
Rm. Vincen Suparman SCJ dari Komunitas SCJ Florida USA
AUDIO RESI:
ANTIFON PEMBUKA:
Pintu surga terbuka bagi Stefanus. Dialah yang pertama di antara para martir. Maka ia berseri mulia di surga, dimahkotai dengan kemenangan.
PENGANTAR:
Di antara tujuh diakon jemaat di Yerusalem (Kis 6:5) Stefanus memainkan peran yang istimewa. Ia digambarkan sebagai orang yang penuh rahmat dan kekuatan, penuh Roh Kudus. Ia tampil dalam debat melawan orang Yahudi. Tetapi akhirnya Sefanis digelantang ke mahkamah Yahudi dan diputuskanlah hukuman matI. Stefanus merupakan teladan martir Kristiani: ia mewartakan Yesus yang tersalib dan Mesias yang diangkat dalam kemulaan Allah, ia melihat Putra Manusia di sisi kanan Allah dan kesaksiannya itu diteguhkan dengan kata dan darah
DOA PEMBUKA:
Marilah berdoa: Allah Bapa yang mahakuasa dan mahamulia, hari ini kami rayakan martir pertama Gereja-Mu. Kami mohon, doronglah kami menarut, cinta kasih kepada musuh dan lawan kami sebagaimana Santo Stefanus, yang mendoakan para pembunuhnya Demi Yesus Kristus….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Kisah Para Rasul 6:8-10; 7:54-59
“Aku melihat langit terbuka.”
Sekali peristiwa Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. – Anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka tampil bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang ini bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh Kudus yang mendorong dia berbicara. Mendengar semua yang dikatakan Stefanus, para anggota Mahkamah Agama sangat tertusuk hatinya. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit; ia melihat kemuliaan Allah, dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Maka katanya, “Sungguh, aku melihat langit terbuka, dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Maka berteriak-teriaklah mereka, dan sambil menutup telinga serempak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya dengan batu. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sementara dilempari, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 31:3cd-4.6.8ab.16bc.17
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan jiwaku.
-
Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntun dan membimbing aku.
-
Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Aku akan bersorak sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku.
-
Lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan bebaskanlah dari orang-orang yang mengejarku! Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu!
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya
S : (Mzm 118:26a,27a) Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 10:17-22
“Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja.”
Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata, “Waspadalah terhadap semua orang! Sebab ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama; dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Karena Aku, kamu akan digiring ke muka para penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berbicara, melainkan Roh Bapamu; Dialah yang akan berbicara dalam dirimu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh; demikian juga seorang ayah akan menyerahkan anaknya. Anak-anak akan memberontak terhadap orangtuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Vincen Suparman SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Hati Maria.
Jesus memperingatkan murid-murid-Nya bahwa mereka akan menghadapi penganiayaan dan tentangan, namun Ia juga memperlengkapi mereka untuk menghadapinya. Ia menyuruh mereka untuk percaya kepada Bapa mereka, yang akan menyertai mereka dan memberikan anugerah kepada mereka.
Jesus mengingatkan murid-murid-Nya bahwa mereka harus menjadi saksi bagi dunia, memberitakan Khabar Baik. Ia memberi tahu mereka untuk tidak khawatir mengenai cara membela diri, karena Roh Allah akan membantu mereka mengetahui apa yang harus dikatakan. Kuat-kuasa Roh Kudus akan menguatkan para murid menghadapi penganiayaan dan meneguhkan mereka untuk memberitakan Injil. Maka dikatakan agar mereka tidak perlu khawatir akan apa yang harus mereka katakan, karena Roh Kuduslah yang memberikan kuat-kuasa untuk menuntun mereka berkata-kata dalam kebenaran.
Santo Stefanus, Martir kesatu, percaya kepada Tuhan di tengah penderitaannya. Penjajaran antara Natal dan pesta Santo Stefanus mendorong umat beriman untuk mempertimbangkan konsekuensi dari pemuridan yang sejati. Kita berani mengaku Kristen bearti kita seharusnya sadar akan konsekuensi dari pengakuan itu. Bukan hanya itu sahaja, tetapi kita seharusnya sadar akan tanggungjawab kita sebagai orang Kristen. Menjadi Kristen lebih daripada datang ke Misa, berkolekte, dan hafal doa-doa harian. Kita musti bertanya sejauh mana kita mengaktualisirkan iman kita dalam situasi konkret.
Jesus memperingatkan murid-murid-Nya untuk waspada terhadap serigala, yang akan menyerahkan mereka ke dewan dan mencambuk mereka di sinagoga. Para murid dibekali dengan kuasa Roh Kudus agar mampu menghadapi aneka tantangan dan penganiayaan ketika mereka diutus untuk memberitakan Khabar Gembira.
Jesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa mereka akan dibenci semua orang karena nama-Nya. Jesus menyadarkan murid-murid-Nya akan konsekuensi mengikuti Jesus. Posisi umat Kristen dimanapun selalu dihadapkan kepada tantangan yang beraneka-ragam bentuknya entah entah social atau spiritual.
Siapa yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan. Jesus memberi tahu murid-murid-Nya bahwa siapa pun yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan.Namun, dari jawaban Jesus itu kita tidak bisa hanya duduk diam dan berdoa. Kita harus mengaktualisir iman kita, talenta, dan kesempatan yang kita miliki dengan bimbingan Roh Kudus untuk sesuatu yang konkret yang dapat kita rasakan dan dapat pula dirasakan manfaatnya oleh orang banyak.
Marilah saudara-saudari kita membebaskan diri kita dari rasa takut agar mampu memfokuskan pada bimbingan Roh Kudus yang akan menguatkan langkah-langkah kita dalam merealisir harapan, iman, dan kasih melalui aktivitas kita sehari-hari.
DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN:
Allah Bapa, sumber kemuliaan abadi, kami persembahkan roti anggur pada pesta Santo Stelanus, martir-Mu, yang telah mengurbankan dirinya demi iman. Terimalah kiranya dengan rela tanda bakti cinta kasih umatMu ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
ANTIFON KOMUNI – Kis 7:58
Mareka merajam Stefinus yang berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah nyawaku.”
DOA SESUDAH KOMUNI:
Marilah berdoa: Allah Bapa, sumber keselamatan kami. Kami bersyukur atas kerahiman yang Kau limpahkan kepada kami. Engkau telah menyelamatkan kami dengan kelahiran Putra-Mu terkasih dan menggembirakan kami dengan kelahiran Santo Stefanus di surga. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami….
DOWNLOAD AUDIO RESI:
Santo Stefanus
Stefanus martir, Stephen the Deacon

Nama Stefanus berasal dari Bahasa Yunani Stephanos, yang berarti “mahkota”. Ia adalah pengikut Kristus pertama yang menerima mahkota kemartiran. Stefanus adalah seorang diakon pada masa Gereja Perdana. Kita membaca kisah tentangnya dalam Kitab Kisah Para Rasul. Petrus dan para rasul lainnya menyadari bahwa mereka membutuhkan penolong-penolong untuk mengurus para janda serta kaum miskin. Jadi, mereka mentahbiskan tujuh orang diakon. Stefanus adalah yang paling terkenal dari antara mereka.
“Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.” Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.” (KIS 6:1-6)
Tuhan mengadakan banyak mukjizat melalui St. Stefanus. Ia berbicara dengan hikmat dan karunia yang membuat banyak dari para pendengarnya menjadi pengikut Yesus. Para musuh Gereja Yesus merasa geram melihat betapa berhasilnya khotbah St.Stefanus. Pada akhirnya, mereka bersekongkol untuk melawan dia. Mereka tidak dapat membantah perkataan-perkataannya yang bijaksana, jadi mereka memerintahkan beberapa orang untuk bersaksi dusta terhadapnya. Saksi-saksi palsu itu mengatakan bahwa Stefanus telah berbicara hujat terhadap Tuhan. Stefanus menghadapi gerombolan para musuhnya yang banyak itu tanpa rasa takut. Kitab Suci mengatakan bahwa wajahnya menjadi serupa dengan wajah malaikat.
“Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.” (KIS 6:15)
Dalam sidang itu Stefanus berbicara tentang Yesus dan menunjukkan bahwa Ia adalah Mesias yang dijanjikan Tuhan. Ia mencela ketidak-percayaan mereka kepada Yesus sama seperti dulu nenek moyang mereka yang juga tidak percaya kepada nabi-nabi terdahulu. Mendengar itu, mereka menjadi amat marah serta berteriak-teriak kepadanya.
“Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah” (KIS 7:55-56)
Para musuhnya menutup telinga mereka dan tidak mau mendengarnya lebih lanjut. Mereka menyeret St. Stefanus ke luar kota Yerusalem dan melemparinya dengan batu hingga mati. Orang kudus itu berdoa, “Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Kemudian ia berlutut serta memohon kepada Tuhan untuk tidak menghukum para musuh yang membunuhnya.
“Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia” (KIS : 7:60)
Setelah pernyataan kasih yang sedemikian besar itu, Stefanus lalu meninggalkan dunia ini menuju kebahagiaan abadi bersama Yesus yang dikasihinya.
Pada KIS 8:2 dikatakan : “Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat”. Tidak ada penjelasan tentang dimana lokasi makam Martir pertama ini. Sampai Pada Tahun 415 Masehi seorang peziarah dan imam bernama Lucian mendapat penglihatan yang mengungkapkan lokasi jenazah Santo Stefanus dimakamkan. Lokasi dimana saat ini berdiri Gereja St Stefanus, di Yerusalem.
Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja
St.Stefanus.
Doakanlah kami