AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – I Korintus 1:18
Warta salib memang suatu kebodohan bagi yang akan binasa, tetapi kekuatan Allah bagi kita yang diselamatkan.
PENGANTAR:
Kehinaan salib sulit diterima dan bagi orang Yahudi suatu kebodohan. Kita sering lari ke arah rasional seperti orang Yunani. Tetapi ‘kebodohan Allah masih lebih bijaksana daripada manusia.’ Dalam perumpamaan tentang gadis-gadis bijak dan gadis-gadis bodoh, diperlihatkan oleh Yesus kebijakan baru Injil: siap siaga dan sekaligus bijak dan berhati-hati.
DOA PEMBUKA:
Marilah bedoa: Allah Bapa kami, sumber kebijaksanaan, berkenanlah menyampaikan sabda-Mu kepada kami dan ajarkanlah kepada kami, bahwa bagi siapa pun kebijaksanaan hidup hanya terdapat pada salib Yesus Kristus, Putra-Mu, ….
BACAAN PERTAMAl Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Korintus 1:17-25
“Kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi kebanyakan orang, tetapi bagi mereka yang terpanggil, merupakan hikmat Allah.”
Saudara-saudara, Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, melainkan untuk memberitakan Injil; dan ini pun bukan dengan hikmat perkataan, supaya salib Kristus jangan menjadi sia-sia. Sebab pemberitaan tentang salib memang suatu kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah. Karena ada tertulis, ‘Aku akan membinasakan hikmat orang-orang arif dan melenyapkan kearifan orang-orang bijak.’ Di manakah terdapat orang berhikmat? Di manakah si ahli Taurat? Di manakah orang cerdik pandai dari dunia ini? Bukankah Allah telah membuat hikmat dunia ini menjadi kebodohan? Sebab hikmat Allah telah menentukan bahwa dunia dengan hikmatnya tidak mengenal Allah. Oleh karena itu Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya berkat kebodohan pemberitaan Injil. Orang Yahudi menuntut tanda dan orang Yunani mencari hikmat. Tetapi kami memberitakan Kristus yang tersalib, suatu sandungan bagi orang Yahudi, dan kebodohan bagi orang bukan Yahudi. Tetapi bagi mereka yang dipanggil, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan dan hikmat Allah! Karena yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada manusia.
Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 33:1-2.4-5.10ab,11
Ref. Kita memuji Allah kar’na besar cinta-Nya.
-
Bersorak-sorailah, dalam Tuhan, hai orang-orang benar, dalam Tuhan! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
-
Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
-
Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya
S : (Mat 24:42a.44) Berjaga-jagalah dan berdoalah selalu, agar kalian layak berdiri di hadapan Anak Manusia.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 25:1-13
“Lihatlah pengantin datang, pergilah menyongsong dia!
Pada suatu hari Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong pengantin. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Yang bodoh membawa pelita, tetapi tidak membawa minyak. Sedangkan yang bijaksana, selain pelita juga membawa minyak dalam buli-bulinya. Tetapi karena pengantin itu lama tidak datang-datang, mengantuklah mereka semua, lalu tertidur. Tengah malam terdengarlah suara berseru, ‘Pengantin datang! Songsonglah dia!’ Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Yang bodoh berkata kepada yang bijaksana, ‘Berilah kami minyakmu sedikit, sebab pelita kami mau padam.’ Tetapi yang bijaksana menjawab, ‘Tidak, jangan-jangan nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kalian. Lebih baik kalian pergi membelinya pada penjual minyak.’ Tetapi sementara mereka pergi membelinya, datanglah pengantin, dan yang sudah siap sedia masuk bersama dia ke dalam ruang perjamuan nikah. Lalu pintu ditutup. Kemudian datanglah juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata, ‘Tuan, Tuan, bukakanlah kami pintu!’ Tetapi tuan itu menjawab, ‘Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kalian.’ Karena itu, berjaga-jagalah sebab kalian tidak tahu akan hari maupun saatnya.’
Demikianlah Sabda Tuhan. U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Saudari-saudara yang dicintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Jumat, 30 Agustus 2024, hari biasa pekan ke duapuluh satu, bersama saya Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta Indonesia. Semoga Belas Kasih dan Kerahiman dari Hati Yesus yang Maha Kudus memberkati anda semua. Amin. Tema Resi kita kali ini adalah: “Kesiapsediaan menanti kedatangan Tuhan”. Namun sebelumnya, mari kita mempersiapakan hati kita dan kita awali permenunga kita dengan tanda kemenangan kristus. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus..
Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang sepuluh gadis yang menantikan kedatangan mempelai laki-laki. Melalui perumpamaan ini Tuhan Yesus ingin mengajarkan kepada kita untuk selalu siap sedia dan berjaga-jaga dalam menantikan kedatangan Tuhan. Lalu apa yang bisa kita pelajari dan kita renungkan melalui pengajaran Tuhan yang kita dengarkan hari ini? Saya menawarkan 3 hal saja…
-
Kesiapan dalam Iman: Perumpamaan ini menekankan pentingnya kesiapan dalam iman. Lima gadis bijaksana membawa minyak cadangan, sementara lima gadis bodoh tidak mempersiapkannya. Ini mengajarkan kita bahwa iman yang sejati selalu siap menghadapi segala situasi, termasuk kedatangan Tuhan yang tidak kita ketahui waktunya. Kesiapan ini tidak hanya berbicara tentang iman yang teoritis, tetapi juga tentang tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
-
Pentingnya Kebijaksanaan dalam Bertindak: Kebijaksanaan menjadi penentu dalam perumpamaan ini. Gadis-gadis bijaksana tidak hanya membawa pelita, tetapi juga minyak sebagai persiapan. Dalam hidup, kebijaksanaan diperlukan untuk membuat keputusan yang benar dan bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan. Kebijaksanaan ini datang dari hubungan yang mendalam dengan Tuhan, melalui doa, membaca Firman, dan hidup dalam Roh.
-
Konsekuensi dari Kelalaian: Kelima gadis yang bodoh kehilangan kesempatan untuk masuk ke dalam pesta karena ketidaksiapan mereka. Ini mengingatkan kita bahwa kelalaian dalam hidup rohani dapat membawa konsekuensi yang serius. Tidak ada kesempatan kedua ketika waktu penghakiman tiba. Oleh karena itu, kita dipanggil untuk hidup dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab akan panggilan kita sebagai umat Kristiani.
Makasih Br
Kembali kasih..