Rm. Rafael Sudibyo SCJ dari Komunitas SCJ Paroki St.Theresia Jambi – Indonesia
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mt. 11:29
Terimalah bebanku dan belajarlah dari padaKu, sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati. maka hatimu akan tenang.
PENGANTAR:
Suatu doa bagus disajikan dalam bacaan pertama. Doa demikian mengandaikan iman mendalam. Kuk cinta kasih Yesus itu lembut dan bebannya ringan. Kita mengira harus merin-tis jalan sendiri. Tetapi Yesuslah yang meratakan jalan bagi orang benar. Semoga dalam perayaan Ekaristi hari ini kita dapat menikmati hubungan mesra dengan Allah dan dengan sesama satu sama lain.
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahakuasa, ketika manusia menderita sengsara dan sakit, Engkaulah yang menyampaikan sabda pembebasan serta pengharapan melalui Yesus PuteraMu. Semoga kami dapat mengalami dan menikmati pemeliharaanMu yang besar dalam segala usaha kami. Demi Yesus Kristus, …..
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kitab Yesaya 26:7-9.12.16-19
“Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkitlah dan bersorak-sorailah.”
Pada suatu waktu kidung berikut akan dinyanyikan di tanah Yehuda, “Ya Tuhan, Engkau merintis jalan lurus bagi orang benar. Kami juga menanti-nantikan saat Engkau menjalankan penghakiman. Kesukaan kami ialah menyebut nama-Mu dan mengingat Engkau. Dengan segenap jiwa aku merindukan Dikau pada waktu malam, dan dengan sepenuh hati aku mencari Engkau pada waktu pagi. Sebab apabila Engkau datang menghakimi bumi, maka penduduk dunia akan belajar apa yang benar. Ya Tuhan, Engkau akan menyediakan damai sejahtera bagi kami, sebab segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami. Ya Tuhan, dalam kesesakan mereka mencari Engkau. Ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa. Seperti wanita yang mengandung dan sudah dekat waktunya melahirkan, menggeliat sakit dan mengerang karena sakit beranak, demikianlah tadinya keadaan kami di hadapan-Mu, ya Tuhan. Kami mengandung, kami menggeliat sakit, tetapi seakan-akan hanya melahirkan angin. Kami tidak dapat mengadakan keselamatan di bumi, dan tiada lahir penduduk dunia. Ya Tuhan, orang-orang-Mu yang telah mati akan hidup kembali, mayat-mayat mereka akan bangkit lagi. Hai kalian yang sudah dikubur dalam tanah, bangkit dan bersorak sorailah! Sebab embun Tuhan ialah embun terang dan bumi akan melahirkan arwah kembali.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 102:13-14ab.15.16-18.19-21
Ref. Tuhan memandang ke bumi dari surga.
-
Engkau, ya Tuhan, bersemayam untuk selama-lamanya, dan nama-Mu lestari turun temurun. Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya. Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.
-
Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu, bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka.
-
Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab Ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus. Tuhan memandang dari surga ke bumi, untuk mendengarkan keluhan orang tahanan, dan membebaskan orang-orang yang ditentukan harus mati.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (Mat 11:28) Datanglah kepada-Ku, kalian yang letih dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 11:28-30
“Aku ini lemah lembut dan rendah hati.”
Sekali peristiwa bersabdalah Yesus, “Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat. Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, sebab Aku ini lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku.”
Demikianlah Sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Rafael Sudibyo SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Para pendengar Resi Dehonian yang terkasih, selamat berjumpa kembali dengan saya, Rm. Rafael Sudibyo, SCJ, dari komunitas Paroki St. Teresia Jambi, dalam resi – renungan singkat dehonian, edisi hari Kamis, Hari Biasa Pekan XV, 18 Juli 2024.
Para pendengar RESI Dehonian yang terkasih, ketika kita akan pergi kesebuah tempat, atau kita akan melakukan sesuatu hal, biasanya kita akan mengajak orang lain. Ajakan yang kita ungkapkan kepada orang itu, merupakan sebuah tawaran. Dan biasanya, ajakan yang kita berikan itu akan menguntungkan bagi seriap orang yang diajak. Dan biasanya, ketika kita mengajak seseorang, pastilah kita memiliki alasan tersendiri. Kita akan menawarkan ajakan itu terlebih utama kepada mereka yang kita kenal lebih mendalam, baru setelah itu, kepada mereka yang ada disekitar kita. Atau kita mengajak orang yang ada disekitar kita, ketika kita merasa nyaman dengan orang itu, baik sebagai rekan kerja, teman, maupun sahabat.
Lalu, mengapa kita, lebih nyaman mengajak mereka yang dekat dengan kita? Karena kedekatan itu merupakan hakekat utama dari hubungan antar manusia. Bahkan, bisa jadi, ketika kita mengajak mereka yang tidak dekat dengan kita, kita akan merasa sungkan, akan menjaga image, malu-malu untuk berbicara, dan lain sebagainya.
Dalam perikopa injil yang kita dengar pada hari ini, merupakan ajakan dari Mesias (Sang Juru Selamat manusia). Seperti Dia yang mengajak kita, yaitu Sang Juru Selamat manusia, berarti ajakan yang diberikan atau ditawarkan kepada kita merupakan untuk memperoleh keselamatan. Pasti kita semua kalau seandainya ditawari, apakah kita mau selamat, pasti kita semua akan menjawab, bahwa kita ingin selamat. Maka, untuk sampai pada keselamatan itu, kita tidak hanya menjawab bahwa kita mau menerima keselamatan namun bisa:
Pertama adalah kita harus selalu bisa bersyukur. Bersyukur artinya menerima dengan sukacita segala yang Tuhan rencanakan dan berikan. Kedua, bersikap rendah hati. Ternyata Tuhan berkenan kepada orang yang tidak mengagungkan keakuannya, kehebatannya sendiri. Ketiga, datang kepada Yesus setiap saat. Berarti menjadikan Yesus sangat berperan dalam hidup kita. Keempat, memikul tugas dan tanggungjawab yang diberikan. Tidak melarikan diri. Tidak menghindari segala beban yang harus dikerjakan. Dan kelima, belajar dari-Nya. Yesus adalah teladan hidup dalam kelembutan dan kerendahan hati.
Maka dari itu, marilah kita Kembali melihat dalam diri kita. Apakah selama ini, ajakan Tuhan Yesus kepada kita, kita abaikan begitu saja, atau kita telah menerima ajakan dari Tuhan itu kepada kita. Semoga, kita yang telah menerima ajakan dari Tuhan Yesus, semakin erat mejalin hubungan dengan Tuhan Yesus dan semakin penuh bersukacita.
Semoga Hati Kudus Yesus merajai hati kita semua. amin.
Para Pendengar Resi Dehonian dimanapun anda berada, semoga Tuhan selalu memberkati Langkah laku, aktivitas, dan persaudaraan diantara kita, + Dalam Nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. Amin.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa kami yang penyayang, lapar kami akan kedamaian semoga Kaucukupi, dan kedatangan kerajaanMu di tengah-tengah kami semoga Kaupercepat dalam diri Yesus, PuteraMu dan saudara kami se-Bapa, yang…..
ANTIFON KOMUNI – Mt. 11:28
Datanglah padaKu, kamu semua, yang letih lesu dan berbeban berat.Maka Aku akan menyegarkan kamu.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa kami yang mahasetia, Engkau memberikan janji kedamaian dan suka cita kepada siapa pun yang mengikuti PuteraMu.Kami mohon, perkenankanlah kami mengangkat beban kami dan dengan demikian dapat mempersiapkan kedamaian bagi sesama di sekitar kami. Demi Kristus,….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Amin
Makasih Romo
Terimakasih romo
Salam dari lagan