![](https://resi.dehonian.or.id/wp-content/uploads/2020/06/tugi.gif)
Rm. Antonius Tugiyatno SCJ dari Komunitas SCJ Tegal Sari, Sumatera Selatan – Indonesia
AUDIO RESI:
PEMBERKARTAAN LILIN dan PERARAKAN
ANTIFON PEMBUKA:
Lihatlah, Tuhan kita datang berseri mulia menerangi mata para abdi-Nya. Alleluia.
PENGANTAR:
Empat puluh hari yang lalu kita merayakan hari Natal kelahiran Tuhan kita Yesus Kristus dengan penuh suka cita dan semarak. Kini kita kenangkan hari suci Yesus dipersembahkan di kenisah. Nampaknya Ia memenuhi hukum Taurat, tetapi sebenarnya Ia datang untuk menemui umat yang percaya kepada-Nya. Maka terdorong oleh Roh Kudus datanglah Simeon dan Anna ke kenisah. Mereka mengenal Tuhan karena ilham Roh Kudus, dan dengan gembira mereka memuliakan Dia. Demikian pula kita sekarang dikumpulkan oleh Roh Kudus. Kita pun akan memasuki rumah Allah menyongsong Kristus. Kita akan bertemu dengan Dia dalam perjamuan kudus sampai pada hari Ia datang dalam semarak kemuliaan-Nya.
DOA PEMBERKATAAN LILIN:
Marilah berdoa: Allah, asal mula dan sumber sinar terang sejati, hari ini Kautunjukkan cahaya para bangsa kepada Simeon yang tulus hati. Hari ini kami berkumpul dalam sinar cahaya lilin untuk memuji nama-Mu. Maka kami mohon: berkatilah (Ϯ) kiranya lilin kami, kabulkanlah permohonan umat-Mu dan bimbinglah kami menempuh jalan kebenaran sampai masuk ke dalam terang-Mu yang abadi. Demi Kristus, ….
LILIN-LILIN DIRECIKI AIR SUCI, KEMUDIAN:
I : Marilah kita berarak menyongsong Tuhan!
KIDUNG PERARAKAN – Luk 2:29-32
U : Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
P : Sekarang, Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulang dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu.
U : Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
P : Sebab aku telah melihat keselamatan-Mu, ya Tuhan.
U : Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
P : Yang Kausediakan di hadapan segala bangsa.
U : Kristuslah cahaya para bangsa dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
Waktu perarakan masuk gereja, dilagukan antifon pembukaan misa. Sesampai di altar, imam menghormatinya, dan jika dianggap perlu, mendupainya. Lalu imam pergi ke tempat duduk, mengenakan kasula. Sesudah ‘Kemuliaan’ diucapkan Doa Pembukaan.
MISA:
ANTIFO PEMBUKA – Mzm 47:10-11
*Kami mengenangkan kasih setia-Mu, ya Allah, dalam rumah-Mu yang kudus. Sebagaimana Engkau berkuasa di seluruh dunia, demikian pun Engkau dipuji sampai ke ujung bumi.
PENGANTAR (bila tanpa perarakan):
Sepasang suami isteri Yahudi membawa Puteranya masuk ke kenisah. Mereka mengungkapkan iman kepercayaan mereka kepada Tuhan. Namun terjadilah hal yang luar biasa pada waktu itu. Sebab dengan masuknya Yesus, Maria dan Yosef, suatu generasi baru umat beriman mulai menguasai kenisah. Orang-orang kecil tak berarti mulai membuka diri terhadap iman.
KEMULIAAN
DOA KOLEKTAN:
Marilah berdoa : Allah Bapa yang kekal dan kuasa, pada hari ini Putera-Mu yang tunggal menghadap Engkau dan dipersembahkan kepada-Mu sebagai manusia seperti kami. Kami mohon kepada-Mu, jemputlah kami, curahilah kami rahmat-Mu, hapuskanlah dosa-dosa kami, agar kelak kami pantas menghadap dan memandang Dikau dalam terang abadi. Demi Yesus Kristus, ….
BACAAN PERTAMA: Bacaan dari Nubuat Maleakhi 3:1-4
“Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya.”
Beginilah firman Tuhan semesta alam, “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Tuhan yang kamu cari itu dengan mendadak akan masuk ke bait-Nya. Malaikat perjanjian yang kamu kehendaki itu sesungguhnya, Ia datang. Siapakah yang dapat tetap berdiri apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia laksana api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan kurban yang benar kepada Tuhan. Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati Tuhan seperti pada hari-hari dahulu kala, dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
MAZMUR TANGGAPAN: Mazmur 24:7.8.9.10
Ref. Bukalah pintu hatimu, sambutlah Raja Sang Kristus.
-
Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan!
-
Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan, yang jaya dan perkasa, Tuhan yang perkasa dalam peperangan!
-
Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan bukalah dirimu lebar-lebar, hai pintu-pintu abadi, supaya masuklah Raja Kemuliaan.
-
Siapakah itu Raja Kemuliaan? Tuhan semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!
BACAAN KEDUA: Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 2:14-18
“Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.”
Saudara-saudara, orang-orang yang dipercayakan Allah kepada Yesus adalah anak-anak dari darah dan daging. Maka Yesus menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan Iblis yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian, Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham. Itulah sebabnya dalam segala hal Yesus harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Agung yang menaruh belas kasihan, yang setia kepada Allah utnuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. Karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
BAIT PENGANTAR INJIL:
U : Alleluya, alleluya, alleluya
S : (Luk 2:32) Dialah terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel. Alleluya.
BACAAN INJIL: Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas 2:22-40 (Singkat: 2:22-32)
“Mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu.”
Ketika genap waktu pentahiran menurut hukum Taurat Musa, Maria dan Yusuf membawa Anak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan, “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah.” Juga mereka datang untuk mempersembahkan kurban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Waktu itu adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh hidupnya, yang menantikan penghiburan bagi Israel; Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Atas dorongan Roh Kudus, Simeon datang ke Bait Allah. Ketika Anak Yesus dibawa masuk oleh orang tua-Nya, untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, Simeon menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya, “Sekarang Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” [Yusuf dan Maria amat heran akan segala sesuatu yang dikatakan tentang Anak Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka, dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel, dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan – dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri -, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang. Ada juga di situ seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer, namanya Hana. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah menikah, ia hidup tujuh tahun bersama suaminya, dan sekarang ia sudah janda, berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah, dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa. Pada saat Anak Yesus dipersembahkan di Bait Allah Hana pun datang ke Bait Allah, dan bersyukur kepada Allah serta berbicara tentang Anak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem. Setelah menyelesaikan semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah Maria dan Yusuf serta Anak Yesus ke kota kediamannya, yaitu Nazaret di Galilea. Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.]
Demikianlah sabda Tuhan!
U. Terpujilah Kristus!
RESI DIBAWAKAN OLEH Rm. Antonius Tugiyatno SCJ
Vivat Cor Iesu per Cor Mariae. Hiduplah Hati Yesus melalui Maria.
Saudara–saudari sahabat Resi Dehonian yang dikasihi oleh Tuhan, kita berjumpa kembali dalam Resi renungan singkat Dehonian edisi Minggu 2 Februari 2025. Hari ini Gereja merayakan Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah. Bersama saya Romo Antonius Tugiyatno SCJ dari komunitas Tegal Sari Sumatera Selatan. Kita akan mendengarkan dan merenungkan Sabda Tuhan dari Injil Lukas 2: 22-32. Marilah kita memulainya dengan membuat tanda kemenangan Tuhan, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan, pada hari ini kita turut merayakan Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah. Dalam perayaan ini, kita diajak merenungkan makna persembahan hidup kepada Allah, seperti yang dilakukan Maria dan Yosef ketika mereka mempersembahkan Yesus. Peristiwa ini menunjukkan ketaatan kepada hukum Taurat dan ungkapan iman mendalam akan Allah. Dalam Injil Lukas yang kita dengarkan tadi Simeon dan Hana menjadi saksi peristiwa kudus ini. Simeon adalah seorang yang benar dan saleh, menggambarkan umat yang berharap akan pemenuhan janji Allah. Sementara itu Hana adalah seorang nabi perempuan yang setia dalam doa dan puasa dan menunjukkan kesetiaan total kepada Allah. Melalui mereka kita melihat bahwa persembahan hidup kepada Allah bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga bentuk penyerahan yang total akan segala rencana-Nya. Persembahan Yesus di Bait Allah merupakan simbol kehadiran Allah yang membebaskan. Yesus Sang Terang adalah penggenapan nubuat yang dinanti. Simeon menyebut-Nya sebagai “terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain” (Luk. 2:32). Terang ini mengingatkan kita bahwa hidup kita pun dipanggil untuk menjadi persembahan, yang menerangi dunia melalui kebaikan, cinta kasih dan kesaksian iman. Saudara-saudari yang dikasihi oleh Tuhan, saya merenungkan tiga hal kecil dalam permenungan kali ini:
-
Ketaatan kepada Allah: Maria dan Yosef mempersembahkan Yesus sesuai hukum Taurat sebagai wujud ketaatan kepada Allah. Pertanyaan bagi kita: Taat kepada Tuhan Allah pada saat situasi yang menyenangkan dan menguntungkan itu tidak terlalu sulit. Tetapi taat pada saat situasi yang sulitatau saat ada saat ada masalah hidup yang rumit apakah kita juga siap sedia untuk taat kepada Allah.
-
Persembahan Hidup: Yesus dipersembahkan kepada Allah sebagai bukti bahwa seluruh hidup-Nya adalah untuk memenuhi kehendak Allah dalam misi keselamatan. Tentu ada sebuah pengurbanan yang harus mengalahakan kepentingan diri dalam kehidupan sehari-hari.
-
Harapan yang Hidup:Pada tokoh Simeon dan Hana dalam diri mereka saya menemukan contoh dan teladan orang-orang yang memiliki kesetiaan dan harapan yang tidak pernah pudar. Meskipun menunggu dalam waktu yang cukup lama mereka tetap setia dan memiliki ketangguhan hati yang tidak berubah. Meneladani sikap kedua tokoh ini kita juga diundang untuk menumbuhkan harapan itu dalam setiap tantangan hidup, percaya bahwa Allah selalu pasti akan menepati janji-Nya.
Terima kasih romo Tugiyatno Scj..mohon berkat utk sy dlm tiap pergulatan hidup.