Rabu, 05 Juni 2024 – PW. St. Bonifasius Usk.Mrt

Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ dari komunitas SCJ Sacred Heart Formation House, Cagayan De Oro City – Philippines

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA:

Merekalah orang suci, sahabat Allah, yang mulia karena mewartakan kebenaran ilahi.

KATA PENGANTAR:

Karya perintisan sampai sekarang masih tetap menarik. Winfried, seorang misionaris dari Inggris juga seorang perintis religius. Tanpa mengenal lelah ia menjelajai seluruh jerman. Banyak orang suku Sakks yang bertobat. Didirikannya pula bermacam biara. Oleh Sri Paus Gregorius II ia ditahbiskan menjadi uskup. Dalam perjalanan keliling di Friesland ia dibunuh dan dimakamkan di Fulda, salah sebuah biara yang didirikannya sendiri.

DOA PEMBUKA:

Marilah berdoa: Allah Bapa, keteguhan para martir, hari ini kami memperingati Santo Bonifasius, uskup dan martir-Mu, yang telah memeteraikan dengan darah iman yang diajarkannya dengan lidah. Semoga berkat doa restunya kami selalu memegang teguh iman itu, serta menghayatinya dengan setia. Demi Yesus Kristus, …

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius 1:1-3.6-12

“Kobarkanlah karunia Allah yang ada padamu berkat penumpangan tanganku.”

Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.

Demikianlah sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 123:1-2.2bcd

Ref. Kepada-Mu, ya Tuhan, aku melayangkan mataku.

  1. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di surga. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya.

  2. Seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada Tuhan, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya
S : (Yoh 11:25a, 26) Akulah kebangkitan dan kehidupan. Barangsiapa percaya pada-Ku, tak akan mati.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 12:18-27

“Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.”

Pada suatu hari datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya, “Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita, ‘Jika seseorang yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya.’ Ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang wanita, lalu mati tanpa meninggalkan keturunan. Maka yang kedua mengawini dia, tetapi juga mati tanpa meninggalkan keturunan. Demikian juga yang ketiga. Dan begitulah seterusnya, ketujuh-tujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Akhirnya wanita itu pun mati. Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya telah beristerikan dia.” Jawab Yesus kepada mereka, “Kalian sesat, justru karena kalian tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab di masa kebangkitan orang mati, orang tidak kawin atau dikawinkan; mereka hidup seperti malaikat di surga. Mengenai kebangkitan orang mati, tidakkah kalian baca dalam kitab Musa, yaitu dalam cerita tentang semak berduri, bahwa Allah bersabda kepada Musa, ‘Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Allah bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat.”

Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Hubertus Aditya Prabowo SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Kerendahan hati dan kepedulian Tuhan Yesus terhadap jiwa-jiwa terpancar dalam perjumpaan-Nya dengan orang-orang yang membenciNya. Meskipun sangat menyadari ketidaktulusan dan jebakan verbal mereka, beliau tetap menanggapi pertanyaan mereka dan mengajar mereka serta menuntun mereka pada pertobatan. Dia mengabaikan kebencian dari orang-orang yang tidak menyukaiNya dan memberikan penjelasan atas ketidaktahuan mereka: “Ketika mereka bangkit dari antara orang mati, mereka tidak kawin dan tidak dikawinkan, tetapi mereka seperti malaikat-malaikat di surga” (Matius 7:29). Yesus mengajar sebagai orang yang mempunyai otoritas. Dalam hidup, kita juga diundang untuk mencontoh apa yang dilakukan Yesus.  Kapan pun ada pertanyaan tentang iman, meskipun diolok-olok, kita tetap mempunyai kesempatan untuk memberikan jawabannya. Kita harus melakukannya dengan kejelasan dan kasih yang semaksimal mungkin. Keyakinan kita bahwa Tuhan sendiri yang akan membukakan hati mereka kepada kebenaran iman.

Tuhan kita telah mengungkapkan kebenaran mendalam yang menyentuh hati orang-orang Saduki yang tidak percaya akan kebangkitan orang mati. mereka beriman kepada Tuhan dan wahyu-Nya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub. Mereka percaya bahwa Tuhan berbicara kepada Musa. Oleh karena itu, jika mereka percaya kepada Tuhannya Abraham, Ishak, dan Yakub, maka mereka secara implisit percaya akan kehidupan kekal manusia. Yesus mengatakan kepada mereka bahwa Tuhan adalah Tuhan orang hidup. Tuhan adalah sumber kehidupan. Tuhan tidak pernah “terjebak” di masa lalu. Kematian bukanlah keputusan terakhir di hadapan Tuhan. Karena, Kebangkitan Tuhan Yesus  akan menjadikan kebenaran ini semakin jelas, bahwa kehidupan manusia bukan berakhir pada kematian, tetapi ada kehidupan kekal yang menanti kita.

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa yang mahakuasa, terimalah kiranya persembahan umat-Mu pada peringatan Santo Bonifasius, uskup dan martir-Mu. Semoga dalam hidup kami sehari-hari kami meneladan pengurbanan Kristus yang kami kenangkan dalam perayaan ini. Sebab Dialah …

ANTIFON KOMUNI:

Domba-domba-Ku akan Kugembalakan, dan akan kujaga senantiasa.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa Allah Bapa, sumber iman kepercayaan kami, teguhkanlah hamba-hamba-Mu dalam iman berkat daya perayaan suci ini. Semoga iman itu kami akui dan kami hayati dengan perkataan dan perbuatan di mana-mana. Demi Kristus, …

DOWNLOAD AUDIO RESI: 

Santo Bonifasius

Rasul Bangsa Jerman Winfrid, Winfried, Wynfrith, Boniface of Crediton

Rasul besar Jerman ini dilahirkan di Wessex, Inggris, antara tahun 672 dan 680. Ketika ia masih kecil, beberapa orang misionaris tinggal sementara waktu lamanya di rumahnya. Mereka menceritakan kepada Bonifasius segala sesuatu yang mereka lakukan. Para misionaris itu begitu gembira serta penuh semangat dalam mewartakan Kabar Gembira kepada orang banyak. Dalam hati Bonifasius memutuskan bahwa kelak, apabila telah dewasa, ia pun akan seperti mereka.

Ketika masih muda, ia belajar di sebuah sekolah biara Benediktin. Beberapa tahun kemudian, ia menjadi seorang guru yang populer. Ketika ditahbiskan sebagai seorang imam, ia menjadi seorang pengkhotbah yang ulung sebab ia begitu penuh semangat.   

Bonifasius ingin agar semua orang mempunyai kesempatan untuk mengenal serta mengasihi Yesus dan Gereja-Nya. Ia menjadi seorang misionaris di bagian barat Jerman. Paus St. Gregorius II memberkatinya serta mengutusnya dalam misi tersebut. Bonifasius berkhotbah dan berhasil dengan gemilang. Ia seorang yang lemah lembut serta baik hati. Ia juga seorang yang amat pemberani. Suatu ketika, guna membuktikan bahwa berhala-berhala kafir itu tidak benar, ia melakukan sesuatu yang sangat berani.

Adalah suatu pohon oak yang sangat besar yang disebut “Oak Thor”. Orang-orang kafir percaya bahwa pohon itu pohon keramat bagi para dewa mereka. Di hadapan orang banyak, Bonifasius menebas pohon itu beberapa kali dengan sebuah kampak. Pohon besar itu pun tumbang. Orang-orang kafir menjadi sadar bahwa dewa-dewa mereka itu tidak ada ketika tidak suatu pun terjadi atas Bonifasius.

Marilah kita berdiri tegak mempertahankan kebenaran dan mempersiapkan jiwa-jiwa kita menghadapi pengadilan… hendaknya kita tidak menjadi anjing yang tidak menggonggong atau penonton yang diam membisu atau pun gembala upahan yang melarikan diri menghadapi serigala.”  ~St. Bonifasius

Di mana saja Bonifasius berkhotbah, orang-orang bertobat diterima dalam pangkuan Gereja. Sepanjang hidupnya, ia mempertobatkan sejumlah besar orang. Sebagai ganti patung-patung berhala, Bonifasius mendirikan gereja-gereja dan biara-biara.

Pada tahun 732, Bapa Suci yang baru, St. Gregorius III mentahbiskan Bonifasius sebagai Uskup Agung di Bavaria, yang sekarang merupakan wilayah negara Jerman. Bersama rekan-rekannya, Bonifasius pergi untuk mengajarkan iman yang benar kepada penduduk di sana.

Di Bavaria, uskup yang kudus ini berhasil dengan gemilang pula. Kemudian, suatu hari, Bonifasius sedang mempersiapkan penguatan bagi beberapa orang yang bertobat. Sekelompok prajurit yang ganas menyerang mereka. Bonifasius tidak mengijinkan para pengikutnya berkelahi melawan mereka. “Tuhan kita menghendaki agar kita membalas kejahatan dengan kebaikan,” katanya. “Telah tibalah hari yang telah lama kunanti-nantikan. Percayalah kepada Tuhan dan Ia akan menyelamatkan kita.” Orang-orang barbar itu pun menyerang dan Bonifasius adalah orang pertama yang terbunuh. Ia wafat sebagai martir pada tanggal 5 Juni 754.

St. Bonifasius dimakamkan di sebuah biara terkenal yang didirikannya di Fulda, Jerman, seperti yang diinginkannya.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

Arti Nama

Bonifasius = Yang berbuat baik (Latin)

Variasi Nama

Bonifác (Czech), Bonifaas, Faas (Dutch), Bonifaz (German), Bonifác (Hungarian), Bonifacio (Italian), Bonifatius (Late Roman), Bonifacy (Polish), Bonifacio (Portuguese), Bonifacio (Spanish) 

Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/juni/bonifasius.html

1 Comment

  • Firmus dega Juni 5, 2024 at 9:39 am

    Makasih Romo

    Reply

Leave a Comment