AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Why 21:2
Kulihat kota suci, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah, terhias laksana mempelai, yang siap menyambut suaminya.
KATA PENGANTAR:
Tuhan tidak menyukai ghetto (pengkotak-kotakan). Gereja-Nya dipandang sebagai suatu umat yang tak mengenal batas bangsa, yang tidak mencoret nama atau mengucilkan seseorang. Demikianlah pandangan mengenai Gereja sebagai ruang luas di mana siapa saja yang mau mengabdi Tuhan mendapat tempat. Pesta pemberkatan Basilik Santo Yohanes Lateran ini mengajak kita mawas diri. Betulkan Gereja kita ini merupakan rumah doa, di mana orang dapat berdoa dengan mantab?
Bila semangat mengkotak-kotak menutup wajah Gereja kita, pantaslah kita dengan rendah hati mohon ampun dan berniat memperbaiki diri.
KEMULIAAN:
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang maha agung, Engkau telah berkenan memilih kami sebagai batu-batu hidup bagi bangunan kediaman-Mu. Curahkanlah selalu anugerah Roh kepada Gereja-Mu agar umat-Mu yang selalu setia akan rahmat-Mu berkembang dalam pembangunan Yerusalem baru. Demi Yesus Kristus, …
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Yehezkiel 47:1-2.8-9.12
“Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup.”
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, “Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 46:2-3.5-6.8-9
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
-
Allah itu tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
-
Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, di sukakan oleh aliran-aliran sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
-
Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan. Yang mengadakan permusuhan di bumi.
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus 3:9b-11,6-17
“Kamu adalah tempat kediaman Allah.”
Saudara-saudara, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (2Taw 7:16, 2/4) Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 2:13-22
“Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri.”
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku. Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi Dehonian yang dicintai dan mencintai Hati Kudus Yesus.. Salam jumpa Bersama Saya, Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Rumah SCJ Cipinang Cempedak Jakarta Timur dalam Resi (Renungan singkat) Edisi Sabtu, 09 November 2024, bertepatan dengan pesta pemberkatan Gereja Basilika Lateran.
Tema Resi kita kali ini adalah: “Menjadi Bait Allah yang Hidup”. Marilah kita mempersiapkan hati untuk mendengarkan bacaan hari ini. Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin
Para Sahabatku, saudari-saudara yang diksihi dan mengasihi hati Yesus. Pada hari ini kita umat katolik merayakan pesta pemberkatan Gereja Basilika Lateran. Basilika ini dikenal sebagai “Ibu dan Kepala dari semua Gereja di seluru dunia.” Hari ini kita bukan hanya merayakan bangunan fisik gereja, tetapi lebih dari itu, kita juga diundang untuk merenungkan makna mendalam dari Gereja sebagai rumah Allah dan panggilan kita untuk menjadi bait Allah yang hidup. Lalu apa yang bisa kita renungkan dan kita ambil hikmahnya? Saya menawarkan 3 hal saja.
-
Kita merenungkan Gereja sebagai Rumah Doa: dalam injil yang baru saja kita dengar, mengisahkan ahwa Tuhan Yesus menunjukkan kesedihan-Nya, kekecewaan-Nya, bahkan kemarahan-Nya melihat kesucian rumah Allah dirusak oleh orang-orang berjualan di dalam bait Allah. Ia dengan tegas membersihkan Bait Suci dari para pedagang yang mengabaikan kekudusan tempat ibadah. Kita diajak merenungkan kembali sikap kita terhadap gereja sebagai tempat kudus, tempat kita mendekatkan diri pada Allah dengan hati yang penuh hormat. Bukan tempat untuk ngrumpi, bahkan asyik dengan gaget sendiri bahkan saat sedang dilaksanakan perayaan Ekaristi.
-
Panggilan untuk Menjadi Bait Allah yang Hidup: Tuhan Yesus juga mengingatkan kita bahwa tubuh kita adalah Bait Allah, tempat kediaman Allah. Kita diminta menjaga diri dari hal-hal yang mengotori jiwa dan hidup kita. Pada pesta pemberkatan Basilika Lateran ini kita diingatkan untuk menjaga hati, pikiran, dan perbuatan kita agar tetap bersih, sehingga kita layak menjadi tempat kediaman Allah yang suci.
-
Undangan untuk Pembaharuan dan Pertobatan yang terus menerus: Ketika Tuhan Yesus berkata bahwa Bait Suci akan dibangun kembali dalam tiga hari, Ia mengisyaratkan kebangkitan-Nya. Dalam hidup kita, kita dipanggil untuk mengalami pembaharuan yang terus-menerus melalui pertobatan dan komitmen kita untuk hidup dalam terang dan kasih-Nya. Kita diundang untuk berani berubah dan membiarkan kasih Kristus memperbarui dan merajai hati kita.
Saudari-saudara yang dikasihi dan mengasihi Hati Yesus, marilah kita terus menrus meneladani semangat Hati Yesus yang mencintai Bait Allah. Semoga perayaan ini menginspirasi kita untuk hidup lebih suci dan menjaga diri menjaga hati kita sebagai bait yang hidup bagi Allah. Dengan demikian, Hati Yesus senantiasa merajai hati kita sehingga kita dapat memancarkan kasih dan damai Tuhan bagi dunia. Amin. in.
Tuhan memberkati.. Berkah Dalem. Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
DOA UMAT:
I : Sering kita kurang menyadari bahwa tuhan mau berada di tengah-tengah kita, dan bahwa kita diperkenankan memanjatkan doa kepada-Nya di rumah doa ini.
L : Bagi semua anggota umat kita: agar kita dipasang sebagai batu-batu hidup dalam bangunan rohani, dan terutama menjadi insan berdoa. Marilah kita mohon,..
L : Bagi para gelandangan, yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap: semoga mereka merasa krasan di dalam Gereja dan bertemu dengan orang-orang yang mau membantu. Marilah kita mohon,…
L : Bagi diri kita: semoga kita menemukan cara-cara yang lebih nyata dalam menghayati cinta ksih kepada sesama, yang sungguh memerlukan bantuan kita. Marilah kita mohon,…
I : Allah Bapa di surga, Engkau hadir di tengah kami, di dalam gedung batu dan di dalam diri kami yang lemah ini. Maka kabulkanlah doa-doa kami dan penuhilah hasrat keinginan kami. Demi Kristus, …
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa yang mahaagung, terimalah kiranya roti dan anggur, persembahan umat-Mu yang bersuka cita. Semoga umat yang berkumpul di rumah doa ini terbuka hatinya terhadap rahmat-Mu. Demi Kristus, …
PREFASI:
I : Sungguh layak dan sepantasnya, ya Bapa yang kudus, Allah yang kekal dan kuasa, bahwa di mana pun juga kami senantiasa bersykur kepada-Mu.
Sebab Engkau sudi mendiami rumah doa ini, agar dengan bantuan rahmat-Mu kami menjadi kediaman Roh Kudus, yang indah berseri karena hidup suci. Gedung ini melambangkan pula Bunda Gereja, mempelai Kristus, yang Kaukuduskan berkat karya-Mu yang abadi. Maka Gereja Kaugembirakan laksana bunda berputera tak terhitung banyaknya, dan Kausinari dengan kemuliaan-Mu di surge. Dari sebab itu bersama para orang kudus serta rombongan para malaikat di surga, kami memuji Engkau sambil berseru/bernyanyi:
U : Kudus, kudus,.
ANTIFON KOMUNI – 1Petrus 2;5
Kita laksana batu yang hidup, disusun menjadi rumah rohani, imamat suci dalam Kristus Yesus.
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahaagung, di duni ini Engkau telah sudi membangun Gereja-Mu sebagai lambang Yerusalem surgawi. Tinggallah selalu beserta kami Karena rahmat santapan suci ini, hantarlah kami memasuki kediaman-Mu yang mulia dan abadi. Demi Kristus, …
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Sabtu 09 November 2024 oleh Br. Andreas Gatot Yudoanggono SCJ dari Komunitas SCJ Cipinang-Cempedak Jakarta IndonesiaUnduh
Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran
9 November
Hari ini kita merayakan pesta pemberkatan Gereja Basilik Lateran. Basilik agung ini didirikan oleh kaisar Konstantinus Agung, putera Santa Helena, pada tahun 324. Dalam konteks sejarah Gereja Kristen, basilik ini merupakan basilik agung yang pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan perdamaian di dalam Gereja setelah tiga-abad lebih berada di dalam kancah penghambatan dan penganiayaan kaisar-kaisar Romawi yang kafir. Pemberkatannya yang kita peringati pada hari ini merupakan peringatan akan kemerdekaan dan perdamaian itu.
Memang semenjak zaman para rasul, sudah ada tempat-tempat berkumpul untuk merayakan Ekaristi serta mendengarkan Firman Tuhan. Namun karena ketenteraman Gereja selalu diselingi dengan aksi-aksi pengejaran dan penganiayaam terhadap orang Kristen, maka gereja-gereja pada waktu itu hanyalah berupa sebuah ruangan di dalam rumah-rumah tinggal orang Kristen. Selama berkobarnya penganiayaan, upacara-upacara keagamaan biasanya dirayakan di katekombe-katekombe, yaitu kuburan bawah tanah di luar kota.
Ketika Kaisar Konstantinus bertobat dan mengumumkan edik Milano Dada tahun 303, ia memusatkan perhatiannya pada pembangunan gereja-gereja yang indah. Ibunya Santa Helena menjadi salah seorang pendorong dan pembantu dalam usaha mendirikan gereja-gereja itu. Gereja pertama yang dibangun ialah Basilik Agung Penebus Mahakudus di Lateran. Letaknya di atas bukit Goelius dan tergabung dengan istana kekaisaran, Lateran. Gereja ini diberkati dengan suatu upacara agung dan meriah oleh Sri Paus Silvester I (314-335) pada tahun 324. Karena basilik itu merupakan gereja katedral untuk Uskup Roma yang sekaligus menjabat sebagai Paus, maka basilik itu pun disebut ‘induk semua gereja’, baik di Roma maupun di seluruh dunia. Karena itu juga basilik Lateran merupakan gereja paroki bagi seluruh umat Katolik sedunia. Basilik itu sekarang disebut Gereja Santo Yohanes Lateran.
Mula-mula pesta ini hanya dirayakan di Roma, namun lama kelamaan menjadi pesta bagi seluruh gereja. Dalam pesta ini, selain kita mengenang dan memperingati kemerdekaan dan perdamaian yang dialami Gereja, kita juga mau mengungkapkan cinta kasih dan kesatuan kita dengan Uskup Roma, yang sekaligus menjabat sebagai Paus, pemersatu seluruh Gereja dalam cinta kasih Kristus.
Gereja, tempat kita berkumpul merupakan tanda dan lambang Gereja, Umat Allah. Gereja yang sebenarnya tidak dibangun dari kayu dan batu yang mati, melainkan dari batu yang hidup. Kitalah batu hidup yang membentuk rumah Allah itu, kediaman Roh Kudus yang indah berseri karena hidup suci. Apakah kita dalam hidup sehari-hari ikut membangun Gereja yang hidup itu?
Alat untuk download audio belum ada
Terima kasih
Makasih Br