AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA – Mzm 95 : 3 – 4
Ceriterahkanlah kemuliaan Tuhan di antara para bangsa dan karya-Nya yang agung di antara suku. Sebab Tuhan maha agung dan sangat terpuji.
PENGANTAR:
Di dalam hidup suatu kebetulan sering besar perannya. Fransiskus pergi ke universitas Paris dengan harapan kelak dapat menjadi mahaguru. Pertemuannya dengan Ignasius menjadi titik balik. Bersama teman-temannya ia menjadi Yesuit. Dan sebagai misionaris pertama ia melawat ke Asia. Dalam waktu singkat ia berhasil gilang-gemilang. Di India, Sailan, Maluku dan Jepang ia meletakkan dasar-dasar Gereja Asia. Ia meninggal di dekat perbatasan Cina ketika tidak mendapat izin masuk.
KEMULIAAN:
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa : Allah Bapa, penyelamat umat manusia, Pelbagai bangsa Kaujadikan milik-Mu Berkat pewartaan Santo Fransiskus Xaverius. Semoga semangat kerasulannya berkobar Dalam hati semua orang beriman, Sehingga dimana-mana umat-Mu berkembang subur. Demi Yesus Kristus,…
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus 9:16-19.22-23
“Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil.”
Saudara-saudara, jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku jika tidak memberitakan Injil. Seandainya aku melakukan pemberitaan itu atas kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan atas kehendakku sendiri, pemberitaan itu merupakan tugas yang ditanggungkan Allah kepadaku. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa imbalan, dan bahwa aku tidak menuntut hakku sebagai pemberita Injil. Sesungguhnya aku bukan hamba siapa pun. Meskipun begitu, aku menjadikan diriku hamba semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya sedapat mungkin aku memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian di dalamnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 117:1.2
Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil.
-
Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
-
Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
S : (Mat 28:19-20) Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus 16:15-20
“Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil!”
Pada suatu hari Yesus yang bangkit dari antara orang mati menampakkan diri kepada kesebelas murid, dan berkata kepada mereka, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Tuhan Yesus ke surga lalu duduk di sebelah kanan Allah. Maka pergilah para murid memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Thomas Suratno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Sahabat Resi yang terkasih, kita jumpa lagi dalam Renungan Singkat Dehonian hari ini: Selasa, 03 Desember 2024. Pesta S. Fransiskus Xaverius, Imam. Bersama saya, Romo Thomas Suratno SCJ dari komunitas SCJ Teluk Betung-Bandar Lampng – Indonesia, mendengar dan merenungkan sabda Tuhan, yakni firman Tuhan yang tersurat dalam Mrk 16:15-20.
Hari ini kita merayakan Pesta Santo Fransiskus Xaverius, seorang imam dan Pelindung Karya Misi. Dia berasal dari istana Xavier di Navarra Spanyol Utara dari keluarga kaya. Ia belajar di universitas Paris. Di sana ia bergaul dengan orang-orang terpelajar dan terkemuka. Salah seorang teman pergaulannya adalah Ignasius Loyola. Ignasius mempunyai pengaruh besar terhadap jalan hidupnya. Satu pertanyaan yang membuka lembaran hidupnya yang baru adalah: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, namun kehilangan jiwanya?” Pertanyaan ini sungguh mempengaruhi sikap hidupnya sehingga ia berani mengabdikan seluruh hidupnya sebagai Abdi Allah bagi penyebaran Injil dan pembangunan Kerajaan Allah di dunia.
Didorong oleh pertanyaan yang selalu terngiang-ngiang dalam pikiran dan hatinya, ia masuk biara Serikat Yesus. Sesudah ditahbiskan imam, Fransiskus bersama Ignasius berangkat ke Roma untuk menyelesaikan berbagai urusan yang berkaitan dengan pendirian Serikat Yesus dan misinya. Fransiskus bersama imam-imam Yesuit mewartakan Injil di wilayah jajahan Portugis di India. Di India dia mempermandikan banyak orang di Goa, Sri Langka dan Malaka.
Pada tahun 1546 ia berlayar dengan kapal dagang ke kepualauan di Indonesia bagian Timur, terutama di Maluku. Di sana ia mempermandikan banyak orang menjadi katolik. Dari Maluku ia ke Jepang. Lalu berlayar menuju Tiongkok dengan sebuah kapal Portugis. Sambil menunggu penjemputan ke daratan Tiongkok, Fransiskus Xaverius jatuh sakit dan sesudah dua minggu, tepatnya tanggal 3 Desember 1552, ia menghembuskan nafas terakhir. Karena kesalehan dan semangat hidupnya dalam mewartakan Injil Tuhan khususnya di beberapa wilayah di Asia, Paus Pius X mengangkatnya sebagai Pelindung utama karya misi.
Dalam warta Injil hari ini, Yesus berkata kepada para muridNya: “Pergilah ke seluruh dunia, wartakanlah Injil kepada segala mahkluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.” Ajakan Yesus Kristus ini sungguh dihayati dan diamalkan oleh Fransiskus. Dia tinggalkan keluarganya yang kaya raya, berlayar berbulan-bulan dengan kapal laut. Kadang hidup menderita di tengah laut dan bekerja keras mengarungi lautan demi Kristus yang diimaninya. Pusat perhatiannya hanya pada misi Kristus. Ia selalu berdoa dan berharap semoga banyak orang percaya dan dibaptis agar boleh memperoleh keselamatan. Menyelamatkan orang lain dari kegelapan dosa adalah satu kebahagian besar baginya. Fransiskus Xaverius selalu dikenang oleh orang India, Malaka, Maluku, Jepang dan China karena jasanya sudah memperkenalkan Injil Kristus ke tempat mereka. Di Indonesia pun nama Xaverius juga dikenang dengan menyematkan nama itu pada lembaga-lembaga sekolah dan kesehatan.
Lalu bagaimana dengan kita? Apakah ajakan dan Sabda Tuhan hari ini sudah menjadi bagian dari hidup kita? Apakah ajakan Kristus untuk pergi mewartakan Injil-Nya sudah kita hayati dan amalkan dalam hidup harian kita? Sadarilah bahwa mewartakan Injil kristus tidak selamanya harus pergi jauh-jauh dari tempat tinggal kita. Misi Kristus juga bisa dijalankan dalam keluarga kita, di tempat kerja kita, dalam lingkungan kita sendiri. Kesaksian hidup dan menghidupi nilai-nilai Injil adalah bentuk-bentuk konkrit dari pewartaan misi Kristus. Kalau kita sudah menghayati dan mengamalkannya maka sebenarnya kita sudah mewartakan Injil kristus bagi sesama.
DOA: Ya Tuhan Allah, semoga Engkau selalu menyadarkan aku akan kewajiban dan tugasku untuk meneruskan tugas pelayanan Kristus dan aku memohon juga pada St. Fransiskus Xaverius: doakahlah aku selalu. Amen.
Semoga Allah yang mahakuasa memberkati saudara dalam nama Bapa dan Putera dan Roh kudus. Amin.
DOA UMAT:
I : Tuhan Yesus bersabda, “ Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibabtis akan diselamatkan. “Mengingat tugas perutusan itu Santo Fransiskus Xaverius telah melawat ke Asia dan memperkenalkan Kristus kepada pelbagai bangsa. Marilah kita mohon semangat kerasulannya kepada Bapa di surga :
L : Bagi Gereja di seluruh dunia : Semoga Gereja dewasa ini semakin menghayati semangat kerasulan sejati dalam kata dan karya.
L : Bagi pemerintahan –pemerintah Negara : Semoga kebebasan beragama dan pertobatan dijamin benar-benar.
L : Bagi para penderita cacat atau sakit : Semoga mereka berani mempersembahkan penderitaannya demi keselamatan sesamanya.
L : Bagi diri kita di sini : Semoga semangat merasul tetap menyala di dalam hati kita, sehingga tak segan-segan member kesaksiaan iman di mana saja.
I : Allah Bapa, sumber keselamatan umat manusia, dengar-kanlah dan kabulkanlah doa permohonan umat-Mu. Curahkanlah Roh-Mu kepada kami dan Jiwailah Geraja dengan kegairahan dan kegiatan kerasulan. Demi kristus ……
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa, penyelamat umat manusia, terimalah kiranya persembahan yang kami hunjukan untuk menghormati Santo Fransiskus Xaverius. Tanpa kenal lelah ia menjelajahi daera-daerah Asia karena ingin menyelamatkan sesame manusia. Semoga kami pun member kesaksian mengenai Injil dan bersama-sama bergegas menyongsong Engkau. Demi Kristus …..
PREFASI PARA KUDUS II
ANTIFON KOMUNI – Mrk 16 : 15 ; Mat 28 : 20
Tuhan bersabda,’’pergilah ke seluruh dunia, Dan maklumkanlah injil. Aku besertamu setiap hari !’’
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa : Allah Bapa maha pengasih dan maha penyayang, hati santo fransiskus xaverius kau kobarkan dengan keinginan untuk menyalamat sesama. Semoga cinta kasih-Mu itu kau nyalahkan juga dalam hati kami berkat perjamuan suci ini. bantulah kami mengikuti panggilan-Mu, sehingga layak menerima ganjaran yang kau janjikan kepada para hamba-Mu Demi kristus, . . .
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Resi-Selasa 03 Desember 2024 oleh Rm. Thomas Suratno SCJ dari Komunitas SCJ Teluk Betung Bandar Lampung IndonesiaUnduh
Santo Fransiskus Xaverius
Francisco de Jaso y Azpilicueta, Saint of The Seven Seas, Apostle of the Far East
Santo Fransiskus Xaverius adalah salah seorang pendiri Serikat Yesus dan seorang pionir misionaris Kristen di Belahan dunia bagian timur. Misionaris Besar ini adalah seorang yang telah mengkristenkan lebih banyak orang dibanding siapapun semenjak jaman Rasul Petrus dan Rasul Paulus.
Ia terlahir sebagai putera bangsawan Basque di Navarro dengan nama Francisco de Jaso y Azpilcueta di Kastil Xavier (Bahasa Spanyol modern : Javier, Basque : Xabier, Katalan : Xavier) pada tanggal 7 april 1506. Pada usia 19 tahun, pemuda bangsawan yang cerdas ini masuk Universitas Paris, di mana dia lulus dengan licence ès arts pada tahun 1530. Dia kemudian melanjutkan studi dalam bidang teologi di kota itu, dan berkenalan dengan st.Petrus Faber dan st.Ignatius de Loyola yang pada waktu itu sedang berusaha membentuk sebuah Serikat Religius. Melihat kecerdasan dan semangat Fransiskus; Ignatius berusaha mengajaknya untuk bergabung dengan Serikat Jesus yang hendak didirikannya.
Pada mulanya Fransiskus menolak. Pemuda yang suka bersenang-senang ini tidak pernah memikirkan tawaran tersebut. Kemudian, St. Ignatius mengulangi kata-kata Yesus dalam Kitab Suci kepadanya: “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya..?” Akhirnya, Fransiskus memahami dengan jelas bahwa panggilan hidupnya bukanlah untuk dunia ini melainkan untuk membaktikan dirinya kepada Tuhan. Bersama dengan Ignatius, Pierre Favre (Petrus Faber) dan empat orang lainnya, Fransiskus Xaverius mengikat janji di Montmartre dan mendirikan Serikat Yesus pada 15 Agustus 1534, dengan mengucapkan kaul kemiskinan dan kesucian.
Ketika Fransiskus berusia tigapuluh empat tahun, St.Ignatius mengutusnya sebagai misionaris ke Hindia Belanda. Raja Dom João III dari Portugal hendak memberinya hadiah-hadiah dan juga seorang pelayan untuk menyertainya. Tetapi, Fransiskus dengan halus menolak pemberian raja dengan mengatakan: “Cara terbaik bagi seseorang untuk mendapatkan martabat sejati adalah dengan mencuci baju serta memasak makanannya sendiri.”
Ia berkarya dengan begitu gemilang disemua wilayah perutusannya. Mulai dari Goa, India, Srilanka, Indonesia, Jepang serta pulau-pulau lain di timur. Fransiskus mempertobatkan dan membabtis begitu banyak orang hingga ia menjadi terlalu lemah, bahkan untuk mengangkat tangannya sendiri. Jejak kerasulannya dapat ditelusuri mulai dari pesisir Timur India Selatan, sampai ke Utara di tanjung Comorin. Ia berkarya di Srilanka lalu melanjutkan perjalanan misinya ke Hindia Portugis (indonesia). Pada tanggal 1 Januari 1546 Fransiskus Xaverius tiba di Ambon dan tinggal di pulau itu hingga pertengahan bulan Juni. Dalam masa yang singkat itu ia berhasil membabtis ribuan orang Ambon menjadi Kristen. Setelah itu ia mengunjungi pulau-pulau lainnya di Maluku, termasuk Ternate dan Moro. Misi di Ambon ini menjadi salah satu awal sejarah Gereja Katolik di Indonesia.
Fransiskus mencapai Jepang pada tanggal 27 Juli 1549, dan mulai berkarya di Kagoshima, pelabuhan utama provinsi Satsuma di Pulau Kyūshū dan di Yamaguchi. Karyanya di Jepang dapat dianggap membuahkan hasil dengan dibentuknya jemaat-jemaat Kristiani di Hirado, Yamaguchi dan Bungo. Xaverius tinggal lebih dari dua tahun di Jepang dan menyaksikan lahirnya Yesuit-Yesuit penerusnya. Lalu Ia memutuskan untuk kembali ke Goa India.
Sepanjang perjalanan dan kerja kerasnya yang melelahkan, St. Fransiskus senantiasa dipenuhi oleh sukacita yang datang dari Tuhan. Ia mendambakan untuk dapat pergi ke Cina, ke daerah di mana tak seorang asing pun diijinkan masuk. Setelah persiapan-persiapan dilakukan, Fransiskus berangkat menuju cina. Di awal September 1552, Ia tiba di pulau Shangchuan di Tiongkok, 200 km ke arah Barat Daya dari tempat yang saat ini bernama Hong Kong. Namun sebelum sempat berkarya didaratan besar Cina, Missionaris Besar ini jatuh sakit pada tanggal 21 November 1552. Ia meninggal dunia di pulau itu pada tanggal 2 Desember 1552, pada umur 46 tahun.
Awalnya ia dimakamkan di sebuah pantai di Shangchuan. Jenazahnya yang masih utuh dipindahkan dari pulau itu pada bulan Februari 1553 dan disemayamkan sementara waktu di gedung gereja Santo Paulus di Malaka pada tanggal 22 Maret 1553. Sebuah makam yang terbuka dalam gereja itu saat ini menandai tempat jenazah Xaverius pernah disemayamkan.
Pada tanggal 11 Desember 1553, jenazah Xaverius kembali dibawa berlayar, diangkut dengan sebuah sampan berhias. Peti jenazah ditempatkan dalam sebuah kabin dikelilingi tirai sutera di tengah-tengah lilin-lilin bernyala dan wewangian yang dibakar, diiringi lambaian perpisahan dari seisi bandar Malaka. Ketika melewati selat antara Pulau Penang dan pantai, sampan itu sempat kandas pada gugus pasir namun tiba-tiba bertiup angin kencang yang mendorongnya kembali ke perairan dalam. Setelah singgah sebentar di Srilanka, kemudian Cochin, akhirnya jenazah Xaverius tiba di Goa pada tanggal 15 Maret 1554.
Keesokan harinya seluruh masyarakat mengiringi pengantaran jenazah orang kudus itu ke katedral. Peti jenazah dibuka dan setelah 16 bulan isinya masih saja segar. Selama tiga hari dan tiga malam berikutnya masyarakat diijinkan memberikan penghormatan terakhir. Ribuan pria dan wanita menciumi kaki jenazah Xaverius dan banyak mujizat dilaporkan terjadi. Jenazah yang tidak membusuk itu kini disemayamkan di Basilika Bom Jésus di Goa, dalam sebuah peti perak pada tanggal 2 Desember 1637. Peti perak itu diturunkan untuk dilihat oleh umum hanya dalam penyelenggaraan pameran umum yang berlangsung selama 6 minggu, tiap 10 tahun sekali, terakhir kali diselenggarakan pada tahun 2004.
Lengan depan (siku hingga pergelangan) sebelah kanan, yang digunakan Xaverius untuk memberkati dan membaptis orang, dipisahkan oleh Prefektur Jenderal Serikat Yesus Claudio Acquaviva pada tahun 1614 dan kini dipamerkan dalam sebuah relikuarium (Tempat penyimpanan Relikwi) perak dalam gereja Il Gesù, gereja utama Para Jesuit di Roma.
Fransiskus Xaverius dinyatakan kudus oleh Paus Gregorius XV pada tahun 1622. Ia dikanonisasi bersama para kudus yang lainnya yaitu : Ignatius dari Loyola, Theresia dari Avila, Filipus Neri dan Isidorus si Petani
Arti Nama
Fransiskus berasal dari nama Latin Franciscus yang berarti “Orang Perancis”.
Nama ini diturunkan dari kata “Francus” (yang berarti : “Seorang Franc”, atau “Seorang bebas”). Akar kata ini berasal dari kata Perancis kuno “Franc” yang berarti “Bebas”.
Variasi Nama
Francis Xavier (English), Fransisco Xabier (Aragonés), František Xaverský (Czech), Francesc Xavier (Catalan), Francesco Saverio (Italian), François Xavier (french), Franz Xaver (Deutsch), Francisco Javier (Spanish), Franjo Ksaverski (Hrvatski), Franciszek Ksawery (Polish), Francisks Ksaverijs (Latvia), Fransisko Saveri (Swahili)
Sumber: https://katakombe.org/para-kudus/desember/fransiskus-xaverius.html
Limpah sukacita atas kenangan para Kudus.
Makasih Romo
St.Fransiskus Xaverius
Doakanlah kami