kita tidak perlu untuk memprogram sistem pernafasan dan jantung agar semuanya terus bekerja tatkala kita sedang istirahat. “Itu semua pasti akan bekerja dengan sendirinya, secara otomatis”, jawab kita bila ditanya mengapa bisa terjadi demikian. Merasa bahwa semua harus berjalan sebagaimana mestinya, menutup kepekaan kita akan daya Ilahi yang menggerakkan. Terkadang, kita lupa bahwa itu semua adalah bagian dari rahmat Allah yang setiap kali kita terima. Ada hal yang luar biasa di balik peristiwa yang biasa. Itulah yang terjadi bila kita merenungkan setiap waktu dalam sehari: ada rahmat Allah yang terus bekerja bagi dan dalam diri kita. Merasa bahwa semua sudah biasa dan menuntut bahwa semua harus berjalan sebagaimana mestinya, membuat kita lupa untuk mengucap syukur dan terima kasih kepada-Nya.
Lupa mengucap syukur kepada Allah atas begitu banyak rahmat yang diterima, bisa jadi bagian dari hidup kita. Untuk itu, Injil hari ini penting untuk direnungkan. Kembalinya seorang yang sudah disembuhkan Tuhan dari penyakit kusta, dan berterima kasih kepada-Nya – sedangkan yang kesembilan lainnya tidak melakukan hal yang sama – menjadi pengingat bagi kita. Bisa jadi, dari sekian banyak rahmat dalam hidup yang sudah kita terima dan nikmati, kita hanya sedikit bersyukur. Lebih parahnya lagi, kita lupa untuk berterima kasih kepada Tuhan.
Merenungkan Injil hari ini, mari kita menyadari akan banyak hal atau rahmat yang sudah kita terima dari Allah. Mungkin, aneka rahmat itu sudah menjadi hal biasa bagi kita, bahkan kita menuntut bahwa itu memang “jatah” kita. Untuk itu, dalam permenungan hari ini, sadari kembali rahmat demi rahmat yang sudah kita terima. Sadari pula bahwa setiap rahmat yang kita terima, semata-mata adalah kebaikan dari Tuhan. Sadari, bahwa kadang kita lupa untuk mengucap terima kasih kepada-Nya; kita lupa dan tidak sempat bersyukur kepada Tuhan.
Sahabat Dehonian, mari kita tambah kualitas kepribadian kita dengan menjadi orang Katolik yang bersyukur atas rahmat dalam hidup. Bersyukur atas rahmat dalam hidup, sejatinya mengajari kita untuk berani berkata “cukup” atas apa yang sudah kita terima dari-Nya. Bila adakalanya ternyata rahmat yang kita terima lebih dari pada cukup, itulah panggilan kita untuk berbagi kepada sesama.
Semoga Hati Kudus Yesus, memberkati kita semua. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami yang maharahim, dalam roti anggur ini berkenanlah menunjukkan belas kasih-Mu kepada kami dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih dan ajarilah kami hidup bantu-membantu bersama sesama kami. Demi Kristus, ….
ANTIFON KOMUNI – Lukas 17:17-18
Bukankah sepuluh orang yang menjadi bersih? Di manakah yang kesembilan orang lainnya? Tiadakah seorang pun yang kembali memuliakan Allah kecuali orang asing ini?
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang maharahim, Engkau telah membebaskan kami dari dosa melalui Yesus, yang penuh belas kasih. Kami mohon, limpahi rahmat-Mu, agar dapat saling memaafkan dengan tulus ikhlas dan semoga Engkau lalu hadir di tengah-tengah kami. Demi Kristus, ….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin
Makasih Romo, Gbu 🕊
Makasih Romo