Senin, 03 Juni 2024 – Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir

Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung Bandar Lampung Indonesia

 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA -lh. Why 12:11 

Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah Anak Domba. Hidup tidak mereka sayangi, maut tidak mereka takuti. Sebab itu mereka jaya bersama Kristus selama-lamanya. Aleluya.

PENGHANTAR: 

Para misionaris di Afrika sering mendengar, bahwa kesucian adalah pri vilegi orang kulit putih. Ucapan itu dapat difahami, meski tidak benar. Di antara para kudus hitam yang tak terhitung jumlahnya, yang secara mendalam dan sederhana menghayati hidup Kristen, ada beberapa yang menonjol seperti Karolus dan para temannya, hamba-hamba istana. Me reka tennasuk kasta istana, tetapi kemewahan tidak niencekik iman me reka. Mereka memilih maut daripada hidup mewah mendatar.

DOA PEMBUKA: 

Marilah berdoa: Allah Bapa kaini, Tuhan parenan, Engkau memberkati darah para saksi iman menjadi benih yang menumbuhkan umat baru Semoga ladang Gereja-Mu di Afrika yang sudah disiram darah Santo Karolus Lwanga dan teman-temannya membuahkan panenan berlimpah Demi Yesus Kristus, Putra-Mu…….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus 1:1-7

“Yesus Kristus telah menganugerahkan kepada kita janj-janji yang berharga. Berkat Dia, kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi.”

Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 91:1-2.14-15ab.15c-16

Ref. Ya Allahku, pada-Mulah aku percaya

  1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, “Tuhanlah tempat perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai.”

  2. Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakannya.

  3. Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya, dengan umur panjang akan Kukenyangkan dia; kepadanya akan Kuperlihatkan keselamatan yang datang dari pada-Ku.”   

BAIT PENGANTAR INJIL:

U :  Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Why 1:5ab) Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam maut; Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami dalam darah-Mu.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 12:1-12

“Mereka menangkap dan membunuh putra kesayangan, dan melemparkannya ke luar kebun anggur.”

Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, “Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.” Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan membiarkan Dia.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Terpujilah Kristus. 

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ 

Vivat Cor Jesu per Cor Marie. Hiduplah Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Resi yang terkasih, kita jumpa lagi dalam Renungan Singkat Dehonian hari ini: Senin, 03 Juni 2024, Hari Biasa dalam Pekan Biasa IX – Pw St. Karolus Lwangga dkk, Mrt. Bersama saya Romo Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung-Bandar Lampung-Indonesia mendengar dan merenungkan Sabda Tuhan, yakni Firman Tuhan yang tersurat dalam Injil Mrk 12:1-12.

Kisah yang diceritakan oleh Yesus hari ini dengan mudah diterima oleh pendengar-Nya. Perumpamaan ini menggambarkan satu situasi nyata di mana seorang pemilik tanah yang bertempat tinggal di lain tempat sekali-sekali mengirim seorang hamba untuk mengumpulkan bagian sebagaimana mestinya dari penghasilan tahunan kebun anggurnya. Para pendengar mengetahui keadaan yang digambarkan oleh Yesus di dalam perumpamaan ini; mereka dapat membayangkan akhir dari kisah ini dan menyetujui pelaksanaan peradilan. Lalu Tuhan Yesus sendiri mengalamatkan perumpamaan ini kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.

Perumpamaan ini mengungkapkan kasih Allah Yang Mahasabar – yang dengan berbagai macam cara berusaha menyapa manusia supaya datang kepada-Nya dan dengan sabar menantikan jawabannya. Disini yang dimaksud pertama-tama ialah orang Israel yang telah dipilih oleh Allah, tetapi kemudian juga kita semua, khususnya yang percaya kepada Tuhan.

Para hamba ialah para nabi yang diutus Allah mendahului Tuhan Yesus, Putra yang tunggal. Pesan mereka diabaikan dan banyak dari mereka yang dianiaya, bahkan ada yang dibunuh. Akhirnya Tuhan mengutus Putra-Nya sendiri sebagai tanda kasih-Nya yang tidak terbatas.

Namun, Putra ini ditolak juga walaupun dengan berbagai macam cara Yesus telah menyatakan kerahiman dan kasih Allah yang tiada taranya lewat pewartaan dan perbuatan-Nya, antara lain lewat mukjizat-mukjizat yang banyak sekali. Mengapa mereka tetap tidak percaya? Karena mereka itu lekat pada perkara-perkara duniawi sehingga realitas surgawi tertutup bagi mereka.

Yesus datang pada milik-Nya, pada kebun anggur-Nya, tetapi justru Ia ditolak, dibuang bahkan dibunuh!. Kita adalah penggarap, yang perlu bertanggung jawab atas rahmat, bakat, berkat, misi yang Tuhan percayakan pada kita; bukan menjadi perenggut, penguasa yang jahat. Kita tidak pernah punya hak menolak, membatasi orang, dan mengeluarkan orang dari pencariannya akan Tuhan.

Melalui warta Injil hari ini kita juga diteguhkan lewat sikap Yesus Sang Putra bahwa ada saat dimana kita merasa segala kebaikan yang kita lakukan, ketaatan pada Allah, kejujuran dan lain-lain seakan malahan berbuah kepahitan. Marilah kita mencontoh Tuhan Yesus sendiri yang selalu setia dan menunggu dengan sabar untuk selalu memberikan yang terbaik kepada kita. 

DOA:

Ya Tuhan, jauhkanlah aku dari segala ketamakan dan keinginan-keinginan yang tidak teratur akan perkara-perkara duniawi dan berilah aku keberanian untuk mencari lebih dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya. Amin. Semoga Allah yang mahakuaasa memberkati saudara dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa, sumber kesucian kami, kepada-Mu kami unjukkan dengan rendah hati persembahan dan permohonan umat-Mu, semoga pilihan para martir-Mu untuk lebih baik mati daripada berdosa mendorong kami untuk mengabdi Engkau sepenuh hati. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.

ANTIFON KOMUNI – Why 2:7

Para pemenang akan bersantap makan buah kehidupan yang tumbuh di taman Allah. Aleluya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber kekuatan umat-Mu, pada peringatan keinenangan para martir- Mu telah Kauperkerankan kami menyambut santapan surgawi. Santapan ini telah menguatkan mereka untuk menahan segala derita siksaan dengan sabar. Semoga iman dan cinta kasih kami pun Kaukuatkan, agar tetap teguh dalam segala derita dan cobaan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Karolus Lwanga, Martir 

Kekristenan masih merupakan hal baru di Uganda, Afrika, ketika suatu misi Katolik dimulai di sana pada tahun 1879. Para imam yang diutus adalah para imam Misionaris Afrika. Karena jubah mereka yang putih, mereka lebih dikenal dengan sebutan  “Imam-imam Putih”.

Raja Mwanga tidak mengerti apa itu Kristen. Tetapi, ia menjadi amat marah ketika seorang katekis Katolik, Yosef Mkasa, menasehatinya untuk memperbaiki cara hidupnya yang bejat. Raja Mwanga adalah seorang homoseksual dan sering memaksa para pemuda pelayan istana untuk memuaskan birahinya. Murka raja Mwanga berubah menjadi rasa benci dan dendam terhadap Yosef Mkasa dan agamanya. Segelintir pejabat istana yang ambisius mengobarkan murka raja dengan dusta mereka. Raja kemudian memerintahkan untuk membunuh sekelompok orang Katolik Anglikan beserta Uskup mereka. Yosef Mkasa sendiri dihukum penggal pada tanggal 18 November 1885. Penganiayaan atas semua orang Kristen pun dimulailah. Tercatat seratus orang Katolik Roma terbunuh. Dua puluh dua orang martir di antaranya kelak dinyatakan kudus.  

 

Dengan wafatnya Yosef Mkasa, Karolus Lwanga menjadi pemimpin guru agama dari para pelayan istana yang beragama Katolik. Pada tanggal 26 Mei 1886, raja mendapati bahwa sebagian dari para pelayannya telah menjadi Katolik. Ia memanggil Denis Sebuggwawo. Ia bertanya apakah Denis mengajarkan agama kepada pelayan-pelayan istana yang lain. Denis menjawab ya. Raja segera menyambar pedangnya lalu menusukkannya dengan keji ke tenggorokan pemuda itu. Kemudian, raja menyerukan bahwa tidak seorang pun diijinkan meninggalkan istana. Genderang perang ditabuh sepanjang malam.

Dalam suatu ruangan tersembunyi, Karolus Lwanga secara sembunyi-sembunyi membaptis empat pelayan istana. Seorang di antaranya adalah St. Kizito, seorang remaja periang serta murah hati yang baru berumur tiga belas tahun. Dialah yang paling muda dalam kelompok mereka. St. Karolus Lwanga telah seringkali menyelamatkan Kizito dari nafsu jahat raja.

Santo Karolus Lwanga bersama sebagian besar dari 22 martir Uganda dibunuh pada tanggal 3 Juni 1886. Mereka dipaksa berjalan tiga puluh tujuh mil jauhnya (± 60 km) ke tempat pelaksanaan hukuman mati. Setelah beberapa hari dipenjara, mereka dilemparkan ke dalam kobaran api. Tujuh belas dari para martir tersebut adalah para pelayan istana. Salah seorang yang wafat dihari naas tersebut adalah Santo Mbaga Tuzinde. Ayahnya sendiri yang bertugas sebagai algojo pada hari itu. Ia dipukuli dahulu sampai mati lalu tubuhnya dibakar bersama dengan Karolus Lwanga dan yang lainnya.

Para Martir ini dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XV pada tanggal 6 Juni 1920 dan dikanonisasi oleh Paus Paus Paulus VI pada 18 Oktober 1964.

Sumber: https://www.mirifica.net/2020/06/04/santo-karolus-lwanga-03-juni/

No Comments

Leave a Comment