Senin, 14 Oktober 2024 – Hari Biasa Pekan XXVIII

Fr. Novtavianus Aldi Prayoga SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya (VVP) Yogyakarta – Indonesia

 
 
 
 

AUDIO RESI:

ANTIFON PEMBUKA – Galatia 5:1

Kristus telah memerdekakan kita supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan lagi tunduk di bawah perhambaan.

PENGANTAR:

Barangsiapa mendengarkan dengan hati terbuka dan sebagaimana penduduk Ninive mendambakan cahaya, tidak memerlukan tanda-tanda lagi selain pewartaan Injil. Dengan demikian kita melangkah di jalan kebebasan. Barangsiapa menutup diri, menutup diri pula terhadap tanda lain. Kita telah menerima tanda Yesus sendiri. Dia telah menyerahkan diri demi kebahagiaan kita.

DOA PEMBUKA:

Marilah bedoa: Allah Bapa kami, sumber pengharapan, berilah kiranya kami tanda kehidupan dalam diri Yesus Putra Manusia. Semoga hidup dan wafat-Nya membangkitkan hidup baru penuh kekuatan dan harapan. Demi Yesus Kristus Putra-Mu, ….

BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Galatia 4:22-24.26-27.31-5:1

“Kita ini bukanlah anak dari wanita hamba, melainkan dari wanita merdeka.”

Saudara-saudara, ada tertulis bahwa Abraham mempunyai dua orang anak, seorang dari wanita yang menjadi hambanya dan seorang dari wanita yang merdeka. Tetapi anak dari wanita yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging, dan anak dari wanita yang merdeka itu oleh karena janji. Ini adalah suatu kiasan. Sebab kedua wanita itu adalah dua ketentuan Allah: yang satu berasal dari Gunung Sinai dan melahirkan anak-anak perhambaan, yaitu Hagar. Tetapi yang lain adalah Yerusalem surgawi, yaitu wanita yang merdeka, ibu kita. Karena ada tertulis, “Bersukacitalah, hai wanita mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai wanita yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab wanita yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai anak lebih banyak daripada yang bersuami.” Karena itu, Saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak dari wanita hamba melainkan anak-anak dari wanita yang merdeka. Sebab Kristus telah memerdekakan kita, supaya kita benar-benar merdeka. Karena itu berdirilah teguh dan jangan tunduk lagi di bawah perhambaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 113:1-2.3-4.5a.6-7

Ref. Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.

  1. Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan, sekarang dan selama-lamanya.

  2. Dari terbitnya matahari sampai pada terbenamnya terpujilah nama Tuhan. Tuhan tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.

  3. Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur.

BAIT PENGANTAR INJIL:

U : Alleluya, alleluya
S : (Mzm 95:8ab)  Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, dan janganlah bertegar hati.

BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 11:29-32

“Angkatan ini tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus.”

Sekali peristiwa Yesus berbicara kepada orang banyak yang mengerumuni Dia, “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menuntut suatu tanda, tetapi mereka tidak akan diberi tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab sebagaimana Yunus menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda bagi angkatan ini. Pada waktu penghakiman ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Salomo! Pada waktu penghakiman orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sungguh, yang ada di sini lebih besar daripada Yunus!”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus

RESI DIBAWAKAN OLEH Fr. Novtavianus Aldi Prayoga SCJ

Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.

Sahabat Pendengar Resi Dehonian terkasih, jumpa dengan saya Frater Novtavianus Aldi Prayoga SCJ dari Komunitas SCJ Visma Vijaya Praya Yogyakarta dalam Resi – Renungan Singkat Dehonian edisi Senin, 14 Oktober 2024. Sabda Tuhan yang akan kita dengar dan renungkan hari ini dari: Injil Suci menurut Lukas 11:29-32.

Sahabat Resi Dehonian yang terkasih, marilah kita mengawali renungan kita pada hari ini dengan mendengarkan sebuah cerita singkat berikut ini.

Di sebuah desa kecil yang terletak di kaki gunung, hiduplah seorang pria bernama Samuel. Samuel adalah seorang pemuda yang penuh rasa ingin tahu tentang kehidupan dan kebenaran. Sejak kecil, ia selalu mendengar cerita-cerita tentang Yesus, Sang Juru Selamat, tetapi semakin bertambah usia, semakin banyak pertanyaan yang menghantui pikirannya. Apakah Yesus benar-benar ada? Jika benar, bagaimana ia bisa merasakan kehadiran-Nya? Mengapa hidup penuh dengan kesulitan jika Tuhan memang benar-benar ada dan begitu dekat?

Kemudian, Samuel memulai pencariannya dengan berjalan menuju desa-desa lain di pegunungan. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang pertapa tua bernama Yohanes, yang tinggal di gua terpencil di puncak gunung. Banyak orang mengatakan bahwa Yohanes memiliki hikmat yang luar biasa, dan Samuel berharap bisa mendapatkan petunjuk darinya. Yohanes mendengarkan dengan penuh perhatian, dan setelah Samuel selesai bercerita, ia hanya tersenyum. “Tanda-tanda Yesus ada di mana-mana, anakku. Kamu hanya perlu membuka matamu dan hatimu,” katanya lembut. Samuel bingung. Ia berharap mendapatkan jawaban yang lebih konkret. “Tapi bagaimana aku bisa tahu apa tanda-tanda itu? Apakah aku harus melihat mukjizat besar? Mendengar suara dari langit?”

Yohanes tertawa kecil. “Mukjizat besar sering kali datang dalam bentuk yang paling sederhana, Samuel. Bukankah Yesus berkata, ‘Apa yang kamu lakukan kepada salah satu dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya kepada-Ku’?” Dengan kata-kata itu, Samuel meninggalkan gua Yohanes dengan perasaan bingung namun penuh harapan. Di perjalanan pulang, ia terus memikirkan kata-kata pertapa tua itu.

Beberapa hari kemudian, saat Samuel sedang berjalan di pasar, ia melihat seorang ibu tua yang kesulitan membawa keranjang penuh barang belanjaannya. Tanpa berpikir panjang, Samuel mendekat dan menawarkan bantuan. Ibu tua itu tersenyum hangat dan berterima kasih dengan tulus. Samuel merasakan kehangatan dalam hatinya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Beberapa hari kemudian, ia melihat seorang anak kecil menangis karena terpisah dari ibunya. Samuel membantu anak itu menemukan keluarganya. Saat melihat kegembiraan di wajah anak itu, lagi-lagi Samuel merasakan kehangatan yang sama.

Seiring berjalannya waktu, Samuel mulai menyadari sesuatu yang penting: setiap kali ia melakukan kebaikan kepada orang lain, ia merasakan kedamaian yang mendalam dalam hatinya. Ia mulai mengerti bahwa mungkin, tanda-tanda kehadiran Yesus tidak selalu datang dalam bentuk mukjizat besar atau suara dari langit. Mungkin tanda-tanda itu hadir dalam tindakan kasih sederhana yang ia lakukan setiap hari. Samuel pun menyadari bahwa Yesus tidak pernah jauh. Kehadiran-Nya ada di setiap orang yang ia temui, di setiap senyuman, dan di setiap tindakan kasih. Pada akhirnya, Samuel tidak lagi mencari tanda-tanda Yesus di luar dirinya, karena ia telah menemukan-Nya dalam kasih yang ia berikan dan terima dari sesamanya.

Sahabat Resi Dehonian yang dikasihi Tuhan. Yesus mengajak kita untuk mempercayai-Nya tanpa perlu melihat bukti-bukti yang luar biasa. Jika kita terus-menerus menuntut tanda dari Tuhan, itu menunjukkan kurangnya iman kita. Sebaliknya, kita dipanggil untuk percaya dan bertindak berdasarkan iman, seperti yang dialami Samuel dalam cerita di atas. Samuel merasakan kehadiran Yesus melalui perbuatan baik yang ia berikan dan terima dari orang-orang yang ia jumpai. Semoga, kita semakin menyadari kehadiran Yesus Kristus dalam setiap Tindakan kasih yang kita lakukan dan dalam setiap perjumpaan kita dengan sesama.

Semoga Hati Kudus Yesus selalu membimbing dalam hidup kita. Tuhan Memberkati. Amin

DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:

Allah Bapa kami, sumber kehidupan, semoga roti anggur ini menjadi tanda kehidupan, berkat Yesus Putra-Mu terkasih, yang telah wafat, bangkit dan naik ke surga, dan kini hidup dan bertakhta ….

ANTIFON KOMUNI – Mazmur 113:1-2

Pujilah, hai hamba-hamba Tuhan, pujilah nama Tuhan! Kiranya nama Tuhan dimasyhurkan sekarang dan selamanya.

DOA SESUDAH KOMUNI:

Marilah berdoa: Allah Bapa kami, sumber kebebasan sejati, kami bersyukur atas tanda Putra Manusia yang menjadi keselamatan kami. Kami mohon, singkirkanlah segala rasa takut dan cemas dari kehidupan kami dan semoga kami dapat mengimani Engkau, Tuhan segala yang hidup. Demi Kristus, ….

DOWANLOAD AUDIO RESI:

3 Comments

  • Firmus dega Oktober 14, 2024 at 10:22 am

    Makasih Fr

    Reply
  • Herlin Oktober 14, 2024 at 12:20 pm

    Amin

    Reply
  • Dina Sihotang Oktober 15, 2024 at 5:00 am

    Terimakasih frater

    Reply

Leave a Comment